Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdm. Hardiyono

Salam damai sejahtera dalam cinta kasih Tuhan Yesus Kristus. Biarlah kiranya bahagia dan damai sejahtera Tuhan senantiasa dilimpahkan dalam kehidupan kita sekalian.

Wahyu 1: 13-16
Penampilan pribadi Yesus dalam 4 keadaan.

Malam ini kita mempelajari yang kedua yaitu penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala Raja.

Wahyu 1: 14
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala Raja, ditandai dua tanda yaitu

  1. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah
  2. mata-Nya bagaikan nyala api

Kita masih belajar tanda yang kedua yaitumata-Nya bagaikan nyala api”.
Mazmur 11: 4
11:4. TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

mata-Nya bagaikan nyala api” untuk menyucikan gereja Tuhan sampai mencapai kesempurnaan.

Sedikitnya ada dua nyala apiyang mampu menyucikan gereja Tuhan, antara lain:

  1. Maleakhi 3: 2-3
    3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan seperti sabun tukang penatu.
    3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

    Nyala api pertama adalah api FIRMANpengajaran yang benar.
    Jadi HANYAapi firman pengajaran yang benar, yang sanggup untuk menyucikan Gereja Tuhan sampai mencapai kesempurnaan.

    DalamMaleakhi 3: 2ada dua wujud firman pengajaran yang benar yaitu


    • Wujud pertama “seperti sabun tukang penatu
    • Wujud kedua “seperti api tukang pemurni logam

    Ad.1.seperti sabun tukang penatu
    Kegunaan sabun tukang penatu yaitu

    • Untuk menyucikan pakaian kita dari kotoran-kotoran dan noda-noda.

      Pakaian ini berbicara tentang solah tingkah laku, perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari yang tampak/kelihatan diluar.

      Jadi perbuatan-perbuatan kita sehari-hari harus disucikan, supaya perbuatan kita merupakan perbuatan yang benar dan baik dihadapan Tuhan.

    • Untuk menyucikan jubah kita dari noda-noda dan kotoran-kotoran.
      Jubah ini berbicara tentang pelayanankita kepada Tuhan.

      Jadi sabun tukang penatu menyucikan pelayanan kita dari noda-noda dan kotoran-kotoran dosa.

      Yudas 1: 11-12
      1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kaindan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
      1:12 Mereka inilah nodadalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

      Ada tiga nodayang harus disucikan dari jubah pelayanan kita oleh sabun tukang penatu yaitu


      1. Noda Kainyaitu noda kebenciansampai kepada pembunuhan.

        Kain ini sebenarnya tidak ada alasan untuk membunuh Habel, tetapi dasar Kain memang sudah ada iri hati kepada Habel dan terus mempertahankan iri hati, akhirnya timbul kebencian, sampai kepada pembunuhan.

        Kebencian ini dimulai dari iri hati. Jika kita mempertahankan iri hati/dengki kepada seseorang, maka iri hati ini akan memuncak kepada kebencian, sampai kebencian tanpa alasan, bahkan sampai kepada pembunuhan.

        Jangan sampai sidang jemaat atau hamba Tuhan sepenuh mempertahankan noda Kain (kebencian yang diawali dengan iri hati) didalam pelayanan!

      2. Noda Bileamyaitu mengikut melayani Tuhan (beribadah melayani Tuhan) hanya untuk mengejar perkara jasmani.

        Jika kita melayani Tuhan hanya untukmengejar yang jasmani (mencari kedudukan, uang, kehormatan dalam pelayanan dll), mungkin kita akan mendapatkannya, tetapi kita akan kehilangan upah yang sebenarnya/kehilangan upah yang rohani. Akibatnya adalah kita akan binasa seperti Bileam.

        Upah yang sebenarnya/upah yang rohani dalam melayani Tuhan itulah hidup kekal bersama Tuhan untuk selama-lamanya.

      3. Noda Korahyaitu noda kedurhakaan/pendurhakaan atau ketidaktaatan kepada firman pengajaran yang benar.

        Contohnya: mungkin kehidupan itu setia dan tekun beribadah melayani Tuhan, tetapi tanpa disertai ketaatan kepada firman Tuhan.

      Jadi jubah kita harus disucikan dari ketiga noda ini lewat sabun tukang penatu.
      Jangan sampai kita memakai jubah yang bernoda Kain, Bileam, Korah, sebab pelayanan yang seperti Kain, Bileam dan Korah tidak ada artinya dihadapan Tuhan.

      Memang tidak mudah untuk disucikan dari dosa Kain, Bileam, Korah, itu sebabnya seperti halnya cara kerja sabun tukang penatu ini demikianlah kita dalam mendengarkan firman Tuhan. Jadi firman Tuhan harus selalu diulang-ulang, seperti saat kita mencuci pakaian disabun dibilas terus menerus.

      Kita harus tekun didalam penggembalaan (ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok), sebab didalam penggembalaan kita akan disucikan secara intensif (terus menerus) dan diulang-ulang, sampai kita putih bersih dari dosa Kain, Bileam dan Korah.

    Jika kita sudah disucikan, maka kehidupan kita, pelayanan kita akan berkenan dihadapan Tuhan.

    Jadi penggembalaan adalah tempat yang paling ampuh untuk menyucikan kita dari dosa-dosa.

    Ad.2. “seperti api tukang pemurni logam

    api tukang pemurni logam” untuk menyucikan kita dari karat-karat dosa= menyucikan dosa yang sudah menjadi tabiat = menyucikan dosa yang sudah mendarah daging.

    Ibrani 4: 12-13
    4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalamsampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyidi hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    api tukang pemurni logam” sanggup menghancurkan karat-karat dosa yang sudah menjadi tabiat (“yang tersembunyi” didalam batin/hati kita).

    Kisah Para Rasul 1: 15-18
    1:15. Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
    1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang
    Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
    1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
    1:18 --
    Yudasini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

    Dosa apa harus disucikan oleh api tukang pemurni logam(dosa yang menjadi tabiat/mendarah daging)?dosa Yudas Iskariot.

    Dosa Yudas Iskariot yaitu


    • Dosa kejahatanadalah cinta akan uang.

      Jika kita memiliki uang yang banyak itu tidak salah ! tetapi yang salah adalah saat kita cinta akan uang.

      Jika kita cinta akan uang seperti Yudas, maka kita akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, sehingga kita jatuh kedalam dosa.

      Contohnya adalahuntuk mendapatkan uang, maka kita korupsi, menipu, berbohong, menggunakan hal-hal yang tidak benar.

      Jika sudah ada dosa kejahatan, maka akan diikuti oleh dosa kenajisan, sebab dosa kejahatan dan dosa kenajisan itu menjadi satu paket.

    • Dosa kemunafikanadalah diluar dan didalam berbeda.

      Yudas ini munafik. Sebenarnya Yudas sudah mendapatkan kesempatan untuk disucikan dan diubahkan oleh Tuhan yaitu saat perjamuan suci (perjamuan malam yang terakhir), tetapi dasar dosa ini sudah melekat/menjadi tabiat Yudas, maka firman ini ditolak oleh Yudas. Akibatnya adalah semua yang disembunyikan/ditutupi oleh Yudas, akhirnya tertumpah keluar.

      Jika firman sudah menunjuk/mengoreksi dosa-dosa yang kita sembunyikan (dosa yang menjadi tabiat) dan kita tetap pertahankan, maka sewaktu-waktu dosa itu akan terbongkar, kita akan dipermalukan seperti Yudas dan tidak ada kesempatan lagi untuk berubah.

  2. 1 Petrus 4:12-13
    4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.


    Nyala api kedua adalah lewat nyala api ujian= sengsara daging bersama Tuhan = PERCIKAN DARAH.

    Saat firman pengajaran sudah menunjukkan dosa-dosa kita itu merupakan kemurahan Tuhan, sekalipun firman itu keras, tajam, kejam. Jika nyala api firman pengajaran ini kita tolak, masih ada nyala api yang kedua yaitu nyala api ujian (ini juga merupakan kemurahan Tuhan).

    Ayub 32: 1-2
    32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadapAyub, karena ia menganggap dirinya benar.
    32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

    Dosa apa yang harus disucikan lewat nyala api ujian?dosa Ayub.

    Dosa Ayub adalahdosa kebenaran diri sendiri.

    Ayub 1: 1
    1:1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu salehdan jujur; ia takut akan Allahdan menjauhi kejahatan.

    Kehidupan sehari-hari Ayub yaitu


    • Ayub merupakan kehidupan yang saleh. Saleh artinya kehidupan yang beribadah kepada Tuhan.
    • Ayub juga seorang yang jujur.Jujur adalah berkata benar dan baik.
    • Ayub ini takut akan Allah dan menjauhi kejahatan = kehidupan yang taat dengar-dengaran kepada Tuhan.

    Inilah keseharian Ayub yang kelihatan/yang nampak. Dibalik ketekunan Ayub dalam beribadah, dibalik kejujuran Ayub, dibalik ketaatan Ayub masih ada dosa yang tidak kelihatan (dosa kebenaran diri sendiri) yang dipertahankan dan harus disucikan lewat nyala api ujian.

    Tanpa nyala api ujian, Ayub adalah orang yang beribadah, jujur, taat, tetapi setelah nyala api ujian, tampaklah bahwa Ayub memiliki dosa kebenaran sendiri.

    Ayub beruntung, sebab didalam nyala api ujian ini Ayub bisa melembutkan hati, sehingga Ayub bisa menyesal, menyadari, mengakui kesalahannya dan Ayub ditolong oleh Tuhan.

    Ayub 42: 1- 6perikopnya adalah “Ayub mencabut perkataannya dan menyesalkan diri” = Ayub melembut.

    Ayub 42: 1-6
    42:1. Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
    42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
    42:3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
    42:4 Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.

    42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    42:6 Oleh sebab itu
    aku mencabut perkataankudan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    = Ayub menyadari keadaannya, mengakui keadaannya, sebab sekalipun Ayub beribadah, jujur, taat, tetapi Ayub masih memiliki kelemahan/kekurangan yaitu mempertahankan kebenaran diri sendiri.

    Ayub mencabut perkataannya ini artinyaAyub sudah bertobatdan tidak mengulangi kesalahannya lagi.

    Ayub 5: 5
    42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

    Hasilnyajika kita (Ayub) bisa menyadari kekurangan/kelemahan kita adalah kita bisa memandang/melihat Tuhan.

    Saat Ayub diberkati Tuhan, saat semuanya melimpah (ada ternak, anak-anak), bahkan Ayub merupakan orang yang paling kaya, tetapi Ayub tidak pernah bisa melihat Tuhan(“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau”) = tidak bisa menyembah Tuhan.

    Saat Ayub diijinkan menghadapi ujian habis-habisan (menghadapi percikan darah), maka Ayub bisa mengaku tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau”. Jadi dalam sengsara/dalam ujian, kita bisa menyembah Tuhan.

    Jika kita menolak nyala api firman, maka nyala api ujian akan datang untuk menyucikan kita dan ini tergantung dengan sikap kita saat menghadapi sengsara/nyala api ujian. Jangan sampai kita berontak, bersungut-sungut, tetapi biarlah sikap kita sama seperti Ayub.

    Sebenarnya, tidak harus lewat nyala api ujian kita menjadi sadar, tetapi lewat nyala api firman yang keras itu sebenarnya sudah cukup untuk menyadarkan kita akan kekurangan dan kesalahan kita.

    Jika firman Tuhan tidak mempan kepada kita dan sampai pada malam hari ini kita mengalami nyala api ujian sampai habis-habisan, semuanya habis seperti Ayub (anak-anak, ternak habis, istrinya mengutuk Ayub dan saudaranya meninggalkannya), maka Tuhan masih mampu menolong kita asalkan kita menjadi seperti Ayub.

    Dalam ujian, Ayub tidak membela diri, melainkan Ayub berkata “tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” dan dilanjutkan “aku duduk dalam debu dan abu.".

    Biarlah malam hari ini dalam doa penyembahan kita mengaku hanya debu dan abu yang tidak bisa berbuat apa-apa dan layak untuk menghadapi ujian/menderita.

    Manusia itu diciptakan dari debu tanah liat. Jika kita sudah mengaku debu tanah liat = kehidupan yang tidak berdaya, tidak berharga, tidak bisa apa-apa, kehidupan yang lemah, maka kita berada dalam tangan belas kasih kemurahan Tuhan.

    Debu tanah liat ini harus berada ditangan Tuhan, sebab kalau debu tanah liat berada diluar tangan Tuhan, maka cepat atau lambat segumpal debu tanah liat ini hanya menjadi santapan ular/santapan antikris (dalam Kitab KejadianTuhan berkata kepada ular “debu tanah lah yang akan menjadi makananmu”).

    Jika segumpal debu tanah liat berada dalam tangan belas kasih kemurahan Tuhan, maka Tuhan sanggup menciptakan kita seperti Adam diciptakan dari debu tanah liat. Artinyahidup kita yang seperti debu tanah liat akan diciptakan oleh Tuhan menjadi manusia yang sempurna, yang layak untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.

    Apalah artinya tanah liat yang tidak berharga ini, tetapi jika segumpal tanah liat ini berada dalam tangan kemurahan Tuhan, maka tangan kemurahan Tuhan sanggup melakukan apa saja dalam kehidupan kita, sampai tangan itu jugalah yang akan menyucikan kita, menyempurnakan kita, mengangkat kita saat Tuhan Yesus datang kembali kedua kali.

Malam ini kita datang untuk menyembah kepada Tuhan, kita tersungkur kepada Tuhan, kita mengakui bahwa kita hanya debu tanah liat yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 23 Juli 2020 (Kamis Sore)
    ... yaitu membangun Tabernakel kerajaan Sorga di bumi sehingga Allah berdiam di tengah-tengah umat-Nya ada takhta Sorga di tengah-tengah umat-Nya. Sekalipun umat Israel berjalan di padang gurun yang tandus banyak binatang buas celaka marabahaya dan lain-lain tetapi tetap merasakan suasana takhta Sorga di bumi karena menuruti kehendak Tuhan. Mereka tidak bisa menabur ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Juli 2017 (Kamis Sore)
    ... perkataan kering dusta gosip bersungut dll. Maka akan mencari kepuasan di dunia dan jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Atau kepuasan dunia dibawa masuk ke dalam gereja sehingga ibadah pelayanan bersuasana dunia sampai lenyap bersama dunia. Pingsan tidak mati tidak hidup suam-suam rohani. Hanya mengutamakan perkara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Mei 2012 (Kamis Sore)
    ... dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia katanya Tuhan kiranya Allah menjauhkan hal itu Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan apa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 Januari 2017 (Sabtu Sore)
    ... kebimbangan tidak dijawab oleh Tuhan. Yakobus - Hendaklah ia memintanya dalam iman dan sama sekali jangan bimbang sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Kita sering berdoa untuk memenuhi keinginan daging. ...
  • Ibadah Raya Malang, 09 Januari 2011 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan karena bertabiat kasih yaitu mengasihi memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan mengasihi Tuhan. Seperti kasih itu kekal domba yang bertabiat kasih boleh masuk dalam Kerajaan Surga yang kekal. I Yohanes Dan perintah ini kita terima dari Dia Barangsiapa mengasihi Allah ia harus juga mengasihi saudaranya. Matius - - Dan Ia akan berkata ...
  • Ibadah Natal Malang, 25 Desember 2008 (Kamis Sore)
    ... kedua kali ini justru kita akan mengalami badai yang dahsyat yang bertujuan untuk membinasakan kita supaya tidak mencapai pelabuhan damai sejahtera. Ini yang sedang kita alami hari-hari ini badai yang dahsyat. Pengertian rohani badai yang dahsyat Ajaran-ajaran sesat. II Petrus . Wahyu - ajaran Babel adalah pengajaran yang mengajarkan kemakmuran dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 Maret 2016 (Kamis Sore)
    ... keinginan daging yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan firman pengajaran yang benar. Keinginan daging memiliki daya pikat dan daya seret menyeret keluar dari kehendak Tuhan. Saat itulah pencobaan masalah datang. Pencobaan adalah penderitaan masalah yang kita hadapi karena berbuat dosa tidak mengikuti kehendak Tuhan. Biasanya setelah mengalami pencobaan berusaha mencari ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Agustus 2009 (Rabu Sore)
    ... kepada Tuhan sampai betul-betul dekat itulah hubungan antara tubuh dengan Kepala yang tidak bisa terpisahkan lagi. Cara untuk dekat pada Tuhan menguasai diri Korintus - . Menguasai diri itu sama dengan melatih tubuh kita untuk mengambil bagian dalam pertandingan yang benar sampai kita mendapatkan mahkota yang abadi. Timotius - melatih diri ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Desember 2011 (Kamis Sore)
    ... dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. Karena itu perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup janganlah seperti orang bebal tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Titus Seorang bidat ...
  • Ibadah Natal Persekutuan di Square Ballroom Surabaya, 23 Desember 2016 (Jumat Sore)
    ... pasti menceraikan Maria. Lalu apa akibatnya Berarti Maria mengandung tanpa suami. Ini yang gawat. Artinya Maria berzinah dan diancam hukuman dirajam batu sampai mati. Berarti bayi Yesus juga mati dan tidak ada keselamatan. Ini kalau pakai logika. Klaau tidak cocok dengan firman jangan tidak selamat--membunuh bayi Yesus. Jangan pakai logika tetapi iman Kalau ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.