Disertai dengan puasaSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 3-46:3. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang keduaberkata: "Mari!"
6:4. Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padamdan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahteradari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Ini adalah pembukaan
METERAI YANG KEDUA(kegerakan kuda merah padam)--penghukuman yang kedua atas dunia dari Allah Roh Kudus--, yaitu
DAMAI SEJAHTERA DIAMBIL DARI DUNIA(diterangkan mulai dari
Ibadah Jumat Agung Surabaya, 14 April 2017).
Akibatnya: manusia di dunia termasuk hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN hanya saling memfitnah, membenci dan membunuh, sehingga mengalami penghukuman dari TUHAN lewat pedang yang besar--pedang pembantaian--sampai binasa di neraka; tidak bisa masuk Yerusalem baru, kota damai sejahtera--kalau tidak ada damai, tidak bisa masuk kota Yerusalem baru/kerajaan sorga.
Ada
dua macam pesta/perjamuan besaryang akan terjadi di akhir zaman--pada saat kedatangan Yesus kedua kali--:
- Wahyu 19: 9
19:9.Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Pesta besar yang pertama: perjamuan kawin Anak Domba, yaitu pertemuan antara Yesus--yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai kepala, Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga, di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai--Firdaus yang akan datang--dan Yerusalem baru/kerajaan sorga kekal selamanya.
Jadi perjamuan kawin Anak Domba adalah pintu masukke Firdaus sampai kerajaan sorga yang kekal.
Siapayang bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba? Hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang mulai sekarang mendengar dan dengar-dengaran pada pedang firman--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--, sehingga mengalami penyucian dan pembaharuan secara terus menerus--dosa lama dipotong dan tabiat baru muncul--sampai sempurna, sama mulia dengan Yesus, menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Ada firman penginjilan untuk membawa kita percaya Yesus, bertobat dan baptisan air. Setelah itu harus ada firman pengajaran, yang mampu menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna; layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
- Wahyu 19: 17-18, 21
19:17.Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,
19:18.supaya kamu makan dagingsemua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
19:21.Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.
Pesta besar yang kedua: pesta pembantaian oleh pedang yang besar, sampai binasa di neraka selamanya.
Siapayang masuk di situ?
- Orang di luar Yesus; yang tidak percaya Yesus.
- Hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang menolakpekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; menolak pendamaian, penyucian dan pembaharuan; tetap mempertahankan manusia daging yang berdosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Memang ada dua pesta, tetapi biarlah kita pegang pedang sekarang: mau disucikan, diperdamaikan dan diubahkan sampai sempurna; kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Sungguh-sungguh kita berbahagia bersama Tuhan. Jangan sampai kena pedang yang besar!
Pekerjaan pedang ini paling efektif lewat doa puasa.
Matius 6: 176:17.Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamudan cucilah mukamu,
Ada
dua tanda puasa yang benar:
- 'minyakilah kepalamu'=> pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
- 'cucilah mukamu'=> muka/wajah sama dengan hati--kalau hatinya marah, muka merah--; artinya: penyucian hati oleh kuasa firman Allah.
Kalau digabung,
doa puasaadalah
memberi kesempatan seluas-luasnya kepada firman Allah dalam urapan Roh Kudus--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--
untuk menyucikan dan membaharui hati dan pikiran kita. Kalau hati dan pikiran disucikan, perkataan dan perbuatan juga akan disucikan.
Doa puasa juga berguna untuk menghadapi pedang yang besar--kegerakan kuda merah padam.
Jadi, untuk meredam kegerakan kuda merah padam, kita harus pegang pedang firman, supaya kita disucikan. Gerakan doa puasa!
Matius 5: 85:8.Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Kalau
hati dan pikiran suci, maka
mata kita hanya melihat pribadi Tuhan; fokus memandang firman pengajaran yang benar, tidak memandang yang lain. Ini gunanya doa puasa.
Mungkin selama ini mata terpaku pada perkara dunia. Lewat doa puasa--penyucian hati dan pikiran--, mata hanya memandang kepada Tuhan/firman pengajaran yang benar;
memiliki pandangan rohani--hanya memandang perkara-perkara rohani.
2 Korintus 4: 16-184:16.Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
4:17.Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekalyang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Ayat 18= '
tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan'= pandangan rohani.
Kalau memiliki pandangan rohani, maka kita mau menderita bersama Tuhan (ayat 17), supaya terjadi pembaharuan.
Memiliki pandangan rohani--memandang perkara rohani lebih dari yang jasmani--,
praktiknya: tidak kecewa dan putus asa dalam penderitaan bersama Yesus, tetapi rela menderita bersama Yesus, supaya mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Inilah kita sekarang!
Kalau pandangan daging, kita akan bersungut-sungut saat menderita karena Yesus.
Doa puasa penting untuk menanggulangi pedang yang besar--kegerakan kuda merah padam. Lewat doa puasa kita
sungguh-sungguh pegang pedang firman; memberi kesempatan kepada pedang firman untuk menusuk--menyucikan--hati dan pikiran sampai mata kita hanya memandang kepada Tuhan--kita memiliki pandangan rohani.
Ada dua macam pembaharuan dalam doa puasa:
- Markus 2: 21
2:21.Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.
Di ayat-ayat sebelumnya, ini tentang berpuasa.
Ayat 21= pakaian tambal sulam, ditambal, tambah koyak lagi, begitu seterusnya, sampai telanjang.
Doa puasa adalah penderitaan karena Yesus; ada beras, ada semua, tetapi rela tidak makan dan minum.
Pembaharuan yang pertamadalam doa puasa: pembaharuan pakaian, artinya: pembaharuan solah tingkah laku; perbuatan dan perkataan.
Jangan mempertahankan pakaian tambal sulam! Ini yang harus dibaharui.
Pakaian tambal sulam= jatuh bangun dalam dosa; mengulang-ulang dosa, dan akibatnya hanya seperti anjing dan babi--anjing menjilat muntahnya dan babi kembali ke kubangannya; telanjang dan tidak tahu malu.
Menghadapi anjing dan babi, kita perlu berpuasa.
Anjing dan babi= berkata sia-sia (dusta, gosip dan lain-lain) dan berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk dan narkoba) dan kawin-mengawinkan (dosa percabulan).
Lewat doa puasa, kita dibaharui sehingga menghasilkan perbuatan dan perkataan yang benar, suci dan baik, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Ini sama dengan pakaian putih berkilau-kilauan. Bukan telanjang, tetapi pakaiannya putih berkialu-kilauan.
Mohon pada Tuhan, jangan pertahankan pakaian tambal sulam! Mohon pada TUHAN supaya terjadi pembaharuan! Kita pegang pedang firman yang menusuk kita--menyucikan hati dan pikiran kita--seluas-luasnya dalam doa puasa; jangan kita terkena pedang pembantaian. Hasilnya: hati dan pikiran disucikan, dan pandangan kita hanya kepada Tuhan--pandangan rohani; memandang perkara di atas lebih dari dunia. Apa buktinya? Tidak kecewa saat menghadapi penderitaan, malah rela menderita bersama Tuhan--contohnya: doa puasa--sehingga kita mengalami pembaharuan dalam doa puasa: yang pertama pembaharuan pakaian.
- Markus 2: 22
2:22.Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Pembaharuan yang kedua dalam doa puasa: pembaharuan kirbat, artinya: pembaharuan hati. Dari hati juga meluap ke mulut.
Yakobus 3: 11-12
3:11.Adakah sumber memancarkan air tawardan air pahitdari mata air yang sama?
3:12.Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asintidak dapat mengeluarkan air tawar.
'mata air'= hati.
Tiga macam hati yang lama/tua, yang harus dibaharui:
- 'air tawar'= tawar hati, kecewa dan putus asa.
Malam ini mungkin kita datang dengan kekecewaan, keputusasaan dan lain-lain; tidak bergairah lagi dalam perkara rohani.
Itu adalah hati yang tua/ lama.
- 'air yang pahit'= kepahitan hati: iri, dengki, dendam, benci tanpa alasan.
- 'air asin'= dosa-dosa.
Matius 15: 19
15:19.Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
'pikiran jahat'= prasangka buruk, pikiran najis.
'pembunuhan'= kebencian.
Ini yang harus disucikan. Kita mohon pada Tuhan.
Air asin itu seperti Laut Mati, kadar garamnya terlalu tinggi; tidak ada kehidupan di sana.
Hati berisi air asin= berisi tujuh dosayang membuat pelita padam sehingga mata gelap dan hidupnya membabi buta; mati rohani dan binasa selamanya.
Tiga macam hati yang tua harus dibaharui malam ini!
Lewat doa puasa, hati yang lama harus dibaharui menjadi hati/kirbat yang baru, yaitu berisi air anggur yang baru--air kehidupan Roh Kudus.
Ini yang kita mohonkan lewat doa puasa pada kesempatan ini.
Kegunaan Roh Kudus:
- Yohanes 7: 37-39
7:37.Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
7:38. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Pencurahan Roh Kudus besar-besaran saat itu belum terjadi karena Yesus belum mati. Ketika Yesus pergi--mati, bangkit dan naik ke sorga--baru terjadi pencurahan Roh Kudus secara besar-besaran sampai hari ini.
Kegunaan Roh Kudus yang pertama: Roh Kudus mengalirke tempat-tempat yang kering dan pahit sehingga kita bisa bersaksi.
"Jangan lupa teman-teman kita dulu! Ada kesempatan di Square Ballroom tanggal 31 Mei-01 Juni. Kita bergerak, bersaksi, dan mengundang. Itu tugas kita, yaitu mengalirkan aliran air kehidupan. Kalau saya tidak mengundang jemaat, tetapi hamba Tuhannya. Biar hamba Tuhan yang mengumumkan, kalau tidak, ya tidak apa-apa. Tetapi saudara boleh mengajak antar jemaat. Kalau saya hamba Tuhan tidak mau otak-atik jemaat orang lain. Saudara yang bersaksi. Diundang saja, lalu doakan. Masalah datang atau tidak, itu urusan Tuhan, yang penting kita bisa mengalirkan air kehidupan. Mungkin satu kali diundang belum datang, jangan putus asa, dua kali belum datang, satu waktu bisa datang."
Kalau tidakbersaksi, pasti bergosip atau jadi pendakwa seperti setan.
Kalau bersaksi, air itu akan semakin mengalir.
- Yohanes 4: 13-14
4:13.Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14.tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
'akan menjadi mata air di dalam dirinya'= Roh Kudus di dalam hati menjadi mata air yang baru. Tadi ada mata air asin, pahit dan tawar, tetapi sekarang mata air Roh Kudus ada di dalam hati.
Kegunaan Roh Kudus yang kedua: Roh Kudus memancarke atas; mendorong kita untuk menyembah Tuhan.
Manusia daging tidak bisa dan tidak mau menyembah, tetapi Roh Kudus yang mendorong kita bisa menyembah malam ini, sehingga terjadi mujizat--waktu Yesus naik ke atas gunung, tiba-tiba wajah dan pakaian-Nya berubah. Kalau malam ini kita menyembah karena dorongan firman dan Roh Kudus, benar-benar kita akan mengalami mujizat: mujizat pembaharuan hidup.
Kita terus menyembah Tuhan, dan terus dibaharui, sehingga air anggur meluap ke mulut (mulutnya manis); mulut/lidah kita mencicipi air anggur yang manis, artinya: jujur--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Itu air anggur yang manis.
Kalau suami dan isteri jujur, itulah air anggur yang manis.
Kalau tidak jujur, sekalipun hebat, yang ada hanya air tawar, pahit dan asin.
Kita jujur:
- Mulai dari jujur soal Tuhan/pengajaran.
- Jujur dalam hal mengaku dosa.
- Jujur dalam segala hal.
Itulah mulut yang mencicipi air anggur yang manis; ada kebahagiaansorga secara pribadi dan dalam rumah tangga, dan kita menjadi rumah doa--doa dijawab Tuhan.
Mujizat jasmani juga terjadi--doa orang jujur berkenan pada Tuhan. Betapa indahnya. Kalau semua jujur dalam rumah tangga, rumah tangga akan menjadi rumah doa, semua naik ke atas, hanya berdoa kepada Tuhan dan Roh Kudus mengadakan mujizat jasmani: yang mustahil jadi tidak mustahil, semua selesai pada waktunya, semua jadi berhasil dan indah.
Sampai kalau Tuhan datang, mujizat terakhir: kita diubahhkan menjadi sempurna seperti Dia. Tidak salah dalam perkataan--sempurna seperti Dia--, hanya berseru: 'Haleluya', untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Tuhan dan tentu bersama keluarga kita yang tercinta--kita doakan semua, supaya menjadi satu di awan-awan yang permai; bersama Dia selamanya. Sementara di bumi pedang menyambar, terjadi seruan yang hebat.
Malam ini kita datang kepada Tuhan, serahkan pakaian dan hati untuk diisi dengan air anggur yang manis--kuasa Roh Kudus. Biarlah air kehidupan mengalir dalam hidup kita--bisa mengalir ke luar--sampai memancar ke luar--kita menyembah Dia.
Apa yang sudah kering? Yang mustahil jadi tidak mustahil, yang kering/mati dihidupkan kembali. Biar kuasa Roh Kudus menolong kita malam ini. Jangan putus asa!
Ada yang pahit hidup ini? Ada yang tawar/kecewa dengan sesuatu--bertanya-tanya--? Ada yang asin--dalam dosa-dosa--? Biar air kehidupan mengalir untuk menyegarkan, memberi kemanisan dan mengadakan mujizat di tengah kita; kita tidak tawar, asin dan pahit lagi.
Tuhan memberkati. Ini yang kita mohonkan lewat doa puasa pada kesempatan ini.