Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 2
22:2.Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.

Daun dari pohon kehidupan dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Pohon kehidupan adalah pribadi Yesus.
Daun pohon kehidupan menunjuk pada aktivitas Yesus, salah satunya adalah firman Allah yang menjadi daging; sama dengan kurban Kristus di kayu salib--tubuh dan darah Yesus--yang sanggup untuk menyembuhkan penyakit bangsa-bangsa, yaitu penyakit secara jasmani: sakit tubuh, ekonomi dan sebagainya, dan penyakit rohani: dosa-dosa dan puncaknya dosa yang sudah menjadi tabiat dosa.
Puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).

Hasilpenyakit bangsa-bangsa disembuhkan:

  1. Tidak ada lagi laknat/kutukan, sehingga takhta Allah kelihatan (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 September 2024sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Oktober 2024).
    Wahyu 22: 3-4
    22:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
    22:4. dan mereka akan
    melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

    Ayat 4= kita mengalami suasana takhta sorga; kita bisa beribadah melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar dan berkenan pada Tuhan; kita bisa menyembah Tuhan; kita dimiliki oleh Tuhan selamanya dan Yesus menjadi milik kita selamanya.


  2. Tidak ada lagi malam/kegelapan(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Oktober 2024).
    Wahyu 22: 5
    22:5. Dan malam tidak akan ada lagidi sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

AD. 2
Malam tidak ada lagi di Yerusalem baru. Jadi, kita tidak boleh hidup dalam kegelapan.

1 Tesalonika 5: 1-7
5:1. Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,
5:2. karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
5:3. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput.
5:4. Tetapi kamu, saudara-saudara,
kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5:5. karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
5:6. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi
berjaga-jaga dan sadar.
5:7. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Menjelang kedatangan Tuhan kedua kali justru banyak gereja Tuhan yang hidup dalam kegelapan; sama dengan tidur dan mabuk di waktu malam.
Artinya: hidup dalam dosa dan puncaknya dosa.

Akibatnya: kedatangan Yesus kedua kali menjadi sama seperti pencuri di waktu malam, sehingga banyak pelayan Tuhan yang ketinggalan dan binasa selamanya.

Jalan keluarnya: gereja Tuhan harus berjaga-jaga dan sadar.
Lukas 12: 35-36
12:35. "Hendaklah pinggangmu tetap berikatdan pelitamu tetap menyala.
12:36. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.

Perikop: kewaspadaan; sama dengan berjaga-jaga dan sadar.

Ada tiga macam berjaga-jaga:

  1. Tetap berikat pinggang kebenaran.
    Efesus 5: 14
    6:14. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenarandan berbajuzirahkan keadilan,

    Artinya: tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, sehingga kita hidup dalam kebenaran; hidup kita sesuai dengan firman, dan tidak berbuat dosa.

    Amsal 12: 26
    12:26. Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

    Kalau hidup benar, akan bisa tergembaladengan benar dan baik.

    Mengapaharus tergembala dengan benar dan baik di akhir zaman?

    1. Tidak jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa.
    2. Tidak tersesat oleh ajaran palsu termasuk gosip.
    3. Untuk menghadapi masa kegelapan yaitu krisis ekonomi.

    Matius 14: 15, 19, 21
    14:15. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
    14:19. Lalu disuruh-Nya orang banyak itu
    duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikanitu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
    14:21. Yang ikut makan kira-kira
    lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

    Pada akhir zaman terjadi krisis ekonomi, yaitu bagaikan lima roti dan dua ikan untuk memberi lima ribu orang. Mustahil! Ini yang akan kita hadapi di akhir zaman. Sesuatu yang sangat sulit bahkan mustahil.

    Saat itu, karena masalah ekonomi banyak pelayan Tuhan yang berbuat dosa dan puncaknya dosa, bahkan tersesat.
    Tersesat artinya: pelayan Tuhan mengikuti jalan pikiran dan keinginannya sendiri, bukan jalan Tuhan.

    Menghadapi krisis ekonomi di akhir zaman, Yesus berkata: Duduk di rumput!Ini adalah perintah Tuhan.

    Duduk di rumput= tergembala dengan benar dan baik, mulai dari laki-laki--suami. Pati diikuti istri dan anak-anak.
    Kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok--selalu berada dalam kandang penggembalaan.

    Kalau sudah tergembala dengan benar dan baik, kita tidak akan bisa dijatuhkan dalam dosa dan puncaknya dosa; kita tidak bisa disesatkan, tetapi justru terjadi mujizat pelipatgandaan roti, sehingga kita diberkati secara jasmani sampai berkelimpahan dan menjadi berkat bagi orang lain. Secara rohani, kita mengalami damai sejahtera, sehingga semua jadi enak dan ringan.

  2. Pelita tetap menyala.
    Lukas 12: 35
    12:35. "Hendaklah pinggangmu tetap berikatdan pelitamu tetap menyala.

    Artinya: selalu ada minyak persediaan; sama dengan hidup dalam urapan dan kepenuhan Roh Kudus, sampai meluap-luap dalam Roh Kudus.

    Praktiknya: setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan untuk menghadapi krisis nikah dan buah nikah; kehancuran nikah dan buah nikah.
    Roma 12: 11
    12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.

    Permulaan nikah harus dijaga. Kalau hancur, yang berikutnya juga akan hancur.
    Permulaan dan perjalanan nikah harus dijaga dalam kebenaran--sesuai dengan firman pengajaran yang benar--, kesucian--tidak ada pelanggaran--, dan kesatuan, sampai mencapai nikah sempurna.

    Kalau kebenaran dan kesucian nikah tidak kuat, kesatuan nikah pasti akan hancur, dan tidak akan mencapai nikah sempurna.

    Tetapi kalau meluap-luap dalam Roh Kudus, kehancuran nikah dan buah nikah akan diredam. Tinggal pilih!

    Roma 1: 26-17
    1:26. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
    1:27. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan
    menyala-nyala dalam berahimereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

    Kalau tidak berkobar-kobar lagi dalam perkara rohani, pasti akan menyala-nyala dalam berahi, sehingga mengakibatkan puncaknya dosa termasuk penyimpangan, yaitu hubungan sejenis.
    Jangan mendukung keluarga kita yang lemah dalam ibadah pelayanan!

    Ibrani 10: 25
    10:25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giatmelakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

    Menjauhkan diri dari Tuhan sama dengan mendekatkan diri pada berahi!
    Harus tanggung jawab!

    Yang benaradalah kita saling menasihati supaya keluarga kita semakin giat dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, supaya pelita tetap menyala. Kita bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

  3. Tetap dalam suasana pesta nikah.
    Lukas 12: 36
    12:36. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.

    Artinya: tetap dalam suasana kasih Allahyang bisa kita dapatkan lewat doa penyembahan.

    Dalam doa penyembahan kita merasakan kasih Allah dan kebahagiaan sorga.
    Petrus naik ke atas gunung bersama Yesus, dan ia berkata: Betapa bahagianya kami di tempat ini.
    Penyembahan memang berat, seperti naik gunung, tetapi kita bahagia.

    Doa penyembahan untuk menghadapi krisis iman.
    Matius 14: 23-24, 29-32
    14:23. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoaseorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
    14:24. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
    14:29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
    14:30. Tetapi
    ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
    14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya,
    mengapa engkau bimbang?"
    14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

    Setan meniupkan angin gelombang di lautan dunia untuk membuat pelayan Tuhan menjadi bimbang terhadap pribadi Tuhan/pengajaran yang benar dan bimbang terhadap kuasa Tuhan, sehingga mulai tenggelam di lautan dunia.

    Begitu kita bimbang terhadap pengajaran yang benar, hidup kita sudah mulai merosot tanpa kita sadari. Jasmani dan rohani merosot. Hati-hati!
    Jangan bimbang!

    Mengapa Tuhan izinkan Petrus tenggelam?Karena ia sombong, yaitu ia tidur saat diajak berdoa. Bagi kita sekarang artinya tidak butuh doa, lengah dalam doa, dan berdoa hanya sebagai kebiasaan bukan kebutuhan.

    Doa penyembahan adalah puncak dari ibadah pelayanan. Sangat penting!
    Tuhan izinkan Petrus tenggelam supaya ia bisa mengangkat tangan dan mulut menyeru kepada Yesus.

    Seringkali Tuhan izinkan kita tenggelam, supaya kita juga mengangkat tangan dan berseru pada Tuhan; sama dengan berseru dan berserah kepada Tuhan. Kita hanya percaya dan mempercayakan seluruh hidup kepada Tuhan; kita hanya berharap dan mengasihi Tuhan. Dan Tuhan akan mengulurkan tangan kasih-Nya kepada kita.

    Apapun yang kita hadapi, ingat Yesus! Dia akan mengulurkan tangan kasih-Nya kepada kita untuk mengangkatkita dari ketenggelaman.

    Artinya:

    1. Mengangkat dari kemerosotan jasmani. Semua dipulihkan oleh Tuhan, bahkan diangkat.

    2. Pelayanan diangkat kembali.
    3. Secara rohani kita dipulihkan dan disucikan.
    4. Diangkat dari kegagalan menjadi berhasil dan indah pada waktunya.

    5. Diangkat dari kejatuhan dalam dosa.
    6. Diangkat jadi imam dan raja untuk dipakai oleh Tuhan bagi kemuliaan nama-Nya.

    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita bersorak: Haleluya. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru. Tidak ada lagi krisis ekonomi, krisis nikah dan buah nikah, dan krisis iman.

Apapun yang kita hadapi, berseru dan berserah kepada Tuhan!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 30 Oktober 2011 (Minggu Pagi)
    ... jawab atas rumah tangga serta menjadi pengambil keputusan dalam segala sesuatu berdasarkan Firman Allah. Istri dalam urapan Roh Kudus pelita menyala tunduk kepada suami dalam segala sesuatu dan menjadi tubuh tulang rusuk yang melindungi menutupi segala kelemahan suami dan anak-anak lewat doa penyembahan. Anak dalam urapan Roh Kudus pelita menyala taat dengar-dengaran ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juni 2019 (Selasa Sore)
    ... dengan orang yang sekalipun menyebut dirinya saudara adalah orang cabul kikir penyembah berhala pemfitnah pemabuk atau penipu dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. Enam dosa yang mendarah-daging mengikat tubuh jiwa dan roh manusia Mengikat tubuh Mabuk dosa makan-minum yaitu merokok mabuk dan narkoba. Cabul dosa kawin-mengawinkan yaitu percabulan ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Juni 2009 (Minggu Pagi)
    ... satu keluarga menjadi pelayan Tuhan. Hasil menjadi pelayan yang memuliakan Tuhan Yesaya hak dan upah terjamin di tangan Tuhan Mazmur kebahagiaan sampai menjadi milik pusaka Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun juga. IBADAH RAYAMatius - adalah nubuat keenam yaitu NUBUAT TENTANG ISRAEL POHON ARA . Pohon ara ini ditampilkan dari zaman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Februari 2016 (Senin Sore)
    ... yang berbicara dengan jujur yang menolak untung hasil pemerasan yang mengebaskan tangannya supaya jangan menerima suap yang menutup telinganya supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah yang menutup matanya supaya jangan melihat kejahatan . dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi bentengnya ialah kubu di atas bukit batu rotinya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Februari 2015 (Kamis Sore)
    ... sama dengan roti malaikat. Roti sama dengan firman Allah malaikat sama dengan gembala. Jadi manna sama dengan firman penggembalaan yaitu firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia teratur dan berulang-ulang. Bilangan - Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN Biarlah TUHAN Allah dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Desember 2024 (Sabtu Sore)
    ... kehinaan Yesus dan sengsara-Nya yang sudah ditanggung di luar perkemahan--di luar Yerusalem. Praktiknya Petrus - . Jadi karena Kristus telah menderita penderitaan badani kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani ia telah berhenti berbuat dosa-- . supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Juli 2021 (Kamis Sore)
    ... karena itu hati-hati dalam pengajaran. Sebaliknya firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk masuk dalam penyembahan yang benar kepada Tuhan. Kita menjadi sama dengan Yesus untuk mewarisi kerajaan Sorga. Jadi kita harus waspada karena ada penyembahan yang benar dan yang tidak benar. Begitu juga dengan doa puasa ada doa puasa yang benar dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Mei 2009 (Rabu Sore)
    ... tahun Yobel Tuhan mengembalikan apa yang sudah hilang dari umatNya. Begitu juga sekarang Firman penggembalaan mampu mengembalikan apa yang sudah hilang dari kehidupan kita. Roma yang sudah hilang dari kehidupan manusia pakaian kemuliaan sehingga manusia telanjang. damai sejahtera sehingga manusia ketakutan dan stress. Kejadian berkat-berkat sehingga manusia hidup dalam kutukan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Maret 2017 (Senin Sore)
    ... pelayanan di gereja TUHAN dinilai dengan profesi kehebatan uang bukan tahbisan. Kalau tahbisan Tabernakel Bait Allah Salomo menampung kemuliaan TUHAN tidak bisa sembarangan yang melayani. Tetapi di Bait Allah Yerusalem ini boleh berjualan dan sebagainya sehingga tidak ada kemuliaan TUHAN. Siapapun boleh melayani berkhotbah main musik yang penting profesional asal jemaat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Juni 2017 (Sabtu Sore)
    ... yaitu firman yang dibukakan rahasianya ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab firman pengajaran yang benar. Wahyu Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Dari mulut Yesus keluar sebilah pedang bermata dua. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.