Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada pada tema di dalam kitab
Wahyu 1: 17-20 (mulai diterangkan dari
Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014), tetapi kita masih membahas
Wahyu 1: 17-18.
Wahyu 1: 17-181:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nyasama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut
Rasul Yohanes
tersungkur di depan kaki Yesus=
menyembah dengan hancur hati (mengaku segala kekurangan, kesalahan, ketidak berdayaan, mengaku hanya tanah liat) = menyembah sampai daging tidak bersuara lagi, sehingga mengalami jamahan tangan kanan Tuhan.
Malam ini juga. Kalau ita seperti rasul Yohanes yang hanya tersungkur di depan kaki Yesus sampai daging tidak bersuara kita juga mengalami jamahan tangan Tuhan.
Rasul Yohanes
menerima tiga hal(kegunaan menyembah Tuhan dengan hancur hati):
- 'Jangan takut!' = tidak ada lagi ketakutan(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014).
- 'Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir' = menerima kasih Allah yang mula-mula sampai puncaknya kasih (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Mei 2014).
- [ayat 18] 'Aku Yang Mati dan Yang Hidup' = menerima kuasa kemenangan atas maut(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 25 Mei 2014).
Kalau kita dijamah tangan kanan Tuhan, kita menerima kuasa kemenangan dari Yesus.
“
Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup” = Yesus mati dan bangkit untuk:
- mengalahkan maut/menang atas maut, sehingga Ia memegang kunci kerajaan maut, artinya menutup pintu kerajaan mautbagi kita semua supaya kita tidak binasa selamanya. Kita menang atas maut bersama Yesus.
- Matius 16: 18-19
16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
= Yesus memberikan kunci Kerajaan Surgakepada kita yang sudah menang atas maut bersama dengan Dia.
Apa itu kunci kerajaan Surga?Kita sudah mempelajari, kunci Kerajaan Surga adalah
SALIB(
Kisah Para Rasul 14: 22) (sudah diterangkan mulai dari
Ibadah Doa Surabaya, 26 Mei 2014). Malam ini, kita maju satu langkah.
2 Petrus 1: 10-11
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmumakin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuhuntuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
'
hak penuh' = kunci kerajaan Surga.
Jadi, kunci kerajaan Surga adalah
PANGGILAN DAN PILIHAN TUHANuntuk menjadikan kita imam-imam dan raja-raja yang
memiliki jabatan pelayanan(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Juni 2014).
'
berusahalah sungguh-sungguh', artinya kita sebagai imam-imam (hamba Tuhan dan pelayan Tuhan) harus
berusaha sungguh-sungguhuntuk:
- beribadah melayani Tuhan dengan setiadan benar sesuai dengan jabatan pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepada kita sampai garis akhir(sampai penuh), yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali.
- beribadah melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar.
Kita beribadah melayani Tuhan dengan setia, benar dan dalam tahbisan yang benar
sampai penuh, supaya
haknya juga penuh(kunci kerajaan Surga) untuk masuk kerajaan Surga dan hidup kekal selama-lamanya.
Tidak semua ibadah pelayanan diterima oleh Tuhan. Kain dan Habel melayani, tetapi tidak semuanya diterima. Sebab itu, perlu tahbisan yang benar.
Syarat beribadah melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar:
- Keluaran 29: 1
29:1. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imambagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantanyang tidak bercela
Syarat beribadah melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar yang pertama: harus membawa korban binatang.
Bagi kita sekarang, sudah digenapkan oleh korban Kristus.
Ada 3 macam korban binatang:
- korban lembu jantan muda: korban penghapus dosa/pendamaian, artinya setiap pelayan Tuhan harus berdamai dulu dengan Tuhan dan sesama sebelum melayani =
- mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Untuk melayani Tuhan, harus damai dulu. Dosa itu merupakan beban. Kalau dosa dibiarkan dan kita melayani dengan dosa, itu seperti melayani dengan menggendong gula, sehingga tidak ada hasilnya.
- kita juga harus mengampuni dosa sesama dan melupakannya.
Kalau dosa sudah diselesaikan, maka hati hati kita damai sejahteradan hidup dalam kebenaran. Kalau belum hidup benar, tidak akan bisa dipakai Tuhan.
"Bpk Pdt. In Juwono selalu mengatakan, apalagi bagi kita yang berkotbah. 'kalau kita berkotbah dengan hati tidak damai (marah kepada orang, iri), lalu apa yang dikotbahkan? Begitu juga dengan penyanyi, kalau hati tidak damai, apa yang dinyanyikan?'"
- korban lembu jantan I: korban penyerahan diri sepenuh.
Kalau dosa sudah diserahkan/diselesaikan, maka tidak sulit menyerahkan diri.
Tetapi kalau dosa tidak diakui, ia akan sulit menyerahkan diri.
Jadi, korban penyerahan diri sepenuh= taat dengar-dengaran.
Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Kalau tidak taat, justru mengganggu pelayanan. Semakin pandai, kalau tidak taat, justru semakin mengganggu pelayanan.
Tetapi sekalipun tidak pandai, tetapi taat, itulah yang mendukung pelayanan.
- korban lembu jantan II: korban tahbisan,barulah kita dipakai oleh Tuhan.
Jadi, selesaikan dosa-dosa dulu, kemudian taat, baru dipakai oleh Tuhan.
Ingat!Kalau sudah dipakai jangan jual mahal!,karena kepercayaan bisa diberikan/dialihkan kepada orang lain.
Melayani juga jangan murahan(dengan dosa, sembarangan, dan sebagainya), tetapi kita harus menjaga tahbisan.
- Keluaran 29: 2
29:2. roti yang tidak beragidan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
Syarat beribadah melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar yang kedua: harus membawa korban makanan/roti(Firman pengajaran benar). Ini intinya.
Ada 3 macam roti:
- roti yang tidak beragi.
'roti': Firman Allah.
'tidak beragi': tidak tercampur apapun = murni/benar.
Jadi, roti tidak beragi adalah Firman Pengajaran yang murni/benar= Firman yang tertulis dalam Alkitab, diilhamkan oleh Allah/dibukakan rahasiannya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, bukan ditambah atau dikurangi.
Kalau menambah dan mengurangi, justru berubah dan menjadi seperti Hawa, sehingga kehilangan Firdaus.
Untuk pengajaran Tabernakel dan mempelai ini diwahyukan Tuhan kepada Pdt F.G van Geseel. Wahyu itu tidak salah. Ini ketegasan kita.
"Bpk Pdt In Juwono selalu mengatakan 'wahyu tidak pernah salah'"
Jadi, tahbisan yang benar harus sesuai dengan Firman Pengajaran yang benar/murni.
Firman pengajaran itu kepala. Yesus itu kepala. Kalau di kepala ada penggumbalan darah sedikit di otak, maka pelayanan itu sudah terganggu.
Artinya: kalau pengajarannya lain, maka geraknya sudah pasti lain, sebab Firman pengajaran (kepala) merupakan komando.
Kalau komandonya/kepalanya/Firman pengajarannya tidak benar, maka penyembahannya dan mulutnya juga tidak benar.
- roti bundar yang tidak beragi.
'bundar': kasih dan kekal (tidak ada ujung pangkal).
Jadi, roti bundar yang tidak beragi adalah Firman Pengajaran benar yang sudah dipraktekkan dalam hidup kita, sehingga menjadi kasih(kita mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri) dan kita mendapat hidup kekal.
Apa yang kita tidak mau sesama lakukan kepada kita, jangan lakukan.
Misalnya: kita tidak mau digosipkan, ya jangan menggosipkan orang lain.
Kalau Firman pengajaran sudah benar, kita harus praktikkan Firman tersebut.
- roti tipis tidak beragi= Firman pengajaran benar menjadi tabiat dalam hidup kita.
Kalau kita praktikkan Firman, maka Firman mendarah daging dalam hidup kita (menjadi tabiat), mulai dengan rendah hati('tipis').
Rendah hati=
- kemampuan untuk mengaku dosa (bukan menghakimi). Kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
- kemampuan untuk menganggap orang lain lebih utama daripada diri sendiri.
Semakin banyak kita mengaku dosa, kita semakin tipis (tidak ada ketebalan).
Tipis juga berarti memeriksa diri(tidak banyak membicarakan orang lain), sekalipun kita dibicarakan oleh orang lain, difitnah dan sebagainya.
Kesaksian:
"Kalau dulu, saya maju. Kalau saya dengar sesuatu, saya datangi. Padahal om Pong sudah pesan ke saya. Pernah saya dipanggil karena ada seseorang berkata-kata tentang sesuatu waktu saya masih di jalan Johor. Om Pong tenang saja dan berkata 'saya mendengar begini..begini..., bagaimana kamu?'. Saya jawab 'tidak, saya tidak berbuat'. Om Pong bertanya lagi 'pasti?', saya jawab 'pasti'. Dan om Pong berkata 'kalau tidak berbuat, diam ya. Kalau berbuat, mengaku'. Tetapi saya lupa dan selalu mendatangi orangnya. Ini yang bikin ramai. Tetapi banyak berdiam dan merendahkan diri hari-hari ini, supaya tidak tersandung dan jatuh."
Orang seperti ini tidak pernah jatuh, tidak pernah tersandung, dan melayani Tuhan sampai dengan garis akhir.
- Keluaran 29: 4-5, 7
29:4. Lalu kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air.
29:5. Kemudian kauambillah pakaianitu, lalu kaukenakanlah kepada Harun kemeja, gamis baju efod, dan baju efodserta tutup dada; kaukebatkanlah sabuk baju efod kepadanya;
29:7. Sesudah itu kauambillah minyak urapandan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.
Syarat beribadah melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar yang ketiga: harus memiliki minyak urapan RK.
Proses untuk memiliki minyak urapan RK:
- 'membasuh mereka dengan air' = baptisan air.
Kita harus masuk baptisan air yang benar.
1 Petrus 3: 20-21
3:20yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Lewat baptisan air, kita mendapat hati nurani yang baik, yaitu hati yang taat dengar-dengaran.
Pada jaman Nuh, hati manusia itu cenderung jahat dan najis.
Hati nurani yang baik merupakan dasar supaya Roh Kudus turun atas kehidupan kita.
Itu sebabnya, untuk melayani, harus baptisan dulu.
- 'kauambillah pakaian' = memakai pakaian = meterai/cap seorang hamba Tuhan, yaitu
- baju efodyang berwarna-warni (pakaian paling luar).
Ini menunjuk salib (pengalaman kematian), artinya bertobat/mati terhadap dosa.
Baju Efod ada 4 warna utama (merah, putih, ungu, biru). Kalau digabungkan, 4 titik itu menunjuk pada salib.
- gamis baju efodyang berwana biru laut (pakaian lapis kedua).
Ini menunjuk pengalaman kebangkitan= hidup untuk kebenaran.
- kemeja putih(pakaian lapis ketiga).
Ini menunjuk hidup dalam kesucian/kemuliaan dan memakai serban(pikiran suci) sampai nanti sempurna seperti Yesus.
Jadi, untuk melayani, harus ada cap/meterai kematian, kebangkitan dan kemuliaan. Hidup suci dulu, baru ada minyak urapan Roh Kudus.
- 'kauambillah minyak urapan' = mendapat minyak urapan Roh Kudusdi atas kepala.
Minyak urapan mutlak kita miliki. Tanpa minyak urapan, kita akan kering.
Minyak urapan dahulu memang terbuat dari minyak zaitun ditambah rempah-rempah. Tetapi sekarang, istilahnya saja minyak urapan. Sejak pencurahan Roh Kudus di loteng Yerusalem, minyak-minyak itu sudah tidak dipakai lagi, tetapi sudah langsung dari Tuhan. Yesus mati, bangkit dan naik ke Surga untuk menjadi pembaptis dengan Roh Kudus.
Semakin kita suci, semakin penuh minyak urapan diatas kita(bukan beli minyak urapan).
Firman pengajaran merupakan penentuan apakah pelayanan kita benar sampai mendapat kunci kerajaan Surga atau tidak.
Kegunaan Minyak urapan Roh Kudus:
- Mazmur 133: 1-3
133:1Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2Seperti minyakyang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Kegunaan Roh Kudus yang pertama: membuat semua menjadi rukun.
Rukun dalam kesatuan tubuh Kristus yaitu satu hati dan satu suara.
Roma 15: 5-6
15:5Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunankepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
15:6sehingga dengan satu hati dan satu suarakamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Satu hati= satu pengajaran yang benar.
Kalau sudah satu hati, pasti satu suara.
Satu suara= satu penyembahan (menjadi rumah doa).
Mulai dari rumah tangga, biarlah semua mendapat minyak urapan, sehingga bisa satu hati dan satu suara, kita menjadi rumah doa.
Saat kita tidak bisa apa-apa, kita hanya menengadah dan Tuhan yang akan tolong kita.
Kalau sudah menjadi rumah doa, hasilnya: semua menjadi indah pada waktuNya ('alangkah baiknya dan indahnya') dan Tuhan memerintahkan berkat kepada kita ('TUHAN memerintahkan berkat') sampai berkat hidup kekal selamanya.
Kalau Tuhan yang perintah, tidak akan bisa dilawan.
- Kolose 3: 1-2
3:1Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Kegunaan Roh Kudus yang kedua: kalau ada urapan di kepala, kita bisa memikirkan dan mencari perkara Surga lebih dari perkara dunia= mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua.
Kalau kita mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari perkara dunia, yang ada bukan minus, tapi justru kita hidup dari salib Kristus (kita selalu surplus), kita berkelimpahan, bisa mengucap syukur (kita hidup dalam kemurahan Tuhan).
Jadi, dimanapun, kapanpun, dalam situasi apapun, kita bisa hidup dari kemurahan Tuhan sampai hidup kekal selamanya.
Daniel sampai bisa hidup di gua singa. Itulah hidup dari kemurahan Tuhan. Kalau bergantung pada ijazah, deposito dan sebagainya, pasti Daniel mati.
- 1 Petrus 5: 4-5
5:4Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaanyang tidak dapat layu.
5:5Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimuseorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Kegunaan Roh Kudus yang ketig: minyak urapan di kepala menjadi mahkota kemuliaan(mahkota mempelai) yang tidak layu.
Artinya: minyak urapan Roh Kudus mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara ('rendahkanlah dirimu' = tunduk).
Kaum muda, perhatikan!Kalau punya ijazah dan lain-lain, belum tentu ada mahkota kemuliaan dan belum tentu diangkat. Tetapi kalau taat pada orang tua, itulah mahkota.
Begitu juga dengan kita semua. Kekayaan, ijazah dan sebagainya, satu waktu bisa habis. Tetapi kalau kita taat pada Tuhan, kita akan mendapat mahkota dan di dunia ini, kita juga dipermuliakan.
Kalau bisa taat, itu merupakan mujizat terbesar (keubahan hidup).
Kalau sudah taat, mujizat jasmani juga terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil, semua masalah Tuhan selesaikan.
Sampai saat kedatangan Yesus kedua kali, mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, memakai mahkota kemuliaan/mahkota mempelai untuk terangkat bersama dengan Dia selamanya.
Malam ini banyak kebutuhan kita, tapi biarlah kita bawa hidup kita untuk melayani Tuhan. Ada
korban Kristus, ada
pengajaran yang benar, ada
minyak urapansupaya rukun, baik semuanya, menjadi rumah doa, setia sungguh-sunggu hdan kita hidup dari salib/kemurahan Tuhan sampai hidup kekal dan ada mujizat-mujizat terjadi.
Tuhan memberkati.