Matius 27dan
Matius 28ini berurutan.
Matius 27itu menunjuk 7 percikan darah diatas tabut perjanjian. Ini merupakan
JALAN SENGSARA/JALAN KEMATIAN.
Matius 28itu menunjuk
SHEKINAH GLORY/JALAN KEMULIAAN.
Jadi dibalik jalan kematian bersama Yesus
PASTI ADAjalan kemuliaan bersama dengan Yesus.
Jalan kematian bukanlah langkah yang terakhir.
Tetapi langkah/jalan yang pertama dalam mengikut Tuhanyang akan disusul dengan jalan kebangkitan dan kemuliaan untuk selama-lamanya.
2 Timotis 2: 82:8. Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkitdari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Jadi Yesus lahir menjadi manusia dari keturunan Daud. Dia mengalami kematian di kayu salib dan mengalami kebangkitan.
Matius 22: 42-44
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud." 22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: 22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Yesus bukan saja lahir menjadi manusia sebagai keturunan Daud kemudian mati dan bangkit. Tetapi Dia duduk
DIPERMULIAKANdi sebelah kanan tahta Allah Bapa.
Jadi jalan kematian, kebangkitan dan kemuliaan SUDAH DIRINTIS LEBIH DAHULU oleh Yesus.
Mengapa Yesus harus turun ke dunia merintis jalan kematian, kebangkitan, kemuliaan sampai ke tahta Allah bapa ?- 1 Petrus 2: 21
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Yang pertama adalah supaya kita HANYA mengikuti jejak Kristus saja,sehingga kita tidak akan pernah tersesat.
Kita tidak perlu mencari, membuat jalan sendiri sebab kita bisa tersesat.
Yohanes 10: 4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan merekadan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
“ia berjalan di depan mereka” = ada jejak Yesus yang kita ikuti.
Dimana kita bisa mengikuti jejak Kristus ?di dalam sistim penggembalaan.
Di luar sistim penggembalaan sekalipun katanya hebat/luar biasa, kita pasti tersesat.
Yohanes 10: 4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Bagaimana caranya mengikuti jejaknya Yesus ?dengan mendengar satu suara gembala = lewat firman penggembalaan.
Firman penggembalaan adalahfirman pengajaran yang benar yang dipercayakan oleh Gembala Agung kepada seorang gembala, untuk bisa disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, terus-menerus dan diulang-ulang.
Kegunaan firman penggembalaan adalah
- Sebagai makanan bagi sidang jemaat, supaya mengalami pertumbuhan rohani.
- Sebagai komando yaitu mengatur gerak pelayanan dalam sidang jemaat.
- Menjadi tuntunan tangan Gembala Agung yaitu petunjuk arah supaya tidak tersesat.
Jadi Firman penggembalaan ini juga sebagai TONGKAT KOMANDO.
Kemana arah firman penggembalaan?
- Yohanes 10: 1-3
10:1. "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanyadan menuntunnya ke luar.
Arah yang pertama adalahmenuntun ke dalam kandang (masuk di kandang penggembalaan) itulah ruangan suci.
Terdapat 3 macam alat di ruangan suci, itu menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, antara lain:
- Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
- Medzbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Untuk bisa masuk ke kandang penggembalan, maka kita HARUS MASUK PINTU SEMPIT(penyaliban daging).
Sistem penggembalaan itu sistem teladan yaitu gembala yang berada didepan. Jadi mulai dari gembala dulu harus masuk kandang.
Kalau “pintu lebar” itu sistem kerajaan. Contohnya memberi perintah dengan menggunakan ayat-ayat untuk keluarkan uang dll.
Yohanes 10: 9-10
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Hasilnya bila masuk pintu sempit/masuk penggembalaan yaitukita hidup berkelimpahan:
- Secara jasmani kita dipelihara sampai kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan.
- Secara rohani kita berada dalam ketenangan, kedamaian sehingga selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Kalau kita tidak tergembala maka kita tidak mengalami ketenangan.
- Yohanes 10: 3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Arah yang kedua adalah domba di tuntun keluar kandang.
Yohanes 10: 16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun jugadan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Jadi domba-domba dituntun ke luar kandangmenuju kandang domba lain(sesuai firman) = pelayanan pembangunan tubuh Kristus,lewat ibadah kunjungan-kunjungan, antar penggembalaan sampai kita menjadi satu kawanan dengan satu Gembala Agung, satu tubuh yang sempurna dengan Yesus sebagai kepala(satu tubuh dengan satu kepala).
Jadi dimulai dari kumpul di dalam kandang sendiri terlebih dahulu kemudian bila ada kelimpahan dari dalam penggembalaan, maka harus dibawa menuju keluar/tempat penggembalaan lain. Jadi harus sesuai firman secara berurutan (dari dalam menuju keluar).
Tanpa kandang-kandang yang lain kita tidak bisa menjadi sempurna.
Sebenarnya di dalam penggembalaan saja kita sudah cukup terpelihara oleh Tuhan. Tetapi kita tidak boleh egois sebab masih ada kandang yang lain, supaya kita bisa menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
- Yohanes 16: 7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
“Yesus pergi” artinya Yesus mati, bangkit dan naik ke surga.
Yang kedua adalah untuk memberikan Roh Kudus bagi kita sebagai kekuatan ekstra di padang gurun dunia ini.
Kita belajar dari Yohanes Pembabtis bajunya dari “bulu unta”. Roh Kudus ini digambarkan sebagai jubah bulu unta yang berguna dipadang gurun duniaartinya
- Kalau siang bisa menahan dan menyerap panas supaya tidak menyakiti umat Tuhan.
- Saat malam bisa menahan dingin dan menghangatkan.
Bila Roh Kudus ada bersama dengan kita, maka kita tidak hancur bersama dengan dunia ini. Dunia ini sedang ke arah kehancuran sekalipun bertambah luar biasa dll.
Yohanes 14: 16-18
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
14:18. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
Saat Yesus naik ke surga, kita bagaikan yatim piatu. Untuk itu kita perlu kekuatan Roh Kudus.
Jadi tanpa Roh Kudus kita menjadi yatim piatu secara rohani.
Arti yatim piatu secara rohani adalah
- Tidak jelas asal usul kelahirannya(tidak ada bapak dan tidak ada ibu) artinya tidak mengalami kelahiran baru/keubahan hidup tetapi tetap menjadi manusia darah daging yang tidak mewarisi surga dan binasa.
- Ditandai dengan kelemahan-kelemahan dagingyaitu
- Roma 8: 13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Kelemahan daging adalah cenderung untuk melakukan perbuatan dosa/daging yang mengarah kepada kematian/kebinasaan.
Tapi kalau ada Roh Kudus, maka Roh Kudus mematikan perbuatan daging/dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suciyang mengarah hidup kekal selama-lamanya
- Roma 5: 3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan ujidan tahan ujimenimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudusyang telah dikaruniakan kepada kita.
Daging ini cenderung untuk kecewa, putus asa, tinggalkan Tuhan karena mengghadapi segala sesuatu di dunia ini.
Tetapi Roh Kudus mencurahkan kasih Allah, sehingga kita tahan uji/tahan bantingyaitu tetap setia dan berkobar-kobar dalam beribadah melayani Tuhansampai Tuhan datang kembali kedua kali.
- Roma 8: 26-28
8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Daging lemah yaitu tidak bisa berdoa menyembah Tuhan (ini kelemahan tertinggi) dan doa penyembahannya tidak sampai di hadirat Tuhan. Sehingga akibatnya kering rohani, mati rohani sampai mati kekal.
Tetapi Roh Kudus menolong kita untuk bisa menyembah Tuhansampai puncaknya kita hanya mengeluh dan mengerang kepada Tuhan= menyerukan nama Yesus, menyerukan Halleluya(tidak ada permohonan lagi).
Ini merupakan pergumulan yang sungguh-sungguh. Seperti wanita mengandung yang hendak melahirkan anak, sudah tidak banyak kata-kata lagi tetapi hanya menyeru nama Yesus.
Jadi sehebat apapun Gereja Tuhan di akhir zaman, keadaannya hanya seperti wanita hamil dan waktunya hendak melahirkanyaitu tidak berdaya, tidak punya kekuatan apa-apa dan berhadapan langsung dengan naga.
Wahyu 12: 1-4
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandungdan dalam keluhandan penderitaannya hendak melahirkania berteriak kesakitan.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Jadi kita mengeluh dan mengerang untuk:
- Yang pertama menghadapi naga/setan:
- Pencobaan di segala bidang yang tidak bisa ditanggulangi dengan apapun.
- Segala krsisis total di segala bidang yang tidak bisa ditanggulangi dengan kekuatan dunia.
- Dosa sampai puncaknya dosa. Ekor itu bicara tentang percabulan (dosa kawin mengawinkan), mulut itu dosa makan minum.
- Sampai pencobaan nikah dan buah nikah.
Ini terjadi sekonyong-konyong oleh sebab itu:
Hari-hari ini kita harus banyak mengeluh dan mengerang sekalipun kita sudah suci, berhasil dan semua baik, apalagi kita yang masih dalam keadaan porak-poranda.
Kita harus berjaga-jaga dan tetap mengeluh mengerang sebab naga itu bagaikan angin dan gelombang yang sekonyong-konyong mengahantam perahu di lautan.
Kita tidak boleh lengah sedikitupn sebab mata ular itu tidak berkedip, begitu lengah kita pasti jatuh.
Kita mengeluh dan mengerang kepada Tuhan sampai kita mendapat kemenangan atas dosa/pencobaan dan mendapatkan pelindungan dari Tuhan.
- Roma 8: 22-23
8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Yang kedua untuk menghadapi pembebasan tubuh/daging= mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Tuhan Yesus.
Masih banyak sifat, karakter daging yang harus diubahkan.
Jangan tinggal dalam kelemahan, terlebih lagi enjoy dalam kelemahan, jangan putus asa terhadap kelemahan. Tetapi kita harus berusaha sampai sewaktu-waktu kita akan dibebaskan dan mengalami keubahan hidup.
Kita belajar dari ibu yang hendak melahirkan yaitu
- Sabar menunggu waktunya Tuhan, tidak boleh mengeluh dan mengomel, tetapi mengucap syukur kepada Tuhan.
- Kita harus tetap taat kepada Tuhansekalipun dalam kesakitan, penderitaan, kematian.
Sabar dan taat di tengah-tengah penderitaan dan kesakitan maka Tuhan akan bebaskan dan ubahkan kita. Sampai satu-waktu saat Yesus datang kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita terangkat bersama Dia di awan-awan permai, kita dipermuliakansampai duduk di tahta Allah Bapa.
Tuhan memberkati.