Disertai dengan puasa
Matius 26: 36-46
26:36. Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
ay. 36-46=
GETSEMANE.
'
Getsemane'=
tempat pemerasan.
Di Getsemane, Yesus mengalami pemerasan daging/sengsara daging tanpa dosa (percikan darah).
Diakhir jaman,
gereja Tuhan (pengikut-pengikut Yesus) juga mengalami pemerasan daging(sengsara tanpa dosa/percikan darah). Daripada mengalami penangkapan-penangkapan,
lebih baik kita mengalami percikan darah lewat berpuasa.
Bagi kita,
Getsemane ini adalah masa pra aniaya antikris. Sebab itu, kita harus belajar percikan darah secara rohani.
'
Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa'=
suasana Getsemane hanya bisa dihadapi dengan BERJAGA-JAGA DAN BERDOA= menaikan doa penyembahan= menaikan dupa.
Kalau ada percikan darah,
HARUSada dupa. Kalau tidak ada dupa, bisa kecewa dan tinggalkan Tuhan.
ADA GETSEMANE, HARUS ADA DUPA.
Ini mengingatkan kita pada pelayanan pendamaian oleh imam besar.
Imamat 16: 12-1416:12. Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangianyang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
16:13. Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.
16:14. Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atastutup pendamaian di bagian muka, dan ke depantutup pendamaianitu ia harus memercikkan sedikit dari darahitu dengan jarinya tujuh kali.'
serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian'= dupa.
'
memercikkan sedikit dari darah'= percikan darah.
Imam besar Harun 1x setahun masuk ruangan maha suci untuk mengadakan pelayanan pendamaian dengan membawa darah dan dupa.
Jika darah dipercikan dan dupa dinaikan, maka terjadi shekina glory.
Jadi,
kita tidak perlu takut dengan percikan darah. Yang penting ada dupa yang dinaikan.
Sekarang,
jika kita menalami percikan darah dan menyembah Tuhan, maka terjadi pelayanan pendamaian oleh Imam Besar dengan tanda sinar kemuliaan(shekina glory).
1 Petrus 4: 12-144:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.Percikan darah akan menghasilkan roh kemuliaan/awan kemuliaan.
Keluaran 40: 34-3840:34. Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,
40:35. sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.
40:36. Apabila awan itu naikdari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah.
40:37. Tetapi jika awan itu tidak naik, maka merekapun tidak berangkat sampai hari awan itu naik.
40:38. Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Sucipada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.3 cacam awan kemuliaan:
- ay. 37='awan itu tidak naik'= awan tidak naik= pengalaman kematian.
Kalau ada awan, semuanya akan teratur.
Praktik pengalaman kematian= kita harus mati terhadap dosa dan terlepas dari dosa.
Kalau dosa dipertahankan/disembunyikan, tidak akan ada kemuliaan.
Sebab itu, imam-imam bertanggung jawab dalam pelayanan, jangan sampai menyimpan dosa.
Imamat 16: 16-17
16:16. Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
16:17. Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
'pendamaian baginya sendiri'= kita harus mengalami kelepasan dari dosa, mulai dari diri kita sendiri.
Roh kemuliaan sanggup melepaskan kita dari segala dosa. Kalau kita terlepas dari dosa, ada harapan bagi keluarga kita juga untuk lepas dari dosa sampai seluruh jemaat.
KALAU IMAM BERBUAT DOSA, SEMUA AKAN MENANGGUNG DOSANYA.
Dosa adalah beban terberat. Kalau dosa bisa diselesaikan oleh darah Yesus, maka kita mengalami KUASA PERTOLONGANTuhan untuk menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.
- ay. 36= 'Apabila awan itu naik'= pengalaman kebangkitan.
Praktik pengalaman kebangkitan:
- Roma 4: 25
4:25. yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkankarena pembenaran kita.
Praktik pertama: hidup dalam kebenaran.
- Kolose 3: 1
3:1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkanbersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Praktik kedua: mengutamkan perkara Surga= setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Jadi, dalam pengalaman kebangkitan, kita menjadi kehidupan yang benar dan setia= melayani Tuhan dengan berikat pinggang.
Yesaya 11: 5
11:5. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Lukas 17: 8
17:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmudan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Pelayanan dengan memakai ikat pinggang= pelayanan yang memuaskan Tuhan (memberi makan dan minum pada Tuhan).
Hasilnya, kita mengalami KUASA PEMELIHARAANTuhan('sesudah itu engkau boleh makan dan minum'). Tuhan mampu memelihara kita secara jasmani dan rohani (kita dipuaskan dengan kepuasan dan kebahagiaan Surga).
- ay. 38= 'awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci'= pengalaman kemuliaan.
Praktik pengalaman kemuliaan: mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Keubahan hidup dimulai dengan tabah (kuat dan teguh hati), tidak kecewa/putus asa, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Keubahan hidup merupakan MUJIZATterbesar.
Kalau ini terjadi, kita juga mengalami mujizat secara jasmani. Apa yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Dimana ada awan, ada kuasa pertolongan, kuasa pemeliharaan dan ada mujizat bagi kita.
Jika Yesus datang kembali, kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan,
kita terangkat di AWAN-AWAN KEMULIAANbersama dengan Dia.
Tuhan memberkati.