Matius 24: 29= keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, yaitu
terjadi goncangan-goncangan dibumi meliputi darat, laut dan udara= kegoncangan perkara-perkara jasmani, rohani dan bangsa-bangsa dibumi.
Tuhan ijinkan kegoncangan-kegoncangan ini terjadi, karena:
- untuk menetapkan supaya gereja Tuhan menjadi milik kepunyaan Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat seperti perak, emas dan cincin meterai.
- supaya gereja Tuhan masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan.
- Ibrani 12: 26-29= supaya gereja Tuhan menerima kerajaan Allah yang tidak tergoncangkan.
Bagian 1 dan 2 sudah dijelaskan di ibadah sebelumnya.
Malam ini dibahas bagian ke-3Kegoncangan-kegoncangan itu akan menghasilkan pemisahan antara:
- gereja yang tergoncang atau gereja palsu akan mengalami api penghukuman Tuhan.
Praktiknya gereja palsu ini adalah:- masuk dalam dosa Sodom Gomora(Lukas 17: 28-30).
- ibadah pelayanan dengan api asing(Imamat 10: 1-2), artinya hanya mencari kepentingan-kepentingan daging dalam ibadah pelayanan, mempertahankan dosa-dosa, tidak mengutamakan Firman dan juga ajaran-ajaran asing/palsu.
- tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai mengundurkan diri dari ibadah pelayanan(Ibrani 10: 25-27).
- gereja yang tidak tergoncang yang akan mengalami api kasih Allah sampai masuk dalam kerajaan Surga yang tidak tergoncangkan.
Hati-hati, disini yang disebut dulu adalah yang goncang-goncang dulu. Setelah yang goncang itu tidak ada, barulah yang tidak goncang ini kelihatan.
Praktiknya: (Ibrani 12: 27-29)- beribadah pada Tuhan dengan cara yang benar dan berkenan pada Tuhan.
Roma 14: 17-18
= ibadah yang berkenan pada Tuhan yaitu:
- ada sukacita oleh Roh Kudus (= pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya).
- ada kebenaran oleh Firman (= meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci).
- ada damai sejahtera (= mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan).
Jadi ibadah yang berkenan itu tidak ada sangkut pautnya dengan perkara-perkara jasmani. Dan ibadah yang berkenan adalah ibadah sistem penggembalaan dalam 3 macam ibadah.
Hasil ibadah sistem penggembalaan ini adalah mengalami api juga. Tapi bukan api untuk menghukum, melainkan api untuk penyucian hidup kita (Keluaran 3: 1-2) mulai dari hati, perbuatan sampai mulut kita, tidak salah dalam perkataan, itu sempurna seperti Tuhan.
Ini sama dengan Daud yang mengatakan "tak kan kekurangan aku". Artinya sampai sempurna dan juga pemeliharaan dalam kelimpahan. Jadi penyucian dan pemeliharaan itu berjalan bersama-sama. Pemeliharaan sampai berkelimpahan adalah sampai kita bisa mengucap syukur, sampai kita mengaku bahwa kita hidup dari kemurahan Tuhan.
Semakin kita disucikan, maka pemeliharaan Tuhan akan semakin nyata dalam hidup kita sampai berkelimpahan.
- Ibrani 12: 28= mengucap syukur. Dan ada buah yang dihasilkan yaitu:
- buah bibir(Ibrani 13: 15).
Kalau tergembala, hidup kita seperti pohon yang tertanam di tepi aliran air, tidak pernah kering, cepat atau lambat, pasti akan menghasilkan buah. Salah satunya adalah buah bibir yang mengucap syukur dan memuliakan Tuhan, serta menjadi berkat bagi sesama.
Goncang atau tidaknya kita, itu bergantung pada buah bibir kita. - buah perbuatan baik(Ibrani 13: 16), memberi bantuan pada sesama yang membutuhkan.
- buah ketaatan(Ibrani 13: 17).
- puncaknya buah yaitu buah kasih(Ibrani 13: 18-19), berdoa untuk gembala, pekerjaan Tuhan sampai bisa berdoa untuk musuh. Buah kasih ini sama dengan buah Mempelai.
Hasilnya:- menjadikan semua baik (Ibrani 13: 20-21)
- membuat semua berhasil dalam hidup kita (Mazmur 1: 23), sampai keberhasilan tertinggi, kita menjadi mempelai Tuhan.
Tuhan memberkati.