Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Malam ini kita belajar bersama Lempin-El 'Kristus Ajaib'.
Keluaran 25: 3725:37.Haruslah kaubuat pada kandilitu tujuh lampudan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya.
Ini tentang kandil/pelita emas.
Kandil/pelita emas terdiri dari dua bagian:
- Kandilnya/kaki dian emasnya yang terbuat dari emas.
- Tujuh lampu/pelitanya.
Sekarang kita bicara tentang
PELITA/LAMPU.
Yang penting pada pelita supaya bisa menyala adalah
harus ada api dan minyak.
Minyak menunjuk pada Roh Kudus; api menunjuk pada kasih Allah.
Biarlah malam ini kita berdoa menyembah Tuhan, kita mohon
API KASIH ALLAHdicurahkan di tengah-tengah kita sekalian, supaya pelita tetap menyala selamanya.
Ada tiga aktifitas api/kasih Allah:
- Aktifitas pertama: api kasih Allah memberi panas.
Artinya: selalu menghangatkan kerohanian kita, supaya tidak masuk musim dingin rohani.
Kalau rohani kita selalu dihangatkan, hasilnya: kita selalu SETIA DAN BERKOBAR-KOBARdalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal atau sampai Tuhan datang kembali kedua kali. Kita pertahankan api kasih Allah; kita mohon lewat doa penyembahan, supaya Dia mengirimkan api kasih Allah di tengah-tengah kita untuk menghangatkan kerohanian kita.
Kalau api padam, bahaya, karena akan masuk musim dingin rohaniseperti dialami Petrus. Hati-hati, mulai dari gembala.
Lukas 22: 54-55
22:54.Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.
22:55.Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang apidan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.
'Petrus mengikut dari jauh'= Petrus mulai mengikut dari jauh. Karena dingin, mulai menyalakan api lain, bukan api pelita, dan berdiang di situ.
Inilah praktik masuk musim dingin rohani; api kasih Allah sudah padam:
- 'Mengikut Yesus dari jauh'= tidak setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Mulai dari gembala. Kalau gembala tidak setia dan berkobar, seluruh jemaat akan masuk musim dingin semua. Ukurannya mulai dari gembala, karena itu ayat mengatakan: gembala dibunuh, domba-domba tercerai-berai.
Petrus adalah seorang gembala, dan ia menjadi sasaran.
Karena api kasih Allah tidak ada, maka Petrus berdiang pada api asing: pergaulan dunia, api daging, api dosa--mulai jatuh dalam dosa.
Akibatnya: Petrus menyangkal Tuhan tiga kali--menyangkal Allah Tritunggal.
Kalau sudah tidak setia, satu waktu akan menyangkal, tinggal tunggu waktu. Kalau sudah tidak setia--api kasihnya sudah padam--, pasti mencari api yang lain: api pergaulan dunia, api daging--keinginan dan hawa nafsu daging--, dan api dosa sampai puncaknya dosa.
Hati-hati! Minta malam ini supaya api kasih Allah sungguh-sungguh dikirimkan pada kita semua.
- Roma 1: 27
1:27.Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahimereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Praktik kedua dingin rohani: menyala-nyala dalam berahi. Ini bahaya! Perhatikan!
Kalau api kasih Allah sudah padam--tidak setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, dan berdiang pada api asing--, ia akan mulai menyangkal Tuhan, dan menyala-nyala dalam berahi--jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan (dosa percabulan), yang akan dibinasakan selama-lamanya. Hati-hati dengan dosa percabulan lewat tontonan dan lain-lain, sampai penyimpangan (laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan), nikah yang salah.
Mari, minta kasih Allah supaya kita tidak dingin rohani, tetapi selalu setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan; kita selalu hidup benar dan suci di dalam Tuhan.
- Aktifitas kedua: api kasih Allah memberi terang.
Artinya: tidak ada yang disembunyikan.
Jadi kita tidak boleh menyembunyikan sesuatu dalam ibadah pelayanan dan nikah rumah tangga. Harus TERANG-TERANGAN!
Mengapa? Kalau menyembunyikan sesuatu, akibatnya fatal.
Contoh:
- Raja Daud.
2 Samuel 12: 12-13
12:12.Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
12:13.Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
Daud menyembunyikan sesuatu yaitu dosa percabulan--dia berzinah dengan Batsyeba--, dan dosa kejahatan-membunuh suami Batsyeba, Uria. Kalau Daud melakukan dosa dengan sembunyi-sembunyi, maka Tuhan menyatakannya dengan terang-terangan, sehingga Daud dipermalukan.
Lebih baik kita menyelesaikan semua saat firman menusuk kita.
Untunglah Daud mengaku dosa saat Natan menyampaikan firman yang keras, dan ia diselamatkan, tidak mati.
Kalau Herodes, tidak mau mengaku, pedang firman datang, ia malah berbuat jahat, Yohanes Pembaptis malah dipenjara sampai dipenggal. Akibatnya, ia sekeluarga tidak selamat.
- Yudas Iskariot menyembunyikan sesuatu dalam ibadah pelayanan yaitu keinginan akan uang. Dia mencuri milik Tuhan--sekarang persepuluhan dan persembahan khusus. Jangan sembunyi-sembunyi! Berbahaya sekali! Bahkan Yudas tidak mau mengaku dosa sekalipun sudah ditusuk pedang firman.
Akibatnya: ia binasa; perutnya pecah dan isi perutnya terburai ke luar. Artinya: dosanya dinyatakan secara terang-terangan oleh Tuhan tetapi ia tidak dapat pengampunan lagi; binasa selamanya.
Setiap tusukan pedang ini membantu kita.
Firman yang keras dan tajam adalah wujud api kasih Allah kepada kita--memberi terang. Jangan sembunyi-sembunyi! Untung Daud mengaku setelah dapat tusukan pedang, sekalipun ia dipermalukan, tetapi ia selamat.
Tetapi Yudas Iskariot sembunyi-sembunyi, sudah ditusuk pedang firman: Siapa mencelupkan roti bersama Aku, dialah itu,dia tetap tidak mau mengaku, sehingga ia binasa; perutnya pecah dan isi perutnya terburai ke luar--dosanya dinyatakan secara terang-terangan oleh Tuhan, tetapi ia tidak mendapat pengampunan dosa; dia binasa selamanya.
Mari, manfaatkan kasih Allah. Kasih Tuhan itu bagaikan api yang memberi terang, sehingga yang tersembunyi bisa diselesaikan.
Amsal 10: 12
10:12.Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.
Kasih Allah menutupi segala dosa kitasampai puncaknya dosa, sampai tidak ada bekasnya lagi; kita seperti tidak pernah berbuat dosa--seperti terang api mengusir segala kegelapan. Itu kekuatan kasih Allah.
Buktinya: kita tidak berbuat dosa lagi. Jangan bertahan pada dosa! Berpikirpun jangan! Kalau pikiran diganggu, sebut: Darah Yesus!Ingat kasih Allah! Jangan sembunyikan, satu waktu akan dibuka oleh Tuhan. Kalau terus sembunyi, khawatirnya adalah tambah keras saat firman datang, dan satu waktu meledak.
Biarlah malam ini kalau firman menusuk/menunjuk dosa yang disembunyikan, mari kita selesaikan. Kita mengaku seperti Daud; mengaku pada Tuhan dan sesama, supaya kasih Allah menutupi segala dosa dan puncaknya dosa, sampai tidak ada bekasnya--tidak ada kegelapan sama sekali. Kita tidak berbuat dosa lagi, tetapi hidup benar dan suci.
Yakinlah! Asal tidak berbuat dosa lagi, berarti sudah selesai. Akui pada Tuhan dan sesama, dan jangan berbuat lagi. Terang itu sudah menerangi kegelapan. Kasih menutupi dosa, tidak ada lagi kegelapan, dan kita bisa hidup benar dan suci.
Pelita harus menyala! Kalau pelita mau menyala, harus ada api dan minyaknya. Harus ada apinya--kasih Allah. Jangan sampai masuk musim dingin. Petrus hebat, tetapi kalau sudah masuk musim dingin, tidak mampu.
Tetap pertahankan kasih Allah!Kalau sudah tidak setia, berjuang lagi! Jangan ikuti kelemahan kita! Kalau sudah musim dingin, bahaya. Seperti Petrus, sudah mengikut dari jauh, pasti menyangkal, ditambah juga pasti jatuh dalam dosa--menyala-nyala dalam berahi.
"Mohon maaf, setiap kali pengakuan kejatuhan dosa, yang paling banyak terjadi pada jam-jam ibadah. Pada jam ibadah dia tidak beribadah, di situlah ia mengalami kejatuhan. Jangan main-main! Tuhan tolong kita."
Kalau sudah jatuh, jangan sembunyi-sembunyi! Selesaikan! Yang gelap sudah ditutup oleh terang, sudah tidak ada lagi. Buktinya kita tidak berbuat dosa lagi, tetapi hidup benar dan suci. Di situ ada kasih Allah.
Tadi, setia dan berkobar, itu bukti ada kasih Allah di dalam hidup kita.
- Aktifitas ketiga: api kasih Allah memberi energi/kekuatan kepada kita.
Untuk apa?
- Untuk dapat melakukan apa saja dalam ibadah pelayanan. Kalau ada kasih, pasti bisa.
"Tadi kesaksian, itu betul. Biar kita lapar, kalau baca di Ibrani, rasul-rasul digergaji, di padang gurun dan lain-lain, kok bisa kuat? Kalau manusia daging tidak kuat. Bisa kuat karena ada api kasih Allah, itu kekuatan ekstra bagi kita. Mungkin orang bingung dari kuliah/kerja pergi ibadah. Dari mana itu? Semua dari kekuatan kasih Allah. Kalau dari api daging, sebentar lagi akan habis. Begitu juga kalau jadi gembala,kalau tidak ada kasih Allah, sebentar saja akan hilang. Tidak mampu kalau menggunakan emosi daging, kekuatan daging atau kepandaian. Harus ada kasih Allah!"
Api kasih Allah membuat kita mampu melakukan apa saja dalam ibadah pelayanan, di mana saja, kapan saja, situasi dan kondisi apa saja.
Dalam nikah rumah tangga juga. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan (ibadah dan nikah). Rumah Tuhan dan rumah tangga merupakan dua rahasia besar, dan tidak bisa dipisahkan.
Untuk bisa melakukan apa saja di dalam nikah rumah tangga harus ada api kasih Allah.
- Yang kedua: kasih Allah untuk menjadikan kita KUAT TEGUH HATI, artinya:
- Hati tidak lemah--tidak tersandung--; tetap melayani Tuhan sampai garis akhir. Hati-hati, banyak sandungan berupa dosa dan manusia. Tetapi kalau ada kekuatan kasih Allah kita tidak akan pernah tersandung dan tidak jadi sandungan.
Kalau tersandung, bahaya, apalagi dalam panggilan dan pilihan; berhenti beribadah melayani Tuhan. Habis, banyak tersandung di depan pintu sorga; tinggal masuk tetapi tersandung.
Sekian tahun dia melayani, tiba-tiba berhenti. Benar-benar mengerikan.
"Saya menangis mendengar kesaksian seseorang, sudah empat puluh tahun melayani tetapi berhenti, padahal belum sampai setahun kemudian dia meninggal. Mendengar itu saya bukan menghina, tetapi menangis. Orangnya sendiri yang bersaksi. Hati saya trenyuh. Coba kalau dia bertahan sampai garis akhir, luar biasa, empat puluh tahun melayani. Saya baru dua puluh lima tahun jadi gembala. Tidak gampang. Mari, sungguh-sungguh hari-hari ini!"
Kalau hati lemah, akan gampang tersandung dan tersinggung.
- Hati tidak bimbang, tetapi percaya kepada Tuhan.
Kalau bimbang seperti Petrus, akan tenggelam. Begitu bimbang, akan turun:
- Bimbang terhadap pribadi Tuhan= bimbang pada pengajaran yang benar. Pasti tenggelam, tidak bisa tegak.
Kalau dilanjutkan, akan tenggelam di lautan api dan belerang.
Tidak bimbang pada pribadi Tuhan= berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
- Bimbang pada kuasa Tuhan= berharap yang lain; tidak melihat Tuhan. Ini juga merosot.
Tidak bimbang pada kuasa Tuhan= mengandalkan kuasa Tuhan.
Kalau tidak bimbang pada pribadi dan kuasa Tuhan, kita tidak akan merosot, tetapi terangkat. Memang diizinkan ada ujian. Namanya kita mau berpegang pada sesuatu, memang diizinkan tenggelam. Kalau tidak, tidak akan butuh sesuatu.
Tetapi kalau diizinkan tenggelam, siapa yang kita pegang? Petrus hampir tenggelam, siapa yang dia pandang? Temannya di kapal atau Yesus. Kita dilatih. Kalau semua merosot, kita sedang dilatih, kita memandang Tuhan atau yang lain. Jangan pandang yang lain!
"Kalau pakai logika, misalnya mau membangun gereja, butuh dana. Satu Yesus atau seribu orang? Kalau seribu orang patungan lima ribuan, sudah selesai gerejanya kalau di gereja. Tetapi kalau itu yang dipandang, justru akan merotoli. Pandang Yesus dan kita akan terangkat."
Kalau ada kemerosotan, berarti kita tidak fokus pada pengajaran dan kuasa-Nya. Andalkan kuasa Tuhan sekalipun kita punya segala sesuatu, dan Dia akan mengangkat kita.
- Tidak kecewa/tawar hati, putus asa dan tinggalkan Tuhan, tetapi tetap menyembah Tuhan. Ini kekuatan kasih Allah. Apapun yang terjadi pada kita, kita tetap menyembah Tuhan! Itu saja. Kalau berhasil, tidak bangga juga.
Menyembah Tuhan dengan kuat teguh hati, itu seperti bayi yang menangis. Mau apa lagi? Tidak ada susu, ia akan terus menangis sampai ada. Kita seringkali kurang tekun, baru puasa tiga hari, tidak ada pertolongan lalu berhenti. Salah! Harus kuat teguh hati!
Kalau bayi butuh sesuatu dan belum ada, dia akan terus menangis.
Malam ini, kita tetap menyembah Tuhan apapun yang kita lihat. Kita hanya seperti bayi yang menangis; hanya berharap dan mengangkat tangan pada Tuhan; hanya berserah dan berseru sampai tangan kasih-Nya diulurkan kepada kita semua.
Malam ini, tunjukkan apa kelemahan dan kekurangan kita! Waktu bayi menangis, tidak ada kehebatan yang ditunjukkan, tetapi selalu kekurangannya. Kita kecil, tidak berdaya, tunjukkan pada Tuhan! Hanya berserah dan berseru pada Tuhan, sampai Dia mengulurkan tangan kasih-Nya kepada kita untuk mengadakan mujizatdi tengah-tengah kita:
- 1 Tawarikh 28: 20
28:20.Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Yang pertama: kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Kita yang kecil dan tidak berdaya seperti bayi, asalkan kuat teguh hati--tidak lemah, tidak bimbang, tidak putus asa, tetapi hanya menyembah Tuhan--, kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--'sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai'; selesai artinya sempurna.
Kita dipakai dalam bidang apa saja.
- Yang kedua: 'sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai'= tangan kasih Allah menyelesaikan semua masalah yang mustahiltepat pada waktunya; Dia membuat semua berhasil dan indah pada waktunya.
Yakinlah pada Tuhan! Ada halangan apa saja, Tuhan mampu.
"Dulu di desa, ada penutupan gereja, saya dipanggil, ada suratnya. Tetapi Tuhan bisa tolong. Saya menghadap ke Danramil, dia sampaikan: Sudah ditutup, dik. Saya diberi hikmat oleh Tuhan untuk bicara, dan terakhir dia berkata: Saya yang akan melindungi gereja adik. Sampai hari ini gerejanya ada. Saya tidak punya pengalaman, tidak bisa apa-apa, dan Tuhan benar-benar tolong. Mari sungguh-sungguh! Dikirim ke Amerika tidak bisa bahasa inggris. Mau masuk, orang yang pintar bahasa inggris diusir. Saya sudah kecut, tetapi saya berdoa: Tuhan tolong. Tidak ditanya apa-apa, dan bisa masuk. Semua bisa. Masalah apapun, Tuhan bisa tolong.
Tadi kesaksian dari pemimpin pujian, saya memang sendirian, tidak punya beras, air, uang, tetapi Tuhan bisa tolong. Karena itu saya yakin, kasih Tuhan tidak bisa dibendung oleh apapun juga. Saya tidak pernah minta atau hutang, tetapi Tuhan tolong."
Malam ini juga, kuat teguh hati, semua selesai, berhasil dan indah.
- Sampai kalau Tuhan datang, kita diubahkanmenjadi sempurna seperti Dia; kita mengasihi Tuhan lebih dari semua, dan Dia mengasihi kita. Kita bersama Dia selamanya.
Mari mengasihi Tuhan lebih dari semua. Kita hanya menyembah kepada Dia. Serahkan semua, jangan takut! Jangan kecewa, putus asa dan bangga dengan sesuatu. Kalau bangga, pasti kecewa.
Seperti bayi-bayi, kita hanya menangis pada Tuhan. Kuat teguh hati:
Saya tidak akan berhenti sampai Tuhan mengulurkan tangan kasih-Nya kepadaku.Membutuhkan apa saja, bayi hanya menangis. Tetap mengasihi Tuhan, jangan putus asa dan kecewa! Tuhan hanya mau melihat sejauh mana kita mengasihi Dia. Justru di saat-saat penderitaan, kekurangan, kemerosotan, biarlah kita tetap mengasihi Tuhan.
Kalau sudah loyo:
Kok begini? Kok tidak ada pertolongan?Merasa tidak mampu, mari semangat lagi, menangis kepada Tuhan; mengasihi Dia lebih dari semua.
Serahkan semua kepada Dia! Serahkan hidup kepada Dia!
Tuhan memberkati.