Pembicara: Pdm. Youpri ArdiantoroPuji TUHAN, salam sejahtera, selamat sore, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus Kristus. Kiranya bahagia, sukacita, dan damai sejahtera dari TUHAN kita, Yesus Kristus, senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Malam ini kita belajar dalam
Markus 10: 37-38, 43-4510:37. Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
10:38. Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawanyang harus Kuminum dan dibaptisdengan baptisan yang harus Kuterima?"
10:43. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
10:44. dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambauntuk semuanya.
10:45. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Ini merupakan permintaan dari Yakobus dan Yohanes, supaya bisa duduk di takhta kemuliaan; takhta sorga pada saat kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan.
Ini juga merupakan permohonan kita sore hari ini kepada Yesus, supaya saat TUHAN Yesus datang kembali dalam kemuliaan sebagai raja segala raja dan mempelai pria sorga, kita bisa duduk di takhta TUHAN; bisa menyambut Dia sebagai mempelai wanita-Nya. Yesus datang sebagai kepala, kita bisa menyambut Dia sebagai tubuh-Nya.
TUHAN tunjukkan 2 hal supaya kita bisa sampai di takhta TUHAN:
- Tuhan tunjukkan tentang baptisan air yang benar(ayat 38).
Mulai dari syarat baptisan harus benar, yaitu mati terhadap dosa; bertobat. Pelaksanaannya juga benar. Maka hasilnya juga benar yaitu menghasilkan hati nurani yang baik.
Hati nurani yang baik adalah landasan yang kuat untuk 2 hal:
- TUHAN mencurahkan berkat-berkat-Nya (dari atas ke bawah).
- Mampu mengorbitkan kehidupan kita sampai satu waktu duduk di takhta TUHAN (dari bawah ke atas).
- TUHAN tunjukkan tentang pelayanan yang benar.
Baptisan air dan pelayanan yang benar ini saling berkaitan.
Keluaran 30: 19-20
30:19 Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuhtangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya.
30:20 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktiandan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,
Jadi syarat untuk melayani TUHAN dengan benar yaitu:
- Syarat pertama--yang kelihatan--: HARUS masuk baptisan air yang benar.
Mengapa demikian? Kalau tidak masuk baptisan air yang benar tetapi melayani, akibatnya adalah mati.
Dulu, kalau Harun dan anak-anaknya sampai melalaikan--tidak membasuh tangan; tidak membasuh kaki--lalu melayani, maka ia dan anak-anaknya harus mati.
Sekarang artinya, kalau tidak masuk baptisan air dengan benar tetapi melayani, maka akibatnya juga sama yaitu mati. Pengertian mati yaitu:
- Yang pertama: kehidupan yang jatuh bangun dalam dosa. Sudah menjadi pelayan Tuhan tetapi jatuh bangun dalam dosa. Makin melayani bukannya makin baik, tapi justru semakin berbuat dosa dan menjadi pembuat kejahatan.
- Yang kedua: pelayanannya tidak bisa lanjut sampai ke takhta sorga; hanya cukup di dunia ini saja.
- Syarat kedua--yang tidak kelihatan--: harus memiliki hati nurani yang baik, supaya pelayanannya kekal; tidak berhenti di tengah jalan; tidak semakin jatuh dalam dosa.
Supaya pelayanan kita kekal; sampai duduk di takhta sorga, maka kita harus memiliki dua sifat yaitu: sifat seorang pelayan (ayat 43) dan sifat seorang hamba (ayat 44).
Malam ini kita belajar tentang
SIFAT SEORANG HAMBA.
Roma 6: 16
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hambauntuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
Sifat seorang hamba adalah taat.
Lukas 17: 7-10
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
'
hanya melakukan apa yang kami harus lakukan'
=
hanya melakukan kewajiban--dalam perjanjian lama disebut sebagai
doulos/budak.
Jadi, sifat seorang hamba adalah
taat dan hanya melakukan kewajiban; tanpa menuntut hak.
Ada 3 kewajiban hamba dalam Lukas 17: 7-10
- Kewajiban seorang hamba yang pertama:membajak.
Lukas 9: 60-62
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajaktetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
'pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana' = memberitakan injil.
Pelayanan membajak artinya pelayanan penginjilanyaitu memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali sebagai juruselamat kepada orang berdosa--tadinya orang berdosa hanya untuk dihukum--, supaya bisa diselamatkan.
Tanda keselamatan:
- Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya juruselamat. Tidak percaya kepada jimat-jimat dan lain-lain.
"Tadi pagi saya besuk, beliau mantan seorang angkatan: 'Saya dulu tenang sebelum kenal TUHAN sebab punya jimat-jimat. Jadi kalau ditembak tidak terasa; hanya tersenyum saja. Tetapi setelah ikut TUHAN sudah tidak boleh.' Hanya percaya Yesus sebagai satu-satunya juruselamat."
- Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Sudah percaya Yesus belum tentu selamat. Diperiksa lebih dahulu apakah sudah bertobat atau belum. Kalau belum bertobat, sekalipun dia percaya Yesus, ia belum selamat.
Jadi sesudah percaya Yesus harus dilanjutkan dengan bertobat.
- Baptisan air dan baptisan roh kudus yang menghasilkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
Bagaimana kita melayani dalam pelayanan penginjilan ini? Lewat bersaksi. Ada 2 bentuk kesaksian yaitu
- Lewat perkataan: bersaksi kepada orang-orang yang belum mengenal TUHAN, supaya bisa mengenal dan mengikut Yesus; diselamatkan; tidak dihukum.
- lewat perbuatan:
- kita sendiri sudah harus percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya juruselamat. Kalau kita sendiri tidak percaya Yesus sebagai satu-satunya juruselamat kemudian bersaksi, maka orang akan menunjuk kehidupan kita.
- Kita sudah harus bertobat; berhenti berbuat dosa, supaya tidak kembali lagi dalam dosa.
- kita hidup dalam kebenaran.
Ini kewajiban kita sebagai hamba, yaitu masuk dalam pelayanan membajak, artinya: pelayanan penginjilan; menjadi saksi baik lewat perkataan maupun perbuatan.
Tadi, hamba hanya melakukan kewajiban; tidak menuntut hak. Kalau kita hanya melakukan kewajiban dan tanpa menuntut hak, maka hak dan upah kita berada di tangan TUHANdan Ia pasti memberi.
"Kalau di dunia ini seorang bos berjanji, diberikan. Tapi seringkali dalam keadaan terjepit, pesangon; apa yang menjadi hak kita tidak diberikan. Tidak demikian dengan Tuhan."
Mazmur 37: 25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Ini kesaksian dari raja Daud: 'Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,' tetapi satu hal yang dia lihat yaitu tidak pernah orang benar ditinggalkan atau sampai anak cucunya meminta-minta.
Artinya, kalau kehidupan kita hanya melakukan kewajiban, maka TUHAN akan memberikan hak kita, yaitu kita diberkati oleh TUHAN sampai anak cucu. Kalau hanya mewariskan yang jasmani, seringkali sementara orang tua masih ada, apa yang diwariskan sudah habis. Tapi kalau mewariskan kebenaran, akan terus sampai anak cucu; berkat yang berkelanjutan. Mari kita semua melakukan kewajiban sampai hidup dalam kebenaran.
Amsal 11: 4
11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.
Ini nilai tambahnya.Kalau kita tidak menuntut hak; hanya melakukan kewajiban, selain diberkati oleh TUHAN, kita juga dilepaskan dari maut; tidak dihukum oleh TUHAN.
Kalau hanya mengutamakan berkat-berkat jasmani--sekalipun tidak benar--supaya hartanya banyak, maka satu waktu harta itu tidak berguna. Tapi kalau melakukan kebenaran, Tuhan yang akan memberi; kita diberkati plus dilepaskan dari maut.
"Termasuk kami hamba TUHAN, tidak boleh menuntut. Hanya melakukan kewajiban. Kalau menuntut hak--apalagi yang dituntut perkara daging--mungkin bisa mendapatkannya, tetapi satu hal yang saya ingat yaitu waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka menuntut daging. TUHAN beri. Tetapi belum sempat menikmati--masih di mulut; belum dikunyah--sudah ditimpa murka TUHAN. Doakan kami, hamba TUHAN. Hamba TUHAN hanya melakukan kewajiban bukan menuntut hak."
Kita semua pelayan TUHAN harus memiliki sifat seorang hamba yang hanya melakukan kewajiban; tanpa hak. Tetapi hak tidak hilang; hak dan upah kita ada dalam tangan TUHAN.
- Kewajiban seorang hamba yang kedua: menggembala.
Pelayanan menggembala adalah pelayanan memberitakan kedatangan Yesus kedua kalidalam kemuliaan sebagai raja segala raja dan mempelai pria sorga.
Tadi, sasaran pelayanan penginjilan adalah orang-orang yang berdosa; yang belum bertobat; yang hidupnya belum benar, supaya diselamatkan.
Kalau sasaran pelayanan menggembala adalah orang yang sudah diselamatkan supaya disempurnakan.
Kita sudah selamat--dalam Tabernakel, kita masuk halaman--tapi belum sempurna--ruangan maha suci. Ini berarti, tempat kita sekarang di ruangan suci--kandang penggembalaan; ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Siapa yang bisa tergembala; bisa bertekun dalam 3 macam ibadah pokok? Yaitu kehidupan yang sudah mantap dalam kebenaran.
Amsal 12: 26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Kalau hidup kita benar, kita pasti menemukan tempat penggembalaan yang benar. Tetapi kalau kehidupan itu masih goyah kebenarannya, pasti tidak bisa menemukan tempat penggembalan yang benar.
Bagaimana cara kita bersaksi ?
- Lewat perkataan.
- Lewat perbuatan, yaitu kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok dan berpegang teguh pada 1 firman pengajaran yang benar.
Ini kewajiban kita untuk bersaksi kepada sanak saudara; kerabat yang sudah mengenal Yesus tapi belum tergembala. Kita bersaksi lewat perkataan dan perbuatan; bahwa kita sudah mantap dalam penggembalaan; sudah bertekun dalam 3 macam ibadah pokok; berpegang pada 1 firman pengajaran yang benar.
Kalau kita sudah menjadi saksi, satu waktu orang yang belum menerima firman pengajaran yang benar dan belum tergembala akan bisa menerima. Tinggal menunggu waktunya TUHAN. Kalau kita belum mantap dalam penggembalaan; belum tekun dalam 3 macam ibadah pokok--apalagi masih kita sendiri dalam rumah tangga yang mengenal firman pengajaran ini--, akan susah untuk mengajak yang lain.
Dalam penggembalaan yang benar, kita mengalami pekerjaan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan kita secara intensif/terus-menerus--sampai pada dosa-dosa yang seringkali tidak kita sadari--, sampai kita menjadi sempurna.
"Dulu saya tidak tahu juga kalau tidak beribadah itu dosa. Baru setelah masuk penggembalaan, saya mengerti kalau tidak beribadah itu dosa."
Apakah kalau hanya selamat/hanya benar saja sudah cukup? Belum cukup! Sebab, selamat itu sama dengan kita tidak dihukum oleh TUHAN. Sama halnya dengan bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir--keluar dari pengaruh dunia dan pengaruh Firaun; selamat. Tapi kenyataanya, dalam perjalanan menuju Kanaan--dalam perjalanan menuju kesempurnaan--, banyak yang tadinya selamat menjadi tidak selamat--banyak yang tidak mencapai kesempurnaan. Yang selamat 603.550 orang, tapi yang mencapai kesempurnaan hanya 2. Ini awasan bagi kita!
Salah satu dosa Israel adalah selalu menuntut. Oleh sebab itu, perlu disucikan lewat firman penggembalaan, supaya setelah selamat kita mencapai kesempurnaan.
Kanaan bicara 2 hal:
- Kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
- Kanaan samawi yaitu Yerusalem baru.
Jadi, prosesnya hanya lewat penggembalaan yang benar. Tanpa penggembalaan yang benar, kita tidak akan pernah sampai--dari halaman mau masuk ruangan maha suci, harus lewat ruangan suci. Tidak bisa langsung!
Hasilkehidupan yang tergembala dengan baik: kita mengalami pekerjaan Yesus sebagai gembala yang baik, yaitu
- Kita dipeliharaartinya: diberi makan secara rohani--lewat pembukaan rahasia firman--dan jasmani. Tidak mungkin Gembala yang baik membiarkan domba-domba yang sudah tergembala dengan baik.
- TUHAN melindungikita dari musuh-musuh dalam penggembalaan--serigala, singa.
- Kita disatukandengan kandang yang lain.
Yohanes 10: 16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Yohanes 10 adalah pasal tentang penggembalaan. Kalau kita tergembala dengan benar dan baik, maka kita akan disatukan dengan kandang yang lain--fellowship--sehingga kita menjadi satu kawanan dengan satu gembala; satu tubuh dengan satu kepala.
Jadi untuk masuk fellowshipyang lebih besar, harus tergembala dulu dengan baik. Dari sanalah kita akan dituntun untuk bersekutu dengan kandang yang lain sampai terbentuk satu tubuh Kristus yang sempurna.
Mengapa domba harus dibawa kepada kandang lain? Sebab, kalau tidak disatukan maka domba bisa dimakan oleh gembala. Kalau gembala yang makan, jahat sekali. Kalau binatang buas yang dimakan dagingnya. Tapi kalau gembala suka semuanya--usus, daging, bulu, kulit, kepala, susunya diperah sampai habis, sampai keuar darah masih terus diperah.
Jadi sifat seorang hamba adalah hidup benar, tergembala, dan berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar.
- Kewajiban seorang hamba yang ketiga: memberi makantuannya, yaitu pelayanan yang memuaskan TUHAN.
Lukas 17: 8-9
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmudan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
KapanTUHAN puas dengan pelayanan kita?
- Bila kita melayani TUHAN sampai selesai; sampai garis akhir.
Jangan berhenti sebelum garis akhir! Terus tergembala dan terus hidup benar sampai garis akhir!
- 'Ikatlah pinggangmu'= kalau kita memakai ikat pinggang.
Yesaya 11: 5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenarandan kesetiaan, seperti ikat pinggangtetap terikat pada pinggang.
Memakai ikat pinggang artinya: melayani dengankesetiaan dan kebenaran.
Jika disimpulkan, pelayanan yang memuaskan TUHAN adalah pelayanan dalam kesetiaan dan kebenaran sampai garis akhir.
Lukas 17: 7-8
17:7. "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Pelayanan dikaitkan dengan waktunya yaitu 'baru pulang'--baru pulang membajak, menggembala. Pulang bukan untuk diberi sesuatu, tetapi untuk memberi makan tuannya sampai selesai makan minum.Sekarang artinya,kita harus rela mengorbankan apapun--penderitaan daging tanpa dosa--untuk melayani TUHAN.
Untuk melayani TUHAN dengan setia dan benar sampai garis akhir, memang daging ini harus menderita. Sudah bekerja seharian masih ibadah; masih latihan. Ini pelayanan yang memuaskan TUHAN, asal kita tidak menuntut upah, tidak menuntut hak bahkan tidak menuntut ucapan terima kasih.
Lukas 17: 9
7:9 Adakah ia berterima kasihkepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
Kalau kita melayani dengan benar, bukan berarti kita kehilangan hak dan upah kita.
Yesaya 49: 3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
'menyatakan keagungan-Ku' = tugas dari hamba adalah memuliakan dan menyenangkan TUHAN.
'hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku' = hak dan upah kita tidak hilang, tapi ada di dalam tangan TUHAN.
Kapan TUHAN memberikan hak dan upah kita?
Wahyu 22: 12
22:12 "Sesungguhnya Aku datang segeradan Aku membawa upah-Kuuntuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
TUHAN segera datang membawa upah-Nya, terutama kita menantikan upah secara rohani yaitu sampai kita bisa duduk di takhta sorga. Kita menjadi yang terkemuka--menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna.
Kalau kita sudah mendapat upah yang utama, maka upah yang lain juga kita peroleh. 'sesudah itu engkau boleh makan dan minum' =TUHAN juga akan memelihara yang jasmani secara berlimpah. Tidak pernah TUHAN meninggalkan kita kalau hidup kita benar.
Inilah kewajiban seorang hamba. Supaya pelayanan kita terus meingkat sampai bisa duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga, kita harus memiliki sifat seorang hamba yaitu
benar, tergembala, dan memiliki pelayanan yang memuaskan hati TUHAN.
Malam ini, kita mohon kepada TUHAN, supaya TUHAN memberikan sifat seorang hamba, supaya pelayanan kita selalu berkenan dan memuaskan hati TUHAN sampai kita bisa duduk di takhta TUHAN.
TUHAN memberkati.