Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 11: 1
11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allahdan mezbahdan mereka yang beribadahdi dalamnya.

(terjemahan lama)
11:1. Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang
sembahyangdi dalamnya itu;

'mereka yang beribadah'= mereka yang menyembah.
'tongkat pengukur'= tongkat penggembalaan; firman penggembalaan. Inilah yang mengukur kerohanian kita.

Yang diukur oleh tongkat penggembalaan adalah(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019):

  1. Bait Suci (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019).
  2. Mezbah dupa emas dan mereka yang menyembah di dalamnya.

AD. 1: BAIT SUCI

Pada zaman Musa Bait Suci dikenal sebagai kemah suci/Tabernakel.

Keluaran 25: 1-9
25:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
25:2. "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus;
dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khususkepada-Ku itu.
25:3. Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;
25:4. kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;
25:5. kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;
25:6. minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7. permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
25:8. Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
25:9. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Tabernakel/Kemah Suci dimulai dari hati yang terdorong--hati yang digerakkan oleh Tuhan--; sama dengan HATI YANG RELA UNTUK BERKORBAN.
Inilah ukuran Bait Suci yaitu hati yang rela berkorban.

Mengapaukurannya hati yang rela berkorban? Karena Tuhan tidak pernah memaksa manusia, bahkan sampai kepada orang sakitpun Dia tidak langsung menyembuhkan tetapi masih bertanya: Maukah engkau sembuh?
Jadi jangan pernah berkata: Aku dipaksa untuk melayani.

1 Korintus 3: 16
3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allahdan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Bait Suci adalah kehidupan kita.
Jadi, ukuran Bait Allah/Bait Suci/Tabernakel--kehidupan kita--adalah hati yang rela berkorban mulai dari persepuluhan dan persembahan khusus (tadi disebutkan 'persembahan khusus', di dalam kitab Maleakhi ini berjalan bersama dengan persepuluhan).

Persepuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan; pengakuan bahwa kita adalah milik Tuhan--semua kehidupan kita, termasuk pekerjaan kita merupakan milik Tuhan--; pengakuan bahwa kita hidup dari Tuhan.
Persembahan khusus adalah ucapan terima bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan.
Semua ini harus dilakukan dengan hati yang rela berkorban.

Waktu itu persembahan khusus untuk pembangunan Tabernakel.
Sekarang, persepuluhan dan persembahan khusus berguna untuk pembangunan Bait Suci Allah yang memenuhi ukuran Tuhan, itulah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Keluaran 25: 3-7
25:3. Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;
25:4. kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;
25:5. kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;
25:6. minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7. permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

'emas, perak, tembaga'= logam.
Bahan-bahan untuk pembangunan Bait Suci--kehidupan kita--:

  1. Logam--untuk rangka.
  2. Tumbuh-tumbuhan (rempah-rempah, kayu penaga, kain-kain).
  3. Binatang (bulu kambing, kulit domba, kulit lumba-lumba).
  4. Batu-batuan (permata).
  5. Kerang (untuk menghasilkan warna).

Ada lima bahan tetapi jadi satu.
Jadi Bait Suci Allah--kehidupan kita--adalah wujud dari kesatuan yang terdiri dari berbagai bahan; dengan ukuran tiga ribu (ruangan suci: 2000 hasta kubik--kesucian--, ruangan maha suci: 1000 hasta kubik--kesempurnaan--).
Ruangan suci: panjang 20 hasta, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta.
Ruangan maha suci: panjang 10, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta.

Kisah Rasul 2: 41-42
2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42. Mereka
bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

'tiga ribu jiwa'= tadi saya terangkan dalam ibadah natal di Jatipasar, angka tiga ribu banyak digembar-gemborkan tentang jumlah jiwa. Jangan berhenti pada kuantitas, melainkan harus sampai kepada kualitas.

Ayat 41: 'tiga ribu jiwa'= menunjuk pada halaman Tabernakel--baptisan air--, artinya keselamatan.
Jadi Bait Suci Allah adalah kehidupan yang selamat--halaman; 'tiga ribu'--, sesudah itu masuk kandang penggembalaan (ayat 42)--ruangan suci; 'dua ribu'; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok (kita hidup dalam kesucian), sesudah itu masuk sampai kesempurnaan--ruangan maha suci; 'seribu'.
Dari angka tiga ribu secara kuantitas, kemudian masuk angka tiga ribu secara kualitas--dua ribu (ruangan suci) dan seribu (ruangan maha suci).

Inilah Bait Allah, banyak bahan-bahannya tetapi menjadi satu kesatuan yang membentuk ukuran 'tiga ribu' --halaman, ruangan suci, ruangan maha suci; KESELAMATAN, KESUCIAN, KESEMPURNAAN.
Mulai dari hati yang rela: mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus, kemudian baru ada ukuran 3000.

Kalau tidak ada hati yang rela, jangan bicara keselamatan dan kesempurnaan. Tidak akan bisa, tetapi hanya menjadi pencuri.

Tadi, lima bahan menjadi satu, tidak boleh lagi disebut asalnya.
Jadi kehidupan kita terdiri dari kesatuan bahan-bahan yang tidak lagi disebut asalnya dari apa.
Artinya: TIDAK MENONJOLKAN DIRI.

Kalau di rumah tangga bertengkar terus, bagaimana bisa sempurna, selamatpun tidak. Suami dan istri memang berbeda, tetapi harus menjadi satu--emas dan kain beda, tetapi menjadi satu--, sehingga bisa membentuk ukuran keselamatan, kesucian, dan kesempurnaan.
Setelah itu tidak boleh lagi menonjolkan diri.

"Saya kumpulkan pemain musik, saya katakan: Di dalam pengajaran, paling sederhana paling bagus, karena saling menguatkan. Kalau tidak saling menonjol, akan saling menguatkan, kalau saling menonjol, akan saling meniadakan, dan mengarah pada kesombongan. Begitu juga dengan pelayanan lainnya. Sekalipun hebat, tetapi tidak boleh menonjol kalau sudah masuk dalam kesatuan."

Itulah ukuran Bait Allah yaitu tidak boleh menonjolkan diri.
Kalau menonjol sendiri--merasa diri hebat; merasa diri berharga; merasa diri benar--, ia akan keluar dari tubuh Kristus; tidak bisa menyatu dalam tubuh Kristus.
Karena itu dicek, terutama merasa benar--putih tetapi kusta; kebenaran di luar alkitab. Kalau kebenaran di dalam alkitab, sekalipun ditinggal sendiri, ada Tuhan beserta kita.

Rumah Allah adalah satu kesatuan, tidak boleh lagi disebut rumah emas, rumah kain dan sebagainya. Tidak boleh merasa hebat, merasa diberkati atau merasa benar, tetapi menggunakan kebenaran dari Allah.

Jika tidak menonjolkan diri, Bait Suci--kehidupan kita--akan menjadi persekutuan yang di dalamnya ada tujuh 'saling'--emas, kain dan sebagainya sama-sama dipakai Tuhan--:

  1. Saling mengasihi= tidak berbuat jahat; tidak merugikan; tidak memperdaya orang lain; tidak berbuat jahat; tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi kebaikan--sampai mengasihi orang yang memusuhi kita.
    Roma 12: 10
    12:10. Hendaklah kamu saling mengasihisebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

    Kalau memperdaya berarti tidak ada kasih. Hati-hati, akan ada balasannya. Jangan main-main! Jangan memperdaya dalam rumah tangga--suami memperdaya isteri, isteri memperdaya suami. Anak muda jangan memperdaya. Kalau laki-laki memperdaya perempuan, bahaya! Sebab ada balasannya. Kalau perempuan memperdaya laki-laki, saya tidak bisa bicara apa-apa.

  2. Saling mendahului dalam memberi hormat= tahu kedudukan: suami mengasihi istri, istri tunduk kepada suami, anak taat pada orang tua.
    Kalau sudah saling menghormati, bisa saling melayani dalam rumah tangga.

  3. Saling menasihati.
    Roma 15: 14
    15:14. Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati.

    Dalam Ibrani 10:25-27 yang paling penting menjelang kedatangan Tuhan adalah nasihat tentang ibadah. Tanpa ibadah semuanya tidak berarti.

  4. Saling membangun= saling menguatkan supaya tercipta damai sejahtera, semua enak dan ringan.
    Roma 14: 19
    14:19. Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.


  5. Saling membantu= saling tolong menolong, bukan bertengkar.
    Efesus 4: 2
    4:2. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.


  6. Saling mengampuni dan melupakan---tidak boleh dendam.
    Efesus 4: 32
    4:32. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.


  7. Saling mengaku dosa.
    Yakobus 5: 16-18
    5:16. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamudan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
    5:17. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
    5:18. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.

    'tiga tahun dan enam bulan' = zaman antikris.
    'bumipun mengeluarkan buahnya' = berbuah = berubah. Inilah kuasa doa.

    Kalau saling mengaku dan mengampuni, maka kita bisa saling mendoakan, dan darah Yesus menghapus segala dosa kita. Kita hidup dalam kebenaran, dan menjadi rumah doa, bukan sarang penyamun; kita bisa berdoa menyembah Tuhan bahkan dengan hancur hati--menyerah sepenuh kepada Tuhan.
    Kalau tidak saling mengaku dan mengampuni, tetapi saling menghakimi, akan jadi sarang penyamun.

    Kalau menjadi rumah doa, mujizat akan terjadi:

    1. Ayat 18 = mujizat rohani yaitu pembaharuan; keubahan hidup dari manusia daging menjadi rohani seperti Yesus--berbuah sama dengan berubah.

      Waktu Yesus naik ke gunung yang tinggi Ia mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan tiba-tiba wajah-Nya berubah. Di situ juga ada Musa dan Elia dalam kemuliaan.

      Elia hebat, ia menyembelih empat ratus lima puluh nabi palsu, tetapi saat diancam Izebel ia takut dan mau mati.
      Elia hebat tetapi bisa kecewa dan putus asa--minta mati.
      Jadi, yang diubahkan adalah hati yang kecewa dan putus asa diubahkan menjadi kuat teguh hati.
      Artinya: sekalipun kita menghadapi masalah yang mustahil kita tetap tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan tetapi tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Dia.

      Buktikan bahwa kita ikut Tuhan bukan untuk perkara jasmani, tetapi perkara sorga. Biarpun menghadapi kemustahilan tetapi kita tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      "Pdt Totaijs membuktikan sampai garis akhir, ia sakit sampai meninggal tetapi ia tetap setia berkobar. Beberapa jemaat sampai di ICU masih berjuang untuk beribadah. Ini bukti ikut Tuhan bukan karena perkara jasmani, melainkan untuk perkara sorga."

      Sekalipun kita kecil tak berdaya, tetapi kita tetap percaya berharap Tuhan; berharap belas kasih-Nya yang besar. Kita tetap menyembah Tuhan sekalipun tidak ditolong--seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap menyembah Tuhan sekalipun menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali.
      Kita kecil tetapi belas kasih Tuhan besar.

    2. Ayat 17 = mujizat jasmani--Elia dipelihara oleh janda Sarfat--= perlindungan dan pemeliharaan Tuhankepada kita yang kecil di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi.
      Janda Sarfat gambaran dari bangsa kafir. Saat antikris berkuasa, tangan kita bertambah kosong (tinggal segenggam). Satu genggam menunjuk jantung hati.

      Kalau di jantung hati ada firman kita tidak akan putus asa--dulu pada janda Sarfat hanya tinggal segenggam tepung.

      Kuat teguh hati hari-hari ini! Kuat teguh hati juga menunjuk pada sabar menunggu waktu Tuhan. Elia menyuruh bujangnya untuk melihat langit sampai tujuh kali, dan yang ketujuh hanya ada awan setapak tangan. Awan setapak tangan jangan diremehkan! Sebab di dalam tangan Tuhan yang diulurkan ada belas kasih-Nya yang besar.

      Apa yang mustahil jadi tidak mustahil, sampai nanti kita sempurna saat Tuhan datang kembali. Kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya ke dua kali di awan-awan permai. Kita bersama Dia selama-lamanya--kita masuk ukuran Bait Suci dalam kerajaan sorga yang kekal.

Mari belajar dari Tabernakel. Ukuran hati yang rela untuk berkorban, kemudian persekutuan sampai membentuk angka tiga ribu--keselamatan, kesucian, dan kesempurnaan.
Terakhir, jangan menonjolkan diri, sehingga ada tujuh 'saling', saling mengasihi, saling menghormati, sampai saling mengaku dan mengampuni; kita bisa saling mendoakan, sampai mujizat terjadi.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Maret 2016 (Rabu Sore)
    ... hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain dan darah Yesus Anak-Nya itu menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Februari 2016 (Senin Sore)
    ... menyeberang laut Kolsom dan ditulis sebagai baptisan air--mereka semua telah dibaptis dalam laut Kolsom. Nanti di takhta sorga berupa lautan kaca. Ini juga menunjuk pada baptisan airJadi arti rohani dari batu kristal adalah BAPTISAN AIR--kolam pembasuhan. Baptisan air sama dengan lahir baru dari air sehingga kita mendapatkan hidup baru--hidup sorgawi tadi sinar ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Mei 2020 (Kamis Sore)
    ... Hai anak manusia tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh mereka sendiri mengatakan Tulang-tulang kami sudah menjadi kering dan pengharapan kami sudah lenyap kami sudah hilang. . Oleh sebab itu bernubuatlah dan katakan kepada mereka Beginilah firman Tuhan ALLAH Sungguh Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu hai umat-Ku dari dalamnya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Maret 2014 (Sabtu Sore)
    ... yang kekal. Untuk mengembalikan manusia yang telanjang Yesus harus ditelanjangi dan mati di kayu salib untuk menanggung segala ketelanjangan kita segala hukuman dan kutukan yang seharusnya kita terima. Tempat Tuhan mengasuh manusia dan nikah yang telanjang adalah kandang penggembalaan Ketekunan dalam Ibadah Raya Pelita Emas. Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Maret 2010 (Sabtu Sore)
    ... yang membawa kendi berisi air. Ad. . Kendi ini adalah bejana tanah liat menunjuk pada kehidupan kita. Kendi berisi air menunjuk pada kehidupan kita yang diisi dengan air kehidupan. Bagaimana kehidupan kita bisa diisi dengan air kehidupan Efesus - . Dari pihak Tuhan Tuhan harus mati di kayu salib dan bangkit untuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Juli 2024 (Minggu Siang)
    ... kekayaan hidup kita adalah milik Tuhan dan tidak bisa diganggu gugat oleh apapun. Kejadian - . Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe yakni Lembah Raja. . Melkisedek raja Salem membawa roti dan anggur ia ...
  • Ibadah Kunjungan Singapura III, 15 Mei 2013 (Rabu Sore)
    ... menuruti firman nubuat. Wahyu Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Firman nubuat sama dengan firman pengajaran yang benar yaitu ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Ini disebut juga Kabar Mempelai yang memberitakan hal yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 April 2022 (Minggu Siang)
    ... buas di dalam laut. ketiga daging dalam penyesatan dusta--dikuasai oleh nabi palsu binatang buas di darat. Ini yang harus waspada Jika angka sudah dimeteraikan pada seorang manusia ia tidak akan bisa bertobat lagi. Sekalipun dihukum atau menderita tidak bisa bertobat. Ini yang harus kita jaga. Cap adalah pendurhakaan penghujatan dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 November 2023 (Minggu Pagi)
    ... menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu pergilah ia. Markus Karena itu Yusuf orang Arimatea seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Contoh Yusuf Arimatea orang kaya pandai punya kedudukan tinggi fokusnya pada kerajaan Surga selalu berusaha ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 03 September 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri tetapi isterinya. Harus mengikuti menuruti panggilan dan kehendak Tuhan seperti lembu yang dicocok hidungnya. Contohnya adalah Abraham. Kejadian Berfirmanlah TUHAN kepada Abram Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu Abraham taat dan rela Meninggalkan sanak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.