Pembicara: Pdm. Youpri Ardiantoro
Puji TUHAN, salam sejahtera, selamat sore, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus Kristus. Kiranya bahagia, sukacita, dan damai sejahtera dari TUHAN kita, Yesus Kristus, senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Malam ini kita belajar dalam Markus 10: 36-37
10:36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
Ini dulu merupakan pertanyaan Yesus kepada Yakobus dan Yohanes; sekarang kepada kita.
Ada
2 jawabandari pertanyaan: '
Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?'--maksudnya apa yang kita kehendaki TUHAN perbuat bagi kita:
- Jawaban pertama, jawaban seputar kebutuhan jasmani: masalah keuangan (miskin menjadi kaya); kesehatan (sakit menjadi sembuh); pekerjaan dan lain-lain.
Kalau hanya sampai di sini saja, ini akan membuat hamba TUHAN/pelayan TUHAN menjadi suam-suamseperti jemaat Laodikia; dimuntahkan oleh TUHAN--terpisah dari TUHAN untuk selama-lamanya.
- Jawaban kedua, jawaban yang dimiliki oleh Yakobus dan Yohanes--jawaban seputar kebutuhan rohani--, yaitu saat kedatangan Yesus kedua kali, bisa duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga--inilah permohonan tertinggi.
Wahyu 19: 6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Dombatelah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Saat kedatangan Yesus kedua kali, Ia tampil sebagai raja segala raja dan mempelai pria sorga.
Jadi kehidupan yang bisa duduk di takhta sorga adalah mempelai wanita-Nya.
Mempelai Pria adalah kepala dan mempelai wanita adalah tubuh-Nya.
Jadi, hari-hari ini yang harus kita siapkanuntuk bisa duduk di takhta TUHAN adalah kita harus mempersiapkan diri menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna atau masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Tetapi, sementara kita memiliki pengharapan mencapai tubuh Kristus yang sempurna, ternyata tubuh-Nya masih belum siap.
Matius 8: 20
8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigalamempunyai liang dan burungmempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Mengapademikian?Sebab dikuasai oleh serigala dan burung,sehingga Yesus tidak bisa menjadi kepala--kepalanya adalah burung dan serigala.
Jika berkelanjutan, maka saat Yesus datang tidak ada tempat untuk meletakkan kepala, sehingga kita tidak bisa duduk di takhta TUHAN; tidak bisa menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna dan binasa untuk selama-lamanya.
Malam ini kita belajar tentang serigala dan burung:
- Matius 7: 15
7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsuyang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigalayang buas.
SERIGALA adalah ajaran palsu. Kalau ada ajaran palsu, Yesus tidak menempatkan diri-Nya di sana.
Kolose 3: 16
3:16 Hendaklah perkataan Kristusdiam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
1 Timotius 6:3
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat--yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
Pengajaran yang benarmerupakan perkataan Yesus sendiri yang berguna untuk mengajar.
Artinya tertulis di dalam Alkitab--ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Jika tidak sesuai dengan perkataan Yesus/tidak tertulis di dalam Alkitab, ini sama dengan perkataan yang tidak sehat/ajaran palsu; atau tertulis di alkitab, namun ditafsirkan sesuai dengan keinginan diri sendiri, kebutuhan daging dan lain-lain.
Kita sudah pernah mempelajari, iblispun pada akhirnya menggunakan ayat: 'Ada tertulis',tetapi ditafsirkan sendiri--ini bukan lagi pengajaran yang benar.
Ada beberapa Pengajaran palsu:
- Lukas 13: 31-32
13:31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
13:32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigalaitu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.
Pengajaran palsu yang pertama: ragi Herodes, yaitu pengajaran yang mengajarkan tentang pembunuhan.
Di dalam perjanjian lama, membunuh dalam bentuk perbuatan; tetapi sekarang dalam perjanjian baru, pembunuhan sama dengan:
- Pembunuhan sama dengan amarah/emosi.
Matius 5: 21-22
5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuhharus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marahterhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Marahadalah akar pembunuhan.
Jadi ajarannya hanya seputar amarah. Hamba TUHAN sudah ada di mimbar, apa yang diajarkan? Kalau hanya menyampaikan firman dengan ditambah amarah, emosi, dan ambisi, ini sama dengan menebarkan ragi Herodes.
- Pembunuhan sama dengan kebencian.
1 Yohanes 3: 15
3:15. Setiap orang yang membencisaudaranya, adalah seorang pembunuhmanusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Sudah berada di mimbar, tetapi yang diajarkan hanya kebencian.
Pengajaran palsu sama dengan ragi ('sedikit ragi sudah menghkhamirkan seluruh adonan'); tidak perlu banyak, cukup sedikit, tetapi sudah cukup untuk menghancurkan.
Kehidupan yang mudah benci dan marah, pasti menuju pada kesombongan.
Kisah Rasul 12: 20-23
12:20 Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja.
12:21 Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
12:22 Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allahdan bukan suara manusia!"
12:23 Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhankarena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
Kesombongan, artinya: yang ditonjolkan hanya perkara-perkara jasmani dan akan mulai menyalahkan orang lain--tidak pernah bisa melihat kekurangan diri sendiri.
Kehidupan seperti ini sama dengan tidak menghormati TUHAN.
Akibatnya, binasa untuk selama-lamanya.
- Pengajaran palsu yang kedua: ragi orang Farisi.
Markus 8: 15
8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisidan ragi Herodes."
Ragi orang Farisi adalah pengajaran yang memperbolehkan kawin-ceraidengan berbagai macam alasan.
Mengapa sampai terjadi perceraian?
- Karena keras hati.
Markus 10: 2, 5
10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulahmaka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.
Keras hati dimulai dari permulaan nikah sehingga terjadi kawin-campur--seperti terjadi pada zaman Nuh--yang hanya berujung pada kawin-cerai.
Mungkin tidak bercerai secara jasmani, tetapi saat kedatangan Yesus kedua kali tidak akan terangkat bersama-sama--satu terangkat dan satu tertinggal--; sebab terang dan gelap tidak bisa menyatu.
- Sebab tidak mau berada pada posisi masing-masing; yang benar adalah suami sebagai kepala dan istri sebagai tubuh.
Jika ada pengajaran Farisi, akibatnya tidak akan mencapai kesempurnaan nikah; tidak bisa duduk di takhta TUHAN.
- Pengajaran palsu yang ketiga: ajaran Saduki.
Matius 16: 11-12
16:11 Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragiorang Farisi dan Saduki."
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.
Ragi Saduki adalah pengajaran yangtidak percaya akan kebangkitan, sehingga mendorong orang untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa; mengizinkan untuk berbuat dosa.
1 Korintus 15: 32
15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan,maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
Mungkin kita dulu pernah mendengar firman yang merupakan ragi dan efeknya masih tetap kita rasakan sampai sekarang.
Kalau sudah terkena ragi, tandanya adalah kita gampang marah, benci, dan sombong; gampang menyetujui dosa.
Bagaimana jalan keluarnya?
- 1 Korintus 5: 7-8
5:7 Buanglah ragi yang lamaitu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Jalan keluar yang pertama: membuang ragi, artinya: kita mengalami penyucian oleh pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
2 Timotius 2: 15
2:15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
=nasihat dalam menghadapi pengajaran sesat.
Sebagai gembala, kita harus mengajarkan pengajaran yang benar.
Sebagai jemaat, kita hanya mau mendengar pengajaran yang benar.
- 1 Korintus 5: 7 => 'Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.'
Jalan keluar yang kedua:lewat kurban Kristus.
Sebenarnya orang yang mendengarkan ajaran palsu, ia bagaikan diselar dengan besi panas; tidak bisa hilang. Demikian juga dengan pengajaran palsu.
Hanya lewat kemurahan TUHAN, kita bisa terlepas dari pengajaran palsu.
Hasilnya: kita bersuasana pesta,yaitu mengalami kebahagiaandi dunia dan nikah bahkan memuncak sampai kita masuk pesta nikah Anak Domba.
- Lukas 8: 5, 12
8:5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
BURUNGadalah iblis.
Tanda jika iblis menjadi kepala atas hidup kita bisa dilihat dari pekerjaan burung.
Pekerjaan burung yaitu selalu menganggu penaburan benih.
Jadi ketika benih firman diberitakan, kita tidak bisa mengerti, percaya, dan yakin pada firman Allah.
Oleh sebab itu, perhatikan saat-saat mendengarkan firman!Jangan melamun, mengantuk dan lain-lain. Jika lengah sedikit saja, maka burung yang akan menjadi kepala atas kita.
Di dalamLukas 8: 4-15,ada 4 macam tanah hati: tanah bagaikan pinggir jalan; tanah yang berbatu-batu; tanah bagaikan semak bumi; dan tanah yang baik. Jadi hanya ada 25% tanah hati yang baik.
"Bapak pendeta In Juwono--ini saya dengar dari bapak pendeta Widjaja Hendra--: 'Kalau Lempin-El dari sekian banyak ini, hanya 25% saja yang berhasil, ini sudah sesuai dengan kehendak TUHAN.' Jadi kalau 25% yang bisa mengerti dan praktik firman, ini sudah sesuai dengan Alkitab."
Banyak halangan saat mendengar firman.
Sikap yang benar adalah kita harus mendengarkan firman dengan sungguh-sungguh--bagaikan memperhatikan cahaya pelita ditengah kegelapan.
2 Petrus 1: 19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannyasama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Jika cara mendengar dan memperhatikan sudah benar, maka firman akan ditambahkan, sehingga menjadi iman dalam kehidupan kita--iman kita bertambah-tambah--, dan keselamatan makin nyata.
Sebaliknya, kalau cara mendengar dan memperhatikan salah, maka iman akan semakin berkurang sampai hilang keselamatan--kebinasaan untuk selama-lamanya.
Lukas 8: 18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Tanda jika Yesus menjadi kepala adalah benih bertumbuh sampai mengeluarkan buah.
Lukas 8: 15
8:15 Yang jatuh di tanah yang baikitu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Buah yang dihasilkan yaitu buah ketekunan--tidak mau dihalangi oleh apapun juga.
Ada 3 macam ketekunan:
- Roma 2: 7
2:7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
Ketekunan yang pertama: tekun berbuat baik, yang berdasarkan pertobatan; perbuatan-perbuatan yang baik sesuai dengan kehendak TUHAN.
- Kisah Rasul 2: 41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Ketekunan yang kedua: ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
- Wahyu 2:3
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderitaoleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
Ketekunan yang ketiga: ketekunan dalam penderitaan.
Mengapakita harus bertekun?
Ibrani 10: 36
10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Kalau kita taat pada TUHAN dan tekun, maka kita akan menerima apa yang dijanjikanTUHAN, yaitu kita duduk di takhta TUHAN--hubungan kepala dengan tubuh; kita menerima mulai dari pemeliharaan, perlindungan, dan perhatian TUHAN.
Yakobus 1: 4
1:4 Dan biarkanlah ketekunanitu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurnadan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Sampai satu waktu ketekunan membawa kita mencapai kesempurnaan dan kita layak duduk di takhta TUHAN.
Kesimpulan: tujuan kita adalah menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna. Tetapi seringkali serigala--pengajaran palsu--dan burung--mengganggu penaburan benih firman--mengganggu kita.
Tapi biarlah malam ini, serigala disingkirkan lewat pengajaran yang benar; burung disingkirkan lewat Yesus menjadi kepala, sampai menghasilkan buah ketekunan, yaitu tekun dalam pertobatan--kita bisa berbuat dan berkata yang baik--, tekun dalam 3 macam ibadah pokok, dan tekun dalam penderitaan, sampai kita mencapai kesempurnaan.
TUHAN memberkati.