Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 7: 10-127:10. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
7:11. Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkurdi hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
7:12. sambil berkata: "Amin! puji-pujian(1)dan kemuliaan(2), dan hikmat(3)dan syukur(4), dan hormat(5)dan kekuasaan(6)dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya!(7)Amin!"
Kita sudah mempelajari:
- Jalurke takhta sorga: bangsa Israel lewat jalur janji Tuhan kepada Abraham, dan bangsa kafir lewat jalur kasih karunia Tuhan.
- Proseske takhta sorga (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 April 2018).
- Syaratke takhta sorga (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 22 April 2018sampai Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 10 Mei 2018).
Sesudah sampai di takhta sorga, ada aktivitas di takhta sorga.
Aktivitas di takhta sorga, yaitu: tersungkur; sama dengan
menyembah Tuhan dengan hancur hati (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 13 Mei 2018).
Ini sama dengan
mempersembahkan tujuh hal kepada Tuhan:
- Puji-pujian.
- Ucapan syukur(pujian dan ucapan syukur digabung jadi satu).
Jika kita selalu mempersembahkan pujian dan syukur kepada Tuhan, kita tidak akan bersungut-sungut, berbantah-bantah, dan bertengkar, tetapi banyak berdiam diri.
Ini pentingnya menyembah Tuhan.
Menyampaikan pujian dan syukur bukan hanya di mulut saja, tetapi dilanjutkan dengan sikap hidup kita, yaitu banyak berdiam diri.
Berdiam diri= selalu mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ditemukan dosa, harus kita akui kepada Tuhan--vertikal--dan sesama--horizontal. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Darah Yesus sudah menghapus segala dosa kita, dan kita akan merasakan damai sejahtera; semua menjadi enak dan ringan.
Kalau bersungut, berbantah, dan bertengkar, semua jadi tidak enak, tetapi letih lesu, beban berat, susah payah--suasana kutukan.
Suasana takhta adalah suasana damai sejahtera.
Lewat doa penyembahan kita berpindah dari suasana kutukan di dunia ke suasana damai sejahtera. Apapun yang kita hadapi jangan bersungut, tetapi naikkan pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan, semua akan jadi enak dan ringan.
- Hikmat.
Lewat menyembah Tuhan dengan hancur hati, kita mengakui bahwa Tuhan sebagai sumber hikmat dari sorga, sehingga mendorong kita untuk bergairah dalam mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, dan firman menjadi hikmat sorgadalam hidup kita--hikmat berasal dari firman.
"Saya bersyukur bisa mempelajari firman pengajaran. Firman pengajaran bukan hanya teori. Banyak dikhotbahkan: Hikmat, hikmat. Hikmat yang bagaimana? Hikmat itu berasal dari firman."
Tadi sudah memuji, sekarang bergairah mendengar firman, dan taat dengar-dengaran, sehingga kita mendapatkan hikmat yang dari sorga.
Prosesnya:
- Mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh, dalam urapan Roh Kudus.
- Mengerti firman pengajaran yang benar= firman pengajaran yang benar dicap/ditulis di dahi.
- Percaya/yakin pada firman pengajaran yang benar= firman menjadi iman di dalam hati; firman dicap di hati.
- Praktik firman dalam setiap hidup kita sehari-hari--taat dengar-dengaran--= firman dicap di tangan--tangan menunjuk pada perbuatan.
Jadi firman dimeteraikan di dahi (pengertian), hati (iman), dan tangan kita masing-masing.
Hasilnya: firman pengajaran yang benar menjadi hikmat dari sorga bagi kita.
Jadi hikmat sorga berasal dari firman yang dipraktikkan.
Kalau punya hikmat sorga, hasilnya:
- Wahyu 13: 18, 16
13:18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
13:16. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannyaatau pada dahinya,
'hikmat'= hikmat sorga (bukan matematika, fisika, kimia).
'bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam' = cap antikris: 666= tubuh, jiwa, dan rohnya daging, sehingga manusia menjadi sama seperti binatang buas yang hanya berbuat dosa sampai binasa selamanya. Harus ditangkal dengan hikmat dari sorga.
'diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya' = cap antikris ada di dahi dan tangan kanan.
Hasil pertama: kita sudah dicap/dimeterai firman pengajaran yang benar pada dahi dan tangan kanan kita, sehingga tidak bisa dicap 666 oleh antikris.
Mari dengar firman dan taat dengar-dengaran sampai dicap firman, maka antikris tidak ada tempat untuk memberi cap 666, sehingga kita bisa hidup benar dan suci--hidup seperti Yesus, bukan seperti binatang buas.
- Hasil kedua: hikmat sorga sanggup melindungi dan memelihara kitadi zaman akhir yang sudah sulit, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Bagaimana caranya? Hikmat sorga sama dengan dua sayap burung nasar yang besar--firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus--, yang menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci selama tiga setengah tahun.
Tidak usah belajar tentang cap dari antikris. Cap antikris tidak bisa ditangkal dengan kepandaian, tetapi dengan hikmat sorga (dicap dengan firman).
Dengan kejadian akhir-akhir ini, semua turun. Hebat, tetapi sekali ada guncangan, langsung turun. Kita tidak mampu dengan hikmat dunia.
Silakan pintar, tetapi kalau tidak punya hikmat sorga, tidak akan mampu, dalam sekejap sudah kacau. Dua sayap burung nasar, itu yang menjamin.
Mari, kita sampaikan pujian dan syukur pada Tuhan. Buktinya: tidak bersungut dan bertengkar, tetapi kita banyak mengoreksi diri. Semua untuk Tuhan, dan untuk kita: berdiam diri (koreksi diri, bukan membenarkan diri). Sungguh-sungguh kita mengalami damai, semua enak dan ringan di tengah kesulitan dunia.
Kemudian kita mengakui Dia sebagai sumber hikmat sorga. Itu yang menggairahkan kita untuk mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
- Hormat.
Lewat tersungkur; menyembah Tuhan dengan hancur hati kita mempersembahkan segala hormat bagi Tuhan. Banyak kali kita berkata: Segala hormat untuk Tuhan.Buktikan!
Kalau kita mempersembahkan segala hormat untuk Tuhan, kita tidak akan mencari hormat, bahkan tidak gila hormat.
Punya kedudukan di dunia--jadi pimpinan--, jangan gila hormat. Gila hormat itu mengancam orang supaya orang menghormati kita. Kalau menyembah Tuhan, segala hormat untuk Tuhan.
Kalau sudah gila hormat, ia akan gila-gilaan. Ingat Haman terhadap Mordekhai! Haman punya kedudukan dan mau memaksa Mordekhai dengan segala cara, sampai mau membunuh orang Yahudi--gila-gilaan. Hati-hati! Ini terjadi pada kami hamba Tuhan/pelayan Tuhan. Jangan gila hormat sampai gila-gilaan--tindakan di luar firman.
Kalau mau dihormati jalannya adalah kita beribadah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, sampai puncaknya yaitu pelayanan mempelai; mempelai wanita melayani Mempelai Pria--hubungan tubuh dengan kepala.
Yohanes 12: 26
12:26. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
'Di mana Yesus ada, pelayan-Nya berada'= Yesus sebagai Mempelai Pria. Siapa yang boleh mengikuti Mempelai Pria ke mana saja? Hanya mempelai wanita--isteri.
Pelayanan mempelai ditandai dengan:
- Hubungan kesucian(hidup suci), bukan kaya/miskin.
- Hubungan kasih/ketaatan--mengasihi Tuhan dan sesama, sampai mengasihi musuh.
- Hubungan kesetiaan. Tidak boleh terpisah sedikitpun.
Kalau kita mau dihormati, jadilah hamba/pelayan Tuhan yang melayani dengan sungguh-sungguh sampai puncaknya: ditandai dengan kesucian, ketaatan, dan kesetiaan.
Kalau pelayanan kita merupakan pelayanan mempelai, kita akan dihormati oleh Bapa di sorga(Yohanes 12: 26: 'Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa').
Mari, segala kehormatan hanya milik Tuhan, ini mendorong kita untuk tidak mencari hormat, tidak gila hormat. Di rumah tangga juga, kita tidak gila hormat, tetapi melayani sampai pelayanan mempelai--dalam kesucian, ketaatan, dan kesetiaan.
Jangan berpikir tentang perceraian, tetapi kesetiaan. Satu titik saat kita sudah dihormati Tuhan, siapa yang tidak menghormati kita? Suami akan menghormati isteri, anak menghormati orang tua; semua saling menghormati satu dengan lain.
Jika kita dihormati Bapa, berarti kita bisa menghormati satu dengan yang lain, saling melayani, saling mendoakan, saling menasihati satu dengan yang lain, saling mengasihi--ada tujuh 'saling'.
Asalkan pelayanan kita benar! Pelayanan mempelai mulai dalam nikah, penggembalaan, dan kita akan dihormati Bapa; kita bisa saling menghormati.
- Kekuatan.
Segala kekuatan hanya milik Tuhan. Lewat tersungkur kita mengaku bahwa segala kekuatan berasal dari Tuhan, berarti kita mengakui bahwa kita hanya tanah liat--kayu yang rapuh dan hancur. Kita butuh kekuatan dari Tuhan.
Kalau kita mengakui kelemahan kita, kita akan mendapatkan kekuatan yang berlimpah-limpah dari Tuhan, sehingga kita tahan uji, artinya:
- Tidak tersandung dan terjatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa; kita tetap hidup benar.
- Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi, tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
- Kekuasaan.
- Kemuliaan(kekuasaan dan kemuliaan digabung jadi satu).
Kekuasaan dan kemuliaan berarti kita menyembah Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, sehingga kita menerima kuasa dan kemuliaan-Nya, yaitu Roh kemuliaan--shekinah glory. Dia naik ke sorga, dan Dia berjanji mencurahkan Roh Kudus--Dia Pembaptis Roh.
Kalau kita menyembah Dia sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, kita akan mengalami kuasa dan kemuliaan Tuhan; Roh Kudus akan dicurahkan kepada kita semua.
Hari-hari ini kita menantikan pencurahan Roh Kudus. Mari, banyak berdoa seperti murid-murid menantikan di loteng Yerusalem. Banyak permohonan kita, tetapi semua sudah tercakup kalau Roh Kudus menguasai kita; Roh Kudus menyentuh, mengurapi dan memenuhi kita sampai melimpah-limpah.
Fokus kita yaitu kita membutuhkan Roh Kudus. Tunjukkan hormat dan pujian bagi Tuhan!
Tunjukkan kekurangan kita, biar Roh Kudus menolong kita. Ada hikmat dari sorga; kita bosan-mengantuk saat mendengar firman, biar Roh Kudus menolong kita, supaya kita bergairah mendengar firman.
Seringkali kita marah kalau orang tidak hormat pada kita, biar Roh Kudus menolong pelayanan kita, supaya kita dihormati Tuhan, dan kita bisa saling menghormati.
Kegunaan Roh Kudus; Roh Kemuliaan yang dijanjikan Tuhan:
- Kita akan dipercaya untuk memberitakan dan menyaksikan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai, ke manapun Tuhan mengutus kita.
Ini sama dengan kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
"Yang paling dekat di Square Ballroom Surabaya. Ini jarak dekat. Kalau pedang itu jarak dekat, anak panah jarak jauh. Baru saja kita ke Melaka. Mari kita ikuti."
Inilah kegerakan kilat.
Matius 24: 27
24:27. Sebab sama seperti kilatmemancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Kilat, artinya: cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Arahnya: dari timur jauh (Indonesia; Papua) menuju negara barat, Samaria, Yudea, sampai Yerusalem. Kalau ke Israel membawa kabar Yesus sudah mati disalib, banyak yang tidak percaya. Tetapi kalau membawa kabar Yesus akan datang, mereka akan menerima, dan terjadilah pembangunan tubuh Kristus---Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna--, lanjut ke Yerusalem baru. Kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai sampai Yerusalem baru.
Kegerakan kilatartinya:
- Tidak boleh berlambat-lambat; harus cepat; tidak boleh menunda waktu. Jangan! Kalau menunda waktu, bisa ketinggalan. Kalau Tuhan sudah menggerakkan kita melayani di bidang apa saja--tim doa dan sebagainya--, langsung lakukan, jangan tunda-tunda waktu.
- Kilat tidak bisa dihalangi oleh apapun. Tidak usah takut! Melihat kilat saja sulit apalagi mau dihalangi. Ada halangan (peristiwa yang terjadi saat ini), itu hanya ujian bagi kita.
- Kilat juga bicara tentang kabar ini harus cepat mencapai seluruh bumi, itulah lewat saluran internet.
"Dulu zaman Pdt In Juwono, masih televisi. Pdt In Juwono ambil ayat 'saat antikris berkuasa, ada dua saksi dibunuh, seluruh dunia tahu.' Dari mana? Dari televisi. Tetapi televisi terbatas. Sekarang dipercepat lagi pakai internet. Saya berbicara di sini, sudah bisa sampai (yang lewat internet juga bisa mendengarkan, ada waktu selisih sedikit). Internet ini banyak ditentang, padahal inilah cara Tuhan. Terakhir rapat om Pong dengan badan pelaksana kabar mempelai, beliau tercetus: Jangan-jangan lewat internet. Dulu masih dalam bentuk tulisan, belum siaran langsung. Opa Totaijs berdoa: Saya berdoa khusus untuk yang bekerja di bidang komputer, karena hanya dua alternatif. Kalau tidak mau dipakai dalam kegerakan kilat, akan dipakai antikris. Sekarang bukan hanya komputer, tetapi juga lewat handphone. Tinggal pilih, mau dipakai dalam kegerakan kilat atau antikris. Kalau antikris melemahkan iman; bertengkar, berdebat lewat tulisan di status sosial media. Mari menyaksikan firman!"
Harus ada Roh kemuliaan. Kalau tidak, akan jadi pedang berkarat. Tidak heran kalau di dalam pengajaran banyak yang keluar karena pedangnya berkarat, berangkat baik-baik, pulang tetanus. Tetapi kalau pedangnya tajam, dia tidak sadar kalau dosanya sudah dipotong.
Dengan adanya ujian yang besar, biarlah terjadi kegerakan yang lebih besar lagi.
- Keluaran 14: 17, 21
14:17. Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.
14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
'Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku' = Roh Kemuliaan.
'angin timur yang keras' = Roh Kemuliaan; Roh Kudus.
Waktu itu Israel keluar dari Mesir dan dikejar terus sampai Laut Kolsom, di sanalah Tuhan tunjukkan kemuliaan-Nya; shekinah glory.
Kegunaan kedua: Roh Kudus sanggup membelah Laut Kolsom.
Artinya:
- Menyelesaikan semua masalah yang mustahil bagi kita; memberi jalan keluardari segala masalah yang mustahil.
- Memberi kemenanganatas halangan dan tantangan sebesar apapun, sehingga kita tidak bisa dihalangi oleh apapun. Jangan mundur, jangan takut!
- Maju ke depan; ada masa depan yang berhasil dan indah.
Kita dipakai dalam kegerakan kilat (cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus), tentu ada tantangan-rintangan--Laut Kolsom. Tetapi ada Roh Kemuliaan yang membelah Laut Kolsom. Masalah selesai, hambatan-rintangan selesai, dan ada masa depan yang berhasil dan indah.
- Kalau Tuhan datang dalam kekuasaan dan kemuliaan-Nya, kita akan diangkat ke awan-awan yang permai.
Artinya: kita disucikan dan diubahkandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Markus 13: 26-28
13:26. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
13:27. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nyadari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
13:28. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembutdan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Apa yang harus diubahkan? Ayat 28: Kita melembutsemuanya.
Melembut= menyadari apa yang tidak benar dan tidak berkenan pada Tuhan, dan kita berani membuang itu semua. Jangan keras! Keras itu bertahan dengan yang salah.
Kalau tetap keras, masalah akan terus datang, dan air mata datang.
Buang segala yang tidak berkenan kepada Tuhan!Dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari luar sampai di dalam batin kita, dalam pribadi, nikah, pelayanan, pekerjaan, pergaulan yang tidak berkenan, buang semua. Kita hidup berkenan pada Tuhan yaitu taat dengar-dengarankepada Tuhan.
Sudah cukup--kalau sudah melembut, akan berbunga dan berbuah--, dan mujizat jasmanijuga akan terjadi: yang mustahil jadi tidak mustahil. Kita bahagia bersama Dia, sampai nanti saat Dia datang kembali kedua kali terjadi mujizat yang terakhir yaitu kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia; mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan-Nya. Kita bersama Dia selamanya.
Sekarang tersungkur di rumah Tuhan--takhta Tuhan di bumi--, nanti tersungkur di takhta sorga.
Fokus kita: minta Roh Kudus! Apa kekuatiran, kelemahan kita, minta Roh kudus, biar mujizat terjadi.
Melembut supaya kita bisa menampung Roh Kudus. Akui yang tidak benar! Buang yang tidak benar, buang yang pahit, najis, dan tidak berkenan pada Tuhan. Roh Kudus akan dicurahkan bagi kita, untuk mengurapi dan memenuhi kita.
Jangan putus asa, kecewa, dan menyerah kalah! Masih ada Roh Kudus sebagai janji Tuhan. Menghadapi dosa-dosa, masalah jasmani yang mustahil, nikah dan buah nikah, masa depan, kesehatan, dan sebagainya, melembut, serahkan pada Roh Kudus. Tangan Roh Kudus mampu menolong kita. Jujur di hadapan Tuhan.
Tunjukkan apa adanya keadaan kita kepada Tuhan, mungkin mudah berbuat jahat, najis, mudah jatuh dalam dosa, banyak kegagalan, mudah marah, dan kesulitan atau kemustahilan dan sebagainya.
Jangan ditutup-tutupi, biar Roh Kudus yang menolong dalam kelemahan kita.
Tuhan memberkati.