Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan penataran imam dan calon imam III

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 9: 1, 5
9:1. Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.
9:5. Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan
hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Ayat 1-12 merupakan peniupan SANGKAKALA KELIMA; penghukuman yang kelima dari Anak Allah atas manusia di bumi yang menolak bunyi sangkakala sekarang ini; menolak penyucian; tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa.
Bunyi sangkakala sekarang adalah firman penggembalaan--firman pengajaran yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang diulang-ulang untuk menyucikan kita terus menerus sampai sempurna seperti Yesus.

Tanda sangkakala kelima: sebuah bintang jatuh dari langit ke atas bumi(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Februari 2019). Ini adalah Lucifer yang jatuh menjadi setan, yang akan diikuti oleh roh jahat dan najis--belalang dan kalajengking yang akan menyiksa manusia di bumi selama lima bulan.
Secara jasmani, siksaan ini dahsyat.

"Tadi membaca berita, kemarin ada pesawat yang keluar kalajengking di bagasinya, heboh. Baru satu kalajengking, sudah heboh sampai ke menteri. Nanti benar-benar heboh sekali, lima bulan akan mengalami siksaan oleh kalajengking."

MengapaLucifer bisa jatuh dan menjadi setan?
Yesaya 14: 12-15
14:12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu:
Aku hendaknaik ke langit(1), aku hendakmendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah(2), dan aku hendakduduk di atas bukit pertemuan(3), jauh di sebelah utara.
14:14.
Aku hendaknaik mengatasi ketinggian awan-awan(4), hendakmenyamai Yang Mahatinggi!(5)
14:15. Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

  1. Yang pertama: Lucifer menjadi setan karena kesombongan--lima kali disebutkan 'aku hendak....', sampai hendak menyamai Tuhan.
    Ini sama dengan melawan lima luka Yesus di kayu salib--kerendahan hati Yesus.

  2. Yang kedua: Lucifer menjadi setan karena tidak taat dengar-dengaranpada Tuhan/firman pengajaran yang benar--kalau sombong pasti tidak taat. Yesus rendah hati, taat.

Kita harus waspada, kesombongan dan ketidaktaatan memang sifatnya setan, tetapi sekarang kesombongan dan ketidaktaatan juga melanda gereja Tuhan(hamba Tuhan, pelayan Tuhan) di akhir zaman.

1 Petrus 5: 5-6
5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimuseorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

'tunduklah'= taat.
'congkak' = sombong.

1 Petrus 5 bicara tentang penggembalaan. Yesus mati di kayu salib dengan lima luka utama; Dia adalah Gembala yang baik, yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba dan menggembalakan domba-domba-Nya.

Jadi, praktik hamba/pelayan Tuhan yang sombong dan tidak taat adalah tidak mautergembala; sama dengan tidak mau masuk kandang penggembalaan--ruangan suci--, dan tidak mau bertekun dalam tiga macam ibadah pokok. Termasuk gembala manusia kalau tidak mau tekun dalam tiga macam ibadah pokok, ia juga sombong dan tidak taat (sifatnya setan).

Akibatnya: kering rohani; mati rohaninya--imam-imam harus ada di kandang supaya disucikan dan mengalami urapan.
Imamat 10: 7
10:7. Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.

'Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan'=> pintu Kemah Pertemuan adalah pintu masuk ke ruangan suci; imam harus berada di dalam kandang penggembalaan.
Kalau tidak mau tergembala (di luar ruangan suci), akan kering dan mati rohani--tanpa kesucian dan urapan--sehingga mempersembahkan api asingseperti Nadab dan Abihu.

Imamat 10: 1
10:1. Kemudian anak-anak Harun, Nadabdan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asingyang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.

Ayat 1 = Nadab dan Abihu tidak taat. Kalau sudah tidak tergembala--sombong--, pasti tidak taat.

Api asing= ibadah pelayanan yang tidak berkenan pada Tuhan; hanya mengandalkan kekuatan, kepandaian, kekayaan, bahkan hawa nafsu dan keinginan daging yang bertentangan dengan firman.
Akhirnya Nadab dan Abihu benar-benar mati. Bagi kita sekarang adalah mati rohani yang mengarah pada kematian kedua di neraka selamanya.

Mari, melayani Tuhan bukan asal-asalan, tetapi harus sesuai dengan kehendak Tuhan yaitu rendah hati dan taat. Jangan sombong dan tidak taat (tidak tergembala; melayani Tuhan dengan seenaknya), yang mengakibatkan kekeringan dan kematian rohani, sehingga mempersembahkan api asing kepada Tuhan.

Jadi, seorang imam harus masuk penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah; mendengar suara gembala atau bunyi sangkakala--, supaya dibentuk dalam tabiat Yesus Gembala yang baik, yaitu rendah hati dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--Filipi 2: 8: 'Yesus merendahkan diridan taat sampai mati di kayu salib'.

Ada dua macam merendahkan diri:

  1. 1 Petrus 5: 5
    5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

    Yang pertama: 'rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain'= merendahkan diri terhadap orang lain terutama kepada orang yang lebih 'rendah'. Kalau merendahkan diri kepada orang yang lebih 'tinggi', masih bisa. Kalau tidak bisa, berarti sudah sama dengan Lucifer--Lucifer tidak bisa merendahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Tinggi.

    Filipi 2: 3
    2:3. dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

    Praktikmerendahkan diri terhadap yang lain--terutama terhadap orang yang lebih 'rendah'--:

    1. Menganggap orang lain lebih utama dari kita. Jangan menonjol dalam pelayanan Tuhan!
      Kalau sudah menganggap orang lain lebih utama, berarti tidak ada iri hati, dendam, kebencian.

      Mengapa banyak terjadi iri hati, kemudian benci, dendam dan lain-lain? Karena menganggap diri lebih utama dari pada orang lain. Salah! Ingat, memikul tabut perjanjian butuh empat orang, kalau ada yang lebih tinggi badannya, yang tinggi harus merendahkan diri (menganggap orang lain lebih utama).

      Kalau melayani dengan iri hati dan kebencian, kita bukan melayani pembangunan tubuh Kristus, tetapi mengakibatkan kebusukan.
      Amsal 14: 30
      14:30. Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

      Kalau ada iri hati (akar kepahitan), akan ada akar kejahatan dan kenajisan, sehingga semua menjadi busuk (bau), tidak indah, sampai hancur dan binasa. Begitu dahsyat!

    2. Filipi 2: 4
      2:4. dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

      Yang kedua: memperhatikan orang lain yang dalam kepentingan/kebutuhan.

      Mulai dari rumah tangga (suami-isteri, anak-orang tua, kakak-adik), jangan egois. Suami memperhatikan kebutuhan isteri dan sebaliknya, anak-anak memperhatikan kebutuhan orang tua, orang tua juga ingat kepentingan anak.
      Ini sama dengan memberi dan mengunjungi.

      Matius 25: 44-46
      25:44. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
      25:45. Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,
      sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
      25:46. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

      'yang paling hina' = orang yang lebih rendah.
      Kambing tidak memperhatikan orang lain dalam kebutuhan--egois; tidak memberi dan mengunjungi--, sehingga masuk dalam kutukan dan siksaan yang kekal.
      Tetapi yang mau memberi dan mengunjungi akan memperoleh hidup kekal selamanya.

  2. 1 Petrus 5: 6
    5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Yang kedua: 'rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat'= merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat.

    Dalam Kidung Agung: 'cinta kuat seperti maut '; kasih Tuhan sekuat maut.
    Jadi kita merendahkan diri di bawah tangan kasih Tuhan yang sekuat maut--yang sudah mengalahkan maut--lewat doa penyembahan.

    Doa penyembahan sama dengan kita mengaku segala kekurangan, ketidakberdayaan, dan kelemahan kita secara jasmani dan rohani, sehingga kita hanya bergantung pada tangan kasih Tuhan yang sekuat maut; kita hanya mengulurkan tangan kepada Dia. Usaha secara manusia, silakan, tetapi terbatas, harus ditambah dengan menyerah kepada tangan kasih Tuhan yang sekuat maut. Dan Dia akan mengulurkan tangan kasih-Nya kepada kita--kita ada di bawah tangan kasih Tuhan.

    Hasilnya:

    1. Ulangan 7: 7-8
      7:7. Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --
      7:8. tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah
      membawa kamu keluar dengan tangan yang kuatdan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

      Hasil pertama: tangan kasih Tuhan yang sekuat maut--sama dengan tangan Sang Penebus--sanggup melepaskan kita dari perbudakan Firaun.
      Artinya:

      • Kita terlepas dari perbudakan dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran.
      • Kita mengalami kelepasan dari dunia (Mesir) dengan segala pengaruhnya: kesibukan, kesukaan, kesulitan, aniaya dan sebagainya.
        Buktinya: setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

        Yakobus 4: 4
        4:4. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

        Tidak setia sama dengan menjadi sahabat dunia. Contoh tidak setia: karena kesukaan dunia (dapat gaji dan sebagainya), lupa ibadah--diperbudak oleh dunia--, karena kesusahan dunia (pencobaan), tidak bisa datang ibadah.

      Jadi, tangan kasih Tuhan yang kuat; tangan Sang Penebus melepaskan kita dari dosa dan pengaruh dunia sehingga kita menjadi imam-imam--hamba/pelayan Tuhan--yang setia dan benar. Ini yang dicari oleh Tuhan, dan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

      Wahyu 19: 11
      19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

      Penunggang kuda putih adalah Yesus; Yang Setia dan Yang Benar. Jika kita menjadi imam-imam yang setia dan benar, kita akan dipakai dalam kegerakan kuda putih; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Mulai dari dalam nikah kita melayani dengan setia dan benar, kemudian dalam penggembalaan.

      Yesaya 11: 5
      11:5. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

      Setia dan benar sama dengan memakai ikat pinggang. Ini yang berkenan pada Tuhan; bagaikan memberi Yesus makan dan minum.

      Lukas 17: 8
      17:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmudan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

      Memakai ikat pinggang= selalu siap sedia, tidak mau dihalangi apapun, sampai tidak bisa dihalangi oleh apapun sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Kita berusaha keras hari-hari ini.

      Memakai ikat pinggang sama dengan memberi makan minum Yesus; memuaskan/menyenangkan hati Tuhan.
      Hasilnya:

      • Tuhan juga memuaskan kita, memberikan kebahagiaan sorga sehingga kita selalu mengucap syukur. Dia memuaskan kita dengan anggur yang manis. Dalam nikah kita puas karena ada anggur manis. Dalam penggembalaan kita puas, dan kita tidak perlu mencari kepuasan di dunia, sehingga tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.

        Kalau masih mencari kepuasan dunia, mari, tingkatkan pelayanan kepada Tuhan.

      • Urusan makan minum adalah urusan Tuhan, Dia yang memelihara kita.
      • Ikat pinggang juga merapikan, artinya Tuhan membuat semua rapi dan indah pada waktunya.

    2. Zefanya 3: 16-17
      3:16. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
      3:17. TUHAN Allahmu ada di antaramu
      sebagai pahlawanyang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

      'Janganlah takut, hai Sion!' = kuat teguh hati.
      'Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu' = kuat teguh hati.

      Hasil kedua: tangan kasih Tuhan yang sekuat maut--sama dengan tangan Pahlawan--sanggup membaharui kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari kuat teguh hati.
      Artinya:

      • Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi.
        Tangan yang sudah lemah, angkat kembali pada Tuhan!

      • Tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir.
      • Tetap percaya dan berharap Tuhan.

      Tangan Pahlawan akan memberikan kemenangankita semua.
      Artinya: menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
      Ingat, tahun ini adalah tahun pembebasan. Kalau mau dibebaskan tekanan memang semakin berat. Harus kita hadapi.

      Jangan putus asa tetapi kuat teguh hati; tetap angkat tangan pada Tuhan; bergantung pada tangan Tuhan. Tangan Pahlawan akan memberikan kemenangan kepada kita. Dia menyelesaikan semua masalah kita sampai yang mustahil.

      Kalau tangan kita lemah, tidak akan bisa diangkat kepada Tuhan; saat Tuhan mengulurkan tangan kita tidak mau mengulurkan tangan. Jangan! Angkat tangan terus biarpun mata melihat yang tidak baik (bertambah susah, mustahil). Kalau kita sudah sepenuhnya percaya dan berharap Dia, tangan-Nya akan memberikan kemenangan kepada kita.

      Kita menyembah malam ini hanya mengulurkan tangan, bergantung pada tangan kasih sekuat maut.

      Tadi tangan Sang Penebus melepaskan kita sehingga kita jadi setia dan benar. Sekarang tangan Pahlawan mengubahkan kita menjadi kuat teguh hati, dan semua selesai tepat pada waktunya. Tuhan tidak pernah menipu.

    3. 1 Petrus 5: 6
      5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

      Hasil ketiga: tangan kasih Tuhan yang sekuat maut--sama dengan tangan Gembala yang baik--sanggup meninggikan; mengangkat kita pada waktunya.
      Istilah 'pada waktunya', artinya:

      • Tuhan yang bekerja dan kita menunggu dalam kesabaran.
      • Kita menyerah pada Tuhan.

      Urusan kitaadalah melayani dengan setia dan benar, kuat teguh hati, ditambah percaya dan berharap Tuhan sampai semua selesai, kemudian tergembala dengan benar.

      Tuhan meninggikan kita artinya:

      • Dari lembah kegagalan ditinggikan menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
      • Dari lembah air mata (kesedihan, kepedihan hati) dihapuskan menjadi kebahagiaan sorga.
      • Dari lembah kejatuhan dalam dosa, masih Tuhan beri kesempatan. Pohon ara di pinggir jalan begitu tidak berbuah (kalau tidak berbuah berarti ada kesalahan atau jatuh dalam dosa), langsung dikutuk, tetapi kalau ada di kebun anggur--penggembalaan--, masih ada penjaganya.

        Kalau malam ini dalam lembah kegagalan, air mata, kejatuhan dalam dosa sampai puncaknya dosa (seperti Daud jatuh dengan Batsyeba), tetapi ada dalam penggembalaan, masih ada kesempatan. Bukan saya setuju orang jatuh, tetapi kalau sudah terlanjur jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa (najis, kotor), masih ada kesempatan.

      • Sampai terakhir kalau Tuhan datang kembali, benar-benar kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk diangkat/ditinggikan di awan-awan yang permai, tidak ada setetespun air mata. Kita diangkat di awan-awan permai dengan sorak sorai: Haleluya. Kita bersama Dia selamanya.

Mari, bawa kekurangan dan kelemahan kita di bawah tangan Tuhan yang kuat. Merendahkan diri terhadap yang lain--jangan sombong; tetapi menghargai yang lain dan menganggap orang lain lebih utama; ingat pada yang lain, mulai dari rumah tangga--, kemudian merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat. Serahkan apapun kelemahan kita kepada Tuhan!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 September 2023 (Sabtu Sore)
    ... September . Mengapa Tuhan izinkan terjadi demikian Supaya kita menjadi saksi Tuhan. Lukas . Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Kita bersaksi untuk memuliakan nama Tuhan dan menolong orang lain yang dalam kegelapan diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja September . Supaya kita tetap bertahan untuk memperoleh hidup mulai sekarang sampai ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 22 Juni 2016 (Rabu Malam)
    ... Bimbang terhadap pribadi TUHAN--pengajaran yang benar--dan kuasa TUHAN membuat kita tidak bisa bedoa. Kita harus yakin pada pribadi TUHAN--firman pengajran yang benar--dan kuasa TUHAN. Setelah itu baru kita bisa menyembah TUHAN. 'Tahirkanlah tanganmu' kalau hati sudah disucikan kita juga mengalami penyucian tangan dari perbuatan-perbuatan dosa sampai puncaknya dosa menjadi perbuatan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Juli 2018 (Jumat Sore)
    ... dan terjatuh sehingga tidak mencapai takhta sorga tetapi lautan api dan belerang--takhtanya setan neraka. Hati-hati Matius - . Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya Ia menyuruh bertolak ke seberang. . Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya Guru aku akan mengikut Engkau ke mana saja Engkau pergi. . Yesus ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 Oktober 2018 (Kamis Sore)
    ... kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman karena sama seperti Dia kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut ia tidak sempurna di dalam kasih. Bukti memiliki kasih yang sempurna adalah tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Mei 2011 (Kamis Sore)
    ... tidak benar jumlahnya lebih banyak dan lebih mendominasi daripada yang benar. Jika kita bisa masuk nikah yang benar penggembalaan yang benar persekutuan yang benar berdasarkan firman pengajaran yang benar itu adalah kemurahan Tuhan. Ada macam cacat rohani ditinjau dari tabernakel Buta rohani menolak firman pengajaran yang benar cahaya Injil tentang ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Desember 2018 (Kamis Sore)
    ... Para imam tidak lagi bertanya Di manakah TUHAN Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal mereka mengikuti apa yang tidak berguna. Ada dua macam kedurhakaan dalam penggembalaan Kedurhakaan seorang gembala. Zakharia - Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku Gembalakanlah domba-domba ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Februari 2018 (Rabu Sore)
    ... kikir dan serakah berbuat dosa sampai puncaknya dosa--di dalam injil lukas ini dia makan minum bersukaria--sehingga semua menjadi sia-sia dan binasa selamanya. Sekalipun banyak kekayaan hidup kita tetap di dalam tangan Tuhan bergantung sepenuh pada tangan Tuhan. Sebaliknya kalau kita tidak punya kekayaan kepandaian dan lain-lain kita tidak boleh kecewa dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 Januari 2011 (Selasa Sore)
    ... sering melihat kesalahan orang lain tetapi tidak bisa melihat kesalahan sendiri BUTA di hadapan Tuhan. Merasa berjasa karena telah berdoa beribadah melayani memberi perpuluhan dll merasa lebih dari orang lain sehingga bisa menghakimi sesama. Lukas - . Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2013 (Minggu Sore)
    ... diambil dari padanya' . Keluaran - . Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka untuk menguduskan mereka supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela . roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi yang diolah dengan minyak dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Februari 2021 (Minggu Pagi)
    ... di hadapan TUHAN sebab itu dikatakan orang Seperti Nimrod seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN. Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel Erekh dan Akad semuanya di tanah Sinear. Nimrod adalah keturunan Ham yang melihat aurat ayahnya dan menceritakan membuka hal yang tabu. Ini menunjuk dosa kenajisan memburu keinginan daging hawa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.