Bersamaan dengan doa puasa session IIISalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 6b-7
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; (6b)di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhlukpenuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasaryang sedang terbang.
Di pulau Patmos, rasul Yohanes melihat empat makhluk di sekeliling takhta sorga; Musa melihat empat tiang pintu tirai.
Empat mahkluk/empat tiang pintu tirai adalah
empat orang yang pernah hidup di dunia dalam suasana takhta sorga, sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga.
Empat orang tersebut adalah Henokh, Musa, Elia, dan TUHAN Yesus.
Di ayat 7, empat makhluk ini memiliki empat muka--empat sifat tabiat Yesus--:
- Makhluk yang pertama memiliki muka seperti singa. Ini menunjuk pada sifat tabiat Yesus sebagai raja.
- Makhluk yang kedua memiliki muka seperti anak lembu. Ini menunjuk pada sifat tabiat Yesus sebagai hamba.
- Makhluk yang ketiga memiliki muka seperti manusia. Ini menunjuk pada sifat tabiat Yesus sebagai manusia.
- Makhluk yang keempat memiliki muka seperti burung nasar. Ini menunjuk pada sifat tabiat Yesus sebagai anak Allah.
Kalau empat titik ini ditarik garis, akan menunjuk pada
salib(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 05 Juni 2016).
Yesus sebagai anak Allah, imbangannya adalah Yesus sebagai manusia--garis vertical.
Yesus sebagai raja, imbangannya Yesus sebagai hamba--garis horisontal.
Jadi, empat makhluk adalah kehidupan yang mengalami salib, sehingga bisa hidup di dunia dalam suasana takhta sorga, sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga.
Begitu juga dengan kita.
Kita juga harus mengalami salib, supaya hidup di dunia dalam suasana takhta sorga, sampai nanti benar-benar terangkat ke takhta sorga.
Salah satu bentuk salib adalah
doa puasa, seperti yang hari ini kita lakukan.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging. Kalau ditambah dengan puasa, ini adalah
proses untuk mempercepat perobekan daging.
Kalau daging dirobek, kita akan
mengalami pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
TENTANG BERPUASA
Markus 2: 19-20
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasasedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.
2:20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
'
mempelai itu diambil dari mereka'
= Yesus diambil dari mereka.
Waktu berpuasaadalah saat Mempelai Pria diambil dari kita--saat kita terpisah dari Yesus.
Bukti kita terpisah dari Yesus:
- Kita ingat saat Yesus naik ke atas gunung, di bawah gunung--terpisah dari Yesus--ada penyakit ayan.
Penyakit ayan menunjuk pada masalah yang tidak pernah selesai--kalau sakit ayan, sembuh, kambuh lagi, sembuh, kambuh lagi, begitu seterusnya. Inilah saat kita terpisah dari TUHAN.
- Bukti kedua: Yesus belum datang kembali kedua kali, itu adalah saatnya kita berpisah dengan TUHAN.
Jadi, saat kita mengalami masalah yang tidak pernah selesai--seperti menghadapi penyakit ayan--, ambillah waktu untuk berpuasa. Tetapi, sekalipun tidak ada masalah, kita juga berpuasa, karena Yesus belum datang kembali kedua kali--supaya kita tetap ada gairah untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali.
Jadi,
tujuan berpuasaadalah
- Supaya kita bisa menyatu dengan Yesus mulai dari sekarang, sehingga semua masalah selesai.
- Lebih lanjut, kita bisa menyatu dengan Yesus selama-lamanya pada saat saat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Hasil puasa: pembaharuan.
Markus 2: 21-22
2:21 Tidak seorangpun menambalkan secarik kainyang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.
2:22 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulityang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Ada
2 macam pembaharuandalam doa puasa:
- Pembaharuan pakaian= pembaharuan solah tingkah laku/perbuatan kita--yang kelihatan di luar.
Pakaian lama = perbuatan-perbuatan yang jahat dan najis--pakaian yang robek-robek.
Pakaian baru = perbuatan yang benar, suci, dan baik.
Jadi, pembaharuan pakaian adalah pembaharuan dari perbuatan jahat dan najis menjadi perbuatan benar, suci, dan baik.
Kalau kita merasa kita terus berbuat jahat dan najis sekalipun sudah berdoa, dengar firman, dan sudah tekun dalam tiga macam ibadah pokok, maka harus ditambah dengan puasa sehingga terjadi pembaharuan.
Kalau kita mengalami pembaharuan pakaian terus menerus, satu waktu akan menjadi pakaian putih yang berkilau-kilauan--pakaian mempelai--, kita siap menyambut kedatangan Yesus kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
Kita berusaha supaya ada perbuatan benar, suci, dan baik, bukan perbuatan jahat dan najis. Kita berubah, sampai satu waktu kita memakai pakaian putih yang berkilau-kilauan--pakaian mempelai.
- Ayat 22= pembaharuan kirbat; botol dari kulit--tempat menampung air--= pembaharuan hati, yaitu:
- Matius 24: 12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasihkebanyakan orang akan menjadi dingin.
Menjelang kedatangan TUHAN kedua kali, ada yang namanya hati yang dingin/beku.
Hati yang dingin/beku = tanpa kasih.
Praktiknya: durhaka; sama dengan hati yang tidak taat dengar-dengaran.
Petrus dan kawan-kawan diperintahkan TUHAN menjadi penjala manusia, tetapi setelah Yesus mati, mereka kembali menjadi penjala ikan.
Akibatnya, gagal dan telanjang--dipermalukan.
Tidak taat, itu sama dengan gagal dan telanjang.
Jadi, perhatikan saat-saat kita mendengar firman, harus sungguh-sungguh. Bagaimana bisa taat kalau mendengar saja sudah tidak sungguh-sungguh?
Mulai dari mendengar firman harus sungguh-sungguh, sampai bisa taat dengar-dengaran.
Kalau tidak taat--baru mendengarnya sudah salah--, maka mau berbuat apapun, hasilnya sama saja yaitu hanya gagal dan telanjang.
Murid-murid sepanjang malam bekerja keras dan mengandalkan smeua--hebat--, tetapi hasilnya hanya kegagalan dan telanjang--berbuat dosa. Perhatikan baik-baik!
Tetapi kalautaat,hasilnya:berhasil dan indah.
Inilah yang harus dibaharui, yaitu hati yang dingin--tanpa kasih--, yaitu tidak taat dengar-dengaran/durhaka.
Lewat doa puasa, hati yang tidak taat dibaharui menjadi hati yang taatdengar-dengaran--mengasihi TUHAN lebih dari semua.
Hasilnya: TUHAN membuat hidup ktia berhasil pada waktunya. Mungkin tidak pandai dan sebagainya, tetapi kalau taat, kita berada di dalam tangan TUHAN dan TUHAN yang membuat kita pasti berhasil.
- Markus 7: 21-23
7:21 Sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiranjahat, 1percabulan, 2pencurian, 3pembunuhan,
7:22 4perzinahan, 5keserakahan, 6kejahatan, 7kelicikan, 8hawa nafsu, 9iri hati, 10hujat, 11kesombongan, 12kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Yang kedua adalah hati yang gelap; sama dengan hati yang jahat dan najis.
Hati dan pikiran jahat itu satu bagian, bagaikan meja; di Tabernakel ada alat: meja roti sajian.
Hati yang jahat dan najis diisi dengan 12 keinginan jahat dan najis:
- Percabulan,
- pencurian,
- pembunuhan,
- perzinahan,
- keserakahan,
- kejahatan,
- kelicikan,
- hawa nafsu,
- iri hati,
- hujat: mulai dengan memfitnah, sampai menghujat,
- kesombongan,
- kebebalan= tidak bisa dinasihati. Marah atau melawan saat dinasihati, itu sudah bebal. Bahaya!
Ini yang harus disucikan/diubahkan.
Lewat berpuasa, hati yang jahat dan najis diubahkan menjadi hati yang terang/suci--berisi 12 roti.
Di atas meja roti sajian ada 12 roti yang disusun menjadi 2 susun, masing-masing 6 roti--66. Angka 66 menunjuk pada alkitab--firman pengajaran yang benar/pedang firman yang selalu menyucikan. Sebab itu, supaya hati tetap suci/terang, harus dijaga supaya hati berisi pedang firman.
- 1 Korintus 8: 7-9
8:7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
8:8 "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
Yang ketiga: hati nurani yang lemah,artinya
- Gampang tersandung.
- Gampang kecewa dan putus asa.
- Gampang bangga akan sesuatu.
- Gampang cemar, yaitu tanpa pendirian--hanya ikut-ikutan--, sehingga mengikuti teman-temannya berbuat apa. Ini yang bisa membentuk golongan-golongan--golongan yang berkuasa, yang memiliki uang dan sebagianya--; bukan mengikut TUHAN--pengajaran yang benar.
Lewat doa puasa, kita mengalami pembaharuan dari hati yang lemah menjadi kuat dan teguh hati, yaitu:
- Tidak gampang tersandung, kecewa, putus asa, dan bangga, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
- Tidak cemar--tidak gampang ikut-ikutan--, tetapi memiliki pendirian yang kuat terhadap firman pengajaran yang benar.
Inilah puasa kita. Kita mengalami pembaharuan pakaian: dari perbuatan jahat dan najis, menjadi
perbuatan benar, suci, dan baik--berkenan pada TUHAN. Satu waktu akan menjadi pakaian mempelai.
Kemudian pembaharuan krbat--hati--: hati yang dingin/tidak taat/durhaka menjadi
taat; hati yang gelap--jahat dan najis--menjadi
hati yang terang/suci; dan hati nurani yang lemah menjadi
kuat teguh hati.
Jadi, lewat doa puasa kita memiliki hati yang baru, yaitu hati yang taat dengar-dengaran, suci, dan kuat teguh hati; sehingga bisa
menjadi tempatnya anggur baru--kuasa Roh Kudus.
Mari, pada doa puasa ini, siapkan pembaharuan pakaian--perbuatan-perbuatan termasuk perkataan yang benar dan baik--,t etapi juga persiapan untuk pembaharuan hati--hati yang taat, suci, dan kuat teguh hati. Ini sebagai tempatnya anggur baru; tidak akan tumpah dan hancur kantongnya.
Tampung Roh Kudus malam ini!
Tanpa Roh Kudus, manusia daging tidak mampu apa-apa. Hanya seperti tongkat kayu yang mati, rapuh, hancur, dan binasa. Malah bagi kita bangsqa kafir, seperti perempuan Samaria yang selalu haus, sampai berbuat jahat dan najis--seluruh hidupnya hancur, nikahnya hancur, semua hancur dan binasa untuk selamanya kalau TUHAN tidak menolong. Kita butuh Roh Kudus malam ini.
Roma 8: 26-28
8:26 Demikian juga Roh membantu kitadalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kita manusia daging tidak mampu untuk menyembah.
Tapi kalau ada Roh Kudus, Ia mampu menolong kita untuk bisa menyembah TUHAN dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan, artinya
menyembah TUHAN dengan hancur hati sampai dengan berbahasa roh.
Keluhan tak terucapkan bukan berarti tidak boleh berbicara saat menyembah, tetapi yang tidak boleh adalah berteriak-teriak. Kalau menyembah dengan hancur hati dan dalam 1 Roh, justru akan terjadi resonansi--saling menguatkan. Yang penting tidak perlu berteriak-teriak, tetapi biasa saja: 'Haleluya...Yesus..'--sama seperti satu pelita menyala, yang lain juga dinyaylakan semua, sampai jadi satu kesatuan.
Seperti waktu imam besar masuk ke ruangan maha suci, di ujung jubahnya ada giring-giring--lonceng--emas yang berbunyi. Itulah doa penyembahan--kita menyembah dengan hancur hati sampai bisa berbahasa roh--yaitu bagaikan giring-giring emas dari ujung jubah imam besar berbunyi. Kalau ada giring-giring emas berbunyi, berarti
hadirat Imam Besar di tengah-tengah kita.
Kita menyembah dengan
hancur hatiartinya kita mengaku hanya seperti bayi; tanah liat yang tidak mampu apa-apa, tetapi
hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN--menyerah sepenuh kepada TUHAN.
Berbahasa rohjuga merupakan penyerahan sepenuh kepada TUHAN.
Hasilnya: tangan Imam Besar--kuasa Roh Kudus--diulurkan kepada kita untuk
mendatangkan kebaikan. Artinya: menjadikan semua baik, berhasil, indah, dan selesai tepat pada waktunya; bahkan sampai masalah yang mustahil juga selesai.
Sampai pada pembaharuan yang terakhir saat TUHAN datnag kedua kali: kita diubahkan menjadi sama mulia seperti Dia.
Tadi,
tujuan puasaadalah untuk menyatukan kita dengan TUHAN.
Sekarang, kalau ada perbuatan benar dan baik, hati taat, hati suci, dan kuat teguh hati, maka kita menyatu dengan TUHAN. Semua baik, indah, selesai pada waktunya. Ini berarti kita menyatu dengan TUHAN.
Sampai saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita menyatu dengan Dia selama-lamanya, sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya.
Belajarlah untuk mengambil puasa, sebab puasa itu penting untuk menyatukan kita dengan TUHAN. Saat-saat kita menghadapi masalah yang tidak selesai, itu adalah saat kita jauh dari TUHAN/terpisah. Sudah berdoa dan tergembala tapi masalah masih belum selesai, mari tambah dengan doa puasa, supaya kita bisa menjadi satu dengan TUHAN.
Hasilnya: semua baik, slesai, dan indah pada waktunya. Sampai saat Yesus datang kembali, kita menyatu dengan Dia selama-lamanya; kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya.
Biar Roh Kudus yang menolong kita untuk bisa menyembah Dia dan Roh Kudus juga yang bekerja untuk mengadakan mujizat-mujizat di tengah-tengah kita semua.
TUHAN memberkati.