Disertai dengan puasaSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Pada kesempatan malam ini, ibadah doa disertai dengan puasa. Bagi yang berpuasa, harus berdoa, sedangkan yang tidak berpuasa, boleh berdoa.
Matius 6: 17
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamudan cucilah mukamu,
Tanda puasa yang benar:
- 'minyakilah kepalamu'
'Minyak' = kuasa Roh Kudus.
'Kepala' = pikiran.
Jadi, 'minyakilah kepalamu' artinya penyucian pikiran oleh kuasa Roh Kudus.
- 'cucilah mukamu'
'Cuci' = penyucian.
'Muka (wajah)' = hati--kalau hati takut wajahnya pucat.
Jadi, 'cucilah mukamu'artinya penyucian hatioleh kuasa firman pengajaran yang benar; air hujan firman pengajaran yang benar.
Jika digabung,
berpuasaadalah
kesempatan seluas-luasnya untuk mengalami penyucian hati dan pikiran oleh pekerjaan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus--bukan hanya menahan lapar dan haus--; sama dengan
kesempatan seluas-luasnya untuk TUHAN menguji/menyelidiki hati dan pikiran kita.
Ini yang sering dimohonkan oleh raja Daud.
Mazmur 26:2
26:2 Ujilah aku,ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Raja Daud selalu merindu agar TUHAN menyelidiki/menguji hati dan pikirannya, supaya selalu bersih.
"
Ini bukan menantang TUHAN. Ada teman satu gereja saya--dulu satu gereja di Surabaya--takut menyanyi lagu ini. Dia seorang yang sudah senior, tetapi berkata: 'Kalau diajak menyanyi lagu 'ujilah aku, TUHAN', saya takut. Itu berarti menantang TUHAN, ya.' Karena saya masih muda juga dan belum hamba TUHAN, saya tidak berani menasihati, tetapi hanya diam-diam saja. Sekarang baru ingat, seharusnya dinasihati."
'
Ujilah aku, cobalah aku' => ini bukan menantang TUHAN; bukan sok, tetapi merupakan
suatu kerinduan, supaya hati dan pikiran selalu diselidiki oleh TUHAN.
Lewat berpuasa inilah proses membersihkan hati dan pikiran.
Mugnkin orang lain tidak tahu apa yang ada di dalam hati dan pikiran kita, tetapi TUHAN tahu.
Berpuasa merupakan kesempatan bagi kita secara pribadi untuk memohon/merindu, supaya TUHAN membersihkan; menguji; dan memeriksa hati dan pikiran kita.
Tadi raja Daud mengatakan: '
Selidikilah batinku dan hatiku', berarti ia suka berpuasa.
Mungkin kita tidak kuat berpuasa, belajar. Tidak pernah dipaksa. Berpuasa setengah hari dulu sampai jam 13.00. Kalau kuat, sampai jam 16.00. Kuat lagi, berpuasa sampai selesai. Kita semua sama, tidak ada yang langsung kuat berpuasa--apalagi sambil kerja, sekolah--, tetapi kita belajar secara bertahap. Manfaatkan waktu yang kita punya untuk berpuasa, supaya hati dan pikiran ini selalu diuji, diselidiki, dan dibersihkan, dan kita tinggal memetik hasilnya.
Jika TUHAN menguji/menyelidiki hati dan pikiran kita, maka ada
hasilyang kita terima--sebab itu jangan ragu-ragu berpuasa--:
- Mazmur 139: 23-24
139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Hasil pertama: TUHAN menuntun kita dalam perjalanan hidup yang benarsehingga tidak pernah serong, tersesat, tersandung, dan jatuh dalam dosa, tetapi sampai mencapai hidup kekal.
Hati dan pikiran ini remote control-nya--yang menentukan jalan hidup kita. Jangan ragu! Kalau hati dan pikiran selalu diselidiki, maka jalannya pasti benar.
- Mazmur 17: 3
17:3 Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
Hasil kedua: 'mulutku tidak terlanjur'artinya mulut hanya mengeluarkan perkataan yang benar dan baik, dimulai dari tidak ada dusta, gosip, fitnah, dan hujat--tidak menghujat TUHAN, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
Mengapakita harus menjaga lidah/mulut?
- Yakobus 3: 3-6
3:3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
3:6 Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
'kekang pada mulut kuda' => kalau kita mau ke kanan, kuda akan mengikuti kehendak kita ke kanan, tidak bisa ke kiri--kita yang mengendalikan seluruh tubuhnya.
Yang pertama: kita harus menjaga lidah/mulut, sebab lidah adalah kemudidari kapal kehidupan kita, yang menentukan arah hidup kita ke sorga atau neraka.
Kalau lidah kita benar dan baik, kita menuju ke sorga. Kalau lidah dusta, akan menuju ke neraka.
- 1 Petrus 3: 10
3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnyaterhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Yang kedua: kita harus menjaga lidah/mulut, sebab lidah menentukan hari-hari kita dan nasib masa depan kita.
Kalau lidah baik, akan memberikan masa depan yang baik, berhasil, dan indah. Kalau lidah tidak baik, maka tidak ada masa depan; gelap.
Inilah mengapa hati dan pikiran kita harus diselidiki--kita ada waktu-waktu untuk berpuasa--, yaitu untuk membersihkan hati dan pikiran, supaya perjalanan hidup kembali pada kebenaran sampai hidup kekal. Jangan serong, jatuh, dan tersandung!
Mulut juga dijaga, supaya arah kita tetap benar, yaitu ke Yerusalem baru. Masa depan kita berhasil dan indah.
- Mazmur 26: 2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Hasil ketiga: mata tertuju pada kasih setia TUHAN= menyembah TUHAN.
Sebagai contoh: 2 Tawarikh 20: 1-3, 12
20:1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatanuntuk menghadapi laskar yang besarini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.
Keadaan raja Yosafat dan rakyatnya (ayat 12):
- Tidak mempunyai kekuatan apa-apa untuk menghadapi laskar yang besar--masalah-masalah yang besar-- = tidak berdaya; tidak mampu menghadapi masalah.
- Tidak tahu apa yang harus dilakukan = menghadapi jalan buntu.
Ini dua keadaan yang dihadapi oleh raja Yosafat dan rakyatnya. Mungkin kita juga menghadapi masalah sampai tidak ada kekuatan, tidak mampu lagi, dan menghadapi jalan buntu--tidak bisa dipikir lagi.
Jika TUHAN izinkan kita mengalami seperti yang terjadi pada raja Yosafat, bukan berarti TUHAN itu jahat, tidak perhatian, dan tidak peduli. Bukan juga untuk membuat kita berputus asa, kecewa, bahkan tinggalkan TUHAN atau cari pertolongan yang lain. tetapi TUHAN membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk diselidiki, artinya mengalami penyucian hati dan pikiran. Ini sama dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mata kita untuk tertuju kepada kasih setia TUHAN--menyembah TUHAN, ditambah dengan puasa, atau doa semalam suntuk. Mata kita tidak tertuju pada yang lainnya, tetapi hanya kepada kasih setia TUHAN.
Seringkali kita mendengar firman, biasa-biasa saja dan mengabaikan doa penyembahan, apalagi puasa. Tapi saat menghadapi masalah-masalah, mau tidak mau kita ambil waktu untuk doa puasa dan doa semalam suntuk.
2 Tawarikh 20: 20-21
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabiNya, dan kamu akan berhasil!"
20:21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHANdalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar dimuka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya!"
Doa penyembahan disertai puasa, artinya
- Mata tertuju kepada TUHAN; mata memandang kepada TUHAN.
- Mulut memuji dan memuliakan TUHAN; mulut mengucap syukur kepada TUHAN; mulut menyeru nama TUHAN.
- Tangan diangkat/diulurkan kepada TUHAN = menyerah sepenuh pada TUHAN; taat dengar-dengaran kepada TUHAN.
Kalau mata kita tertuju pada TUHAN, mulut menyeru nama TUHAN, dan tangan diangkat pada TUHAN, maka TUHAN mengulurkan tangan kasih setia-Nya kepada kita, sehingga terjadi mujizat.
Malam ini, apapun yang kita hadapi, kesempatan untuk mata tertuju pada TUHAN, mulut memuji TUHAN, dan tangan diangat kepada TUHAN sehingga terjadi mujizat.
Hasilnya:
2 Tawarikh 20: 22-24
20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
20:23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.
20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskaritu. Tampaklah semua telah menjadi bangkaiberhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
'tempat laskar'= laskar yang besar--tadi di ayat 12.
'semua telah menjadi bangkai'=> mujizat TUHAN terjadi.
Mari malam ini, lewt doa puasa, kita menyelidiki hati dan pikiran, supaya (1)perjalanankita benar sampai hidup kekal, (2)mulutdijaga untuk memperoleh masa depan yang baik dan perjalanan hidup kita mengarah ke kerajaan sorga, dan (3)matahanya tertuju kepada TUHAN. Kita hanya menyembah TUHAN, mulut menyeru nama TUHAN, dan tangan diangkat kepada TUHAN--berseru dan berserah pada TUHAN.
Hasilnya: TUHAN mengulurkan tangan kasih-Nya kepada kita sehingga terjadi mujizat, yaitu TUHAN sanggup menghapus kemustahilan untuk menolong kita.
Laskar yang besar menjadi bangkai, artinya: semua masalah yang mustahil, yang kita takuti, semua diselesaikan oleh TUHAN; laskar yang besar menjadi tidak ada artinya dan tidak berguna.
Mari malam ini kita berdoa sungguh-sungguh, supaya hati dan pikiran kita diselidiki. Kembali pada perjalanan hidup yang benar, mulut kembali pada yang benar, dan mata hanya memandang TUHAN. Kita menyeru nama Yesus; berserah dan berseru kepada TUHAN. Serahkan semua kepada TUHAN!
Jangan putus asa saat menghadapi jalan buntu, tetapi serahkan semua kepada TUHAN! Yakinlah, mujizat pasti terjadi! Laskar yang besar menjadi bangkai semua. Semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN.
Sebaliknya, mungkin kita datang kepada TUHAN seperti bangkai yang tidak berguna--seperti Lazarus yang mati 4 hari. Secara jasmai dan rohani tidak berguna, sudah busuk:
- Secara rohani: kehancuran nikah-buah nikah, dan kebusukan hidup--kebusukan dalam dosa-dosa.
- Secara jasmani: menghadapi kegagalan/kemustahilan.
Malam ini, kita berseru dan berserah kepada TUHAN, dan TUHAN akan menolong hidup kita:
- Nikah dan buah nikah yang sudah hancur dipulihkan--disatukan dan dibahagiakan oleh TUHAN.
- Hidup yang sudah busuk kembali benar dan suci.
- Hidup jasmani yang gagal, dijadikan berhasil dan indah oleh TUHAN.
- Yang mustahil dijadikan tidak mustahil oleh TUHAN.
- Lazarus yang mati 4 hari dibangkitkan oleh TUHAN, artinya kita diubahkan oleh TUHAN dari manusia daging yang busuk menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita menjadi sempurna/sama mulia seperti Dia, dan menjadi mempelai wanita TUHAN yang siap terangkat di awan-awan yang permai. Kita memandang Dia muka dengan muka selama-lamanya.
Yang hebat bisa jadi bangkai. Sebaliknya, kehidupan yang sudah jadi bangkai--tidak ada gunanya secara jasmani dan rohani, hancur binasa--bisa mengalami mujizat: dipulihkan oleh TUHAN bahkan bisa menjadi mempelai wanita TUHAN.
Malam ini,
matahanya tertuju kepada TUHAN,
muluthanya menyeru nama TUHAN, dan
tangandiangkat/diulurkan--berserah sepenuh kepada TUHAN--sampai Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita dan mujizat akan terjadi dalam hidup kita. Percaya, mujizat masih ada di tengah-tengah kita! Kita serahkan semua kepada TUHAN. Hidup jasmani, rohani, dan nikah-rumh tangga, dan bangkai-bangkai, serahkan pada TUHAN! Masalah yang hebat-hebat akan jadi bangkai. TUHAN tolong kita semua.
TUHAN memberkati.