Pdm. Gideon PakpahanSelamat malam. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah kiranya kasih karunia dan damai sejahtera Tuhan, berkat dari Tuhan dilimpahkan ditengah-tengah kita pada saat malam hari ini.
Wahyu 1: 13-16
=menunjuk tentang
penampilan pribadi Yesus dalam 4 keadaan yang sebenarnya:
- Ayat 13 = Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
- Ayat 14 = Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala Raja.
- Ayat 15 = Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai hakim yang adil.
- Ayat 16 = Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria surga.
Malam hari ini kita masih belajar yang pertama yaitu
Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
Wahyu 1: 13-161:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Penampilan Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar ditandai dengan dua hal yaitu
- “berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki”,
- “dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas”.
Kita masih pelajari tanda yang pertama yaitu “
berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki”.
Artinya:
- Pakaian kebenaran dan kebajikan (perbuatan-perbuatan baik).
- Pakaian pelayanan= pakaian imamat.
Imamat 16: 1-2,
4
16:1. Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa. 16:2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
16:4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudusdan ia harus menutupi auratnyadengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.Keluaran 28: 3928:39 Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.“
lenan halus” menunjuk pakaian putih (kesucian).
“
ragi, lubang-lubang, bermata-mata” menunjuk urapan Roh Kudus.
Jadi pakaian putih bermata-mata artinyapakaian kesucian didalam urapan Roh Kudus. Pakaian inilah yang dipakai oleh seorang Imam Besar (Yesus yang tampil sebagai Imam Besar).
Dulu seorang imam tidak boleh kelihatan auratnya, harus berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki (seperti pakaian Imam Besar).
Jika Yesus tampil sebagai Imam Besar yang memakai pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus (berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki), maka kita harus tampil sebagai
imam-imam yang memiliki pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus.
Pakaian Imam Besar ada raginya (mata-matanya)=
menunjuk mata Yesus sebagai Imam Besar. Jadi Yesus memakai pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus
merupakan pandangan belas kasihanTuhankepada imam-imam yang memakai pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus.
Kita sebagai imam-imam yang memakai pakaian kesucian
HARUS(
HANYA) memandang Yesus Imam Besar yang duduk disebelah kanan Allah Bapa.
Pandangan Yesus Imam Besar hanya memandang imam-imam yang memakai pakaian kesucian, sebab itu kita jangan menjadi imam-imam yang sembarangan (jangan asal menjadi imam dan imam harus tetap didalam kesucian).
Buktinya jika imam-imam yang memakai pakaian kesucian memandang Yesus sebagai Imam Besar yang duduk disebelah kanan Allah Bapa yaitutidak ada kekuatiran.
Sudah dipelajari dalam ibadah sebelumnya.
Bukti/praktek lainnya adalah
- Ibrani 12: 1-2
12:1. Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua bebandan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Bukti/prakteknya pertama: menanggalkan beban dosa= tidak mempertahankan dosa (terutama dari dosa keinginan mata).
Tidak ada manusia yang tidak berbuat dosa, tetapi setelah menyadari/menyesali dosa kita, kita harus mengaku dosa dan minta ampun kepada Tuhan.
Matius 5: 28
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Dosa keinginan mata= keinginan jahat dan keinginan najis (mulai dari tontonan dll).
- Ibrani 12: 1
12:1. Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita
Bukti/prakteknya kedua: “berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita”= setia dalam ketekunan 3 macam ibadah pokok(tergembala dengan sungguh-sungguh).
Berlomba dengan tekunini bukanlah santai-santai. Jika kita masih sering terlambat dalam beribadah (masih terhalang karena pekerjaan dll), kita harus berdoa kepada Tuhan. Kita jangan justru sengaja (menjadi kebiasaan) datang terlambat untuk beribadah.
Jika dalam 3 macam ibadah pokok kita masih sering santai-santai, kita tidak akan mencapai penggembalaan terakhir. Contohnya: dalam Kitab Kejadian,istri Lot berlambat-lambat sehingga tidak sampai ke gunung. Akibatnya: menjadi tiang garam (kehidupan yang tidak ada artinya).
Jika istri Lot yang berlambat-lambat menjadi tiang garam, apalagi jika kita sengaja meninggalkan ibadah. Untuk itu kita harus sungguh-sungguh tekun berlomba sehingga bisa mencapai penggembalaan terakhir.
Memang banyak halangan dan rintangan untuk datang beribadah, tetapi jika kita berusaha dan ada kerinduan, Tuhan pasti sanggup tolong kita.
- Ibrani 12: 2
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salibganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Bukti/prakteknya ketiga: kita harus tekun memikul salib.
Kita harus tetap tekun memikul salib baik saat diberkati ataupun saat tidak diberkati (diizinkan Tuhan merosot ekonominya).
Contohnya adalahYesus. Yesus tetap tekun memikul salibsekalipun Dia menderita (dipukul, dicambuk), bahkan dalam Kitab Yesayadisebutkan bahwa Dia begitu buruk rupanya, tidak seperti manusia lagi.
Praktek tekun memikul salib:
- Yakobus 5: 7-9 (perikopnya adalah bersabar dalam penderitaan)
5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungutdan saling mempersalahkan,supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
Praktek pertama: tidak bersungut-sungut saat diperhadapkan dengan penderitaan.
Contoh:
- Dalam nikah jangan ada persungutan.
- Saat diijinkan ekonomi merosot, istri tidak bersungut-sungut kepada suami.
- saat orang tua tidak bisa menyekolahkan, anak-anak tidak boleh bersungut-sungut kepada orang tua.
- Dalam penggembalaan tidak boleh ada persungutan terutama tentang firman.
- Praktek kedua: tidak saling mempersalahkan, tetapi selalu memeriksa diri sendiri(interospeksi diri).
Jika kita diijinkan Tuhan menghadapi salib dan sesuatu terjadi, kita harus memeriksa diri sendiri.
Contoh dalam Injil Matiusadalah perempuan yang anaknya dirasuk setan. Perempuan ini tidak menyalahkan suaminya atau anaknya, tetapi dia mengatakan “saya yang salah”.
Jika kita bisa interospeksi diri, cepat atau lambat Tuhan akan segera menolong kita.
- Praktek ketiga adalah sabar:
- Sabar didalam penderitaan.
Yakobus 5: 10-11
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayubdan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Contoh: Ayub. Ayub dihajar habis-habisan (mengalami salib), anaknya mati, istrinya jijik melihat Ayub, dan hartanya habis.
Ayub 1= Tuhan mengijinkan Ayub mengalami salib yang begitu berat.
Ayub 42: 5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataankudan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Saat Ayub mengalami salib sampai habis-habisan, Ayub tidak menyalahkan orang lain, tetapi dia menyalahkan diri sendiri.
- Sabar untuk menunggu waktu pertolongan Tuhan.
Semakin berat salib yang kita hadapi baik dalam nikah, pelayanan dll, kita harus justru semakin tekun dalam beribadah melayani Tuhan.
Jika kita tekun, pasti Tuhan tolong, sebab Tuhan tidak pernah menipu kita.
Jadi kuncinya adalahHANYA TEKUN.
Hasilnyajika kita bisa tekun memikul salib adalah
- Yakobus 5: 11
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Hasil pertama: kita selalu mengalami kebahagiaan dari surga.
Matius 5: 3-4, 6
5:3. "Berbahagialah orang yang miskindi hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan hausakan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Kebahagiaan surga adalahkebahagiaan yang tidak bisa dipengaruhi oleh situasi dan kondisi apapun.
Jika kita mengalami kebahagiaan surga, sekalipun kita menderita, kita akan tetap merasa bahagia.
- Yakobus 5: 11b
kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Hasil kedua: Tuhan akan memulihkan keadaan kita tepat pada waktu-Nya= Tuhan menyelesaikan segala masalah, persoalan, dan pergumulan yang kita hadapi tepat pada waktu-Nya (Tuhan tidak akan terlambat menolong kita).
Contoh: Tuhan memulihkan keadaan Ayub.
Saat memikul salib dan Tuhan belum menolong kita, kita harus periksa diri
- Mazmur 16: 8
16:8. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Bukti/prakteknya keempat: tidak goyah= kuat dan teguh hati.
Daud tidak goyah, bukan karena Daud seorang raja yang hebat atau karena tahtanya, tetapi karena matanya memandang Yesus Imam Besar. Demikian juga saat Daud belum menjadi raja, Daud tidak goyah saat menghadapi Goliat.
Kuat dan teguh hati artinya
- Tidak bimbang terhadap firman pengajaran yang benar saat diijinkan Tuhan menghadapi masalah yang besar.
Seringkali kesalahan kita adalahsaat kita diijinkan menghadapi sesuatu, malah menyalahkan pengajaran. Sebenarnya pengajarannya tidak salah, tetapi manusianya yang salah.
- Tidak kecewa, tidak putus asa saat menghadapi masalah/sesuatu yang mustahil.
Kaum muda yang sudah lama berada dalam pengajaran, tidak boleh kecewa saat belum mendapatkan jodohnya. Ini menjadi awasan bagi kita!
Kejadian 19: 30-31
19:30. Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
19:31 Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.
Jika mata tidak memandang Yesus sebagai Imam Besar, pasti akan memandang perkara-perkara dunia. Seperti dua anak Lot yang jatuh dalam dosa (“tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita”).
Kaum muda tidak boleh kecewa soal jodoh. Jangan mencari jodoh diluar pengajaran, terlebih lagi diluar iman. Jika menikah diluar iman, berarti kita mengorbankan Yesus dan celaka.
- Tetap setia menanti kedatangan Yesus kedua kali sebagai Imam Besar= melayani Tuhan sampai garis akhir hidup kita didalam firman pengajaran yang benar.
Garis akhir hidup kita yaitumeninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kembali kedua kali.
Yesaya 40: 29-31
40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Ayat 30 = menjelang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, banyak orang-orang muda tidak setia beribadah melayani Tuhan.
- Tetap menyembah Tuhan dalam situasi kondisi apapun.
Daniel 3: 16
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakhdan Abednegomenjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikanitu."
Contoh: Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap menyembah Tuhan dalam situasi kondisi apapun, sekalipun menghadapi perapian yang menyala-nyala (7 kali dipanaskan).
Jika sekarang kita diperhadapkan dengan masalah/perkara yang kecil, kita tidak mau datang dalam ibadah doa penyembahan, bagaimana saat kita diperhadapkan dengan perapian yang menyala-nyala/antikris?
Hasilnyajika kuat dan teguh hati adalah
- Yesaya 26: 1
26:1. Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita TUHAN telah memasang tembok dan benteng.
Hasil pertama:ada tangan Imam Besar yang kuat melindungi kitadari celaka mara bahaya yang sedang menimpa dunia ini.
- Yesaya 26: 3
26:3 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
Hasil kedua: kita berada dalam pelukan tangan kasih Imam Besar, sehingga kita merasa damai sejahteraditengah-tengah dunia yang sudah sukar/goncang.
- Yesaya 40: 29-31
40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Hasil ketiga: tangan kasih Yesus Imam Besar memberikan dua sayap burung nasar yang besarkepada kita.
Kegunaan dua sayap burung nasar yang besaradalah
- Supayakita bisa melewati segala badai di dunia ini (badai ekonomi atau badai secara jasmani).
- Untuk menyingkirkan kita ke padang belantara jauh dari mata antikris selama 3,5 tahun. Mata antikris tidak akan bisa melihat.
Sengsara di dunia ini tidak akan bisa menjamah kita jika mata kita selalu memandang Yesus Imam Besar.
- Mengangkat kita ke awan-awan yang permai untuk bertemu dengan Yesus sebagai Imam Besar dan mengangkat kita ke Firdaus (kerajaan 1000 tahun damai) untuk masuk kota Yerusalem Baru selama-lamanya.
Kita datang menyembah kepada Tuhan. Banyak pergumulan atau masalah yang kita hadapi, tetapi satu hal dalam doa penyembahan yaitu
kuat dan teguh hati(seperti yang dilakukan Sadrakh, Mesakh dan Abednego) supaya Tuhan tolong kita semuanya.
Tuhan memberkati.