Dari siaran tunda Ibadah Doa di JayapuraSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah bahagia dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.
Kita semua berada di dunia akhir zaman yang harus menghadapi tiga hal:
- Kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Yang kedua: menghadapi kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
- Yang ketiga: menghadapi percikan darah--sengsara daging; pemerasan daging; penyaliban daging karena Yesus; seperti yang sudah dialami oleh Yesus di taman Getsemani. Dulu, TUHAN Yesus seperti buah zaitun yang diperas di taman Getsemani sampai di kayu salib.
Sekarang, kita juga. Kita harus menghadapi/mengalami percikan darah karena Yesus--seperti yang sudah Yesus alami. Di akhir zaman, kita akan menghadapi kesulitan-kesulitan, kemustahilan, kebencian tanpa alasan, fitnahan, gosip-gosip, ketidakadilan--kita diperkaukan tidak adil di sekolah, pekerjaan, di mana-mana sampai di organisasi gereja--dan lain-lain.
Semuanya itu tidak bisa ditanggulangi dengan kekayaan, kedudukan, kepandaian dan apapun juga dari dunia, tetapi hanya lewat BERJAGA-JAGA DAN BERDOA--seperti perintah TUHAN kepada Petrus dan murid-murid lainnya.
Markus 14: 32-3814:32.Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."
14:33.Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
14:34.lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
14:35.Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoasupaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36.Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
14:37.Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38.Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Inilah perintah TUHAN kepada Petrus dan murid lainnya, yaitu berjaga-jagalah dan berdoalah. Kita juga, di mananpun kita berada dan siapapun kita, kita akan menghadapi percikan darah dan harus dihadapi dengan berjaga-jaga dan berdoa.
Di sini, ada
tiga tingkatan berjaga-jaga dan berdoa:
- Markus 14: 32
14:32.Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."
Tingkatan pertamaberjaga-jaga dan berdoa: 'duduklah'= doa yang pasif--delapan orang murid duduk-duduk; yang tiga murid nanti diajak Yesus dan Yudas mau menangkap Yesus.
Ini menunjuk pada doa permohona/permintaan. Boleh menaikkan doa permohonan, tetapi ini masih doa yang pasif.
Dalam Tabernakel, ini merupakan doa tingkat halaman.
Kita ingat Musa naik ke atas gunung Sinai dan TUHAN memperlihaatkan kerajaan sorga kepadanya, lalu TUHAN perintahkan Musa untuk membuat sorga di bumi, itulah Tabernakel. Ada tiga ruangan, yaitu:
- Halaman,
- ruangan suci,
- ruangan maha suci.
Jadi, doa permohonan adalah doa tingkat halaman.
Sentralnya: kebutuhan kita; kita butuh, kita mohon.
Tidak salah menaikkan doa permohonan, tetapi harus waspada:
- Jika tidak ada kebutuhan, kita nantii tidak berdoa. Kalau semua sudah cukup, tidak mau berdoa lagi.
- Kalau hanya memohon/meminta terus, akan jadi orang kristen/hamba TUHAN seperti Bartimeus yang buta dan perkejaannya meminta-minta.
Artinya: hanya puas dengan perkara jasmani--meminta-minta dan dapat uang; hanya mengejar perkara jasmani, tetapi tidak bisa melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus--tidak bisa menerima pengajaran yang benar/penyucian dan tidak tahu jalan ke sorga/Yerusalem baru); waktu itu Yesu bertemu Bartimeus dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Hartanya banyak dari meminta-minta, tetapi buta.
Banyak kita katakan: Hebat, dahsyat, sakitnya sembuh. Baik! Saya juga mohon pada TUHAN. Kalau hanya sampai di sana--diberkati, sakit jadi sembuh, miskin jadi kaya dan sebagainya--, tetapi buta, apa gunanya? Tidak mengerti firman pengajaran yang benar--pedang firman--, tidak disucikan--dalam dosa dan kegelapan--dan tidak tahu jalan ke Yerusalem baru.
Sebab itu, doa permohonan harus ditingkatkan.
- Markus 14: 33-34
14:33.Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanesserta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
14:34.lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
Di sini, Yesus membawa tiga murid: Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Ini adalah doa dari tiga murid. Tadi, delapan murid duduk-duduk.
Tingkatan keduaberjaga-jaga dan berdoa: doa yang aktif--doa penyembahan. Kita ingat, Yesus juga membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes ke atas gunung untuk menyembah.
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada doa tingkat ruangan suci--di ruangan suci ada alat mezbah dupa emas.
Dalam doa penyembahan, ada dupa yang dibakar dan berbau harum di hadapan TUHAN.
Sentralnya: pribadi Yesus--kalau doa permohonan sentralnya adalah kebutuhan kita.
Jadi, butuh atau tidak, sakit atau tidak, punya uang atau tidak, kita tetap menyambah TUHAN, sebab sentralnya adalah pribadi Yesus.
Karena sentralnya pribadi Yesus, maka di mana saja, kapan saja, dan situasi apa saja, kita bisa menyembah TUHAN.
Doa penyembahan adalah memberi, bukan meminta. Ini suatu peningkatan. Tadi meminta-minta seperti Bartimeus, sekarang justru memberi, yaitu memberi pujian, hormat, dan kemuliaan kepada TUHAN, sampai membeirkan seluruh hiudp kita kepada TUHAN.
Ini bedanya, kalau doa permohonan, meminta, kalau doa penyembahan, memberi kepada TUHAN.
Mari, di manapun kita berada, doa permohonan tidak salah, tetapi harus ada kewaspadaan. Jangan puas sampai di situ! Harus meningkat sampai mencapai oa penyembahan.
Mazmur 24: 3-5
24:3."Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4."Orang yang bersih tangannyadan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5.Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
'Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?'= kita ingat Petrus, Yakobus, dan Yohanes dibawa TUHAN ke atas gunung untuk menyembah.
'boleh berdiri'= menyembah. Kalau kita menyembah, TUHAN akan memberikan keadilan, pembelaan, dan berkat keselamatan--kebahagiaan sorga--kepada kita. Ini rumusnya. Satu waktu TUHAN memberikan keadilan.
"Dulu saya salah. Dulu, pertama-pertama saya dikatakan yang kurang baik, saya cari orangnya. Akhirnya, malah jadi gosip di mana-mana, cerita dibalik-balik. Coba ssaya diam, sudah selesai. Diam saja, sampai TUHAN menyatakan keadilan-Nya."
Sudah ada doa permohonan, sudah baik, tetapi harus ditingkatkan pada doa penyembahan. Sudah ada penyembahan, sudah baik, tetpai masih di ruangan suci. Harus meningkat lagi! Kalau masih di ruangan suci, tidak bisa sempurna. Harus naik ke ruangan maha suci, karena itu tadi dikatakan: Yesusmaju sedikit(Markus 14: 35).
- Markus 14: 35
14:35.Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoasupaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
Tingkatan ketigaberjaga-jaga dan berdoa: doa Yesus Imam Besar--doa Yesus seorang diri.
'maju sedikit'= dari ruangan suci ke ruangan maha suci.
Tadi, delapan orang murid adalah doa paif--doa permohonan. Ditingkatkan, tiga orang diajak--doa aktif; doa penyembahan. Sudah baik. Tetapi, Dia maju seorang diri--ruangan maha suci.
Doa Yesus Imam Besar seorang diri sama dengan doa penyembahan disertai dengan perobekan daging sampai daging tidak bersuara lagi--pintu tirai terobek. Untuk masuk ruangan maha suci, ada pintunya. Pintu tirai harus terobek, baru bisa masuk ruangan maha suci. TUHAN tolong kita di manapun kita berada.
Ini adalah doa tingkat ruangan maha suci.
Daging yang harus dirobek adalah--kita lihat dari prbadi Yesus--:
- Markus 14: 33
14:33.Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takutdan gentar,
Daging pertamayang harus dirobek: takut. Orang disalib itu mati yang mengerikan; terkutuk. Sebagai manusia biasa, Dia juga takut menghadapi salib.
Sekarang artinya bagi kita adalah takut berkorban: waktu, uang, tenaga, perasaan--mau tutup toko untuk ibadah, takut pelanggannya lari ke yang lain, takut kalau besok ulangan dan sebagainya--, takut pada 'sesuatu' sampai melawan Tuhan.
Adam takut pada isterinya. Hawa makan buah, lalu ia memberikan buah terlarang kepada Adam, seharusnya ia menjawab: Dalam nama Yesus, kamu sudah berbuat dosa. Bertobat! Tetapi Adam takut dan akhirnya makan buah yang dilarang TUHAN--melawan TUHAN.
Juga ketakutan di kantor, sehingga melawan TUHAN; takut pada teman di sekolah, lalu menyontek--melawan TUHAN. Inilah ketakutan daging. Kaum muda, takut akan masa depan, terutama soal jodoh, sampai melawan TUHAN. Yang tidak seuai dengan perintah TUHAN, dia kerjakan dalam hal apa saja.
Daging yang takut harus dirobek malam ini sampai menjadi takut akan TUHAN--tidak mau berbuat dosa lagi. Ini berarti tirai terobek.
- Markus 14: 34
14:34.lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
Daging keduayang harus dirobek: sedih.
Daging yang sedih seringkali sampai kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan. Kaum muda juga hati-hati! Sedih karena ditinggal pacar, sampai putus asa, kecewa, dan tidak mau ibadah lagi. Janganlah!
Daging yang sedih harus dirobek menjadi percaya dan berharap Tuhan. Kita selalu berbahagia dan mengucap syukur kepada TUHAN.
- Markus 14: 36
14:36.Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Daging ketigayang harus dirobek: keinginan atau kehendak daging.
Harus dirobek sampai kita bisa berseru: ya Abba, ya Bapa.
Kalau mengikuti keinginan daging, akan melawan Bapa--tidak taat. Tetapi kalau keinginan daging dirobek, kita hanya bisa berseru: ya Abba, ya Bapa--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Di dalam ibadah kita, ada gembala, kita hanya berkata: ya, om; ya, pak. Kepada orang tua di rumah: ya, papa, ya, mama. Kepada Bapa: ya, Bapa.
Inilah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Tiga hal ini yang membuat kita tidak taat--takut berkorban, kesedihan, dan kehendak daging. Kalau sudah dirobek, sampai kehendak daging juga dirobek, kita akan menjadi taat dengar-dengaran sampai daging tidak berusara lagi.
Roma 8: 15
8:15.Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Rohyang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Kehidupan yang taat dengar-dengaran sama dengan kehidupan yang diurapi, dipenuhi, dan meluap-luap dalam Roh Kudus.
Dulu, di taman Getsemani waktu Yesus berdoa sampai Ia berseru: Ya, Abba, ya Bapa, malaikat datang dan memberikan kekuatan kepada-Nya.
Lukas 22: 42-43
22:42."Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
22:43.Maka seorang malaikatdari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatankepada-Nya.
Dulu, malaikat yang memberikan kekuatan ekstra kepada Yesus begitu Ia berkata: ya Abba, ya Bapa. Sekarang, kalau kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi, Roh Kudus akan dicurahkan kepada kita. Roh Kudus mengurapi, memenuhi, dan meluap-luap untuk memberikan kekuatan ekstra kepada ktia.
Biarlah malam ini kita mohon Roh Kudus dicurahkan di tengah ktia, di manapun kita berada, untuk menghadapi apapun juga, percikan darah, pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Kita tidak mampu. Roh Kudus memberi kekuatan kepada kita.
Hasilnya:
- Yesaya 35: 3-6
35:3.Kuatkanlah tanganyang lemah lesu dan teguhkanlah lututyang goyah.
35:4.Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
35:5. Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.
35:6. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancardi padang gurun, dan sungai di padang belantara;
'mata air memancar'= Roh Kudus. Padang gurun itu tandus. Di manapun kita berada, mungkin kita kering saat ini--mau baca firman, bosan, mau beribadah, bosan, mau bedoa, bosan, semua bosan; tawar hati. Tetapi biar air Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita. Ini kekuatan kita.
Hasil pertama: Roh Kudus membuat kita kuat dan teguh hati, artinya:
- Tidak bersungut, kecewa, dan putus asa, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- 'Kuatkanlahtangan'= tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Mari, jangan mundur sedikitpun, tetapi tambah maju lagi!
- 'teguhkanlah lutut'= tetap menyembah Tuhan. Apapun yang kita hadapi, tetap menyembah TUHAN! Serahkan semua kepada TUHAN. TUHAN tolong kita.
- Yesaya 35: 5-6
35:5.Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.
35:6.Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;
Hasil kedua: mujizat terjadi.
Mujizat secara rohani--mujizat terbesar--yaitu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Tadi, buta menjadi melihat dan sebagainya, tetapi kita ambil satu saja, yaitu pembaharuan mulut--menjadi jujur(di dalam Efesus 4, tanda pembaharuan adalah mulut). Kita dibaharui atau tidak, bergantung pada mulut.
Mulut tidak boleh berdusta lagi. Jujur, ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Kalau bisa menyeru: ya Abba, ya Bapa, kita gampang untuk berkata: ya di atas ya, tidak di atas tidak; benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar. Mulai dari soal TUHAN--pengajaran. Kalau pengajaran itu benar, pegang teguh, ikuti dan praktikkan! Kalau tidak benar, jauhi!
Jangan seperti jalan ular: ya..tetapi...., tidak...tetapi... Kalau jalan Roh Kudus, lurus saja, tidak bisa bengkok-bengkok.
Kalau dalam pengajaran dan pekerjaan kita masih berkata: ya...tetapi..., tidak..tetapi, kita tidak akan bisa terangkat. Harus ya katakan: ya, tidak katakan: tidak! Baru kita bisa terangkat saat Yesus datang kembali.
Jujur sama dengan menjadi rumah doa--'doa orang jujur dikenan TUHAN.'; bukan sarang penyamun.
Kalau tidak jujur, akan jadi sarang penyamun; sarangnya ular.
Termasuk kami hamba TUHAN. Kalau tidak jujur, berarti menjadi jalannya ular.
Mari malam ini, kita menjadi rumah doa; gemar menyembah TUHAN.
Zakharia 4:6-9
4:6.Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7.Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
4:8.Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9."Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga terjadi--tadi, buta jadi celik dan sebagainya; kesembuhan-kesembuhan terjadi, sampai gunung-gunung diratakan.
Masalah yang sudah bertumpuk-tumpuk, tidak pernah selesai, sudah mustahil--seperti gunung--diselesaikan secara ajaib oleh kuasa Roh Kudus.
Kalau gunungnya rata, kita bisa melihat yang di depan. Artinya: Roh Kudus sanggup memberi masa depan yang berhasil dan indah, dan kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus.
Bukan orang pandai, bodoh, kaya dan sebagainya, tetapi mulai dari jujur, itulah orang yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Sampai jika Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna--mujizat terakhir--, tidak salah dalam perkataan (Yakobus 3: 2). kita bersorak-sorai di awan-awan dan hanya menyeru: Yesus, Haleluya. Kita bersama Dia selama-lamanya.
Mari kita berdoa. Ada doa permohonan, boleh, tetapi waspada, harus ditingkatkan pada doa penyembahan, kita memberikan pujian dan hormat kepada TUHAN, supaya Dia memberkati kita. Tetapi harus ingat! Harus ada perobekan daging! Apakah daging kita takut, sedih, lemah atau apa saja, mungkin di luar itu? Harus dirobek malam ini, supaya Roh Kudus dicurahkan.
Kalau Roh Kudus dicurahkan, kita menerima kekuatan ekstra. Kita tidak akan mundur sedikitpun sampai TUHAN datang kembali, dan mujizat-mujizat terjadi di tengah-tengah kita, yaitu keubahan hidup, sampai mujizat jasmani, bahkan sampai kesempurnaan.
Tunjukkan kelemahan, dosa, dan kekurngan kita! Mohon Roh Kudus menolong kita. Kita butuh Roh Kudus. Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita. Roh Kudus tidak bisa dibatasi oleh apapun juga.
TUHAN memberkati.