Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman.

Wahyu 3: 21-22
3:21.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang, yaitu duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorgaselama-lamanya; ini merupakan tujuan utama dan tujuan akhirdalam pengikutan dan pelayanan kita kepada TUHAN. Bukan hanya pencapaian secara jasmani di dunia--gaji yang besar, harta banyak atau hamba TUHAN memiliki gereja besar dan jemaat banyak--, sebab semuanya akan sia-sia saat TUHAN datang kembali, jika kita tidak terangkat.

Syaratnya: 'barang siapa menang'; kita harus menang bersama Yesus.

Siapayang menang bersama Yesus?
Amsal 21: 31
21:31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi
kemenangan ada di tangan TUHAN.

Kehidupan yang menang bersama Yesus adalah pelayan TUHAN/hamba TUHAN yang hidup di dalam tangan TUHAN; sebab kemenangan ada di dalam tangan TUHAN.
Artinya, bergantung sepenuh pada tangan TUHAN; tidak bergantung pada sarananya.

Kuda adalah sesuatu yang penting--berperang menggunakan kuda--, tetapi hanya sebagai sarana. Sebagai contoh: ijazah, gaji, pekerjaan, dan lain-lain memang penting, tetapi ini semua hanya sarana; yang menentukan kemenangan dan kehidupan kita adalah tangan TUHAN.

Contoh di alkitab adalah orang kaya yang mau membangun/memperbesar lumbungnya--sudah luar biasa--, tetapi TUHAN berkata: 'Malam ini engkau mati dan buat siapa semuanya ini?'
Ini artinya, harta banyak hanya sarana, tapi yang menentukan adalah tangan TUHAN.

Bagaimanasupaya bisa hidup di dalam tangan TUHAN?
Seringkali hamba TUHAN seenaknya berkhotbah: Kita hidup di dalam tangan TUHAN. Padahal jangan-jangan hidup di dalam tangan setan.

"Seperti kesaksian saya dulu. Alkitab saya beri stiker di covernya bergambarkan 2 tangan, kemudian saya beri foto saya di atasnya dan bertuliskan: Hidupku dalam tangan TUHAN, padahal tidak pernah kegereja."

Oleh sebab itu, inilah kegunaan firman pengajaran yang benar, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab--tidak seenaknya--, supaya memberi kepastian, sehingga hidup di dalam tangan TUHAN bukan hanya diucapkan saja tetapi tidak tahu artinya.

Yohanes 10: 27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Kudan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

'tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku'= berada di dalam tangan TUHAN.
Jadi, supaya kita hidup di dalam tangan TUHAN, kita HARUS menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik; sebab hanya domba-domba yang ada di dalam tangan TUHAN.
Artinya: selalu berada di kandang penggembalaan/ruangan suci--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok--dan kita harus selalumendengar dan taat dengar-dengaran pada suara Gembala--firman penggembalaan yang benar; firman pengajaran yang benar; ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

Jangan mendengar suara asing, sebab kita akan tersesat dan terhilang selamanya--terlepas dari tangan TUHAN; seperti dialami oleh Hawa yang mendengar suara asing, semakin hari semakin jauh dari TUHAN, sampai diusir ke dalam dunia.

Prosesuntuk taat dengar-dengaran pada firman TUHAN:

  1. Yakobus 1: 19-20
    1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
    1:20
    sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

    Perikop: pendengar atau pelaku firman.

    Proses pertama untuk taat dengar-dengaran pada TUHAN: cepat untuk mendengar,artinya:

    • Ibrani 5: 11-12
      5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
      5:12
      Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

      Yang pertama: harus bisa mendengar firman pengajaranyang benar dan yang keras--makanan keras--; mengalami peningkatan dari susu--firman penginjilan--menjadi makanan keras; jangan lamban.

      Kalau mendengar firman masih mengantuk, bermain-main, itu berarti masih lamban.

      Firman penginjilan memang penting, tetapi itu sudah kita lampaui. Sekarang jangan lamban. Kita harus cepat untuk meningkat dari susu--firman penginjilan--ke makanan keras--firman pengajaran yang keras dan lebih tajam dari pedang bermata dua.

    • Yang kedua: mendengar dengan sungguh-sungguhdan dengan suatu kebutuhan.

    Jika digabungkan, cepat untuk mendengar artinya kita harus sungguh-sungguh--dalam urapan Roh Kudus--untuk mendengar firman pengajaranyang keras dan lebih tajam dari pedang bermata dua, dengan suatu kebutuhan sampai bisa mengerti. Anak kecilpun, kalau mendengar dengan sungguh-sungguh, bisa mengerti, karena Roh Kudus yang menolong.

    Bukti kita mengerti firman, yaitu:

    • 'lambat untuk berkata-kata', artinya banyak berdiam diri; mengoreksi diri; tidak bergosip, tidak berkata yang tidak baik, dan lain-lain. Kalau masih banyak bicara, berarti belum mengerti firman.
    • 'lambat untuk marah',artinya bisa mengendalikan diri dan emosi; supaya tetap dalam ketenangan.

    Kita belajar, supaya pengertian bertambah-tambah; buktinya lambat untuk berkata-kata dan lambat untuk marah.

  2. Yakobus 1: 21
    1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyakitu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

    Proses kedua untuk taat dengar-dengaran pada TUHAN: setelah mengerti firman, kita percaya pada firmanpengajaran yang benar dan yang keras, sehingga menjadi imandi dalam hati; tertanam pada hati yang lembut, sehingga bisa berbuah.

    Buktinya: saat firman disampaikan--sekalipun keras--, tidak keras seperti Herodes yang marah saat ditegor nikahnya; tetapi hati bisa terharu, artinya sadar akan dosa-dosa, menyesal akan dosa-dosa, dan mengaku kepada TUHAN dan sesama ('buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak'). Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; menghasilkan buah pertobatan, buah kebenarandan buah keselamatan; hidup benar sama dengan selamat.

    Siapapun kita. Sekalipun sudah najis dan sebagainya, tetapi kalau masih maumendengar firman, kita masih bisa ditolong TUHAN.
    Sebaliknya, sekaliun sudah suci dan hebat, tetapi kalau tidak maumendengar firman yang benar, maka ia tidak akan tertolong. Sama seperti Herodes. Sudah najis, tetapi tidak mau mendengar firman pengajaran yang benar, sehingga ia tidak tertolong.

    Kita harus mendengar firman pengjaran yang benar, sampai tertanam dalam hati kita, dan pasti akan berbuah.
    Saat-saat mendengar firman adalah saat-saat kita dibawa ke takhta TUHAN dan hidup dalam tangan TUHAN.

  3. Yakobus 1: 22a
    1:22a Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman.

    Proses ketiga untuk taat dengar-dengaran pada TUHAN: 'menjadi pelaku firman'= taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
    Sebagai contoh, Abraham taat saat disuruh menyembelih anaknya.

    Kehidupan yang taat sama dengan mengulurkan tangan kepada TUHAN: 'Terserah Engkau, TUHAN.'; percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN; dan TUHAN juga akan mengulurkan tangan-Nya kepada kita, sehingga kita hidup di dalam tangan belas kasih TUHAN Gembala Agung dan Imam Besar.

Janji TUHAN sudah pasti, yaitu kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga.
Syaratnya: kita harus menang.

Siapa yang menang? Orang yang hidup di dalam tangan TUHAN; bergantung sepenuh pada tangan belas kasih TUHAN.
Bagaimana caranya bergantung pada tangan TUAHN? Tergembala dengan benar dan baik, sampai taat dengar-dengaran; makan firman penggembalaan.

Prosesnya: cepat mendengar, percaya pada firman--firman ada di dalam hati dan tumbuh untuk menyelamatkan kita--, dan kita menjadi pelaku firman--taat dengar-dengaran.
Taat dengar-dengaran sama dengan mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan tangan kepada kita; kita hidup di dalam tangan belas kasih TUHAN Gembala Agung dan Imam Besar.

Hasilnya:

  1. Yohanes 10: 27-28
    10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
    10:28
    dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pastitidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

    Hasil pertama:


    1. tangan belas kasih TUHAN sanggup memberi jaminan kepastianuntuk memelihara kehidupan kita mulai dari sekarang di zaman yang sudah sulit.

      "Tahun ini adalah tahun kemuliaan/pelangi kemuliaan. Ingat, tinggal beberapa bulan lagi. Mari manfaatkan waktu yang masih ada. Janji TUHAN tidak akan pernah diingkari! Dia pasti menepati janji-Nya kepada kita!
      Yang belum meraih, mari sungguh-sungguh berusaha sampai bisa meraih pelangi kemuliaan. Banyak kesaksian dari mahasiswa-mahasiswa yang macet tugas akhirnya, tetapi bisa dipanggil oleh dosen untuk maju test. Sudah mulai nyata. Ada juga yang mengalami problem bertahun-tahun; sudah berakar dan berkarat, tetapi mulai ada titik terang; ada pertemuan keluarga dan ada kedamaian.
      Seseorang bersaksi kepada saya--waktu bulan berapa saya juga pernah mengatakan--'Ayo, tinggal berapa bulan pelangi kemuliaan, jangan putus asa.' Orang ini adalah orang kaya dan hebat, tetapi sudah putus asa, karena terlalu berat yang harus ia tanggung. Dan karena kata-kata ini: Tahun ini adalah tahun kemuliaan, jangan putus asa, dia kembali dikuatkan dan yakin kembali. Sekarang pelangi sudah mulai nampak--memang belum full---, ada jalan keluar. Saya yakin TUHAN tolong kita semua. Saya tetap berdoa sebagai gembala.
      "

      TUHAN juga memberi jaminan kepastianuntuk memberikan masa depan yang berhasil dan indah, sampai hidup kekal.

    2. 'seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.'=tangan belas kasih TUHAN sanggup memberi kemenangankepada kita atas musuh-musuh, yaitu:

      1. menang atas dosa-dosa sampai puncaknya dosa (makan minum dan kawin mengawinkan); kita tetap hidup benar.
      2. Menang atas dunia dengan pengaruhnya, yaitu kesukaan dunia, kesukaran, kekayaan, dan sebagainya yang membuat kita tidak setia di dalam ibadah pelayanan; kita tetap setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sampai TUHAN datang.

      3. Menang atas daging yang seringkali kecewa, bangga, putus asa, dan tinggalkan TUHAN; kita tidak kecewa, putus asa dan bangga, tetapi selalu mengucap syukurkepada TUHAN.

  2. Yohanes 14: 15-17, 21, 23
    14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
    menuruti segala perintah-Ku.
    14:16
    Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
    14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab
    Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
    14:21
    Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
    14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan
    menuruti firman-Kudan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

    'Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu'= kalau kita taat, maka Roh Kudus akan diam di dalam kita. Sebaliknya, kalau tidak taat, roh setan, roh daging, dan roh dunia yang ada di dalam kita.

    'Ia menyertai kamu selama-lamanya'= kalau kita taat, Roh Kudus beserta kita.
    'akan menyatakan diri-Ku kepadanya'= kalau kita taat, Anak Allah ada bersama kita.
    'Kamiakan datang kepadanya'= kalau kita taat, Allah Bapa juga bersama kita.

    Hasil kedua: Allah Tritunggal ada di dalam kita, artinya kita mengalami mujizat rohani, yaitu kita mengalami keubahan hidup; kita kembali pada ciptaan semula, menjadi satu gambar dengan Allah Tritunggal.

    Dulu, menusia diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal, tetapi karena manusia tidak taat, maka manusia kehilangan gambar dan rupa Allah Tritunggal; menjadi gambar dan rupa setan. Tapi puji syukur, lewat ketaatan, kita bisa kembali pada gambar Allah Tritunggal.

    Gambar Allah Tritunggal adalah 9 buah-buah roh:
    Galatia 5: 22-23
    5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
    5:23
    kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.


    1. kasih--bukan kebencian--, sukacita--tidak ada kesusahan atau kepahitan--, dan damai sejahtera: gambar Allah Bapa.
    2. kesabaran, kemurahan, dan kebaikan--tidak merugikan orang lain, malah membalas kejahatan dengan kebaikan--: gambar Anak Allah.
    3. Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri: gambar Allah Roh Kudus.

    Kalau kita taat, maka Allah Tritunggal diam di dalam kita, sehingga kita mulai diubahkan sedikit demi sedikit. Semakin taat, kita semakin diubahkan; buah-buah Roh makin nyata; gambar Allah Tritunggal makin nyata dalam hidup kita.

    Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi.
    Waktu Musa mau keluar dari Mesir--sekarang gambaran kita mau keluar dari dunia--Musa menghadapi jalan buntu--kita juga pasti menghadapi--, yaitu di depan laut Kolsom, di belakang Firaun mengejar, dan kiri kanan padang gurun. Hanya ada satu kata: 'Mati!'

    Saat itu mereka berseru-seru, tetapi TUHAN berkata: 'Mengapa kamu berseru-seru? Berangkat!'Ini menunjuk pada firman pengajaran yang keras dan tidak masuk di logika; di depan laut tapi disuruh berangkat.

    Oleh sebab itu, firman pengajaran yang benar--yang merupakan perintah TUHAN--tidak boleh didiskusikan, tetapi ditaati!
    Jika didiskusikan, pasti tidak mentaati firman; kalau saat itu orang Israel diskusi dulu, tidak mungkin ada yang mau berangkat.

    Firman pengajaran yang keras hanya bisa diterima dengan iman dan dipraktikkan. Berangkat saja dan Allah Tritunggal akan menyertai.
    Rugi sekali kalau kita datang ibadah hanya untuk diskusi. Kalau firman didiskusikan, tidak akan menghasilkan iman, tetapi hanya akan menimbulkan kebimbangansampai tidak punya iman.

    Keluaran 14: 15-19
    14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka
    berangkat.
    14:16
    Dan engkau, angkatlah tongkatmudan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
    14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda,
    Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.
    14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."
    14:19 Kemudian bergeraklah
    Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.

    'engkau, angkatlah tongkatmu'= Musa dengan tongkat; menunjuk pada Yesus, Anak Allah dengan salib-Nya menyertai kita.
    'Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku'= pribadi Allah Bapa di dalam kemuliaan.
    'Malaikat Allah'=kuasa Roh Kudus.

    Begitu Israel taat, Allah Tritunggal beserta dan Laut Kolsom terbelah; mujizat jasmaniterjadi, semua tertolong.

    Kita juga. Tahun ini adalah tahun kemuliaan. Mari, kita taat. Kalau pelangi kemuliaan belum nampak, berarti ketaatan kita masih kurang; ada yang belum taat atau taat, tetapi masih pilih-pilih.

    Jangan pilih-pilih soal ketaatan!
    Sebagai contoh: kalau disuruh makan, sekalipun pedas langsung makan, tapi kalau disuruh puasa, berkata: 'Nanti dulu, saya sakit maag.'
    Kita harus taat sampai daging tidak bresuara--tirai terobek--dan Allah Tritunggal akan menyertai kita.

    Malam ini, mungkin keadaan kita seperti Musa yang sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Asal kita mau taat dengar-dengaran dan ulurkan tangan pada TUHAN, Dia akan menolong kita.

    Sampai pada langkah terakhir, saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna; kembali pada ciptaan semula--satu gambar dengan Allah Tritunggal; sama mulia dengan Allah Tritunggal--dan kita terangkat di awan-awan yang permai, bertemu Dia di perjamuan kawin Anak Domba; sesudah itu kita masuk Firdaus; sesudah itu duduk bersanding dengan Diadi takhta sorga selama-lamanya.

Mari hidup di dalam tangan TUHAN; kita taat dengar-dengaran, kita mengulurkan tangan pada TUHAN. Jangan banyak mengomel dan protes, tetapi ulurkan tangan saja, dan Allah Tritunggal akan beserta dengan kita; kita dipegang tangan TUHAN dan ada jaminan kepastian bagi kita.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Februari 2015 (Minggu Sore)
    ... Raya Surabaya Juli sampai Ibadah Raya Surabaya September . Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mula supaya bisa kembali ke Firdaus. sidang jemaat di SMIRNA Wahyu - yang mengalami penderitaan tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Maret 2020 (Kamis Sore)
    ... Jika bisa masuk halaman bait suci Allah maka akan diselamatkan tidak binasa. Ini merupakan hasil pekerjaan firman penginjilan yang membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Ruangan suci kesucian. Ruangan maha suci kesempurnaan. Kesucian dan kesempurnaan merupakan hasil pekerjaan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua Kabar Mempelai yang menyucikan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Februari 2020 (Sabtu Sore)
    ... jahat di udara Setan yang jelas memiliki kelebihan-kelebihan dari pada kita--seperti . melawan . tentara-- diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Februari . Jadi kita tidak bisa berperang dengan cara-cara dunia kepandaian kekayaan kedudukan dan kekuatan tetapi kita harus menggunakan cara Tuhan supaya kita bisa menang yaitu lewat perdamaian sama dengan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Agustus 2017 (Kamis Sore)
    ... dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula lalu katanya kepada mereka Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 18 April 2009 (Sabtu Sore)
    ... dahsyat dari gempa jasmani akan terjadi gempa rohani yaitu pengaruh dunia yang mengakibatkan anak Tuhan bergeser dari Tuhan sehingga tubuh jiwa rohnya binasa selamanya. Ada macam pengaruh dunia Markus - kekuatiran dunia. Kekuatiran dunia membuat anak Tuhan terhalang dalam perkara rohani. Kekuatiran dunia ini juga membuat firman Tuhan tidak berbuah iman tidak ...
  • Ibadah Jumat Agung Surabaya, 19 April 2019 (Jumat Siang)
    ... dosa tidak memandang muka orang kaya miskin tua muda sehat maaf cacat diserang semuanya lewat panca indera. Jangan berkata orang kaya bebas. Tidak Siapapun dihantam oleh dosa. Kita harus hati-hati. Wahyu . dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa Yang ketiga 'rambut mereka sama ...
  • Ibadah Paskah Kaum Muda Remaja Malang, 27 April 2019 (Sabtu Sore)
    ... lain-lain--maupun dalam mengikut dan melayani Tuhan kita harus masuk dan mengikuti rumus kerajaan sorga yaitu dari tidak ada menjadi ada dari kecil menjadi besar. Ini adalah pertumbuhan yang sesuai dengan rumus kerajaan sorga. Ikuti Banyak kaum muda mau cepat besar sehingga korupsi dan lain-lain. Itu adalah rumusnya Babel. Karena itu ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 November 2017 (Kamis Sore)
    ... syahid yaitu mati dibunuh karena firman Allah dan kesaksian tentang Yesus sama dengan mati dibunuh tanpa salah. Kita akan menghadapi mati syahid yang terakhir di jaman antikris. Yohanes - Jikalau dunia membenci kamu ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia tentulah dunia ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 September 2012 (Minggu Pagi)
    ... apa yang sama dengan kematian-Nya kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Syarat mengalami kebangkitan pertama adalah kita harus mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan pengalaman salib bersama Yesus mulai dari sekarang. Korintus - Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia kita tidak akan mati semuanya tetapi kita semuanya ...
  • Ibadah Kunjungan Ciawi II, 28 Juli 2010 (Rabu Pagi)
    ... LAGI artinya tidak ada lagi kegelapan dosa sampai puncaknya dosa tidak ada lagi buta rohani. Hamba Tuhan anak Tuhan yang hidup dalam kegelapan dosa hamba Tuhan anak Tuhan yang buta rohani. Pengertian dan penyebab buta rohani Tidak bisa melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah tidak mau mengerti menolak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.