Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 5-6
6:5. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitamdan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan angguritu."
Ini adalah pembukaan
METERAI KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Allah Roh Kudus--atas dunia ini, yaitu
kegerakan kuda hitam, yang menimbulkan
KELAPARANsecara dobel: secara jasmani dan rohani terutama kelaparan akan firman Allah; mengalami kekeringan rohani/ketidakpuasan--(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Mei 2017).
Akibatnya: manusia termasuk hamba Tuhan/pelayan Tuhan mencari kepuasan-kepuasan semu di dunia sehingga jatuh bangun dalam dosa dan puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan)--karena tidak ada lagi firman--, kemudian hidup dan
enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa (tidak mau dan tidak bisa bertobat). Ini berarti rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi, sampai binasa untuk selamanya.
Jalan keluaruntuk menghadapi kelaparan dobel yang akan datang: (ayat 6) (diterangkan mulai dari
Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017):
- Yang pertama: 'Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar')= kita harus memilikisatu dinar(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
Pengertian satu dinar:
- Satu dinar adalah upah bekerja di kebun anggur (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017). Kita harus bekerja di kebun anggur!
- Satu dinar adalah kehidupan yang kembali pada gambar Allah Tritunggal (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 28 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
- Jalan keluar yang kedua: 'janganlah rusakkan minyakdan anggur itu'= kita harus punya minyak urapan Roh Kudus; tetap hidup dalam minyak urapan Roh Kudus(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2017sampai Ibadah Raya Surabaya, 11 Juni 2017).
- Jalan keluar yang ketiga: 'janganlah rusakkan minyak dan angguritu'= kita harus memiliki anggur yang dari sorgawi(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juni 2017).
AD. 3Arti rohani dari anggur:
- Darah Yesus.
- Kepuasan atau kesukaan/kebahagiaan sorga.
Di manakita bisa mendapatkan anggur sorgawi? Kita harus bekerja
di kebun anggur.
Matius 20: 1-720:1."Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benarkeluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
20:2.Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
20:3.Kira-kira pukul sembilanpagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
20:4.Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.
20:5.Kira-kira pukul dua belasdan pukul tiga petangia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
20:6.Kira-kira pukul lima petangia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?
20:7.Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
Sudah kita pelajari pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Juni 2017, Ada tiga macam pekerja di kebun anggur:
- Ayat 1-2= pekerja yang masuk pagi-pagi benar= suku Lewi di zaman Taurat--tidak semua bangsa Israel yang dipilih.
- Ayat 3-5= pekerja yang masuk jam sembilan, dua belas, dan tiga petang= semua bangsa Israel di perjanjian baru--setelah Yesus datang pertama kali. Yesus mati dengan empat luka utama untuk menyelamatkan bangsa Israel yang terhilang, supaya bisa bekerja di kebun anggur--jam sembilan, dua belas dan tiga petang adalah saat-saat Yesus di kayu salib.
- Ayat 6= pekerja yang masuk jam lima petang= bangsa kafir; kita bisa bekerja di kebun anggur. Ini merupakan kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi kita bangsa kafir untuk bisa bekerja di kebun anggur.
Seharusnya yang bisa bekerja di kebun anggur hanya suku Lewi dari bangsa Israel--dulu imam-imam dari suku Lewi--, lalu Yesus datang dan mati di kayu salib, sehingga bangsa Israel dari semua suku bisa bekerja di kebun anggur. Tetapi sebagian masih menolak, sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir lewat luka yang kelima untuk bisa bekerja di kebun anggur. Setelah Yesus mati, lambung-Nya ditikam dengan tombak, dan mengalir keluar darah dan air.
Jaid,
bangsa kafir hanya bekerja SATU JAMdi kebun anggur.
Matius 20: 12
20:12.katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jamdan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
Kebun anggur sama dengan kebun mempelai yaitu ibadah pelayanan yang dibina oleh kabar mempelai; penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai; pembangunan tubuh Kristus yang dipimpin oleh kabar mempelai.
Hanya satu jam kita bekerja.
Lalu
apa yang dikerjakan dalam satu jam?Markus 14: 3714:37.Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
Satu jam adalah
ibadah pelayanan yang meningkat pada doa penyembahan.
Jadi yang dikerjakan bangsa kafir selama bekerja satu jam di kebun anggur adalah beribadah melayani Tuhan yang memuncak pada doa penyembahan pada Tuhan; sama dengan
BERJAGA-JAGA DAN BERDOA.
Berjaga-jaga dan berdoa satu jam ini
untuk menghadapi Babel/gereja palsu yang akan dibinasakan, supaya:
- Kita tidak terseret oleh dosa Babelyaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya termasuk nikah yang salah).
- Kita jangan binasabersama Babel.
Wahyu 18: 9-1018:9.Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
18:10.Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jamsaja sudah berlangsung penghakimanmu!"
Harus berdoa dan berjaga-jaga selama satu jam! Ini penting! Kita beribadah melayani Tuhan sampai memuncak pada doa penyembahan. Kita berjaga dan berdoa untuk menghadapi Babel/gereja palsu yang akan dibinasakan, supaya kita tidak terseret dalam dosa-dosa Babel dan kita tidak dibinasakan bersama Babel.
Siapayang terseret dalam dosa Babel dan binasa selamanya? (ayat 9: '
raja-raja di bumi'); orang-orang hebat; orang yang punya kedudukan di bumi ini, bukan orang sembarangan.
Wahyu 18: 918:9.Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
Ini yang akan diseret oleh Babel dan binasa bersama Babel kalau tidak berjaga-jaga dan berdoa; tidak beribadah melayani Tuhan sampai memuncak pada doa penyembahan.
Ada
dua macamkedudukan di dunia:
- Kedudukan secara jasmani: dari kolong jembatan sampai istana raja. Kita harus hati-hati! Dari kedudukan sebagai pengemis, pedagang, sampai raja, yang harus kita jaga adalah semakin tinggi kedudukan di dunia, semakin kuat pengaruh Babel. Ini yang bahaya!
Bukan tidak boleh punya kedudukan tinggi, tetapi ingat, semakin tinggi kedudukan di dunia ini, semakin kuat pengaruh Babel.
Karena itu berhati-hhati--berjaga-jaga dan berdoa. Semakin tinggi kedudukan, kita semakin sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan yang memuncak pada doa penyembahan; semakin tinggi kedudukan, kita semakin waspada.
- Kedudukan secara rohani. Ini yang harus kita miliki. Harus imbang. Kedudukan di bumi, baik, kita kejar, mohon pada Tuhan supaya diberi kedudukan yang tinggi--pedagang yang hebat dan sebagainya--, tetapi juga ada kedudukan rohani yaitu imam dan raja; hamba Tuhan/pelayan Tuhan.
Orang-orang yang hanya memiliki kedudukan di dunia, tetapi tidak punya kedudukan sorga/jabatan rohani, pasti terseret oleh Babel dan binasa bersama dunia. Ini yang harus diwaspadai!
Kedudukan di dunia harus punya--sebagai pelajar, pedagang dan sebagainya--, tetapi harus punya kedudukan rohani juga yaitu menjadi imam dan raja.
Yang sudah punya jabatan, perhatikan! Yang belum, mohon pada Tuhan malam ini, supaya kita dipercaya untuk menjadi imam dan raja.
Doa malam ini untuk mempertahankan dan mempermanensikan jabatan imam dan raja: sebagai gembala, pemain musik dan lain-lain. Jangan gugur, tetapi bertahan! Jangan sampai diseret Babel!
Jangan sampai karena mempertahankan sesuatu apalagi dosa lalu tidak jadi imam. Jangan! Buang dosanya untuk bisa menjadi seorang imam! Yang sudah menjadi imam tetapi masih ada dosa, jangan pelayanannya yang dibuang, tetapi dosanya. Mari bertahan hari-hari ini!
Malam ini lewat doa penyembahan kita mohon kekuatan dari Tuhan untuk mempertahankan dan mempermanensikan jabatan imam dan raja--kedudukan rohani--, jangan sampai gugur di tengah jalan.
Jabatan atau kedudukan sebagai imam dijelaskan di
Matius 5: 13-145:13."Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14.Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Inilah kedudukan dari warga sorga, yaitu imam dan raja.
Imam dan raja sama dengan garam dan terang.
Malam ini kita belajar imam dan raja sama dengan
GARAM YANG ASIN--garam yang berguna--, bukan yang tawar.
Tanda-tanda garam yang asin--garam yang berguna--:
- Markus 9: 49-50
9:49.Karena setiap orang akan digarami dengan api.
9:50.Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamaiyang seorang dengan yang lain."
Tanda pertamagaram yang asin: selalu berdamai; saling mengaku dan mengampuni.
Kalau berbuat salah kita harus mengaku pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Itu baru garam yang asin dan ada gunanya. Kalau tidak mau mengaku dosa, itu sudah tawar, tidak ada gunanya.
Kalau kita yang benar, kita bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Kalau sudah saling mengaku dan mengampuni, darah Yesus akan mengampuni dosa kita sehingga hati kita damai sejahtera(diurapi oleh Roh Kudus). Ini adalah garam yang asin.
Kalau hati tidak damai: ada kepahitan, iri, dendam, takut dan lain-lain, itu bukan garam yang asin, tetapi tawar.
Biarlah malam ini ada kedudukan rohani.
Kita bangsa kafir bekerja di kebun anggur hanya satu jam--waktu terakhir. Yang dikerjakan adalah beribadah melayani sampai memuncak pada doa penyembahan. Doa penyembahan ini untuk mempermanenkan kedudukan kita di sorga sebagai imam dan raja--garam yang asin.
Yang sudah melayani, pertahankan lewat doa malam ini supaya tetap menjadi garam yang asin--imam dan raja yang berguna. Yang belum melayani, berdoa pada Tuhan, minta kedudukan rohani!
Inilah tanda pertama garam yang asin yang berdamai sehingga kita memiliki hati yang damai.
Kalau hati tidak damai, tidak bisa menjadi garam asin tetapi garam tawar--tawar hati, kecewa, pahit hati--, yang tidak ada gunanya.
- Tanda keduagaram yang asin: murah, tetapi dibutuhkan.
Bukan jual mahal, Murah saja, tetapi dibutuhkan oleh semua. Mobil mahal tetapi belum tentu dibutuhkan.
Murah tetapi dibutuhkan artinya: tidak menonjolkan diri; tidak menonjolkan sesuatu yang dia miliki; sama dengan rendah hati. Kalau kita sombong, kita sudah tidak berguna.
Tadi, selalu bedamai sehingga hatinya damai--garam yang asin; selalu diurapi Roh Kudus--, tidak ada marah, iri, kepahitan dan lain-lain.
- Tanda ketigagaram yang asin: taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara, seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Mulai dari tambak--sudah jadi garam asin--kemudian dikirim ke mana saja baik kota atau desa, dia mau.
Kalau taat, kita mau dikirim di tempat-tempat yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Artinya: tidak mempertahankan kehendak sendiri.
- Tanda keempat garam yang asin: rela melarut untuk menjadi berkat bagi orang lain, artinya: rela berkorbanuntuk menjadi berkat bagi orang lain= tidak mementingkan diri sendiri; tidak egois.
Mari, bangsa kafir mau dipakai Tuhan di kebun anggur, kita hanya bekerja satu jam. Pertahankan garam yang asin; pertahankan kedudukan imam dan raja! Ada kedudukan di dunia, kita doakan supaya meningkat, tetapi ada juga kedudukan rohani, pertahankan imam dan raja--garam yang asin. Pertahankan lewat doa!
Tandanya:
- Hati damai, kalau tidak damai, cepat selesaikan! Biar lewat doa malam ini, Tuhan tunjukkan kesalahan kita. Mari berdamai, supaya hati damai sejahtera dan kita diurapi Roh Kudus.
- Kemudian rendah hati--jangan menonjol sedikitpun; Yesus juga rendah hati, yaitu Ia turun dari sorga ke dunia.
- Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--tidak mempertahankan kehendak sendiri--seperti Yesus di taman Getsemani. Seharusnya Yesus tidak boleh disalib karena Ia berbuat baik. Yang bisa disalib adalah orang yang berbuat dosa dan sudah dahsyat kejahatannya. Yesus tidak berdosa, Ia berdoa: Lalukan cawan ini dari pada-Ku!Itu kehendak Yesus, tetapi Ia katakan: Bukan kehendak-Ku yang jadi, melainkan kehendak-Mu. Kalau Yesus tidak mau, Ia tidak akan menjadi garam, dan matilah kita semua, tidak selamat. Dia rela melarut/berkorban untuk menjadi berkat bagi orang lain.
- Rela berkorban untuk menjadi berkat bagi orang lian--tidak mementingkan diri sendiri; tidak egois.
Jadi,
justru dalam pengorbanan kita berguna bagi Tuhan dan sesama. Kalau tidak mau berkorban, tidak bisa berguna bagi Tuhan dan sesama.
"
Seperti Ibadah persekutuan di Square Ballroom yang lalu, kalau tidak ada yang berkorban, tidak bisa. Justru saat kita berkorban, kita berguna bagi Tuhan dan sesama. Abraham berkorban sampai rela mempersembahkan Ishak, di situlah ia berguna sampai hari ini."
Mari berkorban apa saja yang Tuhan gerakkan dalam hidup kita, jangan ragu-ragu, di situ kita bisa menjadi garam yang asin/garam yang berguna.
Garam yang asin ada kaitan dengan korban sajian--imam-imam mempersembahkan korban sajian kepada Tuhan yang diberi garam.
Imamat 2: 132:13.Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garamperjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
Jadi, menjadi garam yang asin itu bagaikan mempersembahkan korban sajian.
'
janganlah kaulalaikan garam'= garam ini penentu dari korban sajian. Sudah ada tepung, semua sudah, kalau lupa garam, tidak ada artinya.
Jangan lupakan garam!
Semua yang kita lakukan tidak ada artinya di hadapan Tuhan; tidak diterima oleh Tuhan kalau kita belum menjadi garam yang asin.
Kedudukan sebagai garam yang asin--imam dan raja--harus dipertahankan! Empat tanda garam yang asin harus kita pertahankan yaitu berdamai, rendah hati, taat dan rela berkorban! Itulah korban sajian bagi Tuhan--garam yang asin.
Korban sajian ini
korban ingat-ingatan.
Imamat 2: 22:2.Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korbanitu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
Kalau kita bisa mempersembahkan korban sajian yang dibubuhi garam; kita bisa menjadi garam yang asin, itu merupakan korban api-apian yang menyenangkan hati Tuhan, dan itu juga merupakan korban ingat-ingatan bagi Tuhan. Artinya:
Tuhan selalu mengingat kita juga. Dia tidak pernah melupakan kita, asal kita tampil sebagai garam yang asin.
Biar semua sudah ada, kalau tidak ada garam, tidak akan berkenan pada Tuhan.
"
Seperti masakan. Sudah ada daging, sayurnya, tetapi tidak boleh pakai garam. Orang sakit darah tinggi saja masih minta garam. Kalau tidak ada garam, selain tidak enak, juga membuat badan lemas. Saya sudah bersaksi, kata dokter gejala tipus, disuruh makan bubur saja. Pengerja yang bikin, ternyata tidak diberi garam. Saya tambah makan malah tambah lemas. Untung isteri saya bawa kentang goreng, banyak garamnya. Saya coba sedikit meskipun dilarang, tetapi tambah segar. Saya berpikir: Jangan-jangan tidak ada garam di buburnya. Saya panggil pengerja, ternyata benar. Biar hebat kalau tidak ada garam, akan ditolak oleh Tuhan. Kalau ada garam, itu korban api-apian yang berbau harum dan menyenangkan hati Tuhan; berkenan pada Tuhan, dan korban ingat-ingatan; Tuhan selalu mengingat, tidak pernah melupakan kita."
Kita memang punya kedudukan di bumi, bagus. Saya dulu berjuang juga dari desa ke kota, tinggalkan orang tua. Tetapi kalau tidak ada kedudukan di sorga/kedudukan rohani, itu yang paling diseret oleh Babel. Orang tua di kampung tinggal menangis. Sudah disekolahkan baik-baik, dibiayai tetapi hasilnya: Babel, entah makan minum atau kawin mengawinkan. Hanya itu, tidak bisa apa-apa. Siapapun kita, punya kedudukan, bagus, kalau tidak ada kedudukan rohani--garam yang asin; imam dan raja--, akan diseret oleh Babel. Makin tinggi kedudukan di dunia, makin kuat daya tarik Babel. Tuhan tolong kita semua.
Mari, sudah punya kedudukan di dunia, kita berdoa supaya punya kedudukan di sorga, menjadi imam dan raja--jadi garam yang asin. Yang sudah menjadi imam dan raja, berdoa, pertahankan garam asin dengan empat tanda: hati damai, rendah hati, taat dengar-dengaran dan rela berkorban. Kita menyenangkan Tuhan-korban api-apian--dan korban ingat-ingatan--Dia ingat kita.
Tuhan ingat kita sebagai debu dan sebagainya, salah satunya adalah
Yesaya 49: 14-1649:14.Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Di sini Israel sangat menderita sampai berkata:
TUHAN telah meninggalkan aku."
Dulu jarang ibu melupakan bayinya, tetapi sekarang anak kandung banyak dibuang; kasih ibu sudah bergeser."
Tuhan tidak pernah melupakan kita.
Dia selalu ingat kita sebagai bayi-bayi yang tidak berdayadi padang gurun.
"
Bayi di dalam kamar orang kaya yang banyak susunya saja tidak berdaya, apalagi di padang gurun, mau apa?"
Itulah yang Tuhan ingat sehingga Ia ukirkan kita di telapak tangan-Nya dan mata Tuhan tertuju pada kita--'
Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku'. Ini posisi
bayi yang digendong oleh tangan anugerah Tuhan yang besarsehingga mata Tuhan selalu memperhatikan, tidak mungkin lupa. Selama bayi digendong oleh ibunya, dia tidak akan pernah lupa akan bayinya.
Hasilnya:
- Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup memelihara dan melindungi kita yang seperti bayi tak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Pada zaman antikris semua tidak boleh untuk orang kristen kecuali menyembah antikris.
Mari sekarang ini kita menyembah Tuhan, jangan tunggu nanti! Berjaga dan berdoa adalah pekerjaan di kebun anggur selama satu jam; beribadah melayani sampai memuncak pada doa penyembahan.
Yang terutama dijaga adalah kedudukan rohani: imam dan raja--garam yang asin. Jaga empat tanda: hati damai, rendah hati, taat dan rela berkorban. Itu korban yang menyenangkan hati Tuhan dan korban ingat-ingatan; kita sebagai bayi digendong tangan Tuhan. Jangan ada pahit hati, iri hati, dendam, jangan bertengkar. Berhentilah!
"Saya bersyukur diutus Tuhan pada keluarga besar dan kaya raya tetapi bertengkar terus sampai masuk koran waktu saya masih kecil. Bertengkar sampai pakai pistol. Didoakan, sekarang mulai bisa baik-baik. Kapan lagi? Sudah tua-tua, kalau bertengkar lagi, mau apa? Sudahlah, berdamai sekarang!"
- Tangan anugerah Tuhan yang besar menanggung segala letih lesu dan beban berat kita--kalau bayi digendong berarti seluruh beratnya ditanggung--sehingga semua menjadi enak dan ringan.
- Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup melakukan apa yang bayi tidak bisa lakukan= menyelesaikan masalah yang mustahil bagi kita.
Tugas kita hanya menangis dan biar tangan Tuhan melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan dan pikirkan. Biar tangan Tuhan yang menyelesaikan.
- 'tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku'= tangan anugerah Tuhan yang besar menuntun untuk bisa melintasi tembok Yerusalem baru--kota yang temboknya tinggi dan besar (Wahyu 21).
Artinya: kita mengalami pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini mujizat terbesar.
Keubahan dimulai dari jujur dan tulus--di Yerusalem baru tidak boleh ada dusta.
Kalau sudah jujur dan tulus, kita akan menjadi rumah doa, sehingga mujizat jasmani juga terjadi: kita dituntun ke masa depan yang berhasil dan indah.
Sampai kalau Yesus datang kembali kita benar-benar menjadi sempurna, tidak salah dalam perkataan. Kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya.
Mari, Tuhan tidak pernah melupakan kita. Kalau ada korban sajian--garam yang asin--, Dia tidak pernah melupakan kita semua. Dia selalu ingat. Dia menggendong kita bayi-bayi, dan Dia lakukan semua bagi kita.
Mungkin tidak ada yang tahu, serahkan pada Tuhan; kesempatan kita hanya berharap pada Tuhan.
Kita hanya menangis kepada Dia dengan kejujuran dan ketulusan.
Dalam pencobaan, masalah, kemustahilan, kejatuhan dan lain-lain, mari berseru dan menangis kepada Dia.
Semakin kita kecil, semakin besar anugerah Tuhan yang kita terima; semakin tidak berdaya, semakin kuat pelukan tangan Tuhan bagi kita semua.
Tuhan memberkati.