Pembicara: Pdm. Dadang
1 Petrus 4: 7
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat, itu segala sesuatu baik jasmani maupun rohani, artinya dekat untuk sempurna atau dekat untuk binasa bersama dengan dunia ini.
Kalau tidak dekat pada kesempurnaan, pasti dekat pada kebinasaan.
Sikap kita malam ini adalah kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhansampai betul-betul dekat, itulah hubungan antara tubuh dengan Kepala yang tidak bisa terpisahkan lagi.
Cara untuk dekat pada Tuhan:
- menguasai diri(1 Korintus 9: 24-27).
Menguasai diri itu sama dengan melatih tubuh kita untuk mengambil bagian dalam pertandingan yang benarsampai kita mendapatkan mahkota yang abadi.
1 Timotius 4: 7-9
= melatih diri untuk beribadah kepada Tuhan. Ini yang harus kita latih sampai bisa mendapatkan mahkota yang abadi.
1 Korintus 9: 24
= 'semua peserta turut berlari, tapi hanya 1 orang yang mendapat hadiah'= walaupun sudah beribadah kepada Tuhan, tapi tidak semua ibadah itu diterima oleh Tuhan.
Contohnya adalah ibadahnya Kain dan Habel. Sama-sama beribadah, tapi hanya ibadah Habel yang diterima.
1 Timotius 4: 7-10
Ibadah kita adalah ibadah yang harus disertai dengan berjerih payah (pertobatan= pengorbanan) dan berjuang (berusaha).
Markus 2: 1-5
= contoh kehidupan yang berjerih payah dan berjuang.
'lumpuh'= secara rohani berarti cacat dosa, masih hidup dalam dosa dan perlu mengalami penyucian.
'4 orang'= 4 injil= Firman Tuhan.
Disini, orang lumpuh dibawa oleh 4 orang, artinya: orang ini datang karena dorongan Firman Tuhan.
ay. 4= halangan-halangan yang dihadapi orang lumpuh ini. Tapi ia tetap berjerih payah dan berjuang untuk bertemu dengan Yesus dengan jalan lewat atas. Lewat jalan atas, artinya mata kita tertuju pada Tuhan.
Kalau ibadah dengan berjerih payah dan berjuang, maka kita bertemu Yesus dan hasil pertamadosa-dosa kita diampuni.
Lukas 5: 17-19
ay. 19= hasil keduakalau ibadah dengan berjerih payah dan berjuang adalah kita tepat di depan Yesus, sehingga semua masalah diselesaikan oleh Tuhan.
Ibrani 12: 2-3
Kalau kita hanya berharap sepenuh pada Tuhan, maka kita akan menjadi kuat dan teguh hati.
- tenang, artinya:
- tidak bimbang/tidak mendua hati(Yakobus 1: 8)= mempunyai ketegasan dalam urapan Roh Kudus untuk menolak ajaran-ajaran yang tidak benar dan berpegang pada firman pengajaran yang benar.
- Kejadian 25: 27= suka tinggal dikemah= tergembalapada 1 Firman pengajaran yang benar.
Kalau ibadahnya benar dan bisa tenang, maka kita bisa menyembah kepada Tuhan.
Mazmur 62: 1-3
Mazmur 23: 1-6
Kalau tenang, maka kita bisa mendapatkan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu(1 Petrus 5: 4).
Tuhan memberkati.