Dari rekaman ibadah doa di Tentena, PosoSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN di manapun bapak/ibu/saudara berada saat ini; saya berada di Tentena, di tepi danau Poso. Kita tetap satu di dalam Tuhan--di mana ada firman diperdengarkan di situ ada hadirat Tuhan.
Matius 25: 625:6.Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang!Songsonglah dia!
Ini menunjuk pada kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai sudah tidak lama lagi.
Kita harus mempersiapkan diri untuk bisa menyongsong kedatangan Yesus kedua kali, sehingga kita bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), sampai Yerusalem baru/kerajaan sorga kekal selamanya.
Banyak persiapan di dunia, tetapi kita juga
harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, karena kalau tertinggal kita akan binasa; semua yang kita lakukan di dunia tidak ada gunanya.
Ada
dua persiapanyang harus dilakukan:
- Jangan tidur rohani--karena waktu kedatangan Yesus sama seperti pencuri di waktu malam.
- Pelita harus tetap menyala.
Waspada! Justru di dalam cerita ini, sepuluh gadis baik yang bijaksana maupun bodoh--gambaran dari gereja Tuhan akhir zaman--
sama-sama mengantuk dan tertidur.
Tertidur= tidur rohani= kelengahan di tengah malam (kelengahan dalam kegelapan)--'
Waktu tengah malamterdengarlah suara orang berseru'. Ini benar-benar keadaan rohani yang fatal, yang membawa pada kebinasaan selamanya.
Oleh sebab itu kita
harus berjaga-jaga.
Efesus 5: 145:14.Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
Kita harus selalu mengalami kebangunan rohani.
Tadi,
satu-satunyayang bisa membangunkan sepuluh gadis--gereja Tuhan--dari tidur rohani adalah
kabar mempelai--'
Mempelai datang, songsonglah Dia!'
Kabar mempelai= firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ada penginjilan tetapi menghadapi keadaan tengah malam--kedatangan Yesus kedua kali--, satu-satunya firman yang dibutuhkan adalah kabar mempelai.
Kabar mempelai ini yang membawa kita pada suasana kebangunan rohani(ayat 14).
Sekarang,
suasana dan praktik kebangunan rohani:
- Efesus 5: 15-17
5:15.Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
5:16.dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
5:17.Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Yang pertama: berusaha untuk menjadi bijaksana= mengerti kehendak Allah. Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat meja roti sajian; ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
Kita mendalam dalam firman sampai mengerti kehendak Allah, ditambah perjamuan suci artinya sampai firman Allah mendarah daging dalam hidup kita.
Buktinya: mengerti firman dan praktik firman--taat dengar-dengaran.
Kalau tidak taat berarti ia sedang tidur dan akan ketinggalan saat Tuhan datang kembali.
Jadi kebangunan rohani bukan hanya KKR saja, tetapi setelah KKR kita bertekun dalam ibadah pendalaman alkitab sampai taat dengar-dengaran.
- Efesus 5: 18
5:18.Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
Yang kedua: penuh dengan Roh Kudus. Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat pelita emas; ketekunan dalam ibadah raya.
Kita bagaikan minum air anggur yang manis, sehingga kita tidak pernah mabuk oleh anggur dunia: pergaulan dunia termasuk percabulan.
Buktinya: kita setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Efesus 5: 19
5:19.dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
Yang ketiga: mengucap syukur, bernyanyi, bersorak sampai menyembah Tuhan. Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat mezbah dupa emas; ketekunan dalam ibadah doa.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, emosi, dan tabiatnya sampai daging tidak bersuara lagi.
Buktinya:
Efesus 5: 21
5:21.dan rendahkanlah dirimuseorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
- Yang pertama: rendah hati, artinya:
- Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Itulah kebangunan rohani.
Sebaliknya, sudah bersalah tetapi tidak mau mengaku, berarti sudah tertidur. Kalau menyalahkan orang lain, berarti ia sudah tertidur pulas sampai bermimpi di awan-awan, padahal ia ada di got.
Mari, rendah hati--tidak mau berbuat dosa lagi--, jangan sombong--orang sombong tidak akan takut akan Tuhan. Kalau bersalah kita mengaku, beres. Yesus saja mau mengakui dosa kita di kayu salib, apalagi kita. Selesaikan, dan jangan berbuat dosa lagi. Yang mengampuni juga melupakan.
- Berani menerima kenyataan yang ada. Kalau masih gagal, akui.
- Berani mengakui kelebihan orang lain/pemakaian Tuhan kepada orang lain.
Kalau dia dipakai Tuhan dengan benar, kita fellowshipdengan dia, dan berkatnya akan kita alami. Berkat rohani kita dapat, yang jasmani luar biasa.
"Saya sangat menghargai fellowship. Ketika Pdt Pong masih hidup dan dipakai Tuhan, itulah saat-saat saya menjadi hamba Tuhan, dan saya mengerti fellowship, enak sekali, berkat rohani berkelimpahan, yang jasmani juga kecipratan. Mari, kalau ada orang yang dipakai Tuhan, kita dukung dan doakan."
- Yang kedua: takut akan Tuhan, artinya:
- Membenci dosa sampai membenci dusta.
Amsal 8: 13
8:13.Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
- Tidak menolak apa yang Tuhan minta, apalagi kalau dosa yang diminta.
Kejadian 22: 10-12
22:10.Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
22:11.Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12. Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Kita rela berkorban segala sesuatu untuk Tuhan; mengorbankan perkara jasmani untuk perkara rohani.
"Saya ada di Tentena karena fellowship--rela berkorban. Karena dari fellowship ini kita mendapatkan segala sesuatu dari Tuhan."
Apa yang kita korbankan untuk Tuhan tidak akan hilang; semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan, dan kita bertemu dengan Jehovah Jireh; dari tidak ada menjadi ada.
Inilah praktik kebangunan rohani yaitu rendah hati dan takut akan Tuhan.
Kalau kita takut akan Tuhan, kita benar-benar berada dalam urapan Roh Kudusdengan tujuh manifestasi-Nya.
Yesaya 11: 1-3a
11:1.Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2.Roh TUHAN(1)akan ada padanya, roh hikmat(2)dan pengertian(3), roh nasihat(4)dan keperkasaan(5), roh pengenalan(6)dan takut akan TUHAN(7);
11:3a.ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
Orang yang takut akan Tuhan berada dalam puncak urapan Roh Kudus dengan tujuh manifestasi-Nya:
- Roh TUHAN= Roh Kudus adalah Roh Tuhan, bukan roh daging, roh setan atau roh dunia.
- Roh hikmat.
- Roh pengertian.
- Roh nasihat.
- Roh keperkasaan.
- Roh pengenalan.
- Roh takut akan TUHAN.
Ini sama dengan pelita dengan ketujuh lampunya. Kalau kita berada dalam puncak urapan Roh Kudus dengan tujuh manifestasi-Nya berarti pelita kita tetap menyalasampai Tuhan datang.
Kesimpulan:
suasana kebangunan rohaniterjadi dalam
kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, yang
puncaknya adalah takut akan Tuhan. Kita tetap dalam urapan Roh Kudus sehingga pelita tetap menyala; kegelapan tidak bisa menjamah kehidupan kita.
Pertahankan suasana kebangunan rohani! Oleh kekuatan kabar mempelai kita dibawa masuk kandang, sehingga kita menjadi taat, setia, sampai kita takut akan Tuhan--pelita menyala.
Kalau dibawa pada
fellowshipyang benar, pelita akan lebih menyala lagi--ada minyak persediaan.
"
Karena itu saya mau diutus oleh Tuhan ke manapun sekalipun capek dan keluar uang karena saat itu pelita lebih menyala lagi; minyak lebih dicurahkan lagi. Kita yang pelitanya hampir padam di dalam penggembalaan bisa menyala kembali kalau masuk dalam fellowship yang benar."
Hasilnya:
- Yesus bagaikan tunggul; Ia sudah mati terkutuk di kayu salib, tidak ada gunanya, tetapi dari tunggul Isai bisa bertunas.
Tunggul artinya:
- Sesuatu yang tidak ada gunanya. Mungkin di keluarga kita atau rumah Tuhan, orang berkata: Kamu tidak berguna! Dengar firman, Tuhan masih melawat kita.
- Sesuatu yang tidak ada harapan.
Mungkin dalam pelayanan dan nikah kita, orang sudah berkata: Tidak ada harapan.Jangan dengar perkataan orang!
Waktu Yesus dalam perjalanan hendak membangkitkan anak Yairus yang mati, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata kepada Yairus: "Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada Yairus: "Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat."
Sekarang banyak nada-nada negatif. Banyak gosip. Jangan hiraukan, tetap maju terus! Bahkan suara daging: Sudah tidak mungkin; sudah habis. Jangan hiraukan! Tuhan tolong kita semua.
- Sesuatu yang mustahil.
- Bahkan sesuatu yang binasa--seperti penjahat yang disalib di sebelah Yesus, tinggal tunggu beberapa detik sudah binasa.
Sekalipun tunggul, kalau kita mau disentuh Roh Kudus, tunggul akan bertunas--hidup.
Artinya: Roh Kudus mampu memelihara hidup kitasecara jasmani di tengah kemustahilan dan secara rohani di tengah kegelapan dosa supaya kita tetap hidup benar dan suci.
Roma 8: 11
8:11.Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmuyang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Saat ini juga, Roh Kudus sedang menyentuh, mengurapi, dan memenuhi kita semua. Yang tidur bangun, yang mati bangkit kembali.
- Berbunga, artinya Roh Kudus memberikan karunia-karuniasehingga kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, mulai dari nikah. Kalau suami mengasihi isteri, isteri tunduk pada suami, dan anak taat pada orang tua, nikah akan berbunga-bunga--indah. Tidak akan lari-lari, orang masuk, akan senang. Layani dengan baik! Jangan saling menuntut!
Kemudian melayani dalam penggembalaan, lebih berbunga lagi, semua melayani sungguh-sungguh, semakin indah.
Masuk fellowship yang benar, lebih indah lagi, sampai paling indah saat Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna di awan-awan yang permai.
- Berbuah, artinya: berubah--mujizat rohani. Roh Kudus mampu mengadakan mujizat rohani.
Galatia 5: 22-23
5:22.Tetapi buah Rohialah: kasih(1), sukacita(2), damai sejahtera(3), kesabaran(4), kemurahan(5), kebaikan(6), kesetiaan(7),
5:23.kelemahlembutan(8), penguasaan diri(9). Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Sembilan buah roh=
- Gambar Allah Bapa:
- Kasih. Jangan ada kebencian!
- Sukacita.
- Damai sejahtera.
Kalau ada kebencian, tidak akan ada sukacita dan damai.
- Gambar Anak Allah:
- Kesabaran= sabar menunggu waktu Tuhan, dan sabar dalam penderitaan.
- Kemurahan= dermawan.
- Kebaikan= berbuat baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Gambar Allah Roh Kudus:
- Kesetiaan.
- Kelemahlembutan.
- Penguasaan diri.
Inilah gambar Allah Tritunggal.
Wajah kita kembali pada wajah Allah Tritunggal dan pasti berseri; kalau sudah bertunas, berbunga, dan berbuah, pasti berseri.
Kalau wajah berseri, mujizat jasmani juga terjadi: penyakit tidak ada lagi--'hati yang gembira adalah obat yang manjur'--, yang mustahil jadi tidak mustahil.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia--mujizat terakhir. Ini yang paling indah. Kita menyongsong kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai--'Mempelai datang!Songsonglah dia!'--bersama dengan keluarga kita masing-masing, dan bersama dengan sidang jemaat yang dipercayakan kepada kami hamba-hamba Tuhan. Betapa indahnya, kita bertemu Yesus selamanya.
Tuhan memberkati.