Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 8: 8-98:8. Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanyadan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9. dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Ini adalah peniupan
SANGKAKALA KEDUA; hukuman sangkakala kedua, yaitu
sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 18 November 2018).
Gunung besarmenunjuk pada dosa yang bertambah-tambah (membesar) sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan--dosa Babel.
Gunung besar, yang menyala-nyala oleh api--api menunjuk pada hawa nafsu daging yang menyala-nyala--=
DOSA-DOSA SAMPAI PUNCAKNYA DOSA--DOSA BABEL--YANG DIDORONG OLEH API HAWA NAFSU DAGING YANG MENYALA-NYALA.
Kemudian, gunung besar ini dilemparkan ke laut.
Wahyu 17: 1, 1517:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsadan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
'
tempat yang banyak airnya'= laut.
'
bangsa-bangsa'= bangsa kafir yang dikuasai oleh perempuan Babel (dosa Babel).
Gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dan dilemparkan ke laut sama dengan bangsa kafir yang dikuasai oleh dosa babel (diduduki oleh perempuan Babel).
Akibatnya:
sepertiga laut menjadi darah; artinya: kering rohani, mati rohani, sampai kebinasaan selamanya.
Inilah yang akan dihadapi, yaitu dosa Babel menguasai bangsa kafir sampai mengakibatkan kering rohani, mati rohani, dan binasa selamanya.
Wahyu 18: 218:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najisdan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Bangsa kafir yang dikuasai dosa Babel sama dengan dikuasai oleh roh jahat dan najis--dikuasai serigala dan burung--sehingga dipakai dalam pembangunan kota Babel--pembangunan mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, yang akan dibinasakan dalam satu jam saja.
Wahyu 18: 9-1018:9. Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
18:10. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
Untuk menghadapi pembangunan kota Babel, yang dibinasakan dalam satu jam, maka
sikap kitabangsa kafir adalah:
- Sikap pertama: bangsa kafir harus masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, dan masuk kota Yerusalem baru.
Syaratnya: tidak boleh ada lagi serigala dan burung; artinya kita harus memiliki pedang firman Allah--mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--yang menyucikan kita dari serigala dan burung--roh jahat dan najis.
Hanya ada dua kota: kota Babel--tempatnya perempuan Babel, mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan--, dan kota Yerusalem Baru.
Kalau hidup suci, kita akan dipercaya jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--kita menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Hati-hati, ada dua kepala. Tadi kepalanya adalah serigala dan burung, tetapi kalau sudah hidup suci, Yesus yang akan menjadi Kepala.
Ini adalah keluhan hati Tuhan: Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.
- Markus 14: 37-38
14:37. Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Sikap kedua: kita harus banyak berdoa dan menyembah Tuhan--hubungan Kepala dengan tubuh yang paling dekat adalah leher. Bukti Yesus sudah jadi Kepala adalah kita banyak menyembah Tuhan lewat doa satu jam, ditambah doa puasa, dan doa semalam suntuk.
Dulu doa penyembahan satu jam di taman Getsemani (bukit zaitun).
Lukas 22: 39 (perikop: di Taman Getsemani)
22:39. Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
Taman Getsemani ada di Bukit Zaitun.
Getsemani artinya pemerasan. Di Bukit zaitun banyak pohon zaitun dan buah zaitun. Buah zaitun diperas untuk menghasilkan minyak zaitun yang murni.
Bagi kita sekarang, doa penyembahan satu jam sama dengan pemerasan daging dengan segala kelemahannya('roh memang penurut, tetapi daging lemah'):
- Ketakutan, kekuatiran, sampai tidak takut kepada Tuhan (melawan Tuhan).
- Kesedihan, sampai kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan.
- Daging yang mengikuti kehendaknya, sampai tidak taat kepada Tuhan.
Kalau daging diperas, kita akan mengalami minyak urapan Roh Kudus. Ini yang kita butuhkan hari-hari ini.
Kegunaan minyak urapan Roh Kudus:
- Matius 25: 1
25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanyadan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
'sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya' = lima gadis pelitanya padam dan lima gadis pelitanya menyala--inilah yang bisa menyongsong.
Kegunaan pertama: supaya pelita kita tetap menyala, untuk bisa menyambut/menyongsong kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Praktikpelita menyala--selalu ada urapan Roh Kudus--:
- Setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali kedua kali.
Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa roh, tetapi setelah itu harus setia berkobar-kobar. Kalau berbahasa roh tetapi tidak setia, ini meragukan.
- Kita beribadah melayani dengan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Bukan hanya berbahasa roh, tetapi juga berkata: Ya Abba, ya Bapa.
- Ada kerelaan untuk berkorban waktu, tenaga, pikiran, keuangan dan lain-lain, supaya bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, kecuali pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan.
Setia, taat, dan rela berkorban dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, dimulai dari nikah--nikah dan ibadah adalah satu.
Pelita menyala selain untuk menyongsong kedatangan Yesus kedua kali di awan permai, juga melindungi supaya tidak mengalami kegelapan di akhir zaman yaitu kegelapan gantang dan tempat tidur.
Kegelapan gantang--tempat beras; tempat makanan--= kegelapan ekonomi dan dosa makan minum. Kalau pelita menyala, kita akan dipelihara secara ajaib oleh Tuhan dan tidak masuk krisis ekonomi.
Kegelapan tempat tidur= dosa kawin mengawinkan. Kalau pelita kita menyala, kita akan dilindungi dari dosa Babel.
- 2 Raja-raja 4: 1-7
4:1. Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
4:2. Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."
4:3. Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
4:4. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"
4:5. Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
4:6. Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
4:7. Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."
Kegunaan kedua: Roh Kudus menyelesaikan semua masalah yang mustahil, yang menghalangi pelayanan pembangunan tubuh Kristus, yaitu:
- Masalah nikah dan buah nikah--anak-anaknya terancam diperbudak oleh setan; berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Hanya bisa dilawan dengan minyak urapan.
- Masalah ekonomi; terbelit hutang--cakarnya antikris.
- Masalah hati--hati yang menderita; kesesakan; tidak bahagia, tanpa sukacita.
- Masalah yang mustahil: penyakit dan lain-lain.
Ini yang menghantam kita menjelang kedatangan Tuhan kedua kali.
Masalah-masalah ini membuat hamba/pelayan Tuhan menjadi putus asa, kecewa--seperti buluh yang terkulai, dan sumbu yang berasap.
Singkat cerita, semuanya hanya bisa dibereskan dengan minyak urapan Roh Kudus.
Ini kebutuhan kita malam ini. Mungkin kita datang seperti buluh yang terkulai atau sumbu yang berasap secara jasmani, rohani, nikah, dan pelayanan; tidak ada harapan. Biarlah kita bergantung pada minyak urapan Roh Kudus. Itu yang bisa menyelesaikan semuanya, apapun keadaan kita. Inilah sumber pengharapan kita di akhir zaman.
Dan jika Yesus datang kembali, minyak urapan mampu menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia--pelita yang menyala--untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Bangsa kafir mau ditimpa gunung yang besar (diduduki oleh perempuan Babel), benar-benar sengsara sampai binasa selamanya. Tetapi Tuhan memberikan jalan keluarnya yaitu masuk pembangunan tubuh Kristus--pegang pedang penyucian, tidak boleh ada serigala dan burung, tetapi hidup suci, diberi jabatan, dan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Syaratnya: sungguh-sungguh, dan berdoa satu jam, disertai puasa, untuk memeras daging yang lemah, sehingga keluar minyak, dan pelita tetap menyala--tetap setia berkobar, tetap taat, dan jangan mundur.
Roh Kudus juga membereskan semua masalah. Memang banyak halangan rintangan, tetapi kuasa Roh Kudus mampu membereskan semuanya.
Tuhan memberkati.