Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 5-6
6:5. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitamdan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan angguritu."
Ini adalah pembukaan
METERAI KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Allah Roh Kudus--atas dunia ini, yaitu
kegerakan kuda hitam, yang menimbulkan
KELAPARANsecara dobel: secara jasmani dan terutama secara rohani--kelaparan akan firman Allah/kekeringan rohani--(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Mei 2017).
Akibatnya: manusia termasuk hamba Tuhan/pelayan Tuhan mencari kepuasan-kepuasan semu di dunia sampai jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), lama-lama rebah; hidup dalam dosa dan puncaknya dosa--tidak bisa lepas lagi dari dosa sampai puncaknya dosa--; hanya mengalami penderitaan, tidak mengalami kebahagiaan, sampai binasa selamanya. Itu yang akan terjadi. Kalau di kitab Amos, nyanyian di rumah Tuhan menjadi ratapan, berarti melanda hamba/pelayan Tuhan juga.
Jalan keluaruntuk menghadapi kelaparan dobel yang akan datang: (ayat 6) (diterangkan mulai dari
Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017):
- Yang pertama: 'Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar')= kita harus memilikisatu dinar(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
Pengertian satu dinar:
- Satu dinar adalah upah bekerja di kebun anggur (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017). Kita harus bekerja di kebun anggur!
- Satu dinar adalah kehidupan yang kembali pada gambar Allah Tritunggal (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 28 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
- Jalan keluar yang kedua: 'janganlah rusakkan minyakdan anggur itu'= kita harus punya minyak urapan Roh Kudus(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2017sampai Ibadah Raya Surabaya, 11 Juni 2017).
- Jalan keluar yang ketiga: 'janganlah rusakkan minyak dan angguritu'= kita harus memiliki anggur yang dari sorga(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juni 2017).
AD. 3Arti rohani dari anggur:
- Darah Yesus.
- Kepuasan atau kebahagiaan sorga. Ini penting supaya kita tidak mencari kepuasan di dunia; ini yang harus kita simpan hari-hari ini.
DARI MANA kita mendapatkan anggur yang manis/kebahagiaan sorga?Yesus harus meminum anggur asam dan mati di kayu salib.
Yohanes 19:28-3019:28.Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
19:29.Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30.Sesudah Yesus meminum anggur asamitu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Sebenarnya, yang ada di dunia ini hanyalah anggur asam dan pahit akibat dosa, tetapi diminum oleh Yesus. Artinya:
Ia harus menanggung segala dosasampai puncaknya dosa yang sudah kita lakukan; menanggung kutukan dan hukuman dosa sampai rela mati di kayu salib. Bukan hanya mati, tetapi Ia juga
bangkit untuk memberikan anggur yang manis/kebahagiaan sorga kepada kita; kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia.
Jadi,
anggur yang manis berasal dari kurban Kristus--kematian dan kebangkitan Kristus. Tidak ada sumber yang lain!
Anggur yang manis/kebahagiaan sorga bisa kita nikmati secara pribadi, tetapi
terlebih manis bisa dirasakan di dalam nikah rumah tangga, baik sebagai suami, isteri, orang tua atau anak.
Cirinya adalah anggur manis/kebahagiaan sorga di dalam nikah rumah tangga itu lebih hari lebih meningkat. Kalau di dunia ini dimulai dengan manis, setelah itu tawar, dan akhirnya jadi pahit. Tetapi anggur sorga berbeda. Kebahagiaan sorga yang kita nikmati di dalam nikah rumah tangga semakin hari semakin meningkat--semakin manis--, sampai puncaknya nanti kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani; nikah yang sempurna antara Yesus dengan kita semua di awan-awan yang permai, sampai di Yerusalem baru, kekal selamanya.
BAGAIMANA caranya kita mendapatkan anggur yang manis/kebahagiaan sorgayang kita rasakan di dalam nikah rumah tangga sampai perjamuan kawin Anak Domba dan Yerusalem baru?
- Yohanes 2: 1-4
2:1.Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2. Yesus dan murid-murid-Nya diundangjuga ke perkawinan itu.
2:3. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4. Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana, Yesus, ibu-Nya dan murid-Nya diundang.
Yang pertama: untuk mendapatkan anggur yang manis/kebahagiaan sorga kita harus mengundang Yesus yang sudah mati dan bangkit ke dalam nikah rumah tangga kita--'tiga hari' menunjuk pada kematian dan kebangkitan Yesus.
Artinya: nikah harus selalu dibawa kepada Yesus sebagai Pencipta nikah. Mari, suami, isteri, anak, orang tua, bawa pada Yesus sebagai Pencipta nikah; sumber air anggur yang manis.
Praktiknikah dibawa kepada Tuhan:
- Mulai dari peneguhan dan pemberkatan nikah. Nikah harus dibawa dalam peneguhan dan pemberkatan nikah.
Syaratnya: jaga KESUCIAN, termasuk kesatuan--satu iman, satu baptisan dan lain-lain.
Kaum muda, hati-hati! Permulaan nikah ini yang menentukan.
- Kolose 3: 1
3:1.Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
'dibangkitkan bersama dengan Kristus'= Yesus mati dan bangkit, kita juga mati dan bangkit.
Yesus adalah Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, kepala dari imam-imam--soal ibadah pelayanan.
Praktik kedua: mengutamakan perkara sorga--ibadah pelayanan--lebih dari perkara dunia.
Kita bekerja dan lain-lain, silahkan, tetapi utamakan ibadah!
"Sekarang sekolah mau lima hari, heboh. Tetapi saya salut karena hebohnya itu takut kalau tidak bisa ibadah. Luar biasa. Kalau pulang sore, tidak bisa ibadah. Bagaimana orang kristen ini? Ini sudah ada tanda-tanda mengutamakan ibadah lebih dari semua."
Mengutamakan ibadah lebih dari semua= SETIA berkobar-kobardalam ibadah pelayanan. Memang halangan selalu ada, sampai nanti orang beribadahpun dibunuh. Kalau sekarang mungkin hanya tidak sempat mandi harus ibadah. Masih ringan. Tetapi nanti mau ibadah dikejar-kejar dan dibunuh--orang membunuh orang yang beribadah dianggap berbakti kepada Tuhan. Nanti orang kristen akan dikejar-kejar. Sekarang kita latihan. Harus tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
SUCI DAN SETIAberkobar-kobarsama dengan pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api; mata Tuhan bagaikan nyala api. Jadi pelayan Tuhan yang suci dan setiamenjadi biji mata Tuhan sendiri.
Untuk menjaga kesucian dan kesetiaan, memang banyak pengorbanan, tetapi tidak sebanding dengan kurban Kristus di kayu salib. Itu kekuatan kita sehingga kita bisa suci dan setia berkobar-kobar.
Kalau menjadi biji mata Tuhan, hasilnya:
- Pemeliharaan dan perlindungan secara langsung dari Tuhandi tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
- Pemeliharaan secara rohani, yaitu kita mengalami damai sejahtera--sebutir pasir tidak boleh masuk. Dunia ini seperti padang pasir, kalau ada angin semua boleh kena pasir kecuali mata.
Kalau ada damai, itu sudah ada anggur manis dalam nikah; kita mulai tenang, semua enak dan ringan.
Karena itu nikah harus memenuhi syarat, supaya ada air anggur yang manis.
Yang pertama: harus mengundang Yesus yang sudah mati dan bangkit ke dalam nikah kita--membawa nikah kita kepada Yesus sebagai Pencipta nikah--: mulai dari peneguhan dan pemberkatan nikah--jaga kesucian dan kesatuan. Hati-hati kaum muda, ini adalah titik awal, kalau di sini salah, berat--seperti pondasi yang salah.
"Satu waktu kami membangun gereja di satu daerah. Sudah dibangun di atas pondasi, lalu ada insinyur dari ITB: 'Ini dalamnya berapa?' Saya yang jaga, saya jawab: 'Sekian..sekian': Lantai berapa?: 'Tiga': 'Wah tidak kuat.' Harus dibongkar lagi. Menangis semua. Berapa dana yang sudah masuk? Itulah gambaran nikah. Waktu itu hati saya seperti diiris-iris karena mellihat korbannya jemaat. Ada korban kapur 1 truk, 1 truk, semen dimasukkan. Sekarang dikeluarkan lagi karena bagian sipilnya salah hitung."
"Begitu juga nikah! Hati-hati kaum muda, jangan sembunyi-sembunyi! Saya selalu tanya terang-terangan: Masih suci? Kalau tidak mengaku, bahaya, berat sekali."
Jadi dasar ini harus sungguh-sungguh, supaya menjadi biji mata Tuhan. Sebutir pasir tidak bisa masuk; ada damai sejahtera, tidak ada pertengkaran, semua enak dan ringan. Itu bagian dari air anggur yang manis.
Jaga KESUCIAN DAN KESATUAN NIKAH! Kesatuan nikah ini bukan kesatuan secara jasmani: satu suku dan sebagainya, tetapi kesatuan secara rohani. Kenapa dituntut kesatuan yang rohani? Karena secara jasmani kita memang sudah beda--beda suku, bangsa, kulit, rambutnya dan sebagainya. Yang jelas, laki-laki dan perempuan sudah berbeda. Kalau yang jasmani beda, lalu yang rohani juga beda, sampai kiamat tidak akan pernah satu. Sebaliknya, kalau yang jasmani beda tetapi yang rohani sama, itu yang bisa menyatukan kita.
"Karena itu saya tidak mau menikahkan kalau tidak satu rohaninya. Kalau saya mau, berarti saya hamba Tuhan yang jahat, bukan mempersatukan, tetapi menceraikan/memisahkan mereka berdua. Mari, sungguh-sungguh!"
- Yohanes 2: 5-8
2:5.Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6.Di situ ada enam tempayanyang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7.Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
2:8. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
Yang kedua: untuk mendapatkan anggur yang manis/kebahagiaan sorga kita harus mengisi tempayan dengan air.
Ada enam tempayan, dibagi dua: tiga tempayan suami: tubuh, jiwa dan roh suami, dan tiga tempayan isteri: tubuh, jiwa dan roh isteri. Harus diisi dengan SATU FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR, jangan yang lainnya!
Ada penginjilan--sudah dibaptis--, lanjutkan dengan pengajaran; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Angka 6 juga menunjuk pada angka manusia; kalau suami-isteri, dua menjadi satu; kalau anak, itu satu pribadi. Jadi enam tempayan juga bisa berarti anak-anak. Anak-anak juga harus diisi. Kalau mau air anggurnya lengkap, semua diisi dengan satu pengajaran yang benar; satu sumur; satu penggembalaan.
Ingat! Sehebat apapun manusia di dunia, ia hanya tempayan tanah liat/bejana tanah liat. Kalau hanya diisi dengan perkara dunia: kekayaan, kepandaian, kedudukan, akan tetap rapuh--gampang berbuat dosa--dan hancur, sampai binasa. Harus diisi dengan firman pengajaran yang benar/kekal, supaya tahan banting.
"Orang pandai malah berselingkuh. Seorang dosen cerita pada dosen yang digembalakan di Malang: Itu dengan itu berselingkuh. Tiga hari lagi dia datang: Mohon maaf, saya juga. Itu yang terjadi.
Kepandaian tidak bisa, kedudukan tidak bisa sampai kedudukan rohani juga tidak bisa. Hamba Tuhan juga, salah satu minta doa: Doakan, jangan sampai saya berselingkuh seperti teman-temanku yang lain. Itu baru satu sisi, belum menghadapi pencobaan dan sebagainya."
Harus diisi dengan firman pengajaran yang benar sehingga kita TAHAN UJIsecara jasmani--tidak kecewa--, dan rohani--tidak berbuat dosa; kita disucikan sampai hidup kekal.
Penginjilan sudah kita terima saat mau masuk nikah. Sesudah itu harus diisi dengan pengajaran.
Di manatubuh, jiwa roh kita diisi dengan firman pengajaran? Di ruangan suci; kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus--diisi dengan Roh Kudus.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Alah di dalam firman dan kurban Kristus--diisi dengan firman.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya--diisi dengan kasih.
Jadi, di dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--, tubuh, jiwa dan roh kita diisi dengan firman, Roh Kudus dan kasih Allah sampai penuh--tadi disebutkan: 'Isilah tempayan-tempayan itu penuhdengan air'
Prosesdiisi firman:
- Mendengar dengan sungguh-sungguh.
- Mengerti firman.
- Percaya/yakin akan firman.
- Praktik firman= TAAT DENGAR-DENGARANsampai daging tidak bersuara lagi.
Yohanes 2: 8-10
2:8.Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
2:9.Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10.dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
Disuruh mengisi, masih tanda tanya sedikit. Tetapi ketika disuruh cedok dan bawa pada pemimpin pesta, resikonya bisa dipecat. Tetapi mereka taat sampai daging tidak bersuara.
Air yang dicedok disuruh bawa pada pemimpin pesta; inilah taat dengar-dengaran; mengulurkan tangan pada Tuhan: Terserah Kau, Tuhan.
Inilah air anggur yang manis.
Sumbernya sudah tahu, yaitu Yesus harus meminum air anggur asam. Dia mati dan bangkit untuk memberikan air anggur yang manis. Dia sudah siap memberikan secara pribadi, dan terlebih dalam nikah rumah tangga sampai perjamuan kawin Anak Domba dan Yerusalem baru.
Bagaimana caranya? Undang Yesus dalam nikah kita! Kita bawa nikah kita untuk suci dan setia berkobar-kobar. Kita menjadi biji mata Tuhan, dan kita sudah merasakan pemeliharaan, damai.
Lanjutkan lagi, isi dengan firman pengajaran, Roh Kudus dan kasih Allah sampai penuh! Kemudian taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara; mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar kepada kita semua; kita berada di dalam tangan pelukan tangan anugerah Tuhan yang besar.
Kalau ada firman dan Roh Kudus, akan ada kasih--firman dalam urapan Roh Kudus kalau dipraktikkan akan menjadi kasih--, sampai kita dipeluk oleh tangan anugerah Tuhan yang besar.
Hasilnya: mujizat terjadi:
- Mujizat rohani: pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--air menjadi anggur.
Artinya:
- Sifat dalam/karakter diubahkan: tidak boleh ada kekuatiran lagi, tetapi penyerahan sepenuh pada Tuhan.
Kalau masih kuatir, itu masih anggur asam--tadi ibu Yesus berkata: Mereka kehabisan air anggur, padahal baru kekurangan; itu kuatir namanya. Karakter bangsa kafir memang kuatir, takut; itu yang menyebabkan anggur asam. Hati-hati dengan kekuatiran akan hidup sehari-hari dan masa depan! Itu bagaikan minum anggur asam!
Karakter dibaharui dari kekuatiran menjadi menyerah sepenuh pada Tuhan; di situ kita mulai mencicipi air anggur yang manis.
Karakter suami: mengasihi isteri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar.
Karakter isteri: tunduk pada suami.
Karakter anak-anak: hormat dan taat pada orang tua.
Di sini air sudah menjadi anggur. Mulai dari tidak boleh ada kekuatiran bagi kita bangsa kafir. Serahkan semua pada Tuhan! Di situ kita mulai tenang dan mencicipi air anggur yang manis. Karakter suami, isteri dan anak-anak mulai berubah.
- Lalu dicicipi--mulut--: perkataan diubahkan jadi perkataan manis, yaitu perkataan benar, baik dan menjadi berkat bagi orang lain.
- Kemudian rasanyajuga berubah, artinya: kita benar-benar menikmati air anggur yang manis; nikah yang berpesta.
Kalau pesta nikah--seperti tadi--, belum selesai anggurnya sudah kurang. Tetapi kalau nikah berpesta, akan semakin manis sampai perjamuan kawin Anak Domba.
Diisi firman, ada air anggur; lebih diubahkan lebih manis lagi.
Jadi, urusan kita sekarang adalah mendengar sampai taat dengar-dengaran pada firman--diisi firman. selanjutnya, urusan Tuhan yang membuat air menjadi anggur karena Dialah sumbernya anggur. Tinggal menunggu waktu--tadi Yesus berkata:Saat-Ku belum tiba.
Kalau sudah mau diisi firman: dengar firman sungguh-sungguh, mengerti, percaya, sampai praktik--itu urusan kita--, kita tinggal menunggu waktu Tuhan. Kalau sudah waktunya Tuhan mengulurkan tangan, semua akan manis.
- Mujizat jasmani: yang rohani sudah manis--yang rohani dulu Tuhan ubahkan--, setelah itu yang jasmani juga pasti ditolong oleh Tuhan, yaitu dari tidak ada menjadi ada--tidak ada anggur jadi ada anggur--; mustahil jadi tidak mustahil.
Percayalah! Tinggal tunggu waktu Tuhan!
Kalau sudah taat, tetapi malah lebih buruk, belum manis, itu memang ujian. Tetapi jaga nikah dan diisi firman! Tambah koreksi diri lagi, tambah dengar firman! Begitu diubahkan, akan jadi manis. Begitu juga yang jasmani, tunggu waktu Tuhan!
Yohanes 2: 4
2:4.Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
Tuhan yang tahu. Baik jasmani dan rohani sama-sama menunggu waktu Tuhan. Yang penting urus urusan kita: jaga kesucian nikah dan setia berkobar-kobar dalam ibadah--kita menjadi biji mata Tuhan. Kemudian diisi firman. Sungguh-sungguh hari-hari ini!
Berdoa supaya satu keluarga bisa satu pengajaran yang benar. Kita tergembala sungguh-sungguh. Kita mengangkat tangan dan Tuhan mengulurkan tangan. Kita tinggal menunggu waktu Tuhan, air pasti menjadi anggur. Secara rohani jadi manis--berhasil dan indah--, secara jasmani juga--tidak ada menjadi ada; yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Sampai mujizat terakhir saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia--yang paling manis--; kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya sampai di Yerusalem baru.
Jaga! Jangan rusakkan anggur! Jaga kesatuan dan kesucian nikah! Bawa nikah pada Tuhan sampai jadi biji mata! Jaga mulai dari permulaan nikah!
Kemudian, jaga ibadah! Kita digembalakan bersama-sama, diisi firman yang sama sampai praktik firman. Itu tugas kita.
Selanjutnya tinggal menunggu waktu Tuhan; Dia pasti mengulurkan tangan sehingga mujizat rohani dan jasmani terjadi, sampai kita jadi sama sempurna seperti Dia.
Sabar saja menunggu waktu Tuhan! Kita hanya mengulurkan tangan pada Tuhan. Jaga kesucian, kesatuan, ibadah pelayanan, dan ketaatan sungguh-sungguh. Bergumul sungguh-sungguh!
Apapun keadaan kita saat ini, jangan putus asa, kecewa atau bangga! Serahkan semua kepada Tuhan!
Urusan kita adalah menjaga nikah, ibadah pelayanan dan ketaatan pada firman--mengulurkan tangan. Kita menunggu waktu Tuhan, semua urusan Tuhan; semua indah pada waktunya secara jasmani dan rohani, sampai sempurna seperti Dia.
Jangan ragu dan bimbang, Dia tidak menipu kita. Sekalipun mata melihat yang tidak baik atau yang pahit, yakinlah semua akan manis pada waktunya.
Tuhan memberkati.