Matius 28secara keseluruhan dalam tabernakel itu menunjuk tentang
SHEKINAH GLORY/Sinar kemuliaan.
Matius 28 ini terbagi 3 bagian, antara lain:
- Matius 28: 1-10tentang kebangkitan Yesus= sinar kemuliaan menyinari batu/hati yang keras, sehingga terjadi pembaharuan.
- Matius 28: 11-15tentang dusta mahkamah agama= penyebaran kegelapan.
Sementara ada sinar kemulian, kegelapan menyusup.
- Matius 28: 16-20tentang penyebaran terang/sinar kemuliaan.
Kita masih mempelajari bagian yang pertama.
Matius 28: 1-10sinar kemuliaan menggulingkan batu yang keras =
sinar kemuliaan menyinari hati yang keras, sehingga terjadi pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Apa yang dibaharui:
- Matius 28: 3
28:3 Wajahnya bagaikan kilatdan pakaiannya putih bagaikan salju.
Pembaharuan yang pertamayaitu PEMBAHARUAN WAJAH BAGAIKAN KILAT = pembaharuan panca indera = pembaharuan hati. Sudah dipelajari dalam ibadah sebelumnya.
- Matius 28: 3
28:3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju.
Pembaharuan yang keduayaitu PEMBAHARUAN PAKAIAN PUTIH BAGAIKAN SALJU= pembaharuan pakaian= pembaharuan perbuatan-perbuatan. Sudah dipelajari dalam ibadah sebelumnya.
- Matius 28: 4-5
28:4 Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutandan menjadi seperti orang-orang mati.
28:5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
Pembaharuan yang ketigayaitu PEMBAHARUAN PERASAAN.
Malam ini kita masih mempelajari pembaharuan yang ketiga.
Ketakutan adalah pembunuh utama baik jasmani maupun rohani, bahkan sampai kematian kekal dalam lautan api dan belerang.
Wahyu 1: 9, 17
1:9. Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. 1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Rasul Yohanes mengalami pembaharuan perasaan (“
jangan takut”).
Wahyu 1: 91:9. Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allahdan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Keadaan rohani Rasul Yohanes yaitumemiliki firman Allah (dalam tabernakel menunjuk
meja roti sajian) dan kesaksian Yesus (dalam tabernakel menunjuk
pelita emas),
tetapi belum memiliki medzbah dupa emas(belum sampai puncaknya yaitu penyembahan).
Jadi keadaan Rasul Yohanes masih sangat lemah, riskan, berbahaya.
Itulah sebabnya Tuhan ijinkan Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos,
sekarang artinyapencobaan-pencobaan yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita bukan untuk menghancurkan hidup kita, tetapi untuk meningkatkan kerohanian kita sampai bisa menyembah Tuhan (ayat 17 Rasul Yohanes tersungkur dihadapan Tuhan).
Seringkali kalau keadaan membaik kita tidak menyembah Tuhan, tetapi justru saat ada pencobaan kita menyembah Tuhan.
Wahyu 1: 17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nyadi atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awaldan Yang Akhir, Rasul Yohanes bisa menyembah Tuhan “
sama seperti orang mati”.
Penyembahan adalahproses perobekan daging sampai daging tidak bersuara lagi.
Jika penyembahan sampai seperti orang mati (daging tidak bersuara lagi) maka dalam penyembahan Tuhan sedang:
- “meletakkan tangan kanan-Nya” = Tuhan memegang kita/menjamah kita dengan tangan kanan Nya.
- Tuhan tampil sebagai “Yang Awal dan Yang Akhir”.
“Yang Awal” itu kasih mula-mula.
“Yang akhir” itu kasih yang sempurna.
Jadi lewat doa penyembahanTuhan sedang menjamah kita dengan tangan kanan Nya sehingga kita mengalami kasih yang sempurna dan Tuhan berkata “
jangan takut” =
KITA MENGALAM PEMBAHARUAN PERASAAN.
Apapun ketakutan dan stress yang kita alami, tapi kalau bisa menyembah Tuhan sampai daging tidak bersuara maka Tuhan akan menjamah kita, seraya Tuhan berkata jangan takut. Sehingga kita mengalami pembaharuan perasaan (kita tidak ada ketakutan).
1 Yohanes 4: 17-18
4:17. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percayapada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. KASIH YANG SEMPURNAmelenyapkan ketakutan dan memberikan keberanian percaya.
Ada tiga macam keberanian percaya yaitu- 1 Yohanes 4: 17
4:17. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
Yang pertama adalah keberanian percaya untuk menghadapi penghakiman/penghukuman/murka Allah.
Apa yang dihakimi/dimurkai oleh Tuhan ?dosa-dosa sampai dengan puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa percabulan, nikah yang salah).
Dosa yang sempurna itu puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin-mengawinkan).
1 Petrus 4: 8
4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Kasih yang sempurna sanggup untuk menutupi banyak dosa-dosa sampai puncaknya dosa/dosa yang sempurna.
Prosesnya adalah mengaku dosa-dosa sampai puncaknya dosa kepada Tuhan dan sesama (kayu salib). Maka kasih sempurna akan menutupi/mengampuni dosa-dosa sampai puncaknya dosa dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi = hidup dalam kebenaran.
Jika kita sudah menyelesaikan dosa maka kita tidak ada ketakutan dalam menghadapi penghakiman. Jika berbuat dosa lagi maka pengampunan batal dan kita tetap dihukum(dalam ketakutan).
Kalau kita sudah hidup dalam kebenaran tetapi jatuh dalam dosa, masih diberi kesempatan oleh Tuhan yaitu lewat kekuatan kasih yang sempurna.
Amsal 24: 16
24:16 Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.
Tujuh kali kejatuhan tapi masih bisa bangkit kembali artinya
- Arti pertama adalahkehidupan yang mengulang-ulangi dosa masih dapat kemurahan dan kesempatan dari Tuhan untuk diangkat lewat pemberitaan firman.
Pemberitaan firman yang diulang-ulang akan menyadarkan kita sehingga kita bisa menyesali dan mengaku dosa, saat itulah kasih sempurna menutupi dosa.
Bila sudah jatuh dalam dosa, kita jangan putus asa!
- Tujuh kali itu menunjuk dosa yang sempurna. Arti kedua adalahkehidupan yang sudah jatuh dalam puncaknya dosa masih bisa diangkat oleh tangan kanan Tuhan yang memiliki kasih yang sempurna.
Selama kita mau memanfaatkan kasih yang sempurnayang bisa menutupi/mengampuni dosa sampai puncaknya dosa, maka kita JANGAN TAKUT DAN JANGAN PUTUS ASAkarena dosa.
Contohnya seperti Raja Daud yang pernah jatuh dalam puncaknya dosa.
1 Petrus 5: 6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tangan kanan Tuhan selalu mampu mengangkat/meninggikan kita dari kejatuhan-kejatuhan tepat pada waktuNya sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Untuk itu kita jangan enjoy, jangan tinggal dalam dosa!
Wahyu 6: 15-17
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyike dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka merekadan siapakah yang dapat bertahan?
Tapi kalau sengaja berbuat dosa, enjoy, tinggal didalam dosa maka satu-waktu akan menjadi takut dan putus asa (ayat 16 "Runtuhlah menimpa kami”) saatmenghadapi penghakiman.
- 1 Yohanes 3: 21-22
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Yang kedua adalah keberanian percaya untuk mendekati Allah.
Ibrani 4: 16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
“jikalau hati kita tidak menuduh kita” = hati tenang, damai sejahtera, tanpa dosa, tanpa kepahitan, tanpa perselisihan, menyelesaikan dosa sendiri dan dosa orang lain.
Jika hati kita tidak menuduh (hati tenang, damai sejahtera) maka kita memiliki keberanian percaya untuk menghampiri takhta Imam Besar= KITA BISA BERDOA, bagaikan mengulurkan dua tangan kepada Tuhan dan Imam Besar mengulurkan dua tangan/mengulurkan tangan kanan-Nya yang kuat kepada kita untuk:
- Menolong kita tepat pada waktu Nya.
- Memberikan kemenangan atas musuh-musuh.
- Menyelesaikan masalah sampai yang mustahil tepat pada waktu Nya.
Jadi kita tinggal tunggu waktu Nya Tuhan, Dia yang bekerja.
Kita harus sabar menunggu waktuNya Tuhan. Sebab itu JANGAN TAKUT DAN JANGAN BIMBANG. Kita harus percaya, menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Kalau takut dan bimbang seperti Petrus waktu berjalan diatas air begitu ada angin Petrus tenggelam.
- 1 Yohanes 2: 28
2:28. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percayadan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Yang ketiga adalah keberanian percaya untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali.
Nanti saat kedatangan Yesus kedua kali banyak yang takut sampai lari ke gunung-gunung.
Jadi JANGAN TAKUT DAN MALUuntuk menghadapi kedatangan Tuhan kedua kali. Bila takut dan malu maka ketinggalan saat Yesus datang ke dua kali itu berarti kebinasaan untuk selamanya.
Bilangan 12: 1, 10, 12-14
12:1. Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kushyang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
12:10. Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
12:12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
12:13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
12:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."
Mengapa takut dan malu ?seperti muka diludahi karena kusta (muka Miryam) = karena dosa kebenaran diri sendiri. Dosa kebenaran diri sendiri ini dosa yang seringkali tidak disadari.
Kebenaran diri sendiri= menutupi dosa dengan menghakimi orang lain, menyalahkan orang lain (menghakimi Gembala, menghakimi orangtua).
Contohnya: Miryam menghakimi Musa, orang Farisi menghakimi Yesus.
Musa kawin dengan orang Kush mungkin kelihatan salah, tapi dibalik itu ada rencana Tuhan.
Jika ada kebenaran diri sendiri maka pasti ada egois, kepentingan sendiri, kehendak sendiri, keinginan sendiri sampai tidak taat dan tidak dengar-dengaran.
Bila ada kebenaran sendiri itu bagaikan muka diludahi= hidupnya dipermalukan di dunia ini, tidak bisa dipermuliakan. Jika Yesus datang ke dua kali kehidupan itu takut dan malu berarti ketinggalan saat Tuhan datang sehingga binasa.
Pengkhotbah 3: 11
3:11. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Di atas kayu salib Yesus rela diludahi untuk menghapus ludah di muka kita. Dan tangan kanan Nya diulurkan untuk menjadikan semua indah pada waktuNya dan sampai yang terindah jika Tuhan datang ke dua kali kita bisa berhadapan muka dengan muka, tidak ada takut dan malu, kita bersama Dia selamanya.
Tuhan memberkati.