Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir--percikan darah--, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di
LAODIKIA(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman--kita semua.
Wahyu 3: 21-22
3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang bersama Yesus, yaitu
duduk bersanding bersama Yesus di takhta sorga selama-lamanya; artinya mempelai wanita sorga--kita--duduk bersanding dengan Yesus--Mempelai Pria Sorga--di takhta sorga untuk selama-lamanya.
Hubungan Mempelai Pria dan mempelai wanita adalah hubungan nikah--
HUBUNGAN KASIH.
Dalam Tabernakel, ini digambarkan dengan 2 loh batu.
Jadi, jika kita mau duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selama-lamanya, maka kita
mutlak memiliki kasih Allah--2 loh batu.
Dua loh batu terdiri dari 2 bagian:
- Loh batu pertama: berisi 4 hukum, yaitu mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa, roh kita; mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Desember 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 13 Desember 2015).
- Loh batu kedua: berisi 6 hukum, yaitu mengasihi sesama yang mengasihi kita, mengasihi sesama seperti diri sendiri; bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Desember 2015).
AD 2. LOH BATU KEDUAMalam ini, kita belajar mengasihi sesama seperti diri sendiri adalah sama dengan
saling mengasihi--untuk bisa duduk di takhta sorga, kita harus saling mengasihi.
1 Yohanes 3: 11-14
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
3:13 janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
3:14 kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Saling mengasihi adalah
berita dari mulanya.
Istilah 'dari mulanya' adalah
logos/firman--pada mulanya adalah firman.
Jadi, berita
saling mengasihi merupakan berita dari mulanya; sama dengan
berita utama dari firman pengajaran yang benar--kabar mempelai--, yang lebih tajam
dari pedang bermata dua.
Mengapa demikan?Supaya kita bisa masuk persekutuan tubuh Kristus--dengan sesama--dan masuk persekutuan tubuh dengan Kepala pada saat kedatangan Yesus kembali kedua kali; kita terangkat di awan-awan dan mengalami sukacita kekal selamanya.
1 Yohanes 1: 1-4
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuandengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. '
sejak semula'= dari mulanya.
Sekarang kita masuk dalam persekutuan tubuh Kristus dengan sesama dulu.
Dimulai dari dalam nikah, kita harus salign mengasihi. Jangan seperti Kain yang membenci adiknya.
Kemudian di dalam penggembalaan; antar penggembalaan (ibadah kunjungan); sampai bangsa kafir dan Israel menjadi satu tubuh yang sempurna.
Jika di dalam nikah tidak bisa saling mengasihi--tidak menjadi satu--, bagaimana bisa masuk persekutuan tubuh Kristus yang sempurna antara Israel dengan kafir? Tidak akan bisa!
Sebaliknya, jika bangsa kafir dan Israel bisa menjadi satu tubuh, pasti nikah bisa menjadi satu.
Inilah kekuatan firman pengajaran.
Dasar persekutuan tubuh Kristus yang benaradalah
firman pengajaran yang benar.
Dalam menikah dasar yang dilihat bukan kaya/miskinnya dan lain-lain, tetapi harus berdasarkan firman pengajaran yang benar. Ini dasar yang utama.
Begitu juga ketika kita mau tergembala, bukan berdasarkan gereja besar/kecil, tetapi ada firman pengajaran yang benar sebagai kepala atau tidak.
Jika tanpa firman pengajaran yang benar--tanpa kepala--, akibatnya: menjadi tubuh tanpa kepala--kematian rohani, kegelapan, dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Firman pengajaran yang benar adalah
kekal.
Jadi persekutuan yang berdasarkan pengajaran benar adalah
persekutuan yang kekal.
Di dalam 1 Yohanes 3: 11-14 ada
2 macam kegerakan besaryang terjadi:
- Kegerakan pertama: (ayat 11) 'kita harus saling mengasihi;'=>kegerakan yang didorong oleh saling mengasihi/firman pengajaran yang benar. Menghasilkan kegerakan rohani yang mengarah pada persekutuan tubuh Kristus yang sempurna--bebas dari maut/kebinasaan (ayat 14: 'kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup').
- Kegerakan kedua: (ayat 12) 'bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya.'= Kain membunuh Habel karena persembahan Habel diterima TUHAN, sedangkan persembahannya tidak. Seharusnya ia belajar dari kekurangannya untuk diperbaiki, yaitu belajar pada TUHAN dan berfellowship dengan Habel.
Ini sama dengan kegerakan yang didorong oleh membunuh--kebencian tanpa alasan.
"Seperti kita sekolah. Sudah les dan lain-lain, tetapi masih belum bisa. Ada teman yang pandai, nah kita berteman dengan dia dan belajar dari dia. Begitu juga hamba TUHAN. Kalau pelayanan kita susah, tetapi orang lain dipakai TUHAN, mari berfellowship. Belajar kepada TUHAN dan lewat fellowship, maka kita akan ditolong.
Dulu saya juga sulit. Kalau ibadah hari minggu lumayan banyak, tapi mau ibadah selasa dan kamis, tidak banyak yang hadir. Tetapi setelah berfellowship dengan alm. Pdt. Pong Dongalemba--yang setiap ibadahnya selasa, jumat penuh--, saya mendapatkan. Akhirnya, selasa dan kamis mulai bertambah-tambah jemaat yang masuk."
Ini kuncinya, belajar pada TUHAN dan berfellowship, bukan malah iri.
Jika seperti Kain yang iri dan membunuh--kebencian tanpa alasan, maka akan menghasilkan kegerakan yang didorong oleh daging, sehingga mengarah pada Babel--mempelai wanita setan--yang akan dibinasakan.
Inilah 2 macam kegerakan. Yang pertama: kegerakan yang didorong oleh saling mengasihi dan mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Tapi ada juga kegerakan kedua: kegerakan yang didorong oleh membunuh--kebencian--dan mengarah pada kegerakan daging--pembangunan tubuh Babel--yang akan dibinasakan untuk selama-lamanya.
Malam ini, biarlah kita memiliki dua loh batu sehingga kita bisa saling mengasihi dan kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; untuk masuk Yerusalem baru/takhta sorga.
Kegerakan ini sama dengan kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Di dalam Matius 21, kegerakan Roh Kudus hujan akhir digambarkan dengan perjalanan terakhir TUHAN Yesus menuju Yerusalem dengan
naik keledai.
Keledai = bangsa kafir.
Jadi
TUHAN mau memakai kita--bangsa kafir--dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir sampai Israel dan kafir menjadi satu sempurna dan kita duduk bersanding dengan Dia di takhta Yerusalem baru/takhta sorga selama-lamanya.
Tinggal pilih! Kalau tidak mau ditunggangi TUHAN, maka akan ditunggangi oleh Bileam dan hanya menuju pada kutukan/kebinasaan.
Langkah-langkahkeledai dipakai oleh TUHAN:
- Langkah pertama: langkah penebusan--keledai ditebus oleh darah Yesus.
Saat keledai lahir, maka domba harus dibunuh; jika saat keledai lahir domba tidak dibunuh, maka keledai yang harus mati--dipatahkan batang lehernya.
Jadi tanpa penebusan, keledai lahir hanya untuk mati.
- Langkah kedua: langkah penyucian--keledai yang tertambat adalah keledai yang digembalakan dan disucikan.
- Langkah ketiga: langkah penyerahan diri kepada TUHAN--ada yang memberi pakaiannya, ranting-ranting dan sebagainya; kita dipakai dan ditunggangi oleh TUHAN.
- Langkah keempat: langkah penyembahan.
Matius 21: 8-9
21:8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
'diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan'= langkah penyembahan di dalam nama Yesus, bukan nama yang lain.
Praktikpenyembahan di dalam nama Yesus:
- 2 Timotius 2: 16-19
2:16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
2:17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhanhendaklah meninggalkan kejahatan."
Praktik pertama menyembah di dalam nama Yesus: meninggalkan kejahatan.
Yakobus 3: 6
3:6 Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatandan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Menjauhi kejahatan dimulai dari lidah, yang merupakan dunia kejahatan. Artinya: kita menjauhi dusta, fitnah, gosip, perkataan yang tidak suci, perkataan sia-sia, melemahkan orang lain dan lain-lain.
Biarlah lidahkita hanya menghasilkan perkataan yang benar dan baik--mulai dari dalam nikah--, sehingga ada urapan Roh Kudus dan terjadi kerukunan. Kalau tidak, justru kehancuran yang terjadi.
Mazmur 133: 1-3
133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Jika ada urapan Roh Kudus dan kerukunan, maka:
- apa yang tidak baik akan dijadikan baik dan indaholeh TUHAN,
- dan TUHAN memerintahkan berkat--ada kuasa pemeliharaanTUHAN secara ajaib.
Semua bergantung pada TUHAN. Mungkin menurut manusia tidak bisa, tapi jika TUHAN berkehendak, maka TUHAN sendiri yang akan memerintahkan berkat bagi kita. Sebaliknya, jika menurut manusia bisa, tetapi jika TUHAN tidak memerintahkan berkat, maka tidak akan bisa.
Oleh sebab itu, mari hari-hari ini kita jaga lidah supaya menghasilkan perkataan benar dan baik.
- Filipi 2: 8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Praktik kedua menyembah di dalam nama Yesus: taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara; seperti Yesus yang taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
Ingat! Jangan suka membantah/memberontak!
Jika kita taat, hasilnya: kita mengalami kuasa nama Yesusuntuk mengalahkan setan tritunggal yang merupakan sumber masalah--kita mengalami kuasa pertolongan TUHANdari segala masalah kita bahkan sampai yang mustahil sekalipun.
Kalau setan tritunggal saja salah, apalagi manusia biasa. Jangan main-main dengan orang taat!
Malam ini, mari kita saling mengasihi, supaya bisa dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/kegerakan Roh Kudus hujan akhir; seperti keledai yang tak berharga tetapi mau ditunggangi oleh Yesus sampai masuk Yerusalem baru; sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga.
Jaga langkah-langkah untuk bisa dipakai oleh TUHAN: langkah penebusan, langkah penggembalaan/penyucian, langkah penyerahan diri, sampai langkah penyembahan.
Langkah penyembahan yaitu kita menyembah dalam nama Yesus.
Praktiknya:
- Yang pertama: menjauhi kejahatan; menjaga lidahyang merupakan dunia kejahatan, supaya kita bisa menghasilkan perkataan benar dan baik.
Hasilnya: ada urapan Roh Kudus dan terjadi kerukunan, sehingga TUHAN akan memerintahkan berkat dan semua dijadikan indah dan baik pada waktunya.
Jaga lidah, sebab lidah adalah penentunasib kita baik atau buruk.
- Yang kedua: taat dengar-dengaran.
Hasilnya: kita mengalami kuasa kemenangan atas setan tritunggal dan kita akan mengalami kuasa pertolongan TUHAN yang ajaib, apa yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Jangan suka membantah/memberontak, sebab akan dikalahkan oleh setan tritunggal dan hidup kita akan hancur.
- Ibrani 1: 3-4
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
1:4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
'mengadakan penyucian dosa'= mengadakan penyucian terakhir--percikan darah.
Praktik ketiga menyembah di dalam nama Yesus: kita harus mengalami percikan darah/penyucian terakhir sampai mengambil aib dosa--dosa-dosa yang tersembunyi, dosa-dosa yang tidak disadari, dan dosa-dosa yang sudah menjadi tabiat/mendarah daging. Orang bodoh bisa dipakai oleh TUHAN, tetapi kalau bertabiat malas, tidak akan bisa dipakai TUHAN, sebab ia jahat dan malas. Seringkali tidak sadar karena sudah menjadi tabiat.
Tabiat/aib bangsa kafir:
- Seperti anjing dan babi, yaitu mengulang-ulang dosa sampai puncaknya dosa, baik lewat perkataan dan perbuatan. Biar kita disucikan malam ini.
- Selalu kuatir tentang apa yang dimakan, diminum, dipakai, masa depan dan lain-lain.
Kekuatiran membuat kita tidak bisa benar dan setia--malas dan jahat--yang akan dibinasakan.
Tadi, ranting-ranting dan pakaian dilempar, ini artinya sudah disucikan dari kekuatiran.
Buktikita disucikan dari kekuatiran adalah kita bisa memberikan segala sesuatu untuk dipakai--ditunggangi--TUHAN, bahkan sampai menyerahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN; percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN.
Yesaya 4: 1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuanakan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
'tujuh orang perempuan'= tujuh sidang jemaat bangsa kafir.
'seorang laki-laki'= Yesus.
'ambillah aib yang ada pada kami'= inilah doa kita hari-hari ini, bukan lagi minta berkat dan lain sebagainya, tetapi mohon kepada TUHAN untuk membukan segala aib yang tersembunyi dan biar TUHAN mengambil segala aib kita.
Kalau aib diambil, hasilnya: semuanya mengalir--tidak mungkin tidak--; semakin disucikan, semakin TUHAN perhatikan hidup kita, sampai nama-Nya dilekatkan pada nama kita--kita menjadi mempelai wanita-Nya yang sempurna dan siap terangkat di awan-awan yang permai; siap duduk bersanding dengan Diadi takhta sorga selama-lamanya.
Apapun keadaan kita malam ini, menyeru dan menyembah kepada Yesus. TUHAN mau memakai kita semua.
Jauhi kejahatan, serukan nama Yesus dengan
ketaatandan
percikan darah--sengsara untuk diambil aibnya oleh TUHAN--, maka kuasa nama Yesus akan menolong kehidupan kita.
TUHAN memberkati.