Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Tema ibadah persekutuan di Medan: Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang akan datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria sorga/Kepala--bukan bayi lagi--dengan sidang jemaat yang sempurna--kita semua; tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga/isteri--di awan-awan yang permai.
Atau perjamuan kawin Anak Domba adalah nikah yang rohani/nikah yang sempurna antara Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat yang sempurna sebagai mempelai wanita sorga di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai/Firdaus yang akan datang (Wahyu 20)--dulu nikah memang diciptakan dan ditempatkan di Firdaus, tetapi karena nikah Adam dan Hawa ditelanjangi/dihancurkan oleh setan, mereka diusir ke dalam dunia. Kita jaga nikah kita supaya bisa mencapai Firdaus yang akan datang (nikah rohani/nikah sempurna). Setelah itu kita masuk Yerusalem baru/kerajaan sorga yang kekal (Wahyu 21-22); kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selama-lamanya.

Tujuan pengikutan pelayanan kita kepada Tuhan adalah sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai, karena perjamuan kawin Anak Domba merupakan pintu masuk ke Firdaus sampai kerajaan sorga yang kekal selamanya.
Untuk mencapai perjamuan kawin Anak Domba/nikah rohani/nikah sempurna, kita harus menjaga nikah yang jasmani:

  • menjaga kesucian nikah dengan firman mempelai,
  • menjaga kepuasan/kebahagiaan nikah dengan urapan Roh Kudus,
  • dan menjaga kesatuan nikah dengan kasih Tuhan.

Inilah perjamuan kawin Anak Domba. Sesudah hidup di dunia, masih ada kelanjutannya yaitu pertemuan di awan-awan yang permai--baik yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup--kita semua sama-sama bertemu di awan-awan yang permai. Kita bersama Tuhan selamanya, sampai duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.
Tetapi sayang,ada ajaran palsu. Kita harus hati-hati!

Matius 22: 23-30
22:23.Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24."Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:25.Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
22:26.Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27.Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
22:28.Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
22:29.Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30.Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Di sini ada dua macam nikah yang sangat bertentangan:

  1. Matius 22: 23-28
    22:23.Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
    22:24."Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
    22:25.Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
    22:26.Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
    22:27.Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
    22:28.Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan?Sebab mereka semua telah beristerikan dia."

    'tidak ada kebangkitan'= ajaran palsu.
    Ajaran itu dikaitkan dengan nikah. Kalau ajarannya benar, maka nikah, ibadah dan semuanya juga benar. Kalau ajarannya tidak benar, semua juga tidak benar. Di sini buktinya.
    Ayat 23-28= ini adalah perkawinan ipar, dulu pada bangsa Israel.

    Pertanyaan orang Saduki pertanyaan yang menjerat. Ajaran Saduki tidak percaya akan adanya kebangkitan, karena itu mereka memberi perumpamaan perkawinan ipar: Kalau ada kebangkitan, siapa yang jadi suaminya?
    Dunia rohani--sesudah kebangkitan--tetapi pikirannya daging; nikah yang daging.

    Nikah pertama: nikah orang Saduki, yaitu nikah hawa nafsu daging; nikah yang salah/palsu; nikah hujatan, akibat dipicu oleh ajaran sesat. Bahaya sekali ajaran yang salah!Ajaran yang salah adalah ajaran yang mengajarkan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati.

    Kisah Rasul 23: 8
    23:8.Sebab orang-orang Sadukimengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.

    Inilah ajaran Saduki yang menghasilkan nikah hujatan.
    'tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh'= berarti manusia hanya seperti binatang--tidak punya roh--; sesudah mati habis perkara, tidak ada kelanjutannya lagi. Inilah ajaran Saduki.

    Akibatnya:

    1. Manusia termasuk hamba Tuhan/pelayan Tuhan hidup menuruti hawa nafsu dan keinginan daging; seperti binatang buas yaitu berbuat dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).

    2. Nikahnya juga ditandai dengan hawa nafsu dan keinginan dagingyang digambarkan sebagai tujuh laki-laki dengan satu wanita.
      Angka 7= sempurna, berarti kesempurnaan dalam kenajisan; ini adalah wanita Babel; nikah hujatan (nikah palsu/salah), mempelai wanita setan yang akan dibinasakan untuk selamanya.

    Jadi kita harus hati-hati dengan pengajaran. Bukan sombong atau eksklusif. Karena pengajaran itu kepala. Itu yang menentukan semua gerak kita. Kalau salah, akan salah semua seperti orang Saduki--nikah, ibadahnya salah; semua salah/palsu--, sampai dibinasakan selamanya.

  2. Matius 22: 29-30
    22:29.Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Sucimaupun kuasa Allah!
    22:30.Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

    'kamu tidak mengerti Kitab Suci'= di sini Tuhan menunjukkan yang benar, yaitu Kitab Suci. Itu saja. Patokan kita hanya Kitab Suci.

    Nikah kedua: nikah yang rohani/benar/sempurna--ini jawaban Yesus. Ini adalah hasil dari pekerjaan firman pengajaran yang benar.

    'pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga'= sesudah kebangkitan, dalam dunia rohani (akhirat), kita hidup seperti malaikat (suci dan sempurna). Tetapi, mulai sekarangkalau kita kembali pada Kitab Suci; berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan dengar-dengaran, kita juga bisa hidup seperti malaikat yaitu hidup suci sampai sempurna, sehingga nikahnya juga suci/rohani, sampai nikah yang sempurna.

    Mulai sekarang kembali pada Kitab Suci!  Benar atau tidaknya bukan pada orangnya sekalipun ia gembala, tetapi kembali pada Kitab Suci. Pengajaran yang benar itu tertulis dalam alkitab dan diwahyukan oleh Tuhan/dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

    Nikah yang benar atau nikah rohani merupakan hasil dari pekerjaan pengajaran yang benar/Kitab Suci. Nanti di dunia rohani--sesudah kebangkitan--kita memang hidup seperti malaikat, tetapi mulai sekarang sudah belajar. Kalau kita mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, maka kita bisa hidup suci, sampai sempurna, sehingga nikah kita juga suci dan sempurna.

Nikah yang rohani/sempurna digambarkan dengan pertemuan Musa dengan tujuh gadis Midian--satu laki-laki dengan tujuh perempuan.
Keluaran 2: 15-16
2:15. Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
2:16. Adapun imam di Midian itu mempunyai
tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing dombaayahnya.

Sumur untuk memberi minum kambing domba= sumur penggembalaan.
Jadi nikah yang rohani digambarkan dengan pertemuan Musa dengan tujuh perempuan di tepi sumur.
Musa gambaran dari Yesus. Tujuh gadis Midian--bangsa kafir--gambaran dari tujuh sidang jemaat bangsa kafir di kitab Wahyu; mempelai wanita yang sempurna.
Terjadinya di tepi sumur penggembalaan.

Ini pelajaran untuk nikah yang jasmani, supaya berada di tepi sumur penggembalaan. Mari, cari pasangan harus di tepi sumur penggembalaan; kehidupan yang benar-benar tergembala, supaya bisa mengarah pada nikah yang rohani/sempurna. Mulai dari permulaan nikah; perkenalan berada di tepi sumur penggembalaan, sampai nikah itu sudah berjalan tetap bawa ke tepi sumur penggembalaan, supaya mengarah pada nikah yang rohani.

Di tepi sumur penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kita sedang diproses oleh Tuhan baik pribadi kita maupun nikah kita, untuk mencapai kehidupan dan nikah yang sempurna, untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Di luar kandang penggembalaan, bangsa kafir hanya sama seperti anjing dan babi, tidak ada yang lain. Bangsa Israel saja masuk ke ladang babi--cerita si bungsu. Apalagi bangsa kafir yang memang bertabiat anjing dan babi, kalau tidak digembalakan, biar dia hebat, nantinya akan lari ke situ, pasti jatuh dalam perkataan dan perbuatan jahat termasuk kenajisan.
Anjing= perkataannya jahat.
Babi= perbuatannya jahat, termasuk kenajisan.
Termasuk gembala harus digembalakan. Tidak bisa tidak! Bangsa kafir harus berada di tepi sumur penggembalaan.

Musa dengan tujuh gadis Midian sudah dibahas di Medan. Tadi nikah yang rohani digambarkan seperti Musa dengan tujuh perempuan; ini yang benar yaitu satu laki-laki dengan tujuh perempuan--kalau tadi, yang salah: tujuh laki-laki dengan satu wanita.

Sekarang kita belajar di perjanjian baru, nikah rohani digambarkan dengan pertemuan antara Yesus dengan perempuan Samaria (bangsa kafir)di tepi sumur penggembalaan.
Perempuan Samaria gambaran dari keadaan bangsa kafir yang sudah hancur, tetapi kalau masih bisa bertemu Tuhan di tepi sumur penggembalaan, ia masih bisa dibentuk. Tetapi sebaliknya, sehebat apapun bangsa kafir, kalau tidak berada di sumur penggembalaan, malah berada di sumur dunia, habislah dia.

Yohanes 4: 4-7
4:4. Ia harus melintasi daerah Samaria.
4:5. Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
4:6. Di situ terdapat
sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
4:7. Maka datanglah seorang
perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

Ini adalah pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria yang selalu haus; kering rohaninya.
'perempuan Samaria hendak menimba air'= dalam keadaan haus.
Di sini Yesus duduk di tepi sumur penggembalaan pada pukul dua belas siang. Artinya: matahari paling terik--banyak melayukan rerumputan--, sekarang artinya puncak pencobaan.

Jadi Yesus menunggu bangsa kafir sekalipun bangsa kafir sudah mengalami puncak pencobaan. Ia masih menunggu di sumur penggembalaan.

Puncak pencobaan adalah:

  • Tidak ada jalan keluar lagi; jalan buntu dan mustahil.
    Saat menghadapi jalan buntu, jangan mencari jalan sendiri. Banyak kesalahan bangsa kafir soal ini.

    "Saya kemarin menemukan seorang kaum muda di Medan, saya tanya: 'Kenapa lama tidak datang?': 'Orang tua saya ada masalah.': 'Salah, tidak selesai kan?': 'Iya, tidak selesai.' Salah! Justru kalau ada masalah kita harus berada di tepi sumur penggembalaan. Kita duduk-duduk, biar Yesus yang menyelesaikan."

    Kalau kita tidak mau lagi beribadah, nanti akan mengambil jalan sendiri. Jalan yang kita anggap benar sudah tidak bisa, nanti malah melawan firman.
    Jangan mencari jalan sendiri di luar firman!
    Jalan keluar di luar firman adalah jalan buntu dan kebinasaan.

    Lebih baik duduk di tepi sumur, biarkan Tuhan yang menyelesaikan. Kalau kita yang berusaha menyelesaikan, nanti akan mencari jalan di luar firman; jalan buntu bahkan binasa selamanya.

    Jangan ambil jalan sendiri di luar firman! Serahkan pada Tuhan, Dia yang akan menyelesaikan semua, Dia melakukan yang terbaik, terutama untuk kesucian dan kesempurnaan kita. Masalah apa saja, penyelesaian Tuhan itu untuk keselamatan, kesucian dan kesempurnaan kita, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Tuhan tolong. Masalah apa saja, Dia tetap mempertahankan keselamatan, kesucian, dan nanti tinggal kesempurnaan untuk menyambut kedatangan-Nya.

    Kalau jalan sendiri tidak peduli lagi selamat atau tidak, yang penting dapat jalan. Itu bukanlah jalan keluar, tetapi jalan buntu dan kebinasaan selamanya.

  • Kehancuran nikah dan buah nikah--pencobaan terberat. Perempuan Samaria ini lima kali kawin cerai.
    Ini menyangkut dosa makan minum dan kawin mengawinkan; itulah bangsa kafir.

    Tetapi Tuhan masih menunggu bangsa kafir di tepi sumur penggembalaan. Karena itu apapun yang kita hadapi kalau kita berada di tepi sumur penggembalaan, masih ada harapan. Tetapi sehebat apapun kita, kalau di luar penggembalaan, satu waktu akan hancur semuanya. Termasuk saya.

    "Karena itu untuk tugas keluar saya tidak mau minta-minta. Semua dari Tuhan. Doakan supaya gagal, tidak apa-apa. Kalau ibadah kunjungan itu jadi, saya cepat kembali karena harus berada di penggembalaan. Kalau tidak, sangat berbahaya."

  • Zaman antikrisberkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

Inilah puncak pencobaan.
Tiga hal--puncak pencobaan--ini yang membuat hamba Tuhan/pelayan Tuhan bangsa kafir menderita dalam dunia, haus--tidak puas; kering rohani (kecewa, putus asa)--, sampai mati rohani; binasa selamanya.

Yesussudah siap memberikan air kehidupan Roh Kudusuntuk memuaskan kita bangsa kafir, dan memberi jalan keluar dari segala masalah--di tepi sumur Dia sudah siap.

BuktiYesus sudah siap: Dia rela mati.
Yohanes 16: 7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghiburitu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Dari pihak Tuhan, Dia siap memberikan air kehidupan, buktinya: Yesus pergi, artinya: Dia mati di kayu salib, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita semua, terutama bangsa kafir yang sering haus.

Sekarang dari pihak kita juga. Kalau Dia memberikan tetapi kita tidak mau menerima, tidak bisa juga.
Prosesuntuk mendapatkan air kehidupan:

  1. Yohanes 4: 15-18
    4:15. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
    4:16. Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
    4:17. Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
    4:18. sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

    'panggil suamimu!'= firman Tuhan yang sangat keras. Dia mengaku itu bukan suaminya karena sudah lima kali kawin cerai.

    Proses pertama: harus mengalami penyucianoleh pedang firman dalam dua hal:

    1. Penyucian dari hati yang najis, yang menghasilkan perbuatan dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan, termasuk kawin cerai). Diakui semua. Ini penyucian dari dosa kenajisan.

    2. Penyucian dari hati yang pahit.
      Yohanes 4: 9
      4:9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

      Hati yang pahit menghasilkan iri hati, dendam, benci tanpa alasan, dengki dan sebagainya.
      Ini harus ditusuk oleh pedang; harus disucikan oleh pedang.

  2. Proses kedua: kalau sudah ditusuk/disucikan/ditunjukkan dosa-dosanya, kita harus mengaku dosa-dosakepada Tuhan dan sesama, baik dosa kejahatan, kenajisan maupun kepahitan. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi!
    Ini sama dengan memberi minum Yesus di kayu salib.

    Yohaens 4: 10
    4:10. Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum!niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

    Kepahitan, kejahatan, kenajisan kita akui pada Tuhan dan sesama, jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Itu sama dengan memberi minum Yesus dengan anggur asam bercampur empedu, sampai Dia berseru: Sudah selesai!Berarti dosa-dosa sudah diselesaikan.
    Ini lebih dulu. Sudah beres semua, terutama dari dosa-dosa. Tuhan tolong kita semua.

    Dosa-dosa harus beres! Dan Yesus akan memberi kita minum air kehidupan Roh Kudus.
    Kalau tidak mengaku dosa, akan kering rohaninya--tidak puas. Tidak mengaku dosa malah menyalahkan orang lain, benar-benar mati rohaninya, dan tidak tertolong.

    Perempuan ini sudah kering rohaninya; dia sudah lima kali kawin cerai, tetapi masih bisa ditolong.
    Kuncinya adalah tempatnya dulu. Kalau mau tergembala, masih bisa ditolong. Bukan berarti saya menyetujui untuk berbuat dosa. Tetapi kalau tempatnya sudah benar--di tepi sumur penggembalaan--, ada harapan untuk diproses dan dibentuk, apapun keadaan kita. Kalau dosa-dosa selesai, Tuhan akan mencurahkan air kehidupan kepada kita.

Kegunaan air kehidupan:

  1. Yohanes 7: 37-39
    7:37. Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
    7:38. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
    akan mengalir aliran-aliran air hidup."
    7:39. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

    Yang pertama: 'Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup'= air kehidupan Roh Kudus mengalir ke tanah sekitar yang kering= bersaksi. Itu bukti kalau kita tidak kering.

    Banyak orang yang kering, mungkin keluarga kita, mari kita bersaksi--mengalirkan aliran Roh Kudus. Kalau bergosip, itu bukti kering. Biar dia bilang bagaimanapun, dia kering. Jangan!

    Bersaksi itu tidak kering tetapi mengaliri tanah-tanah sekitar yang kering, bahkan di lembah-lembah kering/lembah-lembah tulang kering.
    Sekarang banyak lembah-lembah tulang kering; hamba Tuhan/pelayan Tuhan bagaikan tulang kering.

    "Saya paling takut istilah kering. Kalau kering, akan ditutupi dengan lawak, kegiatan sosial dan lain-lain."

    Kalau dialiri Roh Kudus, lembah kering bisa menjadi tentara besar; dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
    Kalau kita berada di lembah kering, mohon Roh Kudus! Tanah kering, lembah kering, ada Roh Kudus saat ini. Bangkit semua, jadi tentara besar, dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

    "Saya sudah beberapa kali bersaksi, saya hanya mimpi lembah tulang kering saja sudah ngeri. Bangun tidur, saya pucat. Saya belum tahu kalau itu ada di kitab Yehezkiel. Sampai ada seorang jemaat yang berkata: 'Kenapa kamu pucat?': 'Saya mimpi tidak enak': 'Mimpi apa?': 'Tulang kering.': 'Itu ada di Yehezkiel.'"

    Sekarang bukan mimpi lagi, tetapi semoga menjadi kenyataan; kita semua dipakai jadi tentara besar, bukan seorang diri. Namanya tentara besar, baru datang saja, sudah tergetar semua; sudah gemetar semua.
    Israel itu begitu. Begitu ada tabut perjanjian dan tentara besar, musuh dari jauh sudah kalah; ketakutan. Begitu juga kita. Tidak bisa saya sendirian.

    Mari kita pikul tabut: ada zangkoor, musik. Ini kegerakan besar/kegerakan gempar (Matius 21). Semoga lebih hari kita lebih dipakai.

    "Di Medan kali ini panitia kelabakan, full semua, biasanya satu kamar diisi dua orang, kali ini empat orang. Kaum muda bergerak; kali ini banyak kaum muda. Kita doakan Lempin-El. Saya sudah takut bagaimana nasib Lempin-El. Tinggal terserah Tuhan. Tetapi om Pong jelas pada saya: Kalau masih ada Lempin-El, kamu sungguh-sungguh. Dia langsung tunjuk saya. Padahal beliau direktur, tetapi dia tumpangi tangan pada saya: Kamu guru dan gembala, saya khusus tumpangi tangan atas kamu. Itu kurang satu minggu beliau meninggal. Tidak ada apa-apa, tiba-tiba saya ditumpangi tangan. Mari, semua bergerak!"

    Kalau kita kering, bangkit malam ini. Mohon air kehidupan Roh Kudus! Tuhan tolong.

  2. Yohanes 4: 14
    4:14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

    Yang kedua: memancar ke atas= air kehidupan Roh Kudus memancar ke atas sampai hidup kekal, lewat doa penyembahan.
    Hubungan kita dengan Tuhan yang paling intim adalah doa penyembahan.

    Mari menyembah. Kita hanya berserah dan berseru pada Tuhan. Kita tidak bisa apa-apa Doa penyembahan tertinggi adalah seperti Yesus hanya berseru: Ya Abba, ya Bapa--jujur dan taat. Jujur, kita bisa berseru, dan taat, kita bisa berserah.

    Malam ini kita menyembah, mengangkat tangan; berseru dan berserah pada Tuhan. Dan Dia akan mengulurkan tangan Roh Kudus untuk menghibur kita, menguatkan kita menghadapi apapun. 
    Penghiburan ini pentingkarena kita menghadapi puncak pencobaan: kesusahan, penderitaan dan lain-lain.

    Roh Kudus menghibur kita, memberikan kekuatan ekstra  sehingga kita tetap kuat teguh hati; tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi, tetapi tetap mengucap syukur. Dengan keyakinan bahwa Tuhan melakukan yang semua yang terbaik. Serahkan semua pada Tuhan!

    Ada keubahan hidup--mujizat--kalau kita berseru dan berserah pada Tuhan. Kalau jujur dan taat, kita akan mengalami keubahan hidup. Waktu Yesus naik ke gunung dan menyembah, tiba-tiba wajah-Nya berubah--wajah menunjuk pada hati.

    Keubahan hidup adalah wajah/hati berubah:

    1. Rendah hati=

      1. Kemampuan untuk mengaku dosa. Kalau salah, mengaku. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
      2. kemampuan untuk menerima kenyataan yang ada. Kalau diberkati, jangan bangga tetapi mengucap syukur; kalau kenyataannya kita masih susah, jangan kecewa dan putus asa tetapi tetap mengucap syukur.

    2. Lemah lembut= kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
    3. Sabar=

      1. Sabar dalam penderitaan; tidak mengomel tetapi mengucap syukur.
      2. Sabar menunggu waktunya Tuhan. Kita hanya berserah dan berseru pada Tuhan. Kalau Tuhan belum menolong, koreksi diri, dan juga berserah sepenuh pada Tuhan. Jangan berharap yang lain!

    Ini adalah hatinya Yesus.
    Rendah hati, lemah lembut dan sabar, kita akan mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan, dan wajah berseri--'Marilah kepada-Ku yang letih lesu dan berbeban berat, belajarlah kepada-Ku karena aku rendah hati dan lemah lembut. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu'. Ini adalah mujizat.
    Mungkin orang melihat kita kasihan, tetapi kita merasa enak dan ringan. Tidak bisa diceritakan. Kalau menurut ukuran manusia, mungkin dia sudah menyangkal, tetapi ia bisa mengucap syukur dan menyembah Tuhan. Itu namanya damai sejahtera, semua enak dan ringan; wajah berseri.

    Kalau yang rohani terjadi, mujizat jasmani  juga terjadi. Roh Kudus mampu meratakan gunung-gunung, artinya: masalah mustahil menjadi tidak mustahil, dan ada masa depan yang berhasil dan indah dari Tuhan.

    Sampai terakhir, kalau Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan--mujizat terakhir--jadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Yang meninggal dunia, dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan; kita yang hidup, diubahkan. Dari keempat penjuru bumi menjadi satu, itulah mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan dengan sorak sorai Haleluya; masuk perjamuan kawin Anak Domba. Kita selamanya bersama Tuhan, tidak ada lagi air mata.

Mari, berserah dan berseru pada Tuhan. Biar Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita sekalian. Semua butuh Roh Kudus.
Bangsa kafir ini haus di dunia, banyak penderitaan--puncak pencobaan, panas terik yang paling panas--, tetapi Tuhan sudah menunggu kita. Serahkan semua pada Tuhan!

Kita yang berada di dalam puncak pencobaan, kita yang membutuhkan jalan keluar, penghiburan, kekuatan, keubahan hidup dan pertolongan Tuhan, mari berserah dan berseru sampai Roh Kudus dicurahkan/ tangan Tuhan diulurkan.
Tunjukkan keadaan kita hari-hari ini. Tuhan tahu sampai kedalaman hati kita. Perempuan Samaria (bangsa kafir) yang najis, jahat dan kotor begitu diperhatikan, apalagi kita hamba Tuhan/pelayan Tuhan. Memang masih ada kesalahan/kekurangan, Tuhan akan lebih lagi memperhatikan kita. Kaum muda, tidak usah kuatir, tetapi berserah dan berseru pada Tuhan.

Berserah dan berseru, maka air kehidupan akan dialirkan di tengah kita. Apapun keadaan dan masalah kita, berserah dan berserulah pada Tuhan!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 03 Januari 2019 (Kamis Sore)
    ... daging. Ini yang mengancam lautan. Wahyu Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku Mari ke sini aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama suatu rahasia Babel besar ibu dari ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Mei 2021 (Selasa Sore)
    ... Malang Mei . Kekuasannya diterangkan pada Ibadah Raya Malang Mei . ad. . Kekuasaannya. Yohanes . Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta ia berkata atas ...
  • Ibadah Doa Ucapan Syukur Surabaya, 28 Desember 2009 (Senin Sore)
    ... kita. Kalau kita ditebus itulah UCAPAN SYUKUR yang melebihi apapun yang ada diduni. Proses penebusan dosa bagi kita adalah berdamai dengan Tuhan dan sesama. Berdamai dengan Tuhan mengaku dosa sejujur-jujurnya dan tidak berbuat lagi hidup dalam kebenaran. JANGAN MENGULANGI DOSA YANG SUDAH DIAMPUNI Berdamai dengan sesama mengaku pada sesama dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Maret 2012 (Kamis Sore)
    ... dilihat-Nya pula dua orang bersaudara yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya bersama ayah mereka Zebedeus sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya lalu mengikuti Dia. Yesus memanggil dan memilih murid yaitu Simon Petrus Andreas Yakobus dan Yohanes padahal di tempat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Maret 2019 (Sabtu Sore)
    ... kita. . Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. 'contoh ketidaktaatan' karena tidak taat bangsa Israel tidak masuk Kanaan kecuali Yosua dan Kaleb. Ayat kita berusaha untuk masuk perhentian Sabat. Ayat firman Allah yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 29 Juni 2013 (Sabtu Sore)
    ... akibatnya akan suam-suam juga dalam ibadah pelayanan dan dalam kehidupan rumah tangga seperti jemaat Laodikia yang suam-suam rohani. Wahyu - Aku tahu segala pekerjaanmu engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas Jadi karena engkau suam-suam kuku dan tidak dingin atau panas Aku akan memuntahkan engkau ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Agustus 2019 (Rabu Sore)
    ... di hadapan Tuhan--'Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH 'Ada dua pengertian berdiam diri Yang pertama 'Tuhan telah menguduskan para undangan-Nya' berdiam diri dikaitkan dengan kesucian. Artinya kita harus selalu mengoreksi menghakimi diri sendiri lewat mendengar firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua kabar mempelai. Kabar mempelai akan menunjuk ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Juli 2014 (Senin Sore)
    ... kita menunggu lalu kita mengantuk dan tertidur dan saat tertidur itu Yesus datang maka habislah kita. Kesaksian Saya punya pengalaman. Menjelang hari raya seperti ini saya dulu bersama teman-teman di desa menjaga ayam. Dari jam delapan malam kami jaga terus main ping-pong dan lain-lain. Sampai jam empat kurang sedikit tidur sebentar. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 November 2011 (Kamis Sore)
    ... di hadapan firman Petrus tidak mau disucikan tetap mempertahankan manusia darah daging sampai akhirnya menyangkal Yesus. Akibatnya adalah siapa menyangkal Yesus dia akan disangkal juga di hadapan Bapa artinya kebinasaan selamanya bagaikan buli-buli tanah liat yang hancur. Ini sama seperti Yudas Iskariot. Namun Petrus masih tertolong sebab ia tergembala dan masih ada ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 September 2014 (Minggu Pagi)
    ... akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Yesus mati dan bangkit untuk mengalahkan maut menang atas maut sehingga Dia memegang kunci kerajaan maut. Sehingga kita tidak binasa selamanya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.