Disertai dengan puasaSalam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.
Pada hari ini kita melakukan doa puasa dirumah masing-masing dan berkumpul saat malam ini lewat doa puasa.
Lewat doa puasa, kita bisa memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik(mulai diterangkan dari
Ibadah Paskah Surabaya, 20 April 2014) .
Wahyu 1: 161: 16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintangdan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Lewat doa puasa, kita bisa melihat wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari. Tapi kita harus tahu,
ada doa puasa yang berkenankepada Tuhan, tapi ada juga doa puasa yang ditolak/tidak berkenan oleh Tuhan.
Ada beberapa hal yang membuat
doa puasa itu ditolak oleh Tuhan, yaitu:
- Yesaya 58: 3-9
58: 3 "Mengapa kami berpuasadan Engkau tidakmemperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
58: 4 Sesungguhnya, kamuberpuasa sambil berbantah dan berkelahiserta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
58: 5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
58: 6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
58: 7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
58: 8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
58: 9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
Berpuasa yang tidak berkenan yang pertama yaitu berpuasa tapi daging tetap merajalela yaitu berbuat jahat, mempertahankan dosa, dan lain-lain.
Puasa yang benar: terjadi perobekan daging, sehingga kita terlepas dari dosa-dosa kita.
- Yerima 14: 10-12
14: 10 Beginilah firman TUHAN tentang bangsa ini: "Mereka sangat senang mengembara dan tidak menahan kakinya. Sebab itu TUHAN tidak berkenan kepada mereka; tetapi sekarang Ia mau mengingat kesalahan mereka dan mau menghukum dosa mereka."
14: 11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
14: 12 Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar."
Berpuasa yang tidak berkenan yang kedua yaitu berpuasa tapi liar= tidak tergembala dengan benar dan baik.
'tidak dapat menahan kakinya' =>selalu beredar-edar. Berpuasa tapi beredar-edar= tidak berkenan.
Puasa yang berkenan: membawa kita menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik.
Tadi, ada kaitan puasa dengan dosa-dosa, yaitu melepaskan dari dosa-dosa.
Ada kaitan juga antara puasa dengan penggembalaan.
Jangan liar!Tapi kita betul-betul menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik.
- Zakharia 7: 5-10, 12-13
7: 5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasadan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?
7: 6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?
7: 7 Bukankah ini firman yang telah disampaikan TUHAN dengan perantaraan para nabi yang dahulu, ketika Yerusalem dengan kota-kota yang di sekelilingnya masih didiami orang dan masih sentosa dan Tanah Negeb dan Daerah Bukit masih didiami?"
7: 8 Firman TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya:
7: 9 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
7: 10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."
7: 12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
7: 13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
Berpuasa yang tidak berkenan yang ketiga yaitu berpuasa tapi egois,mempertahankan kepentingan diri sendiri, mempertahankan kehendak diri sendiri sehingga tidak taat, tidak dengar-dengaran pada Tuhan.
Inilah puasa yang ditolak/tidak berkenan kepada Tuhan.
Puasa yang benar: membuat kita taat dengar-dengaran dan mengingat orang lain yang dalam kebutuhan (tidak egois), baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmani: kita bisa memberi (tidak kikir, serakah dan egois).
Kebutuhan rohani: kita bersaksi/mengundang. Ini kesempatan gampang bagi kita untuk mengundang. Kalau hanya mengundang saja tidak mau, ini terlalu egois.
Ingat!Mungkin orang yang kita undang memusuhi kita/tidak baik kepada kita, tapi justru ini kesempatan yang baik, siapa tahu ketika mendengar Firman, orang itu bisa menjadi baik.
Ingat keluarga, kerabat atau teman-teman kita yang dulu, bawa untuk masuk persekutuan tubuh.
Inilah berpuasa.
Tidak sembarang dalam berpuasa, karena ada puasa yang tidak berkenan kepada Tuhan (sudah berpuasa tapi tidak berkenan), yaitu berpuasa tetapi mempertahankan dosa-dosa, berpuasa tapi liar dan berpuasa tetapi egois.
Puasa yang benar:
Matius 6: 17
6: 17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamudan cucilah mukamu,
Ada
2 tanda puasa yang benar:
- 'cucilah mukamu': cuci muka dengan air Firman Allah.
Muka= wajah= hati. Kalau hati takut, wajahnya pucat.
Jadi, cucilah muka dengan Firman Allah menunjuk pada penyucian hatioleh Firman Allah/Firman pengajaran yang benar.
- 'minyakilah kepalamu'.
Kepala= pikiran.
Minyak= urapan Roh Kudus.
Artinya: pikirandiurapi oleh Roh Kudus.
Hati disucikan oleh Firman Allah, pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
Kalau digabung, berpuasa adalah
memberi kesempatan seluas-luasnyabagi Firman Allah dalam urapan Roh Kudus/Firman Pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk
menyucikan hatidan pikirankita.
Jadi, saat berpuasa, banyak baca Firman (penyucian wajah) dan banyak berdoa (urapan Roh Kudus). Ini puasa yang benar.
Kalau kita berpuasa, saat bekerja, saat-saat istirahat/jam makan siang, kita gunakan untuk baca Firman dan berdoa, juga sebelum berangkat bekerja, baca Firman dan berdoa, supaya benar-benar ada kesempatan Firman dan Roh Kudus menyucikan hati dan pikiran kita.
Markus 7: 21-23
7:21. sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22. perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
'
Kebebalan' = tidak bisa dinasehati.
Hati dan pikiran yang jahat dan najis
disucikan dari 12 keinginan jahat dan najis.
Ini yang membuat wajah menjadi muram (tidak berseri-seri). Tapi kalau
hati pikiran disucikan dari 12 keinginan jahat dan najis, wajah kita bisa berseri dan mata kita
bisa melihat Tuhan/memandang Tuhan/ menyembah Tuhan.
Matius 5: 8
5: 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
= kegunaan dari berpuasa, bukan hanya sekedar tidak makan tidak minum saja. Kalau tidak makan dan tidak minum, banyak orang yang melakukannya.
Bertapa juga tidak makan dan tidak minum.
Tapi puasa kita berbeda. Memang kita tidak makan dan tidak minum, tetapi bukan hanya sampai disitu, melainkan kesempatan saat daging lemah, itulah kesempatan seluas-luasnya untuk Firman dan Roh Kudus bekerja menyucikan hati dan pikiran kita dari 12 keinginan jahat dan najis, sehingga
mata kita bisa melihat Tuhan= mata kita bisa memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Wahyu 1: 16
1: 16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Dosa itulah yang menghalangi kita menyembah Tuhan/melihat Tuhan dan jauh dari Tuhan.
Tapi kalau hati pikiran (gudangnya dosa) disucikan dari 12 keinginan jahat dan najis, maka mata kita bisa melihat wajah Tuhan yang bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik (sinar kemuliaan).
Malam ini, baik yang berpuasa maupun tidak berpuasa, gunakan kesempatan untuk melihat Tuhan, hati pikiran disucikan, dan mata kita bisa melihat Tuhan.
Kalau hati dan pikiran tidak disucikan, ada 12 hal yang tersembunyi, maka hidupnya membabi buta dan matanya buta.
Tetapi kalau disucikan, mata bisa memandang/melihat Tuhan yang wajahnya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
'
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik' =
wajah Yesus yang bersinar-sinar dalam sinar kemuliaan.
Malam ini, lewat berpuasa atau tidak berpuasa, kalau kita bisa mengalami penyucian hati dan pikiran dari 12 keinginan jahat dan najis (12 kegelapan yang membuat mata gelap, mata buta dan hidupnya membabi buta), maka
mata menjadi terang(bisa melihat wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik/sinar kemuliaan).
Hasilnya:
- Bilangan 6: 26
6: 26 TUHAN menghadapkan wajah-Nyakepadamu dan memberi engkaudamai sejahtera.
Hasil pertama: sinar kemuliaan dari wajah Yesus membuat kita mengalami damai sejahtera/ketenangan = tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan.
Sekalipun kita datang beribadah dengan ketakutan, kekuatiran, kepahitan, kegagalan (mersa gagal dan sedih), dendam, putus asa atau kecewa, tapi saat memandang Tuhan yang bersinar-sinar bagaikan matahari terik, kita tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan. Kita hanya merasakan kasih Tuhan yang besar.
Mungkin dalam keadaan berduka dan lain-lain, kalau bisa memandang wajah Tuhan, kita bisa damai sejahtera.
Ini tidak bisa diceritakan, tapi biarlah ini menjadi pengalaman kita masing-masing.
Dalam keadaan apa saja, saat putus asa, bisa menyembah Tuhan (memandang wajah Tuhan), itulah yang membuat kita damai sejahtera.
Kalau sudah tenang semua menjadi enak dan ringan, tidak ada lagi letih lesu, beban berat, dan sebagainya, semua sudah ditanggung oleh Tuhan (kita tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan kecuali merasakan kasih Allah).
Biarlah sekarang ini kita banyak memandang wajah Tuhan. Kalau kita baca kitab Mazmur, Daud adalah spesialis dalam memandang wajah Tuhan. Dalam keadaan apa saja, hanya berkata 'mataku tertuju padaMu', tetap memandang wajah Tuhan.
- Bilangan 6: 25
6: 25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nyadan memberi engkau kasih karunia;
Hasil kedua: sinar kemuliaan dari wajah Tuhan memberikan kasih karunia/belas kasihanuntuk menolong kita tepat pada waktuNya, menolong kita dari masalah-masalah yang kita hadapi.
Menghadapi masalah yang sudah mutahil, kita hanya memandang pada Tuhan.
Ketika dalam kesucian, kita memandang Dia, saat itu Tuhan yang berperang bagi kita.
Seperti yang dialami raja Yosafat saat menghadapi pasukan yang besar. Ia ketakutan, tapi untung dia berpuasa(mata hanya tertuju pada Tuhan) dan mengakuitidak punya kekuatan melawan musuh yang besar dan tidak tahu jalan keluarnya karena sudah dikepung.
Saat itulah, sinar kemuliaan dari wajah Tuhan memberikan kasih karunia yang menolong tepat pada waktuNya. Saat itu Tuhan berperang. Itulah kasih karunia.
Kita lemah melawan yang kuat tapi kita menang, itu karena Tuhan yang berperang ganti kita. Ini kasih karunia.
Jangan kecewa, putus asa, bangga, dengan sesuatu, tapi biarlah kita hanya mengandalkan kasih karunia Tuhan.
Kalau kita stress, serahkan pada Tuhan, menyembah Tuhan, pandang wajah Tuhan sampai ada damai sejahtera (tidak merasakan lagi yang daging rasakan, hanya merasakan kasih Tuhan bahwa Tuhan baik dan mengasihi kita). Disitulah semua menjadi enak dan ringan.
Pandang Dia sampai sinar kasih karunia dan Dia akan menolong kita tepat pada waktuNya.
2 Tawarikh 20: 1-3, 12, 24
20: 1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20: 2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besardatang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20: 3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20: 12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatanuntuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
20: 24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
Saat-saat kita mengalami masalah yang dipikir saja tidak bisa, tidak tahu jalan keluarnya, itulah saatnya berpuasa, jangan berdiam diri!Penting untuk berpuasa.
Kesaksian:
"Setiap kali saya mendapat tugas keluar dalam pelayanan, kalau belum puasa/belum doa malam saya tidak berani. Paling minim berpuasa. Nanti ke Medan, ada 40 hamba Tuhan dari luar negeri (dari Malaysia dan dari India) saya tidak tahu ini bagaimana melayani, ya berpausa, memandang Tuhan sampai sinar kasih karunia datangI"
Berpuasa itu penting!Kita fokus dalam berpuasa, betul-betul itu kesempatan untuk disucikan sampai mata hanya tertuju kepada Tuhan (ayat 12).
Dan saat itu Tuhan menyinari kita dengan kasih karunia, Tuhan berperang ganti kita dan kita menang tanpa kita perlu berperang (ayat 24).
Mata tertuju pada Tuhan= kita mengalami kasih karunia Tuhan, sehingga kita bisa menang atas masalah-masalah yang mustahil sebab Tuhan yang berperang ganti kita.
Jangan takut!Kasih karunia juga menolongkita tepat pada waktuNya. Seperti raja Yosafat menghadapi laskar yang besar (mati dia, hancur, mustahil), tapi bisa, karena kasih karunia Tuhan. Juga raja Daud, ketika ia jatuh dengan Batsyeba (sudah jatuh, berzinah), sudah hancur dia, harusnya sudah mati/habis.
Tetapi, oleh kasih karunia, ia masih bisa diangkat (masih ada pengangkatan), sebab ia bisa menerima Firman Tuhan (dia disucikan dan matanya bisa memandang Tuhan).
Ini dosa yang besar (berzinah dan Betsyeba dan membunuh suaminya), jahat dan najis sekali. Bukan cuma istrinya yang diambil, tetapi suaminya juga dibunuh. Jangan-jangan, lebih dari orang yang tidak mengenal Tuhan. Tetapi untung, ia masih mau mendengar Firman. itulah kasih karunia.
Mazmur 51: 3=>pengakuan dosa
51: 3 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Nabi Natan menegor dengan Firman yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Inilah, saat-saat berpuasa, kita seperti raja Daud yang menghadapi Natan yang menegor dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan raja Daud mau disucikan, tidak marah. Kalau raja Herodes, justru marah saat ditegory oleh Yohanes Pembaptis ('tidak halal engkau mengambil istri orang lain itu'). Malah Yohanes dipenjara dan dipenggal.
Tetapi raja Daud, tidak marah sekalipun Natan berkata 'oh kamu Daud, kamu itu orangnya yang sudah berzinah dan membunuh suaminya dengan sembunyi-sembunyi'.
Raja Daud mau menerima Firman dan matanya memandang Tuhan (menyembah Tuhan), sehingga ada pengangkatan dari Tuhan (ay. 3).
Kasih karunia Tuhan mampu menolongkita dari kejatuhan dosa-dosa sampai puncaknya dosa untuk kita dipulihkan kembali, bisa kembali hidup benar dan suci.
Inilah kasih karunia, yaitu menolong dari masalah-masalah dan kejatuhan.
- sinar kemuliaan dari wajah Tuhan mengubahkankehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Kalau sinar matahari menerangi kita, ada terang.
Artinya: keubahan ini dimulai dengan JUJUR DAN PERCAYAkepada Tuhan.
Kalau matahari menyinari kita, yang gelap-gelap disingkirkan. Kita menjadi kehidupan yang jujur dan percaya kepada Tuhan.
Jangan ada sembunyi-sembunyi!Kalau matahari bersinar, tidak ada yang bisa disembunyikan.
Apapun yang kita hadapi, kalau kita memandang wajah Yesus, kalau kita menjadi jujur dan percaya kepada Tuhan (tidak ada kebimbangan) sekalipun menghadapi bangkai.
Tadi, laskar besar menjadi bangkai. Sekarang, kita menghadapi bangkai, tidak ada arti apa-apa hidup ini, sudah hancur semua, gagal, tetapi kalau jujur dan percaya, sinar kemuliaan mampu membangkitkan bangkai.
Biarlah kita memandang wajah Tuhan lewat berpuasa dan kita bahagia karena merupakan kesempatan seluas-luasnya untuk bisa mengalami penyucian oleh pedang Firman sampai hati dan pikiran disucikan, sehingga mata hanya memandang wajah Yesus yang berinar bagaikan matahari yang terik. Ada damai sejahtera, tenang, tidak rasa apa-apa lagi, enak dan ringan. Mungkin belum ditolong, tetapi enak dan ringan.
Yang kedua, ada kasih karunia untuk menolong kita, berperang ganti kita menghadapi apapun, mengangkat kita oleh kasih karunia, dan memulihkan kita untuk hidup benar dan suci.
Dan terakhir, mengubahkan kita, jujur dan percaya. Itu bagaikan matahari bersinar.
Yohanes 11: 39-41
11: 39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11: 40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
11: 41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucapsyukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
'Angkat batu itu!' = jujur.
Marta mengakui sudah busuk = mengakui kebusukan kita.
Saat-saat kita menghadapi bangkai secara jasmani(gagal, mustahil dan hancur) dan rohani(busuk), kita harus jujur, jangan disembunyikan yang busuk itu. Biar orang dan Tuhan melihatnya. Akuikepada Tuhan dan sesama segala kebusukan. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi dan percaya.
Jujur + percaya= ada tangan Tuhan, tangan kemuliaan Tuhan akan mengadakan mujizat di tengah-tengah kita, bangkai dibangkitkan Tuhan.
Tuhan Mengadakan mujizat rohaniyaitu keubahan hidup lebih lanjut, mengadakan mujizat jasmaniyaitu tidak ada yang mustahil.
Sampai jika Yesus datang nanti, kita akan diubahkan menjadi sama mulia seperti Dia. Kita juga bercahaya bagaikan matahari seperti Dia, sempurna seperti Dia. Jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan jadi sempurna sama mulia seperti Dia, bercahaya bagaikan matahari untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali diawan-awan yang perman, kita masuk dalam kerajaan Surga yang kekal bersama Dia selamanya.
Matius 13: 43
13: 43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti mataharidalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Kita bercahaya juga seperti matahari, seperti Yesus, sempurna, sama mulia seperti Yesus, kita terangkat untuk menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai dan kita masuk kerajaan Surga yang kekal selama-lamanya.
Serahkan semua, memandang wajahNya yang bersinar bagaikan matahari yang terik, sinar kemuliaan Tuhan membawa damai, kasih karunia dan kemuliaan Tuhan (keubahan hidup). Ada mujizat-mujizat yang bisa kita alami pada malam ini.
Tuhan memberkati.