Pembicara: Pdt. Dadang
Matius 5 : 85:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Hati suci bisa melihat Tuhan = bisa menyembah Tuhan. Tetapi secara kenyataan, hati manusia banyak dipenuhi dosa-dosa.
Matius 15 : 19 15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6) dan hujat(7).Ada 7 dosa dalam hati yaitu - Pikiran jahat termasuk prasangka buruk terhadap sesama dan rencana-renacana jahat terhadap sesama.
- Pembunuhan dimulai dari kebencian-kebencian, bila ada kebencian kepada sesama yang tidak terselesaikan maka akan tertimbun dalam hati sehingga menjadi pahit hati kemudian meningkat menjadi dendam/amarah sampai pada akhirnya meningkat menjadi pembunuhan.
- Perzinahan di dalam hati yaitu keinginan-keinginan najis, baik lewat pandangan, pendengaran.
- Percabulan-percabulan.
- Pencurian milik Tuhan dan sesama.
- Sumpah palsu, suka bersumpah demi apapun.
- Hujat adalah dosa menghina kebenaran, seperti mulutnya antikris menghujat Allah dan tempat kediamanNya.
Angka 7 menunjuk pelita emas dan bila ada 7 dosa berarti
sempurna di dalam dosasehingga pelitanya padam = hidup didalam kegelapan (hatinya menjadi gelap), sehingga tidak bisa melihat Tuhan dan tidak bisa menyembah Tuhan.
Tanda hati manusia menjadi gelap (sempurna dalam dosa) adalah:
- Sering terjadi benturan dengan sesama.
2 Korintus 12 : 20
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.
Benturan-benturan dengan sesama dimulai karena adanya perselisihan, iri hati dsb.
1 Korintus 1 : 10-11
1:10. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
1:11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
Bila ada prasangka-prasangka buruk, iri hati, perselisihan, gosip-gosip, maka akan mengakibatkan perpecahan dan TIDAK MENJADI SATU KESATUAN.
Contohnya: bila ada perselisihan-perselisihan dalam rumah tangga, akibatnya bisa menimbulkan perpecahan bahkan sampai terjadi perceraian.
- Gampang tersandung dan gampang menjadi sandungan. Wujudnya yaitu gampang kecewa.
Ibrani 4 : 12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depanmata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Oleh sebab itu,
supaya bisa melihat Tuhan hati harus disucikan dengan firman pengajaran yang benaryaitu firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Proses mengalami penyucian adalah:
- Mendengar firman dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan.
- Sampai bisa mengerti firman.
- Kemudian bisa percaya/yakin akan firman.
- Praktek firman.
1 Petrus 1 : 221:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. KALAU KITA DI SUCIKAN MAKA KITA BISA MELIHAT TUHAN/MENYEMBAH TUHAN.
Tingkatan bisa melihat Tuhan:
- Bisa melihat diri sendiri= koreksi diri dan jika ditemukan dosa, harus mengaku dosa dan bertobat (berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan).
- Melihat sesama yang dalam kekurangan dan membutuhkan.
Matius 25 : 34-38, 40
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
ay. 40= bisa melihat sesama yang membutuhkan.
Kalau kita bisa melihat diri sendiri dan sesama yang membutuhkan maka kita bisa melihat Tuhan.
Praktek-praktek bisa melihat Tuhanadalah:
- 2 Tawarikh 20 : 12
20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
Praktek pertama adalah percaya dan berhadap hanya kepada Tuhan(mengandalkan Tuhan didalam segala sesuatu) yang artinya kita mengaku tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa apalagi menghadapi laskar yang besar (sesuatu yang mustahil).
Bila percaya dan berharap kepada Tuhan, kita sedang mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Hasilnya: Tuhan akan turun tangan untuk:
- 2 Tawarikh 20 : 17
20:17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu."
Hasil pertama: memberikan kemenanganatas segala masalah-masalah/musuh-musuh yang kita hadapi.
- 2 Tawarikh 20 : 24
20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
Hasil kedua: Tuhan turun tangan untuk menghapus kemustahilan, sehingga laskar besar menjadi bangkai dan sebaliknya, apa yang sudah menjadi bangkai, Tuhan sanggup menjadikan hidup lagi (seperti Lazarus yang mati 4 hari bisa dibangkitkan lagi).
- Mazmur 16 : 8
16:8. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Praktek yang ke dua adalah tidak goyah= kuat dan teguh hati.
Contohnya:
- Seperti Yosua saat menghadapi sungai Yordan dan tembok Yerikho. Sungai Yordan dan tembok Yerikho merupakan gambaran masalah-masalah, rintangan-rintangan, pencobaan, dan kesulitan-kesulitan.
Tetapi Yosua tetap melihat dan mengikuti tabut perjanjian= tetap berpegang pada satu pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran kepada firman pengajaran yang benar apapun resikonya. Hasilnya, Yosua mengalami kemenangan-kemenangansampai masuk ke kanaan.
- Saat Yosua menghadapi Akhan(dosa mencuri milik Tuhan) dan menghadapi akal orang Gibeon(kelicikan, kepalsuan= pengajaran sesat).
Kuat teguh hatinya Yosua adalah tegasuntuk menolak ajaran palsu dan tetap berpegang terhadap pengajaran yang benar.
- Bisa menyembah Tuhan.
Yohanes 9 : 24-25, 35-38
9:24 Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."
9:25 Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."
9:35. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Bisa menyembah Tuhan seperti orang yang buta yang sudah disembuhkan Tuhan.
Saat-saat dalam pengalaman kematian, itulah SAAT YANG TEPATbagi kita untuk menyembah Tuhan. Contohnya seperti orang buta yang justru dikucilkan (tidak salah tetapi dipersalahkan, difitnah, dll).
Bilangan 6 : 25-26
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nyadan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Kalau kita menyembah Tuhan, hasilnya:
- mendapat kasih karunia Tuhanuntuk menolong kita tepat pada waktunya,
- mendapatkan damai sejahtera Tuhan, sampai kita tidak terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati.