Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada dalam kitab
Wahyu 2-3.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang
tujuh kali percikkan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan
tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir =
penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tujuh sidang jemaatbangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014).
AD. 3. SIDANG JEMAAT PERGAMUS
Malam ini kita membaca kembali dalam kitab
Wahyu 2: 12-13
2: 12. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yangmemakai pedang yang tajam dan bermata dua:
2: 13. Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, ditempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Jemaat Pergamus bagaikan
BERADA DI TAKHTA IBLIS.
Di sini (ayat 12),
Yesus tampil sebagai Imam Besar dengan pedang yang tajam dan bermata dua/Firman Pengajaran yang benaruntuk
memindahkansidang jemaat Pergamus dari suasana takhta iblis kepada suasana takhta Surga/takhta Tuhan.
Apa itu
suasana takhta Surga/takhta Tuhan?
Wahyu 4: 9-11
4: 9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itudan yang hidup sampai selama-lamanya,
4: 10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Diayang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4: 11 “ Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Suasana
takhta Tuhan adalah
suasana penyembahan.
Ada kaitan yang erat antara Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dengan penyembahan. Karena itu, Tuhan datang dengan pedang bermata dua untuk membawa kita keluar dari suasana takhta iblis menuju takhta Tuhan yang bersuasana penyembahan.
Di mana tidak ada pedang, di situ tidak ada penyembahan. Begitu juga sebaliknya,
di man ada pedang, di situ ada penyembahan.
Siapa yang bisa menyembah Tuhan(naik ke gunung Tuhan/takhta Tuhan)?
Kita ingat, Yesus mengajak 3 murid naik ke gunung untuk menyembah.
Mazmur 24: 3-4
24: 3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?”
24: 4 "Orang yang bersih tangannyadan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.Yang bisa menyembah Tuhan adalah kehidupan yang memiliki:
- 'murni hatinya'= hati yang suci,
- 'bersih tangannya'= perbuatan yang suci,
- 'tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan dan yang tidak bersumpah palsu'= mulut/perkataan yang suci (tidak ada dusta).
Kesucian
HANYAdidapatkan
lewat pekerjaan Firmanyang lebih tajam dari pedang bermata dua (Firman Pengajaran yang benar).
Itu sebabnya, dalam rumah Tuhan harus ada pedang. Kita sudah menerima Firman penginjilan, sudah percaya Yesus, bertobat dan diselamatkan. Tetapi, untuk bisa naik ke gunung Tuhan, harus ada pedang.
Bagaimana pedang bekerja atas diri kita?Ibrani 4: 12
4: 12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hatikita.
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, menusuk sampai kedalaman hati =
menyucikan sampai kedalaman hatiyang merupakan pusat/sumber kehidupan rohani dan gudangnya dosa (keinginan jahat dan najis).
Matius 15: 19
15: 19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan,3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsudan 7hujat.
= ada
7 keinginan jahat dan najisdi dalam hati yang harus ditusuk dengan pedang:
- pikiran jahat: prasangka buruk dan pikiran najis,
- pembunuhan: kebencian tanpa alasan,
- perzinahan,
- percabulan,
- pencurian,
- sumpah palsu: dusta,
- hujat: mulai dengan memfitnah orang lain, yang benar jadi salah dan sebaliknya, sampai menghujat Tuhan.
Pertama memfitnah orangnya dan lama kelamaan akan menghujat Tuhan/menghujat pengajaran yang benar (pengajaran benar disalahkan dan yagn salah malah didukung).
Kalau digabung,
pedang Firman menyucikan hati kita(pusat kerohanian kita dan sumbernya dosa) dari 7 keinginan jahat dan najis.
Angka 7 mengingatkan kita pada 7 lampu pada pelita = terang.
Jika hati
dikuasai oleh 7 keinginan jahat dan najis, maka kehidupan itu membabi buta/hidup dalam kegelapan (
pelitanya padam).
Akibatnya: menghasilkan perbuatan dan perkataan yang najis = seperti anjing dan babi.
Matius 5: 8
5: 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Penyembahan itu berasal dari hati yang suci. Kalau hati
disucikan dari 7 keinginan jahat dan najis, maka perbuatan dan perkataan pasti suci, sehingga
mata kita bisa melihat wajah Tuhan, kita hidup dalam terang, bisa menyembah Tuhan, tidak kering dan membabi buta lagi. Kalau gelap, pasti kering, tidak bisa apa-apa.
Malam ini, biarlah pedang bekerja dulu untuk menyucikan hati, perbuatan dan perkataan kita, supaya mata kita bisa melihat wajah Tuhan. Apa yang tidak suci, biarlah disuckan lebih dulu.
Yehezkiel 39: 29
39: 29 Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Kuterhadap mereka, kalau Aku mencurahkan Roh-Kuke atas kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
'
Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku'
= kita bisa melihat Tuhan. Kalau hati dikuasai 7 roh jahat dan najis, kita tidak bisa melihat Tuhan (gelap) dan Tuhan tidak bisa melihat kita.
Tetapi, kalau sudah disucikan,
kita bisa melihat Tuhan dan Tuhan juga melihat kita.
'
Aku mencurahkan Roh-Ku'= kalau kita bisa melihat wajah Tuhan, maka
Tuhan akan mencurahkan Roh Kudus kepada kita.
Roh Kudus sangat penting, sebab sehebat apapun hamba Tuhan/pelayan Tuhan jika
tanpa Roh Kudus, maka kehidupan itu:
- hanya seperti seonggok tanah liat yang mudah retak dan hancur (tidak tahan menghadapi berturan-benturan).
- hanya seperti kayuyang mudah patah dan hancur (tidak tahan terhadap panas dan dingin).
- tidak bisa melihat Tuhandan tidak bisa dilihat oleh Tuhan = dikuasai oleh kegelapan, sehingga menjadi takhta setan.
Banyak kebutuhan kita, namun semua sudah tercakup jika ada Roh Kudus didalam kita.
Kegunaan Roh Kudus:
- Roma 12: 11
12: 11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Kegunaan Roh Kudus yang pertama: Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobar('menyala-nyala') dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Ibrani 1: 7
1: 7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
Hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan = pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Ini ada kaitan dengan takhta Tuhanyang bagaikan nyala api (kita berpidah dari takhta iblis ke takhta Surga).
Daniel 7: 9
7: 9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhtadiletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Takhta Tuhan sama dengan nyala api, pelayan Tuhan bagaikan nyala api.
Jadi jelas, hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobarsama denganmenjadi takhtanya Tuhan.
Jangan ragu-ragu! Bukan lagi taktha iblsi, tetapi benar-benar menjadi takhta Tuhan.
Hasilnya:
- kita menjadi kehidupan yang sangat diperhatikan dan dipeliharara oleh Tuhandi tengah krisis yang melanda dunia.
Jangan kita melayani hanya dengan dasar 'pokoke (yang penting) melayani', kita akan rugi.
Layanilah dengan sungguh-sungguh (suci, setia dan berkobar-kobar, ada urapan Roh Kudus)!
- dimanapunkita melayani sebagai takhta Tuhan, kapanpun, dan situasi apapun, maka sidang jemaat akan tertarik untuk datang dan ditolong oleh Tuhan. Semua tergantung pada kita.
Kalau gembala dan pelayan Tuhan melayani dengan takhta iblis, maka sidang jemaat akan lari.
Pelayanan dimulai dari rumah tangga (suami melayani istri-anak dan istri juga melayani).
Semua melayani dengan suci, setia, dan berkobar-kobar, maka sungguh-sungguh kita terpelihara oleh Tuhan, ada kebahagiaan di dalam Tuhan, orang-orang akan tertarik untuk datang, ada pertolongan dan ada kesaksian-kesaksian.
- Yesaya 30: 15-16
30: 15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenangdan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
30: 16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Kegunaan Roh Kudus yang kedua: Roh Kudus membuat kita bisadiam dan tenangyang merupakan suasana urapan Roh Kudus.
- diam: banyak memeriksadiri, bukan menyalahkan orang lain. Kalau ditemukan ada kesalahan, maka segera diakui kepada Tuhan dan sesama (kayu salib), jika diampuni jangan berbuat lagi = bertobat.
- tenang: menguasaidiri, supaya tidak berharap kepada yang lain, sehingga kita bisa berdoa, artinya percaya dan berharap kepada Tuhan.
1 Petrus 4: 7
4: 7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimudan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Sering kali, kita berharap kepada orang lain sampai berharap setan.
Mungkin kita mengatakan, 'saya tidak berharap setan, buktinya saya tidak pergi ke dukun/orang-orang pintar'. Tapi saat menghadapi suatu masalah, contohnya tidak punya uang ketika harus membayar uang SPP, kemudian korupsi. Ini sama dengan melawan Firman sekalipun tidak ke dukun, tetapi mencari jalan sendiri= berharap kepada setan.
Kalau berharap Tuhan, kita tidak akan korupsi karena yakin bahwa Tuhan akan menolong.
Melawan Firman sama dengan berharap pada setan.
Kalau kita bisa diam dan tenang saat menghadapi gelombang lautan, maka kita bisa berdoa = menjadi rumah doa.
Waktu perahu murid-murid ditimbus angin dan gelombang, Yesus tidur dan mereka berharap yang lain. Murid-murid mengandalkan kekuatan sendiri (kepandaian dan pengalaman), sehingga semakin tenggelam. Saat itu murid-murid baru membangunkan Yesus. Ketika Yesus bangun, Yesus hanya, berkata 'diam, tenang!', dan semua selesai.
Jadi, kalau kita menjadi rumah doa,ada kuasa kebangkitan Tuhan(Yesus bangun) untuk meneduhkan lautan/menyelesaikan semua masalah yang sudah mustahil.
Mari, saat menghadapi masalah, kita diam dan tenang, jangan lari sana lari sini.
ay. 15-16: 'tetapi kamu enggan, mau naik kuda dan lari cepat'= tetapi, sering kali kita enggan dan mau mengandalkan kuda.
Kuda menunjuk pada kekuatan daging, kecepatan daging (target-target, tahun ini harus gini dan sebagainya), sehingga mengandalkan segala macam cara dan sesuatu yang instan = sesuatu yang cepat tapi salah.
Akibatnya: 'pengejarmu lebih cepet' = gagal total.
Kalau menjadi rumah doa(percaya dan berharap Tuhan), kehidupan itu tidak menggunakan kuda, tapi mengandalkan kesabaran.
Yohanes 7: 6
7: 6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
'Waktu-Ku belum tiba'= kalau belum ditolong oleh Tuhan, maka sebagai rumah doa, kita harus sabar, sebab kita sedang dilatih sabar oleh Tuhan(diberi tabiat sabar) dan Tuhan menunggu kita berserah/percaya berharap sepenuhkepada Tuhan. Maka, waktu Tuhan akan datanguntuk menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktu-Nya.
Jangan pakai cara dunia! Itu berharap setan.
Saat kapal murid-murid ditimbus gelombang, Tuhan hanya menunggu dan tidur-tidur. Sampai murid-murid tidak bisa apa-apa lagi dan berseru karena kapal mau tenggelam, 'Tuhan, tolonglah!', barulah Tuhan selesaikan semuanya.
Sekalipun mata kita melihat kapal makin tenggelam/masalah semakin besar (gelombang semakin besar), tenang dan sabar (percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan), Tuhan yang akan menyelesaikan semuanya.
- Titus 3: 5
3: 5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kegunaan Roh Kudus yang ketiga: Roh Kudus mengadakan mujizat, yaitu membaharui kita/mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini merupakan mujizat terbesar.
Keubahan hidup dimulai dengan bisa berkata 'Ya Abba Ya Bapa' = taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi apapun resikonya.
Sebagai contoh, Abraham yang harus menyerahkan anaknya, kalau tidak dibaharui, Abraham akan marah. Tapi, karena ada Roh Kudus, Abraham bisa taat dan mujizat jasmanijuga ada (tiba-tiba ada domba untuk disembelih; dari tidak ada menjadi ada).
Apabila ada mujizat rohaniyang terbesar (taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara), maka pasti akan diikuti dengan mujizat-mujizat jasmaniyang lain (yang tidak ada menjadi ada dan yang mustahil menjadi tidak mustahil).
Sampai nanti mujizat terakhir, saat kedatangan Yesus kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia/sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita yang layak untuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.
Mari malam ini, Dia datang dengan pedang untuk
menyucikanhati kita lebih dahulu, menyucikan perbuatan sampai kita
bisa memandang wajahNya/menyembah Dia.
Jangan membabi buta dalam bekerja, sekolah, rumah tangga dan seluruh hidup kita! Kalau membabi buta (seperti anjing dan babi), itu berarti gelap dan menjadi takhta setan.
Tapi mari, kita hidup terang terang, sehingga mata bisa memandang wajah Yesus dan
Roh Kudus dicurahkan.
Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan mampu dan pasti membabi buta.
Roh Kudus menolong kita menjadi takhta.
Roh Kudus membuat kita
(1)suci, setia, dan berkobar-kobar, sehingga ada takhta Tuhan, ada perhatian dan pemeliharaan Tuhan, bahkan bisa menjadi kesaksian bagi yang lain.
(2)Kita
menjadi rumah doa, sehingga ada pertolongan dari Tuhan tepat pada waktu-Nya.
Dan kita
(3)dibaharui oleh Tuhan.
Mujizat terjadi oleh kuasa Roh Kudus sampai kita sempurna untuk menyambut kedatangan Tuhan, kita betul-betul masuk ke takhta Surga selama-lamanya. Kita duduk bersanding dengan Dia di takhta Surga selama-lamanya.
Banyak kebutuhan kita, tetapi sudah tercakup dalam Roh Kudus.
Tuhan memberkati.