Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 1-3(
judul/kata pengantar)
Wahyu 1: 31:3. Berbahagialah ia yang membacakandan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuatini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Lukas 6: 46-486:46 "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? 6:47 Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, 6:48 ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
Lukas 6: 496:49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
ay. 49= kebalikannya yaitu orang yang mendengar firman tapi tidak melakukannya.
Wahyu 1: 3=
Lukas 6: 46-48
Jadi, orang yang membaca, mendengar dan menuruti firman nubuat=
orang yang membangun rumah diatas dasar batuatau dasar yang kuat, sehingga tahan uji menghadapi segala goncangan dari setan tritunggal yang pasti akan terjadi.
Tahan uji= tidak rubuh.
Seperti firman nubuat itu pasti terjadi, maka goncangan juga pasti akan terjadi. Mungkin sekarang belum terlihat perbedaannya, tapi suatu waktu pasti akan terlihat perbedaan antara orang yang memiliki dasar yang kuat dan tidak.
1 Petrus 2: 4-102:4. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidupitu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." 2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." 2:8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.“
Nya”= Yesus.
“
batu hidup”= batu indah= batu penjuru yang mahal.
“
batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia”=Yesus yang disalibkan di kayu salib.
Pembangunan rumah diatas dasar ini sampai kepada Bangsa Kafir.
Ini merupakan kemurahan Tuhan.
Dasar yang kuat adalahbatu penjuru yang mahal itulah
KORBAN KRISTUSyang sangat dibutuhkan terutama oleh Bangsa Kafir yang tadinya bukan umat Allah (hanya anjing dan babi).
Kalau tidak ada korban Kristus, maka Bangsa Kafir tidak akan bisa dibangun menjadi rumah rohani, sebab Bangsa Kafir bukan umat pilihan Tuhan (tidak punya dasar).
Orang yang membaca firman, mendengar dan melakukannya bagaikan orang yang
menggali dalam-dalam sampai bertemu batu.
Artinya: Jika kita lebih jauh membaca, mendengar sampai menuruti firman nubuat. Maka kita menggali lebih dalam dan
semakin dekat dengan batu penjuru, bahkan
sampai mencapai batu penjuru, sehingga kita dibangun menjadi
rumah Allah yang rohani(rumah Allah yang hidup)=
tubuh Kristus yang sempurna.
Saat- saat kita membaca, mendengar dan menuruti firman adalah saat kita meletakkan dasar sampai kepada dasar korban Kristus dan kita mulai dibangun.
Semakin membaca dan mendengar firman, maka dasarnya akan semakin kuat serta bangunannya semakin tinggi dan rapi. Dan akan terus dibangun, sampai dibangun menjadi rumah Allah yang rohani.
Bukti bahwa kita dibangun menjadi rumah Allah yang rohani (
tubuh Kristus yang sempurna),
antara lain:
- Kejadian 28: 20-22
28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Jadi pembangunan itu dimulai dari batu, kemudian dibangun menjadi tugu, dan dibangun menjadi rumah Allah.
Bukti yang pertama adalah kita bisa mengembalikan perpuluhan yang menjadi milik Tuhan.
Perpuluhan adalah
- Pengakuan bahwa Tuhan sudahmemberkati, melindungi,dan menyertai kita(seperti Yakub bisa pulang kembali ke rumah Bapanya karena disertai, dilindungi dan diberkati oleh Tuhan).
Kita mengembalikan perpuluhan bukan supaya diberkati. Itu salah!
- Pengakuan bahwa kita milik Tuhan(bukan milik dunia/babel/setan).
Semuanya menjadi milik Tuhan, perusahaan kita sampai hidup kita menjadi milik Tuhan.
Bangsa Kafir= batu. Seperti Tuhan Yesus mengatakan “Aku bisa menjadikan batu-batu ini menjadi anak Abraham”.
Artinya: lewat korban-Nya, Dia merubah dari batu menjadi keturunan Abraham (umat pilihan Tuhan).
JIKA BANGSA KAFIR TIDAK MENGEMBALIKAN PERPULUHAN= dikuasai roh jual beli. Akibatnya adalah
- Bangsa Kafir tetap menjadi batu yang mati/batu yang keras, tidak dibangun menjadi rumah Allah.
Batu yang mati/batu yang keras artinyahidup dalam suasana kutukan, seperti hidup ditengah batu-batu.
Dulu Yesus pernah dicobai, salah satunya adalah “jadikan batu menjadi roti”= seperti suasana “mau hidup tapi harus merubah batu menjadi roti”= suasana batu-batu.
- Sampai menjadi batu kilanganyang dibuang ke laut. Sehingga tenggelam dan tidak muncul-muncul lagi bahkan binasa bersama babel untuk selamanya.
Perpuluhan bukan soal berapa uangnya dll, tetapi soal kebenaran(“sepersepuluh”) dan pengakuannya(sudah punya toko/gaji tetapi semua berkat dari Tuhan).
Wahyu 18: 21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Batu kilangan ini batu yang paling keras.
- 1 Petrus 2: 5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Bukti yang kedua adalah kita harus menjadi“imamat kudus”= “imamat rajani”= imam-imam dan raja-raja.
Imam-imam adalah
- Seorang yang suci (hidup suci).
- Seorang yang memiliki/memangku jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
- Seorang yang beribadah dan melayani Tuhan.
Tugas dari seorang imam adalah
- Beribadah dan melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, dengan setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir.
Lewat penumpangan tangan (ditahbiskan), kita akan menerima karunia-karunia Roh Kudus. Karunia inilah yang menentukan jabatan. Contohnya:
- Karunia bermain gitar, maka jabatannya pemain musik.
- Karunia menimbang roh, maka akan ditahbiskan menjadi Gembala.
Kita harus berdoa supaya kita bisa melayani Tuhan dan mendapat penumpangan tangan, sehingga kita bisa melayani sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
- 1 Petrus 2: 9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tugas imam yang kedua adalah bersaksi:
- Bersaksi tentang kabar baik/firman penginjilan untuk membawa orang-orang berdosa menjadi percaya Yesus dan diselamatkan.
Kita harus memberitakan seperti bagaimana kita dulu telah dipanggil Tuhan “dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”= dari dosa kepada keselamatan.
- Bersaksi tentang kabar mempelai untuk membawa orang-orang yang sudah selamat, supaya disucikan, diubahkan sampai disempurnakan seperti Yesus.
- Aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan sampai tubuh yang sempurna.
AWASAN BAGI KITA! JIKA BANGSA KAFIR TIDAK MAU BERIBADAH DAN MELAYANI TUHAN DAN TIDAK MAU BERSAKSI, maka tetap menjadi anjing dan babi yang dipakai dalam pembangunan babel/mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya.
Ikut Tuhan itu ada tahap-tahapnya. Yang penting semuanya diatur oleh firman. Kita hanya membaca, mendengar dan mengikuti firman. Tuhanlah yang menata semuanya dari batu dan mulai dibangun menjadi rumah.
Senajis dan segagal apapun Bangsa Kafir, kalau masih mau membaca, mendengar, menuruti firman, maka pelan-pelan hidupnya akan ditata oleh Tuhan.
- Matius 21: 12-13
21:12. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
21:13 dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Bukti yang ketiga adalah menjadi rumah doa.
Rumah doa artinya
- Tempat hadirat Tuhan didalam kasih dan kuasa-Nya.
- Tempat berdoa dan menyembah Tuhan.
JIKA BANGSA KAFIR TIDAK MAU BERDOA DAN MENYEMBAH TUHAN, maka akan menjadi sarang penyamun yang akan dibinasakan selamanya.
“sarang penyamun”= tanpa kasih, yang ada hanya benci, dendam (kering rohani).
Roma 8: 26
8:26.Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Manusia daging ini tidak bisa berdoa dan menyembah Tuhan. Tetapi Roh Kudus yang menolong kita untuk bisa berdoa dan menyembah Tuhan (menyeru nama Yesus).
MALAM INIRoh Kudus menolong kita supaya kita bisa berdoa dan menyembah Tuhan.
Kalau menjadi rumah doa, hasilnya:
- Matius 21: 14
21:14 Maka datanglah orang-orang butadan orang-orang timpangkepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.
Hasil pertama: terjadi mujizat rohani, yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus:
- “timpang”= bercabang hati= hati bimbang diubahkan menjadi percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
- “buta”= mata tidak melihat Tuhan, mata melihat (berharap) kepada orang lain diubahkan menjadi hanya memandang Tuhan= hanya berharap kepada Tuhan.
- Jika sudah percaya dan berharap kepada Tuhan maka akan terjadi kesembuhan. Kalau terjadi mujizat rohani, maka mujizat jasmani juga akan terjadiyaitu
- Penyakit yang mustahil disembuhkan menjadi tidak mustahil= disembuhkan oleh Tuhan.
- Masalah yang mustahil menjadi tidak mustahil= ditolong oleh Tuhan.
Sampai jika Tuhan Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia yaitu menjadi mempelai wanitayang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk kebahagiaan perjamuan kawin anak dombasampai kebahagiaan kekal selama-lamanya (PUNCAK KEBAHAGIAAN).
Jika menjadi rumah doa,v maka ada hadirat Tuhan dalam kasih dan kuasa-Nya.
Ini berarti hidup kita selalu dalam mujizat Tuhan.
Kita hanya berseru kepada Tuhan, dan Tuhan akan menolong dan mengubahkan kita, sampai sempurna seperti Dia.
Tuhan memberkati.