Kebaktian Penataran Imam-Imam III Surabaya
Matius 24: 29-31
= keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
ay. 29= terjadi kegoncangan atau badai maut untuk membinasakan anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh.
Kita masih membahas ayat yang 30.
ayat 30= Yesus tampil dalam kemuliaan di awan-awan yang permai.
4 penampilan Yesus dalam kemuliaan:
- sebagai Imam Besar
- sebagai Raja segala raja
- sebagai Mempelai Pria Surga
- sebagai Hakim yang adil
Kita masih membahas yang pertama dan kedua. Karena Yesus tampil sebagai Imam Besar dan Raja segala raja, maka gereja Tuhan harus tampil sebagai imam-imam dan raja-raja untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Imam= seorang yang memangku jabatan pelayanan, beribadah dan melayani Tuhan.
Siapakah imam dan raja itu?
Keluaran 19: 5-6
Imam dan raja itu adalah umat pilihan Tuhan, bangsa Israel asli, keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub secara daging.
Lalu bagaimana dengan bangsa kafir?
1 Petrus 2: 9-10
= jalan bagi bangsa kafir untuk bisa menjadi imam dan raja, yaitu lewat jalur belas kasihan kemurahan Tuhan. Itulah lewat korban Yesus yang melepaskan kita dari dosa dan mengangkat kita menjadi imam dan raja.
Jadi, ibadah pelayanan dan tahbisan kita, itu seharga darah Yesus. JANGAN MAIN-MAIN. Diluar darah Yesus, kita tidak bisa ibadah dan melayani Tuhan.
Kalau menolak jabatan pelayanan atau tinggalkan jabatan pelayanan, itu sama dengan menolak darah Yesus, sama dengan hutang darah yang tidak bisa dibayar, sampai binasa selama-lamanya.
Karena kita diangkat lewat kemurahan Tuhan, maka kita harus beribadah dan melayani didalam kemurahan Tuhan. Jangan diluar kemurahan Tuhan.
Praktik ibadah pelayanan dalam kemurahan Tuhan:
- 2 Korintus 4: 1= tidak tawar hati dalam pelayanan= kuat dan teguh hati dalam pelayanan. Artinya:
- tidak tersandung dalam pelayanan.
- tidak putus asa/kecewa dalam pelayanan.
- tidak bangga/merasa berjasa dalam pelayanan, tidak menuntut apa-apa.
- tidak meninggalkan pelayanan.
Kalau kita kuat dan teguh hati dalam pelayanan, maka hasilnya:- kita melayani dengan setia dan berkobar-kobar apapun yang sedang kita hadapi.
- kita selalu mengucap syukur kepada Tuhandalam pelayanan apapun yang kita hadapi.
Contohnya adalah ibu dari Musa yang bisa menyusui Musa kembali. Dan ia pasti akan menggunakan kesempatan itu dengan setia dan berkobar-kobar, dan ditambah dengan mengucap syukur.
Jadi, seperti itulah kita seharusnya. Dimana kita sebenarnya tidak bisa melayani. Tapi karena kemurahan Tuhan, kita bisa melayani kembali.
- Roma 12: 1= membawa persembahan kepada Tuhan.
Jadi ibadah yang benar, itu bukan mencari sesuatu, tapi justru membawa persembahan kepada Tuhan.
Yang dipersembahkan adalah:- mengembalikan perpuluhan milik Tuhan(Kejadian28: 22).
Perpuluhan adalah pengakuanbahwa kita diberkati oleh Tuhan. Jadi perpuluhan itu bukan soal uangnya, tapi soal pengakuan bahwa kita hidup dari kemurahan Tuhan. Dan dasarnya adalah kebenaran. Kalau tidak hidup dari kemurahan Tuhan, itu artinya hidup dari setan, hidup dari kemampuan sendiri. Dan itu artinya adalah kebinasaan selama-lamanya.
- memberikan persembahan khusus->ucapan syukur kepada Tuhan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Dasarnya adalah kerelaan hati.
- seluruh hidup kita. Kalau milik Tuhan sudah bisa dikembalikan, maka baru bisa menyerahkan seluruh hidup kita.
Walaupun sudah mempersembahkan tubuh, tapi masih ada syaratnya:- tubuh yang hidup(dikuasai oleh Roh Kudus) (Roma 8: 13). Ini didapat lewatibadah raya.
- tubuh yang kudus(dikuasai oleh Firman pengajaran yang benar). Ini didapat lewat ibadah pendalaman Alkitab. Tanpa Firman, tidak mungkin hidup kita bisa menjadi kudus.
- tubuh yang berkenan pada Allah(dikuasai oleh kasih Allah). Ini didapat lewat ibadah doa penyembahan.
Jadi, kita bisa mempersembahkan persembahan yang berkenan pada Tuhan lewat sistem penggembalaan.
Karena itu, kita harus sungguh-sungguh tergembala.
Kita ini seperti domba sembelihan. Kalau kita bisa mempersembahkan tubuh yang benar, kita bagaikan domba sembelihan yang tidak berdaya yang diletakan di atas mezbahnya Tuhan= dipersembahkan kepada Tuhan. Tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Kalau domba sembelihan tidak ditaruh di mezbah Tuhan, maka domba itu hanya akan diambil oleh pedagang domba (antikris, mulai dari gembala yang tahbisannya tidak benar) yang akan menyembelih domba itu.
- Roma 12: 2= mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani. Dari domba, menjadi asap dupa yang berbau harum dihadapan Tuhan.
Daging yang paling keras adalah hati. Kalau hati diubahkan, maka seluruh hidup kita akan diubahkan.
Hati nurani yang baik artinyaadalah hati nurani yang pekasehingga bisa membedakan mana yang baik mana yang jahat. Mulainya dari bisa membedakan mana pengajaran yang benar dan mana pengajaran yang tidak benar.
Kalau pengajarannya benar, ibadahnya pasti benar dan penyembahannya juga pasti benar.
Pengajaran ini adalah komando. Karena itu, pengajaran ini harus diutamakan dan dimantapkan dulu.
Kalau bisa membedakan Firman Pengajaran yang benar dan tidak, maka kita bisa membedakan mana yang dosa dan mana yang benar. Dan hasilnya, kita bisa hidup dalam kebenaran. Kemudian dilanjutkan untuk hidup suci, sampai jadi sempurna sama dengan Tuhan.
Hati nurani yang baik, itu adalah hati yang taat dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan.
Efesus 5: 1-2
Hati yang taat dengar-dengaran, itulah yang berbau harum dihadirat Tuhan.
Kalau ada persembahan yang berbau harum di hadirat Tuhan, hasilnya (Keluaran 29: 24-25), kita ada dalam tangan pelukan Tuhan sebagai Imam Besar, menjadi korban timangan/korban unjukan. Dan Tuhan sendirilah yang akan menjamin hidup kita.
Yang penting bagi kita sekarang adalah mengarahkan pelayanan kita dalam kemurahan Tuhan.
Ditimang oleh Tuhan:
- dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kalau kita ditimang oleh Tuhan, kita pasti akan selalu tergerak dalam pelayanan, baik doa ataupun lainnya dan tidak pasif.
- Yesaya 46: 3-4= Tangan Tuhan memelihara kita dan melindungi kitadi jaman yang sudah sulit ini, ditengah badai dunia. Dan Tuhan yang bertanggung jawab atas segala masalah yang kita hadapi hari-hari ini. Dan Ia akan menyelesaikannya.
Tuhan juga memikul beban berat kita, sehingga kita merasa enak dan ringan. Kita mengalami kelegaan dan perhentian. Sampai Tuhan menyelamatkan dan menyempurnakan kita, dan kita siap menyambut kedatangan Tuhan.
Wahyu 22: 3
= kita hanya menaikan dupa berbau harum di tahta Tuhan. Dan dalam gendongan Tuhan, kita sudah cukup semuanya.
Tuhan memberkati.