Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding

Mula pertama saya menyampaikan selamat malam dan salam sejahtera bagi kita sekalian. Biarlah damai sejahtera dan bahagia dari TUHAN selalu menyertai akan kehidupan kita sekalian.

Puji TUHAN, sebelum berdoa kita akan membaca dalam injil Matius 14: 13-21
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya
lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu
duduk di rumput.Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-
potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki,tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

=tentang pemecahan 5 ketul roti dan dan 2 ekor ikan untuk memberi makan 5000 orang.
Sebenarnya menurut pikiran tidak akan cukup, tapi TUHAN mengadakan mujizat sampai 5 ketul roti dan 2 ekor ikan bisa sisa 12 bakul penuh.

Sebelum TUHAN memecahkan roti, di ayat 19: 'lalu disuruhnya orang banyak duduk di rumput.' Artinya: untuk mengalami mujizat TUHAN kita harus bisa duduk di rumput.
Duduk di rumput artinya:

  1. kita harus mantap di dalam penggembalaan.
  2. kita harus merendahkan diri serendah-rendahnya, supaya kita mengalami mujizat dari TUHAN.

AD. 1. KITA HARUS MANTAP DI DALAM PENGGEMBALAAN
Siapa yang harus mantap didalam penggembalaan?

'yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki.'
Laki-lakimenunjuk pada:

  1. gembala.
    Jadi, dimulai dari gembala harus mantap dalam penggembalaan, supaya diikuti oleh seluruh sidang jemaat.

    Kalau gembala tidak mantap, maka sudah pasti sidang jemaat yang dipimpin juga tidak akan mantap.

  2. suamijuga harus mantap dalam penggembalaan, supaya bisa diikuti oleh isteri dan anak-anak.

    "Firman ini terutama mengenai saya. Saya sebagai gembala dan suami.
    Saya harus mantap dalam penggembalaan, supaya sidang jemaat yang saya tuntun juga bisa tergembala dan supaya isteri dan anak-anak saya juga tergembala.
    "

Praktik mantap dalam penggembalaan
:

  1. Kisah Rasul 2: 42
    2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Praktik mantap dalam penggembalaan yang pertama: mantap dalam tiga macam ibadah pokok, yaitu:

    • Ibadah Raya,
    • Ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci,
    • Ibadah Doa Penyembahan.

    Ibadah pokok harus benar-benar sudah ditekuni--sudah mantap--, tidak boleh ada yang ditinggal, karena semuanya memiliki nilai yang sama. Tidak hanya taat, tapi sampai mantap!


  2. Filipi 2: 12
    2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmudengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

    Praktik mantap dalam penggembalaan yang kedua: mantap dalam ketaatan, yaitu tetap takut akan TUHAN, bukan takut kepada manusia.

    Mantap dalam ketaatan= tidak berubah-ubah.
    Tapi sebaliknya, kalau belum mantapdalam ketaatan--hari ini taat, lalu besok tidak taat, besoknya lusa taat; tidak stabil--, maka kita hanya melihat manusia, sehingga tidak takut kepada TUHAN yang telah memanggil, memilih, dan menyuruh kita duduk di rumput.

    Sebagai contoh, kita beribadah hanya untuk dilihat oleh manusia, kalau tidak ada orang tersebut, maka kita tidak beribadah.

    'tetaplah kerjakan keselamatanmu'= tetap mengerjakan ibadah pelayanan dengan takut kepada TUHAN, bukan kepada manusia. Kalau belum mantap, maka kita belum bisa makan firman pengajaranyang dipercayakan TUHAN kepada seorang gembala.

2 Korintus 1: 20
1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.

Kalau kita mantap dalam ketaatan/penggembalaan, maka kita mengalami semua janji Allahdalam hidup kita.

Kejadian 28: 15
28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."

'tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu'=TUHAN tetap menepati semua janji-Nya, yaitu janji perlindungan, pemeliharaan, dan kelimpahansampai kesempurnaanakan kita alami.

Sebagai contoh, TUHAN melindungi Abraham, Ishak, dan Yakub karena mereka semua beribadah dengan takut akan TUHAN; mantap dalam ketaatan, dan mereka mengalami janji-janji TUHAN. Janji apa?

  1. Janji pemeliharaan,
  2. janji perlindungan,
  3. sampai janji kelimpahan/kesempurnaan, kita masuk negeri yang dijanjikan, yaitu Yerusalem baru.

AD.2. KITA HARUS MERENDAHKAN DIRI SERENDAH-RENDAHNYA
Kita merendahkan diri serendah-rendahnya untuk bisa mengalami mujizat TUHAN.

Langkah-langkah merendahkan diri:

  1. 1 Korintus 15: 25-26
    15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah
    meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
    15:26
    Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

    Langkah yang pertama untuk merendahkan diri: merendahkan diri di bawah kaki TUHAN= menempatkan TUHAN sebagai kepala/Raja kebenaranyang menyelamatkan kehidupan kita.

    Praktiknya:

    • Yohanes 5: 24
      5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Kudan percayakepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

      Praktik yang pertama: kita percayaYesus sebagai kepala/Raja keselamatan yang menyelamatkan kita lewat mendengar firman.

    • Praktik yang kedua: bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
      Orang yang tinggi hati, tidak akan mampu bertobat, tetapi justru berkata: 'wah saya berbuat dosa, tetapi saya sehat dan naik pangkat terus.'

      Tetapi kehidupan yang rendah hati, sesudah percaya kepada TUHAN, maka ia sungguh-sungguh kembali kepada TUHAN dan tidak mau berbuat dosa lagi.

    • Praktik yang ketiga: baptisan air dan Roh Kudus.
      Orang yang tinggi hati tidak akan mau masuk dalam baptisan. Apalagi orang itu seperti Nikodemus--yang merupakan seorang guru agama, terpelajar, dan orang pandai yang mengandalkan kepandaian--, sehingga tidak mau merendahkan diri.

      Nikodemus menerima semua dengan pikiran, sehingga tidak mau menerima baptisan; 'bagaimana bisa seorang anak kembali masuk ke rahim ibunya, kemudian dilahirkan?'

      Tapi kalau Nikodemus mau merendahkan diri, maka ia bisa dibaptis seperti Yesus.
      Yesus adalah Raja yang duduk di takhta Sorga, tapi Dia mau turun menjadi manusia. Yesus juga datang ke sungai Yordan dan minta dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
      Secara logika, Yesus lebih tinggi dari Yohanes Pembaptis, tetapi Yesus mau merendahkan diri untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

      Kalau kita mau merendahkan diri, maka kita akan dibaptis oleh Roh Kudus; Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
      Roh Kudus seperti air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah; semakin kita merendah, maka air akan semakin mengalir dalam kehidupan kita, dan kita diselamatkan oleh TUHAN.

    Hasilnya:


    • 'pindah dari dalam maut ke dalam hidup'= kita diselamatkan dari maut= tidak binasa, tetapi berpindah kepada hidup yang kekal.
    • Kita mengalami kemenanganatas semua musuh sampai maut.
      1 Korintus 15: 54-56
      15:54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
      15:55
      Hai maut di manakah kemenanganmu?Hai maut, di manakah sengatmu?"
      15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.


      Musuh kita adalah:

      1. dosa. Kalau menang atas dosa, kita tidak mau berbuat dosa sekalipun ada kesempatan.
      2. masalah-masalah dan halangan rintangan.
        Saat ada masalah, jangan malah kalah, sehingga tidak beribadah kepada TUHAN, tapi kita tetap beribadah.

      3. ibadah taurat = ibadah tradisi/kebiasaan.
        Menang atas musuh, berarti kita beribadah dengan ditandai kesungguhan, sampai kita mengalami pembaharuan.

  2. Lukas 10: 38-42
    10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
    10:39
    Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhandan terus mendengarkan perkataan-Nya,
    10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "
    Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
    10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
    10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


    Langkah yang kedua untuk merendahkan diri: Maria duduk dekat kaki TUHAN= duduk di rumput, artinya menempatkan TUHAN sebagai Kepala/Gembala, supaya kita bisa mendengarkan perkataan-Nya atau firman pengajaran-Nya, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran.
    Untuk bisa taat dengar-dengaran, maka firman pengajaran yang benar menyucikan kitadari:

    • 'Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?'
      = Marta bersungut-sungut/mengomel, ini merupakan sifat dan tabiat daging.
      Sifat dan tabiat daging ini harus disucikan,sehingga kita bisa bersyukur, tergembala, dan melayani TUHAN.

      Kalau bersungut dan mengomel, ini adalah tanda bahwa kita masih mempertahankan tabiat daging.
      Ingat, daging dan darah tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Sorga!

      Filipi 2: 12, 14
      2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
      2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan
      tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

      'tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan'=kita disucikan supaya tidak seperti Marta yang bersungut, tetapi kita bisa bersyukur, tergembala, taat, dan melayani TUHAN.

    • Lukas 10: 41
      10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatirdan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

      Marta kuatir; artinya kita disucikan, sehingga tidak ada kekuatiran.

      Matius 6: 25-26
      6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu:
      Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
      6:26
      Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

      Kita tidak kuatir terhadap:

      1. kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu apa yang akan dimakan, minum, pakai.
        1 Korintus 7: 32
        7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.


      2. hidup masa depan, yaitu perjodohan, pelayanan, pekerjaan, dan lain-lain.


      Kekuatiran disucikan, sehingga kita hidup tanpa kekuatiran; hati pikiran kita hanya dikuasai oleh pribadi Tuhan Yesus dengan firman, Roh, dan kasih-Nya; kita bisa percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN dan kita bisa melayani TUHAN.

    • Lukas 10: 41
      10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diridengan banyak perkara,

      Yang ketiga: Kita disucikan dari kesusahan--kutukan karena ketidak-taatan--sampai kita bisa taat dengar-dengaran.
      Kita disucikan, sehingga kita tidak lalai dan tinggalkan ibadah pelayanan.

      Yeremia 17: 5
      17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! '

      Kutukan yaitu kehidupan yang berharap kepada yang lain, bukan kepada TUHAN. Kalau berharap kepada yang lain--bukan kepada TUHAN--, kehidupan kita akan susah payah. Oleh sebab itu, kita harus disucikan supaya kita bisa taat dengar-dengaran.

    • Lukas 10: 40
      10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

      'sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata....' = Marta adalah seorang perempuan, tetapi memerintah Yesus sebagai laki-laki.
      Jadi, wanita memerintah di mana ada laki-laki. Ini menunjuk pada pengajaran Izebel, yaitu pengajaran yang mengizinkan wanita mengajar di mana ada laki-laki.

      Penyucian yang keempat: kita disucikan, sehingga kita bisa tetap taat pada satu firman pengajaran yang benar.

      Wahyu 2: 20
      2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.


    Hasilnya:
    Lukas 10: 42
    10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

    Taat adalah bagian yang terbaik, tidak taat adalah bagian yang terburuk.

    Kalau kita taat, maka TUHAN akan memberikan semua yang terbaikdalam hidup kita, untuk menggantikan yang terburuk dalam hidup kita.
    Seluruh aspek hidup kita menjadi baik dan ini yang menjadi bagian terbaik dalam hidup kita yang tidak akan diambil oleh siapapun juga, sampai kita disempurnakan.

  3. Langkah yang ketiga untuk merendahkan diri: merendahkan diri serendah-rendahnya sampai kita mengaku diri kita hanyalah tanah liat= menempatkan TUHAN sebagai Kepala/suami/yang mulia di dalam kehidupan kita.
    Kita merendahkan diri untuk:

    • mengakui segala kegagalan kita.
      Sebagai contoh, Ayub yang gagal mempertahankan kebenaran TUHAN, sehingga membenarkan diri sendiri dan Ayub mengalami ujian habis-habisan. Tetapi karena Ayub mengaku kepada TUHAN, maka Ayub ditolong oleh TUHAN.

    • Ayub 42: 6
      42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataankudan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

      Kita jujur akan ketidak setiaan dan ketidak benaran kita, sehingga kita bisa hidup benar, taat dan setia.

      Yang kedua: kita merendahkan diri untuk mencabut perkataan-perkataan yang salah; perkataan yang najis dan tidak benar, yang hanya digunakan untuk memfitnah sesama.

      Sering kali masalah timbul karena perkataan-perkataan kita yang tidak benar.
      Biarlah malam ini mulut kita disucikan, sehingga kita bisa berkata: 'Haleluya' (bahasa Sorga) = menyembah kepada TUHAN.

      Kalau kita masih berkata tidak benar/kotor, tapi berkata 'Haleluya', maka doa kita tidak tembus sampai di hadirat TUHAN. Tapi sebaliknya, kalau mulut sudah benar dan baik, maka doa penyembahan dengan kata 'haleluya' akan sampai di hadirat TUHAN; ada bau harum di hadirat TUHAN dan Ia akan mencurahkan berkat-Nya untuk menolong dan memulihkan kehidupan kita; tidak hanya secara rohani, tapi yang jasmani juga TUHAN pulihkan.

    • Yang ketiga: kita merendahkan diri untuk mengaku bahwa diri kita hanya debu= kita merasa kecil, lemah, tidak berharga, bahkan sering kali direndahkan/diinjak-injak seperti tanah.
      Tapi saat itu akan ada kekuatan TUHAN untuk mengalahkan musuh-musuh kita.
      Jangan merasa besar, tinggi, dan kuat! Karena saat itu kemenangan akan ada pada musuh kita.

      Apapun keadaan kita malam ini, kita bisa dijamah oleh TUHAN, asalkan kita jujur apa keadaan kita.

    1 Petrus 5: 6
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimudi bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Hasilnya, kita dipulihkan dan diangkatoleh TUHAN, baik secara jasmani maupun rohani, sampai kita terangkat ke takhta kerajaan Sorga.

    Barangsiapa merendahkan diri serendah-rendahnya, suatu saat TUHAN akan mengangkat setinggi-tingginya. Tetapi siapa yang meninggikan diri setinggi-tingginya, kehidupan itu akan direndahkan serendah-rendahnya.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 01 Maret 2018 (Kamis Sore)
    ... pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh. Angin adalah suruhan Tuhan hamba Tuhan pelayan Tuhan imam dan raja yang dipakai Tuhan. Mazmur a yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu Jadi angin adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang hidup dalam kebenaran menghampakan diri dan taat dengar-dengaran sehingga dipakai oleh ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 Agustus 2013 (Minggu Pagi)
    ... bersuara lagi. Sebagai contoh dalam Alkitab adalah Abraham taat dengar-dengaran mempersembahkan Ishak anaknya yang tunggal. Kejadian - Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata maka menyesallah TUHAN bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi dan hal itu memilukan hati-Nya. Tetapi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Mei 2015 (Rabu Sore)
    ... perkara besar yang dilakukan oleh Yesus diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Maret . Kita mempelajari Wahyu - sidang jemaat yang keenam yaitu SIDANG JEMAAT FILADELFIA. Kita masih berada pada ayat - . Wahyu Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia Inilah firman dari Yang Kudus Yang Benar yang memegang kunci Daud ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Maret 2018 (Rabu Sore)
    ... menjadi imam dan raja untuk masuk kerajaan sorga selamanya bukan disengsarakan. Ini merupakan minggu penataran bagi imam-imam dan calon imam. Biarlah semua mendapatkan kemurahan Tuhan panggilan dan pilihan Tuhan untuk menjadi imam dan raja dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--kita menjadi mempelai wanita yang sempurna-- sampai masuk kerajaan sorga ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 15 September 2017 (Jumat Malam)
    ... jikalau Aku tidak pergi Penghibur itu tidak akan datang kepadamu tetapi jikalau Aku pergi Aku akan mengutus Dia kepadamu. 'Yesus pergi' Yesus mati di kayu salib bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Kalau Yesus tidak pergi--tidak mati-- Roh Kudus juga tidak akan datang dan kita akan mengalami ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Februari 2014 (Minggu Sore)
    ... khas dari domba adalah memamah biak Firman yang diulang-ulang . Kalau tidak mau memamah biak binatang buas. Firman yang diulang-ulang merupakan karunia Tuhan kepada seorang gembala. Kita akan mempelajari proses untuk membuat pelita emas proses untuk menjadi gereja yang sempurna mempelai wanita Tuhan . Ada bagian besar dari pelita emas ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Maret 2016 (Rabu Sore)
    ... atas semua manusia maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. . Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Inilah pelangi. Dulu merupakan perjanjian TUHAN kepada manusia lewat Nuh kemudian ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Mei 2014 (Selasa Sore)
    ... mati yang ada di dalamnya dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua lautan api. Semua manusia termasuk hamba Tuhan anak Tuhan yang belum menyelesaikan dosa-dosanya akan dihakimi di tahta putih dan tidak ada kesempatan memperbaiki melainkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 Maret 2016 (Selasa Sore)
    ... kesucian oleh pekerjaan firman pengajaran. Amsal - Taruhlah sebuah pisau pada lehermu bila besar nafsumu Jangan ingin akan makanannya yang lezat itu adalah hidangan yang menipu. Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya tinggalkan niatmu ini. Apa yang harus disucikan Penyucian terhadap keinginan jahat cinta akan uang yang membuat kikir dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Oktober 2013 (Sabtu Sore)
    ... di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ naiklah mereka ke atap rumah lalu membongkar atap itu dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka berkatalah Ia Hai saudara dosamu sudah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.