Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Wahyu 6: 14
6:14. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Ayat 12-17= pembukaan METERAI yang KEENAM; penghukuman yang keenam dari Allah Roh Kudus atas dunia (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 24 September 2017), yaitu terjadi gempa bumi yang dahsyat.

Gempa bumi secara jasmani mengakibatkan pulau-pulau tergeser, gunung-gunung tergeser bahkan tenggelam; terjadi kegoncanganyang dahsyat (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2017).
Lebih dari itu, gempa bumi yang dahsyat secara rohani adalah pengaruh dosa Babelyang membinasakan hamba/pelayan Tuhan bersama dunia ini.

Wahyu 17: 1-2, 5, 15
17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "
Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah
bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

'bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa' = bangsa kafir.
Sasaran dari Babel adalah bangsa kafiryang bagaikan lautan bebas--air yang banyak.

Mengapa bangsa kafir yang diduduki atau dikuasai oleh Babel?

  1. Keluaran 32: 25
    32:25. Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--

    Yang pertama: karena bangsa kafir bagaikan lautan bebas; tidak tergembala, seperti kuda terlepas dari kandang; kuda liar.

    Kalau domba tidak tergembala, ia akan menjadi kuda terlepas dari kandang; kuda liar yang maunya bebas (tidak mau dibatasi). Sehebat apapun laut--gelombangnya tinggi, indah--, tetapi kalau sampai di pantai hanya sampah dan lumpur. Itulah laut!
    Kuda liar inilah yang diduduki oleh Babel.

    Yang dibatasi di dalam penggembalaan bukan pelayanannya atau ibadah, tetapi daging yang liar--daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

    Musa naik ke gunung untuk menerima dua loh batu dan Tabernakel, tetapi bangsa Israel beribadah dengan daging yang liar--menyembah lembu emas. Bukan ibadahnya yang dibatasi, tetapi daging liarnya. Biarpun beribadah kalau dengan daging liar, tidak akan berkenan pada Tuhan.
    Jadi, jangan salah paham dengan penggembalaan!

  2. Amsal 29: 18
    29:18. Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

    Yang kedua: karena tidak ada wahyu/pembukaan firman Allah.

    Biarpun beribadah, kalau tidak ada pembukaan rahasia firman--tidak ada firman pengajaran yang benar--, bangsa kafir akan liar.
    Segala kedudukan, kepandaian, pengetahuan, dan kekayaan tidak bisa membendung daging yang liar. Karena itu kalau tidak ada wahyu, daging akan liar.

    Tadi, kalau tidak tergembala juga tidak bisa membendung daging yang liar.

    Dua hal ini harus ada, yaitu tergembala pada wahyu/pembukaan firman.

    Daging yang liar hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan--mengarah pada Babel. Hanya wahyu yang bisa membendung daging yang liar; tadi penggembalaan yang bisa membendung daging yang liar.

Praktik bangsa kafir yang tidak tergembala, dan menolak wahyu
: masuk dalam kegerakan kuda liar, yang mengarah pada pembangunan Babel--mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan--untuk dibinasakan selamanya.

Kalau daging liar dibendung--ada wahyu; firman pengajaran--, hidupnya bisa teratur, nikah teratur, ibadahnya juga teratur. Kalau tidak, hidup, nikah dan ibadahnya semaunya sendiri.

Sebaliknya, kalau bangsa kafir tergembala dan menerima pembukaan firman Allah, bangsa kafir sama dengan keledai yang tertambat pada pokok anggur yang benar sehingga menjadi sasaran Tuhan untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; kegerakan kuda putih, bukan kuda liar--seperti keledai yang ditunggangi Yesus masuk kota Yerusalem.
Tinggal pilih salah satu, jadi kuda liar atau keledai yang ditunggangi Yesus!

Tetapi untuk bisa ditunggangi Yesus menuju Yerusalem; dipakai dalam kegerakan kuda putih, bangsa kafir harus mengalami dua hal:

  1. Keledai 49: 11-12
    49:11. Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannyadengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
    49:12.
    Matanya akan merahkarena anggur dan giginya akan putihkarena susu.

    Yang pertama: bangsa kafir harus tertambat pada pokok anggur yang benar--tergembala pada firman pengajaran yang benar--sehingga mengalami penyucian:

    1. 'ia akan mencuci pakaiannya'= pakaian; baju= perbuatan dosa; solah tingkah laku sehari-hari disucikan menjadi perbuatan benar, suci dan baik.
      Pakaian juga menunjuk pada pelayanan; pelayanan disucikan supaya kita beribadah melayani Tuhan dengan kesucian.

    2. 'Matanyaakan merahkarena anggur'= pandangan daging disucikan menjadi pandangan rohani, yaitu memandang Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
      Artinya: mengutamakan ibadah pelayanan sekalipun harus berkorban yang jasmani--berkorban waktu dan sebagainya. Mestinya istirahat, tetapi kita belajar, supaya nanti bisa beribadah melayani Tuhan.

      'Matanya akan merahkarena anggur'= mabuk rohani= setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; sangat bergairah dalam ibadah pelayanan.

    3. 'giginya akan putihkarena susu'= mulut diubahkan jadi tidak berdusta, tetapi berkata benar dan baik.
      Kalau tidak berkata dusta, akan bahagia--giginya kelihatan. Kalau dusta, hidupnya pahit getir.
      Mulai dari tidak berdusta, sampai tidak salah dalam perkataan (tidak bercela, sempurna).

    Inilah keledai yang bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita tergembala pada firman pengajaran yang benar--harus tertambat pada pokok anggur yang benar, bukan pada orangnya--, supaya bisa disucikan.

    Pakaiannya suci (kehidupan sehari-sehari suci, pelayanannya suci, nikahnya suci), mata disucikan (mengutamakan ibadah pelayanan sekalipun mengorbankan yang jasmani), dan mulut disucikan (berkata benar dan baik; kita bahagia, sampai tidak salah lagi dalam perkataan--sempurna--).

  2. Markus 11: 7-8
    11:7. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
    11:8. Banyak orang yang
    menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-rantinghijau yang mereka ambil dari ladang.

    'menyebarkan ranting-ranting' = makanan.

    Yang kedua: penyerahan diri sepenuh pada Tuhan; mulai dengan memberi: waktu, tenaga, keuangan, pikiran dan lain-lain--kecuali pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan--, sampai bisa menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan yaitu ditunggangi oleh Yesus.

    Kalau tidak mau ditunggangi, bagaimana bisa dipakai? Harus rela. Belajar dari menyerahkan waktu, tenaga, pikiran, uang dan lain-lain--penyerahan yang jasmani--sampai bisa menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan--ditunggangi oleh Tuhan.
    Yohanes 7: 6
    7:6. Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

    'Waktu-Ku belum tiba' = Waktu Tuhan belum tiba berarti Ia belum menolong kita.
    'tetapi bagi kamu selalu ada waktu'= kalau Tuhan belum menolong--doa belum dijawab--, itu adalah kesempatan bagi kita untuk menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Kalau kita ditolong seringkali kita lupa, karena itu Tuhan seperti membiarkan kita, supaya kita bisa menyerahkan diri kepada Tuhan, untuk mengikuti kehendak Tuhan dan berserah-berseru pada-Nya.

    Berkorban untuk Tuhan jangan terlalu perhitungan tetapi jangan dengan emosi juga; harus sesuai dengan gerakan Tuhan. Kalau terlalu perhitungan seperti Yudas, nanti tidak akan dihitung oleh Tuhan.

    Kalau Tuhan belum menolong, banyak dengar firman, supaya kita tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan. Kita juga berserah dan berseru pada Tuhan, bukan pada yang lain.

    Contoh: keluarga Betania.
    Yohanes 11: 3-6, 39-41
    11:3. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
    11:4. Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
    11:5. Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
    11:6. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit,
    Ia sengaja tinggal dua hari lagidi tempat, di mana Ia berada;
    11:39. Kata Yesus: "
    Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
    11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
    11:41. Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

    'Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus'= sekarang dalam bentuk berdoa.
    'Ia sengaja tinggal dua hari lagi'= 'waktu-Ku belum tiba'. Mengapa waktu Tuhan belum tiba dan Ia biarkan Lazarus sampai mati empat hari? Tuhan mau batu keras dihancurkan dulu, baru lainnya bisa.

    Keluarga Betania diizinkan menghadapi Lazarus sakit. Lalu mereka menyampaikan kabar kepada Yesus, tetapi Tuhan tidak menolong sampai Lazarus mati empat hari.
    Mati empat hari= kebusukan, kehancuran, kemustahilan. Memang Tuhan izinkan.

    Mengapademikian? Supaya keluarga Betania--sekarang kita--mengikuti kehendak Tuhan. Apakehendak Tuhan? Marta yang keras hati--sekarang kita yang keras hati--harus berubah menjadi lembut hati, yaitu jujur dan percaya. Perlihatkan saja apa yang busuk! Mempertahankan sesuatu itu sama dengan keras hati. Seperti kuburan, di luar kelihatan baik, tetapi di dalam penuh kebusukan dan kehancuran. Buka semua!

    Keras hati menjadi hancur hati, jujur mengaku dan percaya. Termasuk jujur soal pengajaran; mungkin selama ini kita masih bimbang terhadap pengajaran, akibatnya tidak ada pertolongan Tuhan.

    "Saya bersyukur mendapatkan teladan, bukan hanya ajaran dari Pdt In Juwono dan Pdt Pong. Kalau hanya mengajar gampang, tetapi teladan sampai garis akhir, tetap teguh. Saya seringkali bersaksi, sampai salamnyapun tidak berubah sampai mati. Salam itu pembuka pengajaran. Ini teladan. Kalau kita masih bimbang, waktu Tuhan tidak pernah tiba."

    Mari jujur soal pengajaran! Juga jujur soal dosa-dosa. Kalau sudah jujur soal pengajaran yang benar (soal Tuhan) pasti jujur soal kesalahan. Kalau tidak jujur soal pengajaran, tidak mungkin mau mengaku dosa dan terus menyalahkan orang lain.
    Firman pengajaran yang benar, harus cocok dengan alkitab. Dari iman (pintu gerbang) sampai mempelai harus cocok dengan alkitab.

    Kalau sudah teguh dalam pengajaran, kita jelas memandang cermin dan tahu kalau kita ada salah.
    Malam ini ditunggu untuk jujursoal pengajaran dan mengaku dosa, dan percaya.
    Kemudian berserah dan berseru kepada Tuhan--jangan berharap kepada yang lain.

    Dan saat itulah waktunya Tuhan sudah tiba: yang busuk jadi harum, yang hancur jadi indah pada waktunya, yang mustahil jadi tidak mustahil, semua selesai pada waktunya. Tinggal tunggu waktu Tuhan! Ikuti apa kehendak Tuhan dan berserah-berseru pada Tuhan! Serahkan pada Tuhan!

    Sampai kalau Tuhan datang kembali, semua diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Gunakan waktu! Jangan putus asa kalau belum ditolong. Kita sekarang mengerti ternyata Tuhan mau supaya kita diubahkan lebih dulu, kita mengerti kehendak Tuhan, dan bisa berserah sepenuh pada-Nya. Saat itulah waktu Tuhan sudah tiba bagi kita.
Jangan kecewa, putus asa atau bangga akan sesuatu, tetapi hanya berserah dan berseru pada Tuhan. Ikuti maunya Tuhan, kemudian berserah dan berseru, itulah waktunya Tuhan. Semua akan menjadi indah pada waktu-Nya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2019 (Minggu Siang)
    ... kali percikan darah bukan hanya di atas tutup pendamaian tetapi juga di depan peti perjanjian. Peti dari tabut perjanjian menunjuk pada kehidupan kita--peti terbuat dari kayu yang disalut emas firman Roh Kudus dan kasih Allah . Bentuk percikan darah dinista tidak salah disalahkan berpuasa doa semalam suntuk beribadah melayani Tuhan sekalipun hari ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Desember 2023 (Rabu Sore)
    ... Keluaran memperlengkapi Kemah Suci. Keluaran - mendirikan Kemah Suci. Keluaran penyelesaian. Keluaran . Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu. Penyelesaian Tabernakel adalah tirai pintu gerbang digantungkan pada tiang pintu gerbang. Tiang pintu gerbang adalah tiang iman. Jadi digantungkan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Februari 2012 (Senin Sore)
    ... hal itu Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau. . Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan apa yang dipikirkan manusia. Yesus mau ke Yerusalem untuk disalibkan tetapi Petrus menarik Yesus ke samping. Akibatnya menjadi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Januari 2016 (Rabu Sore)
    ... wanita adalah tubuh-Nya. Jadi hari-hari ini yang harus kita siapkan untuk bisa duduk di takhta TUHAN adalah kita harus mempersiapkan diri menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna atau masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Tetapi sementara kita memiliki pengharapan mencapai tubuh Kristus yang sempurna ternyata tubuh-Nya masih belum siap. Matius Yesus berkata ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Februari 2013 (Sabtu Sore)
    ... ini tidak dapat menebusnya sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus sebab aku tidak dapat menebusnya. Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Juli 2016 (Selasa Sore)
    ... engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya Tidakkah engkau tahu bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Tuhan memberi sarana ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 November 2015 (Minggu Pagi)
    ... hidup dalam suasana kutukan letih lesu beban berat susah payah air mata dan kepedihan. Di dalam dunia manusia termasuk hamba Tuhan pelayan Tuhan tetap berbuat dosa bahkan sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum merokok mabuk narkoba dan dosa kawin-mengawinkan dosa seks dengan berbagai ragamnya penyimpangan seks kawin campur kawin cerai ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 April 2017 (Sabtu Sore)
    ... yakin akan firman pengajaran yang benar. Firman menjadi iman di dalam hati yang membenarkan dan menyelamatkan. Sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran. Jika hati percaya maka mulut bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Praktek firman. Petrus - Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ...
  • Ibadah Natal Malang, 25 Desember 2012 (Selasa Sore)
    ... . Jadi ketakutan melanda manusia sejak masa kecil kaum remaja muda hingga dewasa dan menjadi tua. Lebih dari itu perlu kita perhatikan bahwa ketakutan juga melanda para gembala hamba Tuhan. Lukas - Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Oktober 2023 (Rabu Sore)
    ... kali. . Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.