Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1: 9-20
= Rasl Yohanes dibuang ke pulau Patmos (mengalami sengsara daging), bukankarena berbuat dosa, tetapi karena Firman Allah dan kesaksian Yesus.
Itu sebabnya, Rasul Yohanes mengalami 3 hal:

  1. ayat 9: bisa masuk persekutuan yang benardengan Tuhan (persekutuan tubuh dengan Kepala) dan sesama (persekutuan tubuh Kristus) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Desember 2013).

  2. ayat 10-16: bisa mendengar dan melihat bunyi sangkakalayang nyaring, menjadi 2 wujud nyata yaitu:

    • 7 kaki dian emas (gereja yang sempurna) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Natal Surabaya, 23 Desember 2013).
    • (ayat 13-16) penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja, Hakim yang adil, dan Mempelai Pria Surga (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).

  1. ayat 17-20: bisa tersungkur dibawah kaki Tuhan(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014).

Wahyu 1: 17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nyasama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

'
bisa tersungkur dibawah kaki Tuhan sampai seperti orang mati'= menyembah Tuhansampai daging tidak bersuara lagi.

Mengapa Tuhan ijinkan ini terjadi?
Kalau kita lihat di ayat 9, ini keadaan rohani dari rasul Yohanes.
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allahdan kesaksianyang diberikan oleh Yesus.

Keadaan kerohanian rasul Yohanes= ditandai dengan ada Firman Allah (meja rotisajian) dan kesaksian Yesus (pelita emas), tapi masih kurang satuyaitu doa penyembahan kepada Tuhan (mezbah dupa emas).
Ini keadaan yang berbahaya!
Sekalipun rasul dan hebat, tapi kalau tidak ada penyembahan atau penyembahannya belum mencapai ukuran (daging masih bersuara), inilah yang jadi sasaran dari antikris.

Wahyu 12: 17
12:17 Maka marahlah nagaitu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannyayang lain, yang menuruti hukum-hukum Allahdan memiliki kesaksian Yesus.

'naga'= antikris.
'keturunannya'= gereja Tuhan.
'menuruti hukum-hukum Allah' = Firman (meja roti sajian).
'memiliki kesaksian Yesus' = pelita emas.
Disini, gereja Tuhan juga tidak memiliki mezbah dupa emas.
Akhibatnya: menjadi sasaran antikris, masuk dalam aniaya antikris atau menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan selamanya.
Ini keadaan rohani rasul Yohaens yang sangat riskan.

Oleh sebab itu, jika Tuhan ijinkan sesuatu yang tidak enak bagi daging terjadi dalam hidup kita(sengsara daging tanpa dosa), itu bukan karena Tuhan ingin menghancurkan kita, tapi untuk meningkatkan kerohanian kitasehingga kita bisa menjadi penyembah Allah yang benar = menyembah Tuhan sampai daging tidak bersuara (doa penyembahan yang mencapai ukuran), sehingga antikris tidak bisa menjamah kita.

Yohanes 4: 23-24
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benarakan menyembah Bapa dalam rohdan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Penyembah yang benaryaitu: didorong oleh kebenaran (Firman Allah yang benar) dan roh (Roh Kudus)= didorong oleh Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman Pengajaran yang benar/Firman penyucian.

Itu sebabnya, rasul Yohanes diijinkan oleh Tuhan dibuang ke pulau Patmos dan sengsara untuk masuk dalam persekutuan yang benar. Sekarang banyak persekutuan tubuh Kristus yang tidak benar (bukan Yesus/Firman pengajaran benar yang jadi kepalanya).
Rasul Yohaens juga bisa mendengar dan melihat Firman penggembalaan yang menjadi wujud nyata, yaitu gereja Tuhan yang disempurnakan dan pribadi Tuhan yang sempurna/mulia.
Dan lewat sengsara daging tanpa dosa, rasul Yohanes bisa tersungkur.
Kalau sengsara daging karena dosa, kita harus minta ampun dan bertobat.
Tapi kalau sengsara daging tanpa dosa, justru mendorong kita untuk tersungkur (menyembah kepada Tuhan).

Ibrani 4: 12-13
4:12 Sebab firman Allahhidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hatikita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Firman penyucian menyucikan kehidupan kita mulai dari hatikita.
Hati ini berisi 7 keinginan jahat dan najisyang tersembunyi dan ini harus ditusuk/disucikan.

Matius 15:19
15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).

'sumpah palsu' = berdusta.
'hujat' = memfitnah, menghujat, sampai menghujat Firman pengajaran/Tuhan.
Dimulai dari berpikiran jahat (menjelek-jelekkan orang), memfitnah sampai menghujat Tuhan.
Angka 7 menunjuk 7 lampu pada pelita emas.
Kalau di dalam hati tersembunyi 7 keinginan jahat dan najis, maka hati gelap/pelita padam= hidupnya mata gelap/membabi buta dan menuju pada kepada kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan (Babel).
Tapi, kalau hati disucikandari 7 keinginan jahat dan najis yang tersembunyi, maka hati menjadi sucidan menuju kepada kesempurnaan seperti Yesus.
Angka 7 adalah angka sempurna.
Artinya: bisa sempurna dalam kejahatan kalau hati diisi 7 keinginan jahat dan najis yang tersembunyi. Atau sempurna seperti Tuhan kalau hati mau disucikan.

Mata hati terang bisa melihat/menyembah Tuhan. Penyembahan itu kuncinya di hati.

Matius 5: 8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Kalau hati kita suci, kita bisa melihat Tuhan dan dilihat oleh Tuhan.
Jadi, penyembahan itu tidak sepihak. Bukan hanya kita yang melihat Tuhan dan Tuhan tidak melihat kita (tidak ada artinya), tapi ada timbal balik.
Siapapun kita, biar rasul dan hebat, kalau tidak suci/berdosa, Tuhan tidak melihat kita/Tuhan berpaling.

Lukas 22: 60-62
22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61 Lalu berpalinglah Tuhanmemandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
22:62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

'Bukan, aku tidak tahu'=>menyangkal Tuhan yang termasuk dosa berdusta (salah satu dari 7 dosa di dalam hati).
Karena Petrus berdusta (hatinya tidak suci), saat itu Tuhan berpaling/tidak memandang Petrus, menyembunyikan wajahNya dari Petrus. Tuhan tidak lagi memperhatikannya sekalipun ia rasul.
Hati-hati!Kalau kita mempertahankan dosa, Tuhan tidak pernahmelihat kita.
Kalau Petrus yang hebat saja tidak dilihat oleh Tuhan, apalagi kita yang tidak hebat.
Harus sungguh-sungguh!

Tapi untung, karena saat itu masih ada kokok ayam, sehingga Tuhan berpaling dan memandang Petrus.
Ini kegunaan kokok ayam (sederhana tapi penting) =>untuk menarik perhatian Tuhan.

Tidak ada gunanya jika kita memandang Tuhan, tapi Tuhan tidak memandang kita.
Untung saat itu ada kokok ayam (diulang-ulang dan setia).
Kokok ayam: Firman pengajaran benar yang dipercayakan oleh Tuhan kepada seoranggembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia (tidak bisa dihalangi oleh apapun), secara teratur, dan diulang-ulang = bagaikan pedang yang menyambar-nyambarsecara terus menerus untuk menyucikan kita.
Saat ayam berkokok atau pedang menyambar-nyambar adalah saat Tuhan berpaling untuk melihat kita(menghadapkan wajahNya kepada kita).
Sebenarnya, ktia sudah berdosa dan Tuhan tidak mau melihat orang berdosa. Tetapi kalau masih ada ayam berkokok (Firman diulang), itu karena kita masih mempertahankan dosa. Tuhan masih tidak melihat, sehingga Firman terus diulang.

Bukti Tuhan memandang kita adalah kita mengalami penyucianyaitu kita bisa menyadari dosa (bukan mengamuk), menyesali dosa-dosa dan mengakui dosa-dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, kita disucikandan kita bisa memandang Tuhan.

Tadi, dalam Lukas 22: 61-62, ketika ayam berkokok, Yesus berpaling memandang Petrus dan Petrus juga memandang Tuhan.

'menangis dengan sedihnya'(Lukas 22: 62) = hancur hati, menyadari dan menyesali dosa-dosa. Saat pemberitaan Firman, kita bisa hancur hati, saat itu Tuhan sudah memalingkan wajahNya memandang kita. Kita disucikan, sehingga kita bisa memandang Tuhan.

Yehezkiel 39: 29
39:29 Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Kuterhadap mereka, kalau Aku mencurahkan Roh-Kuke atas kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

'Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku'= kalau ada kokok ayam, hidup kita enak. Jadi kalau datang ke gereja dan selama belum lepas dari dosa, dosa kita terus ditunjuk, sebab Tuhan ingin menghadapkan wajahNya kepada kita. Kalau Tuhan sembunyikan wajahNya, celakalah kita. Rasul Petrus saja celaka apalagi kita.
Jadi, jangan salah paham kalau Firman diulang-ulang, sebab Tuhan ingin memandang kita.

Bukti kalau sudah bisa memandang Tuhan dan Tuhan menghadapkan wajahNya kepada kita
adalah Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
Dalam pengutusan, kita membutuhkan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, pelayanan daging tidak ada artinya dan tidak ada gunanya untuk kerajaan Surga.
Kalau Roh Kudus dicurahkan, ada air kehidupan dari Surgadicurahkan ditengah-tengah kita, sekalipun kita sudah kering. Ini kesempatan kita. Petrus juga kering. Begitu berdusta/berbubat dosa, kehidupan itu sudah kering. Tetapi saat Firman datang, ia bisa menyadari, menyesali dan mengaku, sehingga Tuhan memandang dia dan dia memandang Tuhan. Dan sungguh-sungguh, Roh Kudus/air kehidupan dari Surga dicurahkan sammpaipun pada tanah yang kering (kecewa, putus asa, sedih, susah dan lain-lain).

Hasilnya:

  • Yehezkiel 47: 8-9
    47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
    47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

    Laut Asin memiliki kadar garam yang tinggi, sehingga tidak ada yang bisa hidup didalamnya. Tetapi kalau ada air dari Bait Suci, yang asin sekali bisa menjadi tawar.

    Hasil pertama: air kehidupan Roh Kudus sanggup memberikan kehidupansecara jasmani/sanggup memelihara kehidupan kitasecara jasmani dan rohani ditengah kemustahilan (di laut Asin mustahil untuk bisa hidup, bakteripun tidak bisa hidup tapi).

    Secara jasmani: Roh Kudus mampu memelihara kehidupan kita secara ajaib ditengah kesulitan dan kemustahilan di dalam segala bidang.

    Secara rohani: kita tetap bisa hidup benar dan suci ditengah dosa sampai puncaknya dosa. Roh Kudus juga sanggup memelihara hidup kita saat antikris berkuasa 3,5 tahun sampai selama-lamanya.

  • Yohanes 4: 10-11, 13-14
    4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
    4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
    4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
    4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus
    memancar sampai kepada hidup yang kekal."

    'Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi'= kalau air berasal dari sumur dunia (kepandaian, kekayaan, kehebatan sampai dosa-dosa), kita akan tetap haus.

    Hasil kedua: air kehidupan Roh Kudus mampu memberikan kebahagiaan/kepuasan Surgakepada kita sampai berlimpah-limpah, sehingga bisa mengalirkepada sesama yang membutuhkan (bersaksi dan mengundang) dan bisa memancarkeatas sampai pada hidup kekal selama-lamanya.

    Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan bisa bersaksi. Yang ada hanya gosip, menjelekkan, dan lain-lain =>sangat kering.

  • Wahyu 22: 1
    22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

    Hasil ketiga: 'sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal'= sungai air kehidupan menyucikan dan mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus (mujizat terbesar).
    Permulaan keubahan dimulai dari jernih seperi kristal yaitu jujur.
    Kita jujur dalam keuangan, nikah, dan dalam segala hal, terutama soal Tuhan/soal pengajaran.
    Kalau bimbang dan banyak pertanyaan, akan banyak air mata. Jujurlah, kalau ya katakan ya kalau salah katakan salah. Jangan tidak jujur, karena bisa kering.

    Kesaksian:
    "Ini yang saya takuti. Bukan menantang Tuhan. Lapar sudah, semua sudah. Tetapi jangan sampai kering. Kalau kering, apa gunanya jadi hamba Tuhan. Tidak ada artinya."

    Ini yang harus kita jaga, yaitu soal kejujuran.
    Kejujuran menentukan kita kering atau tidak!
    Kalau bisa jujur, itu mujizat terbesar.
    "Saya ajarkan kepada Lempin-El 'jangan lihat orang'. Biar orang hebat (seperti Petrus), kalau salah ya salah. Siapa kita hamba Tuhan paling hebat yang mau dibandingkan dengan Petrus? Tetapi kalau salah, ya salah. Jangan 'oya, tetapi....'. Itu tidak jujur dan kering. Pelaynanannya kering dan semua juga kering. Secara jasmani dan rohani kering. Ini yang paling saya takutkan dalam sidang jemaat. Kalau lapar, saya tidak urus. Tetapi kalau kering, inilah masalah besar."

    Malam ini, kalau kita kering, mohonlah pada Tuhan, masih ada kesempatan untuk jujur dan mengakui kesalahan kita. Dan dalam sekejab mata, hujan lebat akan datang. Tuhan itu Maha Pemurah. Kita merasa kering, tetapi dikoreksi Firman, seharusnya kita bersyukur.

    Kalau sudah jujur, doa orang jujur dijawab oleh Tuhan = menjadi rumah doa.

    Amsal 15: 8
    15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

    Kalau menjadi rumah doa, setiap seruan (menyebut nama Yesus dan 'Haleluya'), doa dan tetesan air mata kita, Tuhan sanggup mengadakan mujizat, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
    Dia akan mengadakan mujizat secara rohani dan jasmani, setiap langkah/detak jantung kita adalah langkah mujizat.
    Sampai langkah terakhir, jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita terangkat diatas memandang muka dengan muka dengan Dia selama-lamanya.

Mari! Apapun keadaan kita, dalam kesalahan, kekurangan, kekerasan, atau kekeringan, biarlah selama ada ayam berkokok/pedang yang menyambar, mungkin sakit bagi daging (terus ditunjuk oleh Firman), saat itu Tuhan sedang memandang kita dan kita juga memandang kepada Tuhan. Tuhan rindu untuk saling bertatapan/saling memandang. Sudah cukup Tuhan menyembunyikan diri, bahaya bagi kita. Saling memandang supaya hujan Roh Kudus turun atas kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 21 Juni 2017 (Rabu Malam)
    ... pemerasan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya--seperti Yesus berdoa di taman Getsemani seperti buah zaitun yang diperas sehingga menghasilkan minyak urapan Roh Kudus. Di sinilah kuncinya. Roh Kudus inilah yang memberikan kekuatan ekstra untuk menghadapi kelemahan daging. Banyak kelemahan daging kita karena itu kita harus banyak menyembah Tuhan supaya daging diperas ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juni 2020 (Kamis Sore)
    ... Allah Yang Mahatinggi Pencipta langit dan bumi . dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu. Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. . Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram Berikanlah kepadaku orang-orang itu dan ambillah untukmu harta benda itu. . Tetapi kata Abram kepada raja negeri ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Januari 2011 (Rabu Dini Hari)
    ... antara Kristus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dengan sidang jemaat sebagai Mempelai Wanita saat kedatangan Yesus kedua kali. Hubungan nikah yang rohani adalah dalam doa penyembahan. Ini adalah leher hubungan kepala dengan tubuh yang tidak bisa dipisahkan hubungan dalam kasih setia. Yesaya - Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 Desember 2015 (Selasa Sore)
    ... kedua kali bahkan melihat Tuhan di tahtaNya untuk selama-lamanya. Proses bangsa Kafir untuk bisa membeli minyak urapan Roh Kudus Proses dasar. Kisah Rasul - Ketika Apolos masih di Korintus Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka Sudahkah kamu menerima Roh ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 Agustus 2017 (Rabu Sore)
    ... penyucian atau firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menyucikan hati kita dari Keinginan jahat pikiran jahat kejahatan kelicikan kesombongan pencurian keserakahan pembunuhan hawa nafsu kebebalan--tidak bisa dinasihati--dan hujat--termasuk memfitnah. Keinginan najis perzinahan dan percabulan. Kepahitan hati iri hati termasuk di dalamnya benci dendam dan lain-lain. Disucikan semua. Kisah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 November 2012 (Sabtu Sore)
    ... Penasihat Ajaib Allah yang Perkasa Bapa yang Kekal Raja Damai. Matius Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Yesus sama dengan putra Allah anak laki-laki. Berumur satu tahun sudah dewasa. Lukas Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya Ia berumur kira-kira tiga puluh ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 November 2010 (Selasa Sore)
    ... masuk Kerajaan Sorga yang kekal. Posisi kambing adalah di sebelah kiri dan akan masuk dalam api siksaan yang kekal yaitu neraka Matius . Mulai sekarang kita harus memantapkan posisi kita sebagai domba-domba yang berada di sebelah kanan Tuhan. Ibrani Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Maret 2012 (Kamis Sore)
    ... seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Petrus salah menggunakan pedang sehingga memutus telinga Malkhus. Prakteknya adalah Menyampaikan Firman Tuhan tanpa urapan Roh Kudus sehingga hanya berdasarkan keinginan. Akibatnya adalah sidang jemaat tidak mau mendengar Firman. Melakukan perbuatan atau perkataan yang merugikan ...
  • Ibadah Natal di Jatipasar, 21 Desember 2016 (Rabu Pagi)
    ... dapat mobil putih. Itu bukan iman. Iman bukan dari melihat tetapi mendengar. Sekalipun kami tidak melihat tetapi percaya. Sekarang dibalik Lihat dulu baru percaya. Itu adalah imannya Tomas--mau melihat dulu mana luka di lambung dan tangan Yesus baru percaya-- dan ia dikoreksi oleh TUHAN Tomas kamu melihat baru percaya berbahagialah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Oktober 2016 (Sabtu Sore)
    ... jahat dan najis juga bisa mengalami keubahan hidup. Bagaimana kita mengalami pembaharuan atau keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus Keubahan hidup terjadi lewat kecaman Tuhan Yesus. Kecaman sekarang menunjuk pada pemberitaan firman pengajaran yang mengandung teguran yang keras yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.