Bersamaan dengan penataran imam dan calon imam VSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Wahyu 7: 4-87:4. Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikanitu: seratus empat puluh empat ribuyang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6. dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasyedua belas ribu,
7:7. dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8. dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Kita masih belajar tentang
METERAI ALLAH(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 28 Januari 2018).
Siapayang dimeteraikan dengan meterai Allah? Seratus empat puluh empat ribu orang dari dua belas suku Israel.
Ini yang disebut dengan
INTIdari mempelai wanita sorga; milik Tuhan selamanya.
Tetapi kalau kita baca secara keseluruhan, dari dua belas suku Israel yang dimeteraikan, tidak ada suku Dan, dan digantikan oleh suku Manasye (ayat 6).
Mengapa suku Dan tidak dimeteraikan oleh Allah?Karena suku Dan berubah dari keturunan Abraham--secara jasmani--
menjadi keturunan ular beludak(diterangkan mulai dari
Ibadah Doa Surabaya, 09 Februari 2018).Kejadian 49: 1749:17. Semoga Danmenjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludakdi denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
Sifat ular beludak adalah memagut/menggigit.
Kisah Rasul 28: 328:3. Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.
Rasul Paulus adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan--seorang imam dengan jabatan rasul. Kita juga imam: gembala, pemain musik dan lain-lain. Sekarang artinya menggigit tangan para imam. Hati-hati!
Mengapa tangan imam yang digigit/dipagut oleh ular beludak?- Keluaran 29: 9
29:9. Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka, kepada Harun dan anak-anaknya, dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka, maka merekalah yang akan memegang jabatan imam; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Demikianlah engkau harus mentahbiskan Harun dan anak-anaknya.
(terjemahan lama)
29:9. Maka hendaklah kauikatkan pinggang mereka itu, yaitu Harun dan anak-anaknya, dengan ikat pinggang itu dan ikatkanlah kopiah itu di atas kepalanya, supaya padanya imamat itu suatu hukum yang kekal selama-lamanya; dan hendaklah kaupenuhi tanganHarun dan tangan anak-anaknya.
Yang benar adalah tangan seorang imam dipenuhi dengan berkat-berkat dari sorga sehingga hidup dalam kelimpahan; kalau tidak mau jadi imam, salah sekali.
Hidup dalam kelimpahan artinya selalu mengucap syukur pada Tuhan, bisa mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan, sampai mencapai hidup kekal selamanya.
Itulah tangan seorang imam; seorang yang ditahbiskan Tuhan.
Yang pertama: jika tangan imam dipagut ular beludak, maka seorang imam tidak bisa mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan--jadi pencuri seperti Yudas Iskariot (serakah). Ini maksudnya ular memagut tangan imam.
Akibatnya: kehilangan meterai Allah--nama Yesus hilang--; tidak dimeteraikan seperti suku Dan; kehilangan hidup dalam kelimpahan, artinya: mulai suasana kutukan, letih lesu, beban berat, tidak bisa menjadi mempelai wanita sorga, tidak bisa hidup kekal dan binasa selamanya.
Ini maksud ular memagut tangan imam yang jelas dipakai oleh Tuhan.
Biar malam ini kita bergumullewat doa penyembahan, supaya tangan tidak dipagut ular, tetapi bisa mengembalikan milik Tuhan(persepuluhan dan persembahan khusus), tetap hidup dalam kelimpahan--siklus sorga yang tidak bisa dipotong oleh apapun--, sampai hidup kekal selamanya, dan tetap menjadi milik Tuhan selama-lamanya; tetap dimeteraikan oleh Allah selamanya.
Selalu saya terangkan, ada persepuluhan, ada makanan, kita praktikkan, langit terbuka, ada berkat-berkat berkelimpahan, lalu kita kembalikan persepuluhan lagi. Inilah siklus yang tidak bisa dipotong oleh krisis di dunia; siklus sorga sampai hidup kekal.
Ini pergumulan kita yang pertama, yaitu jangan sampai tangan dipagut oleh ular. Kita bergumul malam ini, sudah hidup dalam kelimpahan, mari kembalikan milik Tuhan, supaya siklus sorga tetap berjalan.
- Matius 6: 3
6:3. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
Tangan seorang imam dipenuhi oleh Tuhan dengan berkat sorga untuk hidup dalam kelimpahan sehingga bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan; bukan imam yang suka minta-minta atau mencuri.
Ini sama dengan domba yang digembalakan--di sebelah kanan--; imam yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Justru bagian yang lemah yang harus diperhatikan. Bagian yang terlemah itulah yang terpenting, seperti jantung. Kalau di sebelah kiri itu adalah kambing. Jangan sampai kita egois! Memberi dan mengunjungi contohnya: ibadah kunjungan-kunjungan, tim besuk.
Yang kedua: jika tangan imam dipagut oleh ular beludak, maka imam tidak bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Ini maksud dari ular beludak.
Tidak bisa memberi dan mengunjungi= menjadi kambing: egois, kikir, tidak bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--pembangunan Tabernakel dimulai dari persembahan; emas, perak--, berarti dipakai dalam pembangunan Babel, kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan, menjadi mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya. Ini sama dengan salah menggunakan berkat Tuhan.
Lewat doa penyembahan malam ini kita bergumulsupaya kita tidak salah menggunakan berkat Tuhan sehingga bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan; dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Ular beludak memagut tangan dari para imam supaya tidak bisa mengembalikan persepuluhan, keluar dari siklus sorga, masuk kutukan, sampai binasa. Kemudian tidak bisa memberi dan mengunjungi--menjadi kambing--, dan dipakai dalam pelayanan pembangunan Babel.
- Galatia 6: 11
6:11. Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutuliskepadamu dengan tanganku sendiri.
Rasul Paulus dulu menulis surat dengan tangannya sendiri.
Tangan seorang imam dipenuhi Tuhan dengan berkat rohani dan jasmani; diberi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, sehingga bisa melayani Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Rasul Paulus bisa menulis surat-surat dengan tangannya sendiri untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Surat-surat yang ditulis rasul Paulus berisi tegoran dan nasihat, supaya kita tetap hidup benar dan suci, dan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus--empat belas tahun di pengasingan, dia menulis empat belas surat, terutama untuk bangsa kafir.
Kalau tidak benar dan suci, kita akan masuk pembangunan babel. Sebab itu kita perlu jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Yang ketiga: jika tangan seorang imam dipagut ular, maka tidak bisa menulis surat-surat= tidak bisa melayani pembangunan tubuh Kristus; tidak benar dan suci, berarti tidak dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Artinya: imam mulai tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai meninggalkan jabatan pelayanan seperti Yudas Iskariot.
Yudas meninggalkan jabatan pelayanan--jabatannya diambil Matias--, hancur, hidupnya tidak indah, perutnya robek, isi perutnya terburai keluar, dan binasa selamanya.
Jabatan pelayanan itu keindahan.
Malam ini kita bergumulsupaya kita tetap bisa menggunakan tangan---jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--untuk melayani pelayanan pembangunan tubuh Kristus dengan setia dan benar, setia berkobar-kobar, dan setia bertanggung jawab, sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali, bahkan sempurna seperti Dia.
Inilah perjuangan kita hari-hari ini untuk menghadapi gigitan ular beludak. Suku Dan digigit dan tidak bisa dimeteraikan--tidak bisa menjadi inti mempelai Tuhan; dikeluarkan dari dua belas suku, dan diganti oleh suku Manasye; seperti Yudas Iskariot digantikan dengan Matias.
Mari bergumul! Bertahan semua! Jangan ragu-ragu menjadi seorang imam! Tidak dimiskinkan atau disengsarakan tetapi justru tangannya dipenuhi oleh Tuhan; hidup dalam kelimpahan, keindahan.
- 1 Timotius 2: 8
2:8. Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Tangan imam dipenuhi oleh Tuhan dengan berkat jasmani dan rohani, sehingga bisa diangkat untuk menyembah Tuhan dalam kesucian--kesucian secara lahir: perbuatan dan perkataan suci; kesucian secara batin: tidak ada marah, dan perselisihan--, kita mengalami pembaharuan.
Yang keempat: jika tangan imam dipagut ular, maka tidak bisa menyembah Tuhan.
Kita bergumulbersama Tuhan.
Kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, dimulai dari kuat teguh hati/tabah.
Kuat teguh hati menghadapi segala masalah, badai gelombang di tengah lautan!
Kita harus menghadapi ini semua dalam segala hal--masalah, pencobaan yang mustahil. Hadapi dengan kuat teguh hati, artinya:
- Tidak kecewa, putus asa dan meninggalkan Tuhan, tidak berharap yang lain, tetapi tetap percaya dan berharap Tuhan.
- Tetap menyeru nama Tuhan; tetap bergumul bersama Tuhan.
- Tetap berserah dan berseru pada Tuhan, dan Dia juga mengulurkan tangan-Nya bagi kita.
Beberapa contoh di Alkitab:
Matius 9: 18-25
9:18. Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Diadan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."
9:19. Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
9:20. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.
9:21. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
9:22. Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
9:23. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut,
9:24. berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia.
9:25. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu.
'menyembah Dia' = berserah dan berseru kepada Tuhan.
Kepala rumah ibadat gambaran dari gembala, hamba Tuhan, imam-imam, tetapi menghadapi masalah anak perempuannya yang meninggal dunia. Banyak kali imam menghadapi anak yang meninggal dunia, artinya:
- Secara jasmani:
- Masalah yang mustahil, yang tidak bisa ditolong dengan kedudukan sebagai imam-imam, hamba Tuhan, gembala. Kekayaan, kepandaian dan lain-lain juga tidak bisa menolong.
- Masa depan yang sudah gagal dan hancur.
- Hidup dalam kesusahan, penderitaan, dan air mata.
- Secara rohani:
- Kehancuran nikah dan buah nikah.
"Saya sebagai hamba Tuhan dulu takut punya anak, karena banyak kehancuran nikah dan buah nikah. Seorang ibu mengadu pada saya setelah mendengar firman di satu tempat: 'Bagaimana om, saya ditinggal suami saya, dan sekarang dia menikah lagi dan jadi gembala. Sudah ditahbiskan.' Saya bilang: 'Ibu diam saja, dengarkan firman.'"
Inilah kehancuran nikah dan buah nikah yang juga melanda rumah Tuhan; melanda imam-imam, gembala. Kita tidak boleh menutup mata. Ini pergumulan kita secara rohani.
- Mati rohani, tidak bisa makan firman, hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, tidak setia lagi dalam ibadah pelayanan; tidak bergairah dalam perkara rohani.
Ini yang kita hadapi.
Sudah mati, tetapi kepala ibadat ini percaya pada Tuhan (ayat 18) "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."Memang sudah tidak bisa ditolong secara jasmani dan rohani, tetapi masih ada harapan.
Bergumul, menyembah, mengangkat tangan kepada Tuhan!Yang penting jaga kesucian.
Malam ini bergumul sampai Tuhan mengulurkan tangan, dan semua masalah selesai pada waktunya.
Air mata dihapuskan, ada kebahagiaan sorga di dalam nikah dan buah nikah. Tidak ada yang mustahil!
Seorang laki-laki yang tersungkur menyembah Tuhan--suami, gembala--; mengangkat tangan kepada Tuhan; tidak bisa apa-apa, tidak berharap yang lain, tidak kecewa dan meninggalkan Tuhan; tidak putus asa. Tuhan selalu tolong kita. Malam ini kita bergumul.
Ada juga perempuan yang menghadapi pendarahan. Menghadapi masalah penyakit yang sudah mustahil, juga percaya--menjamah ujung jubah Tuhan-- dan berharap Tuhan. Tuhan tolong kita semua.
Inilah kuat dan teguh hati dalam menghadapi badai gelombang di tengah lautan dunia.
Kita juga kuat teguh hati untuk menghadapi kedatangan Yesus kedua kali.
Ini suatu pergumulan. Suku Dan disingkirkan, tetapi masih menantikan Tuhan.
Kejadian 49: 17-18
49:17. Semoga Danmenjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
49:18. Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya TUHAN.
Ayat 18 = suku Dan masih diberikan kesempatan. Tuhan tidak membuang selamanya.
Kita kuat teguh hati dalam menghadapi angin gelombang. Mari berserah dan berseru malam ini, kita bergumul bersama Tuhan. Kita juga kuat dan teguh hati dalam menghadapi kedatangan Yesus kedua kali; kita tetap setia, dengar firman, pegang teguh firman pengajaran yang benar dan taati. Ini yang penting!
Apapun keadaan kita dengarkan firman, pegang teguh firman pengajaran dan taati.
Sekalipun semua sudah hancur, tidak mungkin, sudah disingkirkan seperti Dan, tetapi masih diberi kesempatan untuk menantikan kedatangan Tuhan.
Kuat teguh hati untuk menantikan kedatangan Tuhan. Artinya: tetap mendengar firman pengajaran yang benar, sampai berpegang teguh dan praktik (taati). Itu saja urusan kita, dan ditambah setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan sampai Tuhan datang. Itu saja urusan kita.
Dengar terus pengajaran yang benar, jangan absen, dan mulai praktikkan apapun resikonya, ditambah setia berkobar-kobar sampai bisa menyembah Tuhan.
Hasilnya: kita akan mengalami mujizat pembaharuan demi pembaharuan--dari kehidupan yang seperti ular beludak disucikan dan dibaharui menjadi keturunan Abraham lagi--, sampai satu waktu sempurna seperti Yesus, mempelai wanita sorga, dimeteraikan oleh Tuhan, dan layak menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai.
Setan tahu kalau tangan imam dipenuhi Tuhan--diberkati dan melimpah--, karena itu tangan imam dipagut supaya:
- Menjadi pencuri seperti Yudas Iskariot (tidak mengembalikan persepuluhan)--meterai Tuhan dicabut.
- Tidak ingat pada yang lain (menjadi kambing-kambing yang egois)--dipakai dalam pembangunan Babel.
- Tidak bisa melayani, tidak setia lagi bahkan meninggalkan jabatan pelayanan--rasul Paulus dipagut tangannya supaya tidak bisa lagi menulis surat, tetapi ia tidak mau, ia tetap mempertahankan jabatan pelayanan sampai garis akhir.
- Tidak bisa menyembah; sudah berputus asa.
Mari, terus bergumul:
- Mulai dari mengembalikan persepuluhan.
- Bergumul untuk bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus--ingat sesama.
- Bergumul untuk tetap setia dalam ibadah pelayanan; dipakai dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan.
- Bergumul untuk menyembah Tuhan.
Tuhan tidak akan membiarkan kita tetapi Dia juga bergumul bersama kita.
Kuat teguh hati! Tetap berseru dan berserah kepada Dia!
Bapak, ibu, kaum muda, bergumul semua. Semua ada masalah, semua mati. Bergumul bersama Tuhan!
Bergumul bukan hanya untuk masalah kita, tetapi juga untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Imam memang harus menghadapi gigitan ular: angin badai dan gelombang, tetapi harus bertahan; kuat teguh hati sampai menghadapi kedatangan Yesus kedua kali. Kita tidak hancur dan gugur, sampai Dia menjamah kita, apapun masalah kita. Jangan putus asa dan kecewa! Mungkin mata masih memandang keadaan yang hancur, mati dan lain-lain, serahkan kepada Dia!
Tuhan memberkati.