Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 8: 18:1. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
Ini adalah pembukaan
METERAI KETUJUH, dan terjadilah sunyi senyap di sorga setengah jam lamanya. Ini merupakan
PERHENTIAN MEMPELAI--tubuh sudah bersatu dengan Kepala, dan tidak bisa terpisahkan lagi. Ini sama dengan hubungan kasih yang sempurna--dua loh batu; Wahyu 8 terkena pada dua loh batu.
Oleh sebab itu mulai sekarang
kita harus meningkatkan doa penyembahan kita sampai mengalami atau memiliki kasih yang sempurna(dua loh batu)--kalau perlu ditambah dengan doa puasa atau doa semalam suntuk.
1 Yohanes 4: 17-184:17. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
4:18. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Buktimemiliki kasih sempurna (dua loh batu):
- Tidak ada ketakutan(ayat 18).
Artinya: tidak takut pada sesuatu di dunia ini, tetapi hanya takut kepada Tuhan.
Jangan dibalik! Seringkali kita takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan--takut nilai jelek lalu menyontek--; sama dengan tanpa kasih; mengorbankan Tuhan.
Takut pada Tuhan= takut berbuat dosa sampai takut berdusta, sehingga bisa hidup benar dan suci.
Inilah orang yang memiliki kasih sempurna.
Kalau sudah suci, kita akan dipakai Tuhan; diperlengkapi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
2 Timotius 1: 6-7
1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamuoleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasihdan ketertiban.
Kalau sudah suci, baru bisa melayani tubuh Kristus, mulai dari rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Sikap kitasetelah menerima jabatan pelayanan adalah
- Kita melayani pembangunan tubuh Kristus sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita dengan setia berkobar-kobar; tanggung jawab kepada Tuhan, bukan manusia--takut pada Tuhan.
- Ayat 7= kita melayani dengan kekuatan dari Tuhansehingga kita bisa melayani Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Tuhan datang kembali. Mungkin tubuh semakin tua atau tubuh sakit, kalau kita takut akan Tuhan--ada kasih yang sempurna--, maka ada kekuatan ekstra dari Tuhan untuk melayani Dia sampai garis akhir.
- Kita melayani dengan tertib dan teratur--sesuai dengan komando.
Sama seperti tubuh kita (tangan, kaki), semuanya tertib dan teratur sesuai apa yang dikehendaki oleh kepala. Kalau tidak tertib dan teratur, akan berantakan.
- Kita melayani dengan kasihsampai kekal selamanya.
Inilah bukti kita memiliki kasih yang sempurna; tidak ada ketakutan, tetapi yang ada hanya takut akan Tuhan. Kita hidup suci, dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus dengan syarat sikap benar (melayani dengan setia berkobar sampai garis akhir, dengan tertib teratur, dengan kasih yang sempurna sampai kekal selamanya).
- 1 Yohanes 4: 17
4:17. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
Bukti kedua memiliki kasih sempurna: tidak takut tetapi mempunyai keberanian percaya untuk menghadapi hari penghakiman yang akan datang.
Apa yang dihakimi?
- Dosa-dosa; angan-angan-pikiran, perbuatan, perkataan dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Dosa egois (seperti kambing di sebelah kiri Tuhan); kepentingan sendiri juga akan dihakimi--' Ketika Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum.'
- Dosa menghakimi orang lain--'siapa menghakimi akan dihakimi'. Banyak kali kita berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang lain.
Tuhan masih memberikan panjang umur kepada kita supaya kita menyelesaikan semua dosa--bukan menambah dosa--lewat berdamai dengan Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal):
- Kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kalau mengaku, Tuhan akan beserta kita. Tidak mengaku, berarti kita terpisah dari Tuhan. Kalau tidak mengaku dosa, malah menghakimi (mendakwa), akan menjadi seperti setan, akhirnya hancur hidup kita.
- Kita mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Hasilnya: darah Yesus menghapus dosa-dosa kita sehingga kita mengalami damai sejahtera, dan kita berani menghadapi hari penghakiman.
Damai sejahtera= semua enak dan ringan; kita sedang menuju takhta sorga, bukan takhta penghakiman.
Kalau letih lesu, berbeban berat, susah payah berarti kita sedang menuju takhta penghakiman untuk dihukum--di sana akan dibuka:
- Alkitab.
- Buku pribadi yang memuat dosa-dosa kita.
- Kitab kehidupan yang memuat nama-nama orang yang sudah diperdamaikan dosanya, dan menuju takhta sorga.
Jadi setiap langkah hidup kita jangan menambah dosa, apalagi puncaknya dosa--merokok, mabuk, narkoba, percabulan, kawin mengawinkan--, sudah harus berhenti. Dosa egois juga tidak boleh ada lagi, tetapi harus mengasihi sesama, termasuk dosa menghakimi orang lain tidak boleh ada lagi. Kalau terlalu banyak menghakimi orang lain, kita tidak bisa menghakimi diri sendiri--tidak mengalami damai sejahtera.
Kalau ada dosa-dosa yang belum selesai saat kitab-kitab dibuka, berarti nama kita tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan dan kita akan langsung dihukum.
Tadi yang pertama: tidak ada ketakutan; yang ada hanya takut akan Tuhan sampai dipakai oleh Tuhan. Mari kita setia berkobar-kobar.
Kemudian, mempunyai keberanian percaya untuk menghadapi hari penghakiman; kita mengalami damai sejahtera.
- 1 Yohanes 3: 21-22
3:21. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduhkita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22. dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
'jikalau hati kita tidak menuduh kita' = ada kaitannya dengan hati yang damai.
'apa saja yang kita minta' = dalam doa.
Bukti ketiga memiliki kasih sempurna: keberanian percaya untuk mendekati Allah; berdoa.
Syaratnya: hati nurani yang tidak menuduh lagi; hati nurani yang tenang, damai sejahtera; hati nurani yang baik.
Dari manakita mendapatkan hati nurani yang baik?
- Baptisan air. Kita dilahirkan ibu kita menjadi manusia darah daging yang hati nuraninya cenderung jahat dan najis, karena itu harus masuk baptisan air.
- Penggembalaan. Waktu Musa di istana, hendak melayani bangsa Israel--bangsa Israel bertengkar dengan bangsa Mesir--, akhirnya ia membunuh orang Mesir, dan ia lari karena dikejar Firaun--tidak tenang. Setelah sampai di tepi sumur, ia duduk-duduk sampai bertemu dengan Zipora (mempelai wanita).
Ini adalah gambaran bahwa di dalam penggembalaan kita mengalami ketenangan. Jangan abaikan penggembalaan!
Kalau lepas dari penggembalaan (tidak setia), Firaun akan mengejar--semakin tidak setia, hidup kita semakin letih lesu dan berbeban berat. Kalau ada dalam penggembalaan, kita mendekati Tuhan, Ia mendekati kita, dan kita mengalami ketenangan.
Praktikhati nurani yang tenang:
- Tidak ada kebimbangan, keraguan, ketakutan, kejahatan, kepahitan, kenajisan, dan keinginan, tetapi hanya diisi oleh kasih Allah. Kita hanya mengasihi Tuhan lebih dari semua.
- Taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan; kita berkenan kepada-Nya.
- Hati damai sejahtera.
1 Yohanes 3: 21-22
3:21. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22. dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Ibrani 4: 16
4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Kalau hati tenang/damai, maka kita bisa mendekati Allah untuk berdoa; sama dengan mendekati takhta kasih karunia-Nya.
Kalau tidak ada kebimbangan, tetapi taat dan damai sejahtera, kita punya keberanian percaya untuk menghadap takhta kasih karunia dari Yesus Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa--Imam Besar tidak akan menghukum tetapi hanya berbelas kasihan. Artinya: kita berserah berseru dan sabar menunggu waktu Tuhan; mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Yesus Imam Besar akan mengulurkan tangan setia dan belas kasih.
Hasilnya:
- Menolong kita tepat pada waktunya; menyelesaikan semua masalah yang mustahil pada waktunya. Penyerahan harus ditambah dengan kesabaran. Tuhan tidak terlalu cepat dan tidak terlambat, tetapi tepat waktunya. Jangan memaksa Tuhan tetapi berserah, berseru, dan sabar menunggu waktu Tuhan.
- Pengkhotbah 3: 11
3:11. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Hasil kedua: Tuhan membuat semua indah pada waktunya.
Banyak kali kita mau cepat-cepat indah dengan cara kita sendiri, akhirnya hancur. Jangan! Serahkan kepada Tuhan! Sabar menunggu waktu Tuhan. Biarlah Dia bekerja dengan caranya sendiri.
"Saya sudah bercerita soal pelayanan. Sudah ditawari gereja, bahkan yang terakhir harus menikah. Enak sekali. Tetapi hati saya tidak begitu. Saya mau belajar menerima telepon saja. Itulah sabar menunggu waktu Tuhan dan semua indah pada waktunya."
- Kita disucikan dan diubahkan, sampai kalau Yesus datang kembali kita menjadi sempurna pada waktunya. Kita menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya.
Biarlah ada suasana sunyi senyap--hati damai sejahtera--malam ini.
Tidak ada ketakutan, serahkan semua, yang ada adalah keberanian percaya untuk menghadapi hari penghakiman--dosa selesai--, dan keberanian percaya untuk menghampiri takhta Tuhan--berdoa.
Mari, berseru dan berserah kepada-nya!
Mungkin ada pencobaan, kita berserah, berseru, dan sabar menunggu waktu Tuhan. Serahkan kepada Imam Besar! Semua akan indah pada waktunya. Kaum muda, serahkan masa depanmu kepada Tuhan!
Yakin, Tuhan tidak membiarkan kita.
Kita mendekat pada Dia, dan Dia juga mendekat pada kita; kita menyatu dengan Dia. Percayalah, belas kasih-Nya besar kepada kita. Jangan mundur, tetapi sabar. Kalau sudah tidak kuat, itulah waktunya Tuhan.
Tuhan memberkati.