Disertai dengan puasaKita berada dalam KITAB WAHYU(
PENDAHULUAN)
Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dari Alkitab. Dalam susunan tabernakel kitab Wahyu terkena kepada
tabut perjanjian(alat yang terakhir dari tabernakel).
Tabut perjanjian terbagi menjadi dua bagian yaitu
- Bagian pertama adalah tutup pendamaian dari emas murni(zat Ilahi).
Jadi tutup pendamaian dari emas murni adalah Tuhan Yesus Kristus(Allah Bapa, anak Allah, Roh Kudus) sebagai mempelai pria surga.
- Bagian kedua adalah peti(tabutnya) dari kayu penaga yang disalut emas murni.
Kayu menunjuk manusia. Tetapi sudah disalut dengan emas (zat Ilahi).
Jadi Peti dari kayu penaga yang disalut emas murni artinya Gereja Tuhan yang sempurna sebagai mempelai wanita surga.
Jadi tabut perjanjian menunjukkan hubungan antara Kristus sebagai mempelai pria surga dan sidang jemaat sebagai mempelai wanita surga.
Hubungan itu adalah- Hubungan nikah yang rohani, yang sempurna antara Yesus dengan sidang jemaat. Untuk masuk perjamuan kawin anak domba.
Mempelai pria (Yesus) = suami.
Mempelai wanita (sidang jemaat) = istri.
Wahyu 19: 9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Perjamuan kawin anak domba adalahpertemuan antara Yesus (mempelai pria) dengan sidang jemaat (mempelai wanita) di awan-awan permai.
Alkitab dibuka dengan nikah yang jasmani (nikah Adam dan Hawa). Tapi itu merupakan kayu/daging yang hancur.
Alkitab ditutup dengan nikah yang rohani yaitu perjamuan kawin anak domba.
- Hubungan kepala dengan tubuh= leher.
Suami (mempelai pria) = kepala.
Istri (mempelai wanita) = tubuh.
Leher ini menunjuk doa penyembahan. Jadi ini merupakan hubungan penyembahan.
KESIMPULAN: supaya nikah kita benar, suci, bahagia sampai mencapai perjamuan kawin anak domba maka kita harus banyak menyembah Tuhan.
Bentuk-bentuk doa penyembahan yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus adalah
- Doa satu jam (“Simon tidak sanggupkah engkau berdoa satu jam”).
- Doa puasa. Contohnya: Yesus berpuasa 40 hari 40 malam.
- Doa semalam suntuk. Contohnya: Yesus naik ke gunung berdoa semalam-malaman, Dia memanggil 12 murid.
Jadi penyembahan ini penting! Kita harus banyak menyembah supaya nikah kita masuk nikah yang sempurna (perjamuan kawin anak domba).
Banyak hal-hal yang mengantam nikah sekonyong-konyong. Nikah dan buah nikah yang enak tahu-tahu habis.
Kita berjaga-jagasupaya nikah dan kehidupan kita tidak dirusak oleh setan.
KITA MEMBAHAS TENTANG DOA PUASAMatius 6: 176:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamudan cucilah mukamu,Ini adalah puasa yang benar.
Syarat puasa yang benar adalah- “minyakilah kepalamu”= pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
- “cucilah mukamu”= Wajah/hati dibasuh (disucikan) oleh firman Allah.
“muka” = wajah. Itu juga menunjuk hati. Jika hati takut, wajahnya pucat.
Doa puasa yang benar adalahkesempatan seluas-luasnya untuk kita mengalami penyucian hati dan pikiran oleh pekerjaan firman Allah dalam urapan Roh Kudus (firman pengajaran yang benar/firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua).
Jadi doa puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus !Praktek doa puasa yang menyucian hati dan pikiran adalah- Markus 7: 21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahatini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Praktek pertama adalah penyucian hati pikiran dari 12 keinginan jahat dan najis. Sehingga hati menjadi suci, perkataan dan perbuatan menjadi suci dan hidup kita menjadi suci.
- Filipi 4: 6-7
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hatidan pikiranmudalam Kristus Yesus.
Praktek kedua adalah penyucian hati dan pikiran dari kekuatiran (bimbang, takut). Sehingga hati dan pikiran menjadi damai sejahtera.
“damai sejahtera” = mengalami perhentian, tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan. Misalnya:
- Kita datang dengan kuatir, menjadi tidak merasakan apa-apa.
- Kita datang dengan marah, menjadi tidak merasakan apa-apa.
- Kita datang dengan ketakutan, menjadi tidak takut lagi.
- Kita datang dengan kenajisan, sampai tidak ada lagi.
Damai sejahtera itu juga penyerahan kepada Tuhan. Mulai menyerahkan kekuatiran, sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
1 Petrus 5: 7ini pasal tentang penggembalaan.
1 Petrus 5: 75:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Jika kita mengalami damai sejahtera (mengalami perhentian, tidak ada lagi kekuatiran, tidak ada lagi kejahatan dan kenajisan) maka kita bisa tergembala dengan benar.
=
Jika hati suci dan damai maka kita bisa tergembala dengan benar.
Penggembalaan ini ada yang benar dan tidak benar.
Tanda penggembalaan yang benar adalah
- Ada makanan yang benar= firman pengajaran yang benar.
- Ada kandang yang benar. Dimana Gembala dan domba berada didalam kandang penggembalaan.
Jangan ragu-ragu!sebab kandang penggembalaan adalah tempat memantapkan keselamatan dan tempat memantapkan damai sejahtera.
MALAM INIlewat doa puasa mari kita mohon kesucian dan damai sejahtera.
Jika suci pasti damai sejahtera. Jika tidak suci maka tidak damai.
Kalau orang tidak suci dan tidak damai maka akan sulit untuk menentukan penggembalaan. Kehidupan itu akan bimbang dan tidak akan pernah mantap dalam penggembalaan.
Jika hati suci dan damai maka kita akan mantap dalam penggembalaan. Kita akan tahu mana penggembalaan yang benar.
Ada 3 kegunaan damai sejahtera,
antara lain:
- Matius 11: 28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesudan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembutdan rendah hatidan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enakdan beban-Kupun ringan."
Dulu dalam Perjanjian Lama: melayani dulu (6 hari kerja dulu), baru mengalami sabat (hari ke-7).
Sabat = berhenti, damai.
Dalam Perjanjian Baru: sabat dulu baru bisa melayani. Kalau hati tidak damai, maka tidak bisa melayani.
Kegunaan yang pertama adalah untuk pelayanan(tahbisan).
Mengapa manusia letih lesu ?sebab ada dosa (kejahatan, kenajisan), kekuatiran, kebimbangan.
Jadi dosa yang membuat manusia letih lesu, beban berat sehingga tidak bisa melayani Tuhan dan sesama.
Tuhan mengundang kita (“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat”). Jadi lewat doa puasa kita belajar kepada Yesus di kayu salib supaya rendah hati dan lemah lembut.
“rendah hati” adalahkemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
“lemah lembut” adalahkemampuan untuk mengampuni dosa orang lain yang sudah mengaku sejujur-jujurnya dan melupakannya.
Saat kita rendah hati (mengaku dosa) dan lemah lembut (mengampuni dosa) maka darah Yesus di kayu salib menyelesaikan dosa. Sehingga kita mengalami perhentian dan ketenangan (sabat).
Yang menentukan damai sejahtera adalah ada dosa atau tidak dalam hati.
Keinginan jahat najis, kekuatiran, iri, bimbang itu yang membuat tidak tenang.
Jika tidak ada dosa (selesai) maka kita akan mengalami damai sejahtera dan perhentian. Sehingga“Pikullah kuk yang Kupasang”, ayat 30“Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." = pelayanan menjadi enak dan ringan.
Kalau hati damai sejahtera(mengalami ketenangan). Hasilnya adalahpelayanan jadi enak dan ringan (tidak akan tinggalkan pelayanan), nikah menjadi enak dan ringan, semua menjadi enak dan ringan (hidup itu enak ringan).
Istilah “enak dan ringan” itu sudah terangkat kita, sedikit demi sedikit kita akan terangkat terus, sampai bertemu dengan Tuhan.
Kalau masih berat. Lewat doa puasa ini kita teliti hati dan belajar kepada Yesus untuk rendah hati dan lemah lembut. Jika masih ada dosa-dosa maka harus diselesaikan.
- Yesaya 30: 14-15
30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkandengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpunyang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenangdan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Ayat 14= keadaan umat Tuhan seperti bejana tanah liat yang hancur kecil-kecil (tidak berguna).
Kegunaan yang kedua adalah untuk menghadapi angin ribut,gelombang dan kehancuran-kehancuran yang menimpa hidup kita.
Praktek damai sejahtera disini adalah diamdan tenang.
“diam” adalah berdiam diri, memeriksa diri (koreksi diri). Jika ada yang salah maka harus mengaku, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Jadi diam= BERTOBAT.
Jangan salahkan orang. Jika salahkan orang, maka tambah hancur.
Orang berdosa itu seperti bejana yang dibanting. Jika mengulangi dosa maka bejana dibanting lagi, jika tetap tidak bertobat maka bejana yang sudah kecil-kecil akan dibanting sampai habis.
Tetapi jika bertobat maka akan tertolong. Bertobat = stop dosa dan stop kehancuran (stop angin ribut).
“tenang” adalah hati nurani yang baik.
Semua manusia hati nuraninya cenderung jahat (zaman Nuh).
1 Petrus 3: 20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hati nurani manusia cenderung jahat dan najis. Bagaimana bisa mendapatkan hati nurani yang baik yaitu lewat baptisan air.
Baptisan air yang benar yaituorang bertobat (mati bagi dosa) dikuburkan dalam air bersama Yesus, kemudian keluar dari air (bangkit bersama Yesus). Untuk mendapatkan hidup yang baru (hati nurani yang baik).
1 Yohanes 3: 21-22
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
“apa saja yang kita minta”=berdoa.
Hati nurani yang baik adalahtidak tertuduh, damai dan taat dengar-dengaran. Sehingga kita bisa berdoa menyembah Tuhan. Jadi tenang= BERDOA.
Diam dan tenang(bertobat dan berdoa) = mengulurkan tangan kepada Tuhan danTuhan mengulurkan tangan untuk memberikan kekuatan(“terletak kekuatanmu”). Untuk menang atas musuh, menang atas angin gelombang, menang atas pencobaan, semua masalah diselesaikan.
Markus 4: 37-39
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyatdan ombakmenyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itudan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Contohnya adalahwaktu Yesus dan murid-murid kapalnya ditimbus angin dan gelombang. Yesus dibangunkan, kemudian Yesus menghardik "Diam! Tenanglah!"sehingga selesai, semua jadi reda.
Hanya kuasa Tuhan yang bisa menghentikan angin dan gelombang. Jika kita diam dan tenang (berobat dan berdoa) maka kuasa Tuhan dinyatakan untuk menyelesaikan semua masalah, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang hancur dipulihkan kembali.
“Tetapi kamu enggan” = jika tidak mau bertobat dan berdoa maka tambah dibanting-banting, sampai hancur dan binasa.
- 1 Tesalonika 5: 23-24
5:23. Semoga Allah damai sejahteramenguduskan kamuseluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacatpada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Jika hati kita damai maka Allah damai sejahtera bekerja. Kalau hati kita tidak damai, Tuhan tidak bisa bekerja.
Kegunaan yang ketiga adalah kita mengalami pekerjaan Allah damai sejahtera, Yesus sebagai Imam Besar, mempelai pria surga. Untuk memelihara dan menyucikan tubuh, jiwa, roh kita sampai sempurna, tak bercacat cela seperti Yesus. Sehingga kita bisa layak menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin anak domba Allah, sesudah itu masuk firdaus(kerajaan 1000 tahun damai), lalu masuk kerajaan surga yang kekal(Yerusalem Baru).
Ayat 24sebagai KUNCINYA“Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya” = Yesus sebagai Imam Besar,mempelai pria surga setia dan menggenapi janji Nya:
- Janji Tuhan untuk kita dipakai dalam pelayanan sehingga enak dan ringan hidup kita.
- Janji Tuhan untuk menghadapi angin gelombang, semua masalah ditolong oleh Tuhan.
- Janji Tuhan untuk memelihara dan menyucikan kita sampai sempurna, sampai layak menyambut kedatangan Yesus.
Jangan ragu-ragu!sebab Dia setia dan menggenapi janji Nya artinyatidak pernah ingkar janji dan tidak pernah menipu kita (asal ada hati yang damai sejahtera).
Ayo kita banyak menyembah dan puasa sampai hati damai sejahtera. Kita hanya tinggal tunggu janji Tuhansebab Dia setia dan menggenapinya. Kita tinggal tunggu waktu Tuhansebab Dia tidak pernah menipu kita.
JAGA HATI SUCI DAN HATI DAMAI SEJAHTERA.
Tuhan memberkati.