Disertai dengan puasa
2 Tawarikh 20: 1-3, 1220:1.Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20:2. Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:3. Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:12. Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatanuntuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."Yosafat dalam keadaan terjepit, yaitu:
- tidak punya kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar (pencobaan yang besar),
- tidak tahu apa yang harus dilakukan (tidak ada jalan keluar)
Jalan keluar yang diambil adalah berpuasa.
Saat kita menghadapi pencobaan yang mustahil dan tidak tahu apa yang harus kita lakukan,
jalan keluarnya adalah BERPUASA.
Berpuasa adalah kesempatan supaya
mata kita HANYA tertuju pada Tuhan.
Ibrani 12: 212:2. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.Jadi,
berpuasa adalah mata tertuju pada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa, yang mampu menuntun kita pada kesempurnaan.
Mata tertuju pada Yesus sebagai Imam Besar, artinya:
- Ibrani 7: 26
7:26. Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Arti pertama: meneladani kesucian Imam Besar sampai pada kesempurnaan Imam Besar.
Disini, praktiknya adalah mata kita tertuju pada MULUT-NYA Imam Besaryang mengeluarkan sebilah pedang tajam bermata dua.
Wahyu 1: 16
1:16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Praktik memandang Mulut Imam Besaradalah mendengar Firman pengajaran dengan sungguh-sungguh sampai mempraktikan Firman pengajaran.
Maka, kita mengalami penyucian hati, perbuatan sampai perkataan, bahkan tidak salah dalam perkataan.
Yakobus 3: 2
3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Tidak salah lagi dalam perkataan= menjadi sempurna sama seperti Imam Besar.
- Ibrani 12: 3
12:3. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Arti kedua: meneladani ketabahan hati Imam Besar, dimana Tuhan menghadapi ketidak adilan, bahkan sampai dihukum mati.
Praktiknya sekarang adalah mata kita tertuju pada KEDUA TANGAN Imam Besaryang memegang darah dan dupa.
Dulu, imam besar Harun masuk ke ruangan maha suci dengan membawa darah lembu/domba dan dupa. Kemudian, ia memercikan darah tersebut, shingga terjadi Shekinah Glory (sinar kemuliaan). Sekarang, Yesus membawa DarahNya sendiri dan berdoa (dupa) untuk kita.
Praktik melihat Tangan Imam Besar:
- 'darah'= rela sengsara dagingkarena Yesus tanpa dosa, salah satunya berpuasa.
- 'dupa'= kita banyak menyembah Tuhan.
Darah dan dupa ini tidak boleh terpisahKalau hanya darah, tanpa dupa, kita pasti tidak kuat.
Dulu, kalau Harun membawa darah dan dupa, maka akan muncul Shekina Glory.
Artinya sekarang, kalau ada darah dan dupa(banyak menyembah Tuhan saat dalam sengsara), maka ada Roh Kemuliaanyang datang.
1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialahkamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Roh Kemuliaan bisa membahagiakan kita ditengah penderitaan. Ini artinya kita sudah menjadi kehidupan yang tabah, kuat dan teguh hati. Kita tetap mengikuti Tuhan sampai Tuhan datang kembali.
Semakin berat pendertiaan kita, biarlah kita semakin banyak menaikkan doa penyembahan. Dan cepat atau lambat, kita akan berbahagia dalam penderitaan.
- Ibrani 2: 17
2:17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allahuntuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Arti ketiga: meneladani Yesus yang setia dan berbelas kasihan= memiliki kasih karunia/kemurahan.
Praktiknya adalah mata kita tertuju JANTUNG HATI Imam Besaryang memiliki kasih setia.
Kasih setia ini tidak pernah berhenti seperti degub jantungnya Tuhan yang tidak pernah berhenti dan tidak pernah berubah.
Praktik memandang jantung hati Yesusadalah setia dan taat dengar-dengaran.
Setia dan taat dengar-dengaran= kita mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan mengulurkan Tangan kepada kita.
Kegunaan kasih setia Tuhan:
- Ibrani 4: 14-16
4:14. Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Kegunaan pertama: kasih karunia Tuhan mampu menolong kita tepat pada waktunyadalam menghadapi segala masalah sampai masalah yang mustahil.
Contohnya adalah Yosafat yang menghadapi laskar yang besar. Mereka berpuasa sampai menemukan kasih karunia Tuhan. Dan kasih karunia Tuhan yang menolong mereka, menjadikan musuh-musuh mereka sebagai bangkai.
2 Tawarikh 20: 17, 21, 24
20:17. Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu."
20:21. Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
20:24. Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkaiberhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
Dengan kasih karunia Tuhan, apapun keadaan kita, apa yang menakutkan kita akan menjadi bangkai.
Sebaliknya, Lazarus yang sudah jadi bangkai, juga bisa dibangkitkan.
Artinya: apa yang sudah jadi bangkai dalam hidup kita, bisa dipulihkan di hadapan Tuhan.
- 2 Samuel 15: 25-26
15:25. Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allahitu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karuniadi mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.
15:26. Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya."
Kegunaan kedua: lewat kasih karunia Tuhan, kita bisa melihat tabut perjanjian dan tabernakel(kabar mempelai). Dan ini LEBIH BERHARGA DARI APAPUN.
Disini, Daud dikejar oleh Absalom. Tapi yang ia rindukan adalah melihat tabut perjanjian dan tempat kediaman Allah (Tabernakel), bukan kerajaannya.
Tidak semua orang mendapat kasih karunia untuk menerima kabar mempelai. Kalau kita sudah menerimanya, JANGAN DILEPASKAN!
Yosua 3: 3, 6
3:3. dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjianTUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--
3:6. Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjiandan berjalan di depan bangsa itu.
Sikap kita terhadap tabut:
- melihat= menerima kabar mempelai.
- mengikuti= seluruh aspek hidup kita harus sesuai dengan kabar mempelai.
- memikul= kita bertanggung jawab untuk memegang teguh kabar mempelai, praktik sampai bersaksi.
Dimana ada tabut perjanjian, disitu ada jalan baru dari Tuhan dan semua jadi baik. Bahkan, kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Jalan ke Kanaan adalah etape terakhir kita. Dan pada etape terakhir ini, yang memimpin adalah KABAR MEMPELAI.
- Wahyu 22: 20-21
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21. Kasih karuniaTuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Kegunaan ketiga: kasih karunia Tuhan untuk menghadapi kedatangan Yesus kedua kali, yaitu menyucikan, mengubahkan dan mengangkat kita dari kejatuhan.
Sampai satu waktu, kita sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatanganNya kembali.
Tuhan memberkati.