Dari rekaman Ibadah Doa di MalangSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Lukas18: 9-1418:9.Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:18:10."Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
18:11.Orang Farisiitu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
18:12.aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
18:13.Tetapi pemungut cukaiitu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
18:14.Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Ada dua macam doa:
- Doa orang Farisiyang disertai dengan kesombongan--meninggikan diri.
Tandanya:
- Merasa bangga/berjasa dengan apa yang dilakukannya untuk Tuhan: berpuasa, memberikan persepuluhan. Tetapi orang semacam ini juga ada kekecewaan--ada kebanggaan juga ada kekecewaan.
- Selalu merasa benar sendiri; tidak pernah merasa bersalah/berdosa; tidak pernah kena firman Allah, karena kebenaran sendiri bertentangan dengan firman Allah--seperti Yudas Iskariot, saat Yesus berkata: Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku, ia menjawab: Bukan aku, ya Rabi?
- Selalu menyalahkan orang lain, bahkan Tuhan.
Akibatnya: (ayat 14b: 'Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allahdan orang lain itu tidak')= tidak dibenarkan oleh Tuhan; tidak mengalami pengampunan dosa tetapi tetap dalam dosa, sehingga mengalami kutukan--letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata--sampai kebinasaan selamanya--tempat yang paling rendah yaitu neraka--'Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan'.
- Doa pemungut cukaiyang ditandai dengan merendahkan diri serendah-rendahnya.
Tandanya:
Lukas 18: 13
18:13.Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diridan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
(terjemahan lama)
18:13. Akan tetapi orang pemungut cukai itu berdiri dari jauh, tiada berani ia menengadah ke langit, melainkan menepuk dadanyasahaja, serta berkata: Ya Allah, kasihankanlah hamba, orang berdosa ini!
- 'memukul diri'; 'menepuk dada'--dada sama dengan hati.
Menepuk dada= hancur hati.
Jika kita merendahkan diri dalam berdoa, maka kita bisa hancur hati.
- 'tidak berani menengadah ke langit'= memandang ke bawah/tanah. Artinya: mengaku hanya debu tanah liat belaka.
Jadi kalau kita berdoa dengan merendahkan diri serendah-rendahnya, maka kita bisa hancur hati dan mengaku hanya debu tanah liat.
Artinya:
- Merasa tidak layak; mengaku banyak kekurangan, kelemahan, dan dosa-dosa, sehingga kita tidak berani menuduh atau menghakimi orang lain.
- Merasa tidak mampu apa-apa; tidak bisa apa-apa; tidak bisa berbuat apa-apa.
- Merasa tidak berharga; hanya pantas untuk diinjak-injak--difitnah, digosipkan. Kalau masih marah saat difitnah berarti bukan tanah liat.
Kalau fitnah atau gosip itu benar kita harus mengaku, tetapi kalau tidak benar, kita diam saja; kalau melawan, berarti merasa berharga--bukan tanah liat.
- Kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan.
Lukas 18: 13
18:13.Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah akuorang berdosa ini.
Di manapun kita berada, kita tidak lebih dari pemungut cukai, apalagi kita bangsa kafir.
Kalau kita sudah mengaku sebagai tanah liat,
hasilnya:
- Lukas 18: 14a
18:14a.Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah...
Hasil pertama: kita dibenarkan oleh Tuhan dan hidup dalam kebenaran--mengalami pengampunan dosa--sehingga kita merasa damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Kejadian 2: 7
2:7.ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanahdan menghembuskan nafas hidupke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Hasil kedua: tanah liat ada di dalam tangan Sang Pencipta, dan Ia menghembuskan Roh Kuduskarena tanpa Roh Kudus manusia tanah liat akan mati dan binasa; berkedippun tidak bisa. Kita butuh dihembusi Roh Kudus.
Kalau kita dihembusi Roh Kudus, hasilnya:
- Roma 8: 11
8:11.Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Hasil pertama: Roh Kudus mampu menghidupkan tubuh kita yang fana, artinya:
- Roh Kudus mampu memelihara hidup jasmanikita di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Kita tetap bekerja dan berusaha, tetapi Roh Kudus yang menentukan. Kalau usaha sudah tidak bisa, Roh Kudus yang bekerja. Kita hanya sebatas usaha, tetapi tangan Roh Kudus yang menentukan.
- Roh Kudus memelihara kehidupan rohanikita, yaitu tetap hidup dalam kebenaran dan kesucian sampai hidup kekal selamanya.
- Titus 3: 5
3:5.pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
'permandian kelahiran kembali'= baptisan air.
Hasil kedua: Roh Kudus membaharui kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat terbesar.
Apa itu manusia baru?
Efesus 4: 24-25
4:24.dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25.Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Manusia baru adalah kehidupan yang tidak berdusta tetapi berkata benar dan baik--jujur; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar--mulai dari jujur soal pengajaran. Kalau benar, praktikkan, dukung, dan doakan, kalau tidak benar, hindari.
Lidah diubahkan menjadi jujur sampai nanti lidah bisa berbahasa roh seperti yang diberikan oleh Roh Kudus, bukan diajarkan manusia.
- Zakharia 4: 6-9
4:6.Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
4:8. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9. "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
Hasil ketiga: Roh Kudus mampu meratakan gunung-gunung, artinya:
- Meratakan hati yang sombong, sehingga menjadi rendah hati dan taat dengar-dengaran.
- Menyelesaikan semua masalah yang mustahil dalam hidup kita.
- Memberikan masa depan berhasil dan indah.
Kalau sudah jujur dan taat, kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--dulu pembangunan Rumah Allah. Mulai dari dalam nikah, kalau jujur dan taat, kita bisa dipakai untuk melayani dalam nikah, kemudian melayani dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu, tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dengan sorak sorai: Haleluya; tidak salah dalam perkataan, dan kita bersama Tuhan selamanya--kegerakan yang terbesar; dulu kegerakan Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan menimbulkan kegemparan dan kegentaran bagi musuh-musuhnya.
Mari kita datang kepada Tuhan untuk berdoa. Tetapi hati-hati, ada dua macam doa:
- Doa orang Farisi yang ditandai kesombongan--tidak diterima Tuhan, malah letih lesu, berbeban berat, sampai direndahkan di neraka selamanya.
- Doa pemungut cukai yang ditandai dengan kerendahan dan hancur hati.
Kita hanya hancur hati dan merasa sebagai tanah liat. Biar Tuhan hembusi dengan Roh Kudus. Inilah kunci kekuatan kita.
Tanpa Roh Kudus, manusia tanah liat akan mati, tidak bisa apa-apa.
Malam ini, di manapun kita berada, Roh Kudus dihembuskan, Dia bisa mengadakan mujizat bagi kita.
Tuhan memberkati.