Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 11: 1-211:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukurrupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allahdan mezbahdan mereka yang beribadahdi dalamnya.
11:2.Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulanlamanya."
(terjemahan lama)
11:1. Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang sembahyangdi dalamnya itu;
'
tongkat pengukur' mengingatkan kita pada tongkat gembala/firman penggembalaan.
Artinya: firman penggembalaan sanggup untuk meningkatkan kerohanian, ibadah, dan penyembahan kita sampai memenuhi ukuran Tuhan, yaitu kesempurnaan. Ini gunanya firman penggembalaan yang diulang-ulang.
'
empat puluh dua bulan'= masa antikris.
Ada
dua hal yang diukurlewat tongkat pengukur/tongkat gembala--firman penggembalaan--:
- Bait Suci Allah= ibadah pelayanan dan kehidupan kita (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019sampai Ibadah Raya Surabaya, 05 Januari 2020).
- Mezbah dan mereka yang sembahyang di dalamnya--mezbah dupa emas; penyembahan--(diterangkan pada Ibadah Natal Surabaya, 25 Desember 2019, dilanjutkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Januari 2020).
AD. 2: MEZBAH DUPA EMAS DAN MEREKA YANG SEMBAHYANG DI DALAMNYA--PENYEMBAHANAda tiga tingkatan doa penyembahan:
- Tingkatan doa yang pertama: ayat 1= penyembahan di bumi sekarang ini.
Doa penyembahan kita sekarang ini harus meningkat lewat dorongan firman yang diulang-ulang, sampai memenuhi ukuran Tuhan.
Apa ukuran Tuhan?Kalau dilihat dari Tabernakel, di depan mezbah dupa emas ada pintu tirai. Jadi ukurannya adalah pintu tirai terobeksehingga kelihatan tabut perjanjian.
Wahyu 11: 19
11:19.Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nyadi dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Peti dari tabut perjanjian menunjuk pada gereja Tuhan yang sempurna; mempelai wanita sorga--tirai terobek dan kelihatanlah mempelai wanita sorga. Siapa ini?
1 Petrus 3: 1, 3-6=> tentang istri; mempelai wanita
3:1.Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
3:3.Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniahyang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembutdan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tundukkepada suaminya,
3:6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Peti dari tabut perjanjian terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni luar dan dalam, sehingga tidak kelihatan lagi kayunya tetapi hanya kelihatan emas murni seperti tutup pendamaian--pribadi Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Jadi, lewat doa penyembahan kita manusia daging yang berdosa sedang dihiasidengan emas murni/diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu:
- Lemah lembut= kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar sekeras dan setajam apapun.
Kalau sudah bisa menerima firman pengajaran yang benar, ia benar-benar lemah lembut, sehingga:
- Bisa menerima orang lain; mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
- Bisa mendoakan orang lain dalam kelemahannya.
- Bisa meneladani orang lain dalam kelebihannya, bukan iri dan sebagainya.
Sistem penggembalaan memang sistem keteladanan.
"Kami dididik di Lempin-El 'Kristus Ajaib' juga hanya keteladanan. Tidak ada diajarkan caranya menguburkan orang dan sebagainya. Kita hanya diajak ke kuburan saat ada yang meninggal dunia. Kita melihat gembala dan guru yang sudah dipakai Tuhan, tidak perlu ragu lagi, tinggal ikuti saja."
- Pendiam/tenteram= berdiam diri; koreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa kita mengaku kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--kita bisa tenteram.
Kita juga bisa mengakui segala kekurangan dan kegagalan kita, dan mohon belas kasih Tuhan supaya bisa diperbaiki--kita tidak kecewa, putus asa, salahkan orang lain dan Tuhan saat mengalami kegagalan.
- Penurut= taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--Yesus taat sampai mati di kayu salib; pintu tirai terobek.
Inilah ukuran doa penyembahan.
Dulu Sarah mandul dan mati haid, tetapi karena ia tunduk, pintu rahimnya dibuka oleh Tuhan sehingga menghasilkan keturunan Abraham, umat pilihan Tuhan.
Bagi kita sekarang kalau kita lemah lembut, pendiam, dan tunduk, Tuhan akan membukakan pintu tirai/pintu sorgasehingga kelihatan tabut perjanjian. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna seperti Dia.
Penyembahan di bumi inilah yang sekarang diukur dengan firman penggembalaan. Firman itu yang bekerja sehingga kita tahu kalau penyembahan kita kurang, dan firman penggembalaan terus meningkatkan doa penyembahan kita sampai mencapai ukuran Tuhan yaitu pintu tirai terobek.
Wahyu 12: 1
12:1.Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuanberselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Wahyu 11: 19: 'Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya' sama dengan Wahyu 12: 1--penampilan mempelai wanita yang sempurna.
Penyembahannya sudah mencapai ukuran, sehingga tidak masuk dalam aniaya antikris--Wahyu 11: 2.
Mengapa perempuan ini tidak masuk aniaya antikris? Karena diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar untuk disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Wahyu 12: 3, 6, 14
12:3.Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padamyang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:6. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
'naga merah padam'= antikris. Kita semua menghadapi antikris, tetapi kalau kita memenuhi ukuran yaitu tirai terobek--lemah lembut, pendiam, dan penurut--, kita akan mendapatkan jalan keluar.
Penyembahan di bumi ini yang penting. Kalau di bumi sudah mencapai ukuran, nanti di sorga tidak perlu diukur lagi.
- Tingkatan doa yang kedua: doa penyembahan di awan-awan yang permai.
Setelah antikris berkuasa selama tiga setengah tahun, kita akan diangkat ke awan-awan yang permai yaitu pada saat kedatangan Yesus kedua kali.
Pada saat itu terjadi dua hal:
- Antikris yang berkuasa selama tiga setengah tahun di bumi dibinasakan.
- Wahyu 19: 6
19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Yang kedua: kita semua yang ada di padang gurun akan diangkat di awan-awan yang permai, dan kita akan menyembah Tuhan dengan sorak sorai: Haleluya.
Siapa'himpunan besar orang banyak'?
- Kehidupan yang disingkirkan ke padang gurun selama tiga setengah tahun akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan dengan sekejap mata.
Ini adalah kehidupan yang hidup sampai Tuhan datang kembali.
- Kehidupan yang mati di dalam Yesus; mati di dalam doa penyembahan yang memenuhi ukuran; mati dalam keubahan hidup akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.
Keduanya akan menjadi satu tubuh kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang menyembah dengan sorak sorai: Haleluya.
- Tingkatan doa yang ketiga: penyembahan di takhta sorga selama-lamanya.
Kalau penyembahan di bumi sudah memenuhi ukuran, kita pasti mencapai doa di awan-awan yang permai, sampai penyembahan di takhta sorga. Kita menjadi milik Tuhan selama-lamanya.
Wahyu 22: 3-4
22:3.Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4. dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
'melihat wajah-Nya'= menyembah Tuhan.
Siapakehidupan yang menyembah sampai di takhta sorga?
- Kehidupan yang disingkirkan ke padang gurun.
- Kehidupan yang dibangkitkan dari kematian.
Dua kelompok di atas adalah kelompok yang termasuk dalam 'himpunan besar orang banyak' yang menyembah di awan-awan yang permai.
- Malaikat di sorga.
- Dua puluh empat tua-tua.
Semua aktivitas rohani harus meningkat sampai doa penyembahan.
Ini yang diukur.
Lewat doa penyembahan kita sedang mendekat kepada Tuhan, dan Dia mendekat kepada kita, sampai nanti kita bersama-sama dengan Tuhan.
Doa seperti apa yang membuat kita bisa mendekat kepada Tuhan dan Dia mendekat kepada kita?
Doa penyembahan dengan hancur hati.
Mazmur 34: 1934:19.TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Kita dekat dengan Tuhan, bisa bergumul dan menjamah Dia, maka Dia mendekat kepada kita; Dia memperhatikan, mempedulikan, bergumul, dan menjamah kita.
Hancur hati artinya
hati yang disucikan oleh pedang firmansampai kita mengaku kelemahan dan kekurangan kita secara rohani--banyak dosa; tidak layak--dan jasmani--tidak mampu apa-apa. Kita hanya bergantung pada belas kasih dan kuasa-Nya.
Karena itu sebelum doa penyembahan harus ada firman, supaya doa kita didorong firman, sampai kita bisa hancur hati.
Hasilnya:
- Mazmur 62: 1-3
62:1. Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud.
62:2. Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
62:3. Hanya Dialah gunung batukudan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Hasil pertama: kita merasa paling tenang--semua enak dan ringan, tidak ada kekuatiran.--dan paling kuat--kuat teguh hati. Kita tidak goyah sedikitpun; tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan; tidak bangga akan sesuatu tetapi hanya percaya dan berharap kepada Tuhan, tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Kalau terlalu banyak kekuatiran berarti kita jauh dari Tuhan. Mari mendekat kepada-Nya dengan hancur hati.
- Matius 9: 20-21
9:20.Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.
9:21. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Hasil kedua: kita mengalami kuasa kesembuhandari penyakit jasmani yaitu penyakit tubuh, ekonomi dan lain-lain, dan penyakit rohani--dosa dan puncaknya dosa, luka di hati, pelayanan merosot.
Terus bergumul; terus mendekat Tuhan sampai kita bisa menjamah Dia--tadi tenang dan kuat--, setelah itu kita tinggal menunggu waktu Tuhan menjamah kita; kita mengalami kuasa kesembuhan.
"Kali ini menghadapi doa semalam suntuk saya berat sekali karena saya berpikir: Suara serak mulai dari Medan, di sini juga. Di Medan hampir tidak keluar suaranya. Lalu pulang, kena doa semalam suntuk, saya berpikir: Habislah saya. Padahal senin depan harus ke Nias. Itu pikiran saya. Kalau berkhotbah suara masih bisa diatur, tetapi kalau menyembah tidak bisa, karena itu merupakan dorongan dari Tuhan. Pasti hilang. Saya ketakutan. Tetapi kenyataannya sesi I tambah enak setelah menyembah, malam ini tidak terganggu. Itulah pikiran manusia. Tuhan hanya ingin kita dekat dengan Dia. Kalau Dia hanya menolong kita tetapi kita jauh dari Dia, apa gunanya."
Kalau ada luka di hati, kekecewaan, keputusasaan, mari jamah Dia, serahkan semuanya kepada Dia. Tuhan akan menolong kita, dan kita bahagia.
Yang rohaninya sudah lemah, bahkan sudah jatuh, mari semangat lagi, jamah Dia, kita masih bisa diangkat oleh Dia.
- Matius 28: 9-10
28:9.Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nyadan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10.Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Ini adalah cerita setelah Yesus bangkit.
Hasil ketiga: kita mengalami kuasa kebangkitanTuhan untuk mengadakan mujizat rohani yaitu mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari takut akan Tuhan, artinya membenci dusta--jujur--, taat, dan percaya. Ini yang dicari oleh Tuhan.
Mujizat jasmani juga terjadi. Kuasa kebangkitan sanggup membangkitkan apa yang sudah mati bahkan sudah busuk. Lazarus mati empat hari bisa dibangkitkan.
Saat Lazarus mati, Tuhan suruh untuk mengangkat batu kubur, artinya: jujur. Urusan kita bukan masalahnya, tetapi angkat batu--jujur, keluarkan yang busuk, kemudian taat dan percaya.
Kuasa kebangkitan mampu menyelesaikan masalah apapun; membuat yang busuk jadi harum, hancur jadi baik, mustahil jadi tidak mustahil, gagal jadi berhasil. Percayalah!
Jangan pikirkan masalahnya, itu urusannya Tuhan, tetapi pikirkan bagaimana kita menjamah Tuhan lewat jujur, percaya, dan taat. Tuhan tolong kita semua. Sungguh-sungguh! Penyembahan di dunia ini diukur sampai penyembahan di sorga.
Kesempatan untuk mendekat kepada Tuhan. Dia mendekat, kita menjamah Dia, dan Dia menjamah kita, yang penting kita hancur hati.
Jika Yesus datang kembali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita duduk di takhta sorga bersama Dia selama-lamanya.
Serahkan semua kelemahan dan kekurangan kita ke dalam tangan Tuhan sampai Dia berbelas kasih kepada kita! Kita bisa mengalami hati damai, tenang, berarti kita sudah menjamah Dia, dan tinggal menunggu Dia menjamah kita.
Masalah dan pencobaan bukan urusan kita. Kita tidak akan mampu karena semuanya datang dari Setan. Itu semua urusan Tuhan. Urusan kita hari-hari ini adalah mencapai ukuran penyembahan; kita bisa diubahkan sampai tirai terobek. Serahkan semua kepada Tuhan! Jamah Dia, maka Dia akan menjamah kita juga.
Tuhan memberkati.