Markus 2: 18-20Waktu berpuasa(ay. 20), yaitu saat terjadi jarak antara kita dengan Tuhan (Mempelai diambil). Wujudnya adalah:
- secara jasmani= jika ada masalah-masalah yang tidak terselesaikan dalam hidup kita.
Contohnya, waktu Yesus ada di gunung bersama 3 murid dan murid lainnya ada di bawah. Dan di bawah terjadi penyakit ayan. - secara rohani= saat Mempelai Pria terangkat ke Surga, sementara mempelai wanita masih di dunia. Saat Yesus datang kedua kali, baru kita tidak perlu berpuasa lagi.
Tujuan berpuasaadalah supaya menjadi 1 dengan Tuhan mulai dari sekarang, tidak ada jarak dengan Tuhan seperti Yohanes bersandar di dada Tuhan, sampai nanti bertemu Yesus di awan-awan permai. Kalau sudah jadi 1 saat Yesus datang kedua kali, tidak perlu lagi kita berpuasa.
Hasil berpuasa(ay. 21-22) adalah pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia baru seperti Yesus.
Ay. 21-22=
Ada 2 macam pembaharuan:
- Pembaharuan pakaian= pembaharuan perbuatan-perbuatan daging menjadi perbuatan-perbuatan rohani.
Galatia 5: 19-21
Kalau mau dibaharui, kita harus berpuasa! Perbuatan dagingseringkali sulit dilepaskan meski sudah masuk dalam 3 macam ibadah. Maka puasa adalah jalan satu-satunya untuk bisa mengalami pembaharuan.
Roma 12: 17-21
= perbuatan rohani, praktiknya mulai dengan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (tidak membalas dosa dengan dosa), hidup berdamai satu dengan lainnya sampai kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
Kalau kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, maka kita selalu bisa berbuat baik = Tuhan. Jangan sampai kita membalas kebaikan dengan kejahatan! Itu sama dengan setan.
Kalau kita selalu melakukan yang baik, Tuhan akan menjadikan semuanya baik PLUS mendapatkan pakaian baru, itulah pakaian mempelai.
Wahyu 19: 8
perbuatan baik= kebajikan (dalam terjemahan lama).
- Pembaharuan kirbat= pembaharuan hati.
Kirbat= tempat menyimpan air. Sama dengan hati manusia yang merupakan tempat menyimpan.
Yakobus 3: 11-12
Segala sesuatu yang berasal dari hati akan meluap ke mulut.
Pembaharuan hati manusia adalah: - Hati yang tawar= hati kecewa atau putus asa karena sesuatu hal.
- Hati yang pahit= ada kepahitan, kebencian atau sakit hati.
- Hati yang asin= hati yang najis.
Timbunan garam= dosa-dosa.
Yehezkiel 47: 11
= semua yang dilewati oleh air kehidupan, bisa menjadi tawar, kecuali rawa-rawa.
Yesaya 14: 23
Rawa-rawa= dosa babel= hati yang asin.
Hati kita ini juga perlu diubahkan lewat doa puasa supaya kita mendapatkan hati yang manis, yang di dalamnya mengalir air anggur baru yang manis (Roh Kudus).
Kalau hati kita manis, maka Roh Kudus akan dicurahkan.
Kalau kirbatnya lama, dan anggur baru dicurahkan, maka kirbat itu akan rusak. Tapi kalau kirbatnya baru, anggur baru bisa kita terima.
Yesus rela meneguk anggur asam untuk memberikan anggur manis kepada kita. Tidak perlu kita yang menanggung segala kepahitan. Yesus sudah menanggung semuanya.
Kegunaan Roh Kudus:
- Roma 5: 5= memberi kebahagiaan Surga apapun yang kita alami.
- Zakaria 4: 6-7= meratakan gunung yang besar= menyelesaikan gunung dosa dan gunung pencobaan.
Kalau gunung sudah diratakan, maka kita bisa melihat ke depan. Artinya: Roh Kudus menjamin masa depan yang indah bagi kita. - Titus 3: 5= membaharui kita terus menerus sampai jadi sama mulia dengan Tuhan (mujizat rohani yang terbesar).
Kalau hati sudah dibaharui, maka semuanya akan dibaharui oleh Roh Kudus. Dan ini lebih dari sekedar mengalami kesembuhan.
Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga bisa kita alami.
Biarlah setiap langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat jasmani dan rohani. Dan saat Yesus datang kembali, kita siap menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan yang permai. Tidak perlu lagi kita berpuasa.
Tuhan memberkati.