Matius 26: 30
26:30. Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
ay. 30= semua nyanyian/pujian harus meningkat pada doa penyembahan (bukit Zaitun).
'
bukit Zaitun'= tempat yang menghasilkan buah zaitun.
Penyembahan adalah proses penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan= bagaikan buah zaitun yang dijemur, ditumbuk dan diperas untuk menghasilkan buah zaitun (minyak urapan Roh Kudus).
Imamat 24: 1-224:1. TUHAN berfirman kepada Musa:
24:2. "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulenuntuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.Minyak zaitun dibutuhkan untuk pelita/lampu supaya pelita tetap menyala.
Secara rohani:
kita harus banyakmenyembah Tuhan untuk mendapatkan minyak urapan Roh Kudus, supaya pelita tetap menyala.
Jadi,
KITA HARUS MEMPERTAHANKAN SUPAYA PELITA TETAP MENYALA.
Praktik dan kegunaan dari pelita yang tetap menyala:
- Matius 5: 15
5:15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
= pelita tetap menyala di rumah tangga.
PRAKTIKNYA:
- suami harus mengasihi istri seperti diri sendiri dan suami menjadi kepala atas istri (bertanggung jawab atas semua di rumah tangga baik jasmani dan rohani),
- istriharus tunduk kepada suami dalam segala sesuatu,
- anak-anakharus taat dengar-dengaran pada orang tua.
KEGUNAANNYA:
- untuk menghadapi kegelapan gantang (tempat makanan) dan tempat tidur (dalam Injil Markus).
'gantang'=
- tempat makan= bicara soal ekonomi.
Kalau ada pelita menyala, Tuhan yangmemelihara rumah tanggaitu sekalipun ditengah kesulitan ekonomi sampai masa antikris.
- dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Kalau pelita menyala, Tuhan akanmelindungi kita dari dosa kenajisan, sehingga nikah kita tetap berada dalam kesucian, kesatuan dan kebahagiaan sampai pesta nikah Anak Domba (nikah yang rohani).
- untuk menghadapi masalah sampai masalah yang mustahil.
2 Raja-raja 4: 10, 14-17
4:10. Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana."
4:14. Kemudian berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua."
4:15. Lalu berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya, berdirilah perempuan itu di pintu.
4:16. Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"
4:17. Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-lakipada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.
Secara medis, wanita ini tidak bisa memiliki anak. Tapi karena ada pelita/kandil, maka masalah yang mustahil bisa dihapuskan oleh Tuhan.
- Matius 25: 1-4
25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4. sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Gadis yang bijaksana membawa minyak persediaan, sehingga pelitanya tidak padam.
Jadi, biarlah kita tetap berdoa sekalipun tidak ada masalah, sebab itulah yang menjadi minyak persediaan.
= pelita tetap menyala untuk menyongsong kedatangan Tuhan kedua kali.
PRAKTIKNYA: kedatangan Tuhan Yesus kedua kali sebagai Raja di atas segala Raja dan Mempelai Pria surga. Untuk itu kita harus menjadi mempelai wanita Tuhan, Yesus sebagai Kepala dan mempelai wanita sebagai tubuhNya= kita harus melayani pembangunan tubuh Kristus.
Tandanya:
- melayani dengan karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan pelayanan.
2 Timotius 1: 6
1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkankarunia Allahyang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Roh Kudus memberikan karunia Roh Kudus lewat penumpangan tangan seorang gembala.
Karunia Roh Kudus= kemampuan ajaib untuk bisa melayani sesuai dengan jabatan pelayanan.
Jadi karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan harus sesuai. Contohnya: bila mendapat karunia untuk bermain musik, maka jabatan pelayanannya sebagai pemain musik, dst.
Sikap kita adalah mengobarkankarunia Allah= melayani dengan setia dan berkobar-kobar, sehingga pelita tetap menyala.
Kalau kita setia berkobar-kobar dalam perkara yang kecil, justru saat itulah pelita kita paling menyala.
Karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan= jubah maha indah.
Kalau kita setia dan berkobar-kobar dalam karunia dan jabatan pelayanan, kehidupan kita akan makin indah sampai yang terindah saat Yesus datang kembali kedua kali.
Kalau tidak setia, kehidupan itu akan telanjang dan hancur. Contohnya adalah Yudas yang tidak setia dalam jabatan pelayanan. Akibatnya, perutnya pecah dan isinya keluar (tidak hanya telanjang saja, bahkan isi dari dalam perutnya kelihatan semuanya).
- melayani dengan kerelaan untuk berkorban.
Pelita memiliki sumbu. Dan sumbu yang putih itu harus dibakar sampai menjadi hitam.
Semua harus dikorbakan untuk pembangunan tubuh Kristus, KECUALI FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR, JANGAN DIKORBANKAN!, sebab Firman Tuhan adalah Pribadi Yesus sendiri. Bila mengorbankan firman pengajaran yang benar, berarti menghina Yesus.
Dengan jalan demikian, kita mengalami percikan darah (sengsara tanpa dosa).
Percikan darah perlu kita alamisupaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Dan keubahan hidup dimulai dengan terang-terangan (jujur), sebab pelita yang menyala itu terang.
Kita jujur dalam pengajaran, nikah, keuangan dan dalam segala hal.
Kalau tidak jujur, kehidupan itu tidak akan bisa berubah.
Yudas, walaupun seorang rasul dan bendahara, tapi tidak jujur, maka Yudas tidak bisa diubahkan. Bila Yudas mau jujur dan mengaku mau menjual Yesus, maka Yudas punya harapan untuk diubahkan.
Tetapi sebaliknya, bila kita jujur sekalipun kita najis dan kotor, maka masih ada harapan untuk diubahkah menjadi sama seperti Yesus.
Malam ini, kalau kita mau jujur, maka pelita kita akan mulai menyala(bagaikan 5 gadis bijaksana yang membawa minyak persediaan dan pelitanya tetap menyala-nyala). Dan saat Yesus datang kembali, kita bisa menyongsong Dia di awan-awan yang permai. Kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah sampai masuk Yerusalem Baru (KOTA TERANGselama-lamanya).
Tuhan memberkati.