Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 24:2. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Rasul Yohanes dikuasai oleh Roh Kudus sehingga bisa melihat--waktu itu dalam wujud penglihatan--sebuah takhta di sorga dan Seorang yang duduk di atasnya.
Bagi kita sekarang, kita bisa melihat takhta sorga dan Seorang yang duduk di atasnya lewat pembukaan firman TUHAN.
MengapaTUHAN menunjukkan takhta dan pribadi-Nya--Seorang--kepada kita semua--sidang jemaat, hamba TUHAN, dan pelayan TUHAN? Salah satu jawabannya adalah supaya kita semua
mengalami kuasa ujung jubah TUHAN--sebab saat TUHAN duduk di atas takhta, ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Yesaya 6: 1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Jadi, kalau dalam pembukaan firman TUHAN kita bisa melihat takhta TUHAN dan pribadi-Nya, maka kita bisa mengalami kuasa ujung jubah Tuhan.
Apa itu kuasa ujung jubah TUHAN?Wahyu 19: 13, 16
19:13 Dan Ia memakai jubahyang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
19:16 Dan pada jubah-Nyadan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala rajadan Tuan di atas segala tuan."
'
Tuan di atas segala tuan'
=
Mempelai Pria Sorga.
Jubah TUHAN adalah firman TUHAN
yang ditulisi dengan suatu nama, yaitu Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan--Mempelai Pria Sorga. Ini sama dengan firman mempelai; kabar mempelai.
Ada kabar baik; firman penginjilan yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib dan membawa orang berdosa, supaya percaya Yesus, diselamatkan, dan diberkati.
Tetapi harus ditingkatkan menjadi kabar mempelai, untuk membawa kita menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna.
Kabar mempelai adalah firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yaitu firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai raja segala raja dan mempelai pria sorga, untuk menyucikan dan menyempurnakan kita, supaya menjadi mempelai wanita-Nya.
Jadi, kalau bisa menerima kabar mempelai, kita sudah sama persis dengan rasul Yohanes di pulau Patmos yang melihat takhta dan Seorang yang duduk di atasnya; sama seperti Yesaya melihat TUHAN duduk di takhta-Nya yang menjulang tinggi dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Dulu, hal itu merupakan penglihatan-penglihatan, tetapi sekarang, menunjuk pada pembukaan firman--lebih dari penglihatan.
Kalau penglihatan hanya dilihat satu orang--rasul Yohanes melihat sendiri, Yesaya melihat sendiri--, tetapi kalau pembukaan firman bisa dilihat oleh seluruh sidang jemaat. Yang dilihat adalah ujung jubah TUHAN, artinya: menerima kabar mempelai--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Apa
kegunaankabar mempelai sampai TUHAN mengaitkan dengan takhta-Nya?
- Matius 25: 5-7
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang!Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itupun bangun semuanyalalu membereskan pelita mereka.
Kegunaan kabar mempelai yang pertama:untuk membangunkan gereja TUHAN--hambaTUHAN, pelayan TUHAN, dan sidang jemaat--yang tidur rohani.
Tidur rohani artinya non aktif--tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.
Jika tertidur, benar-benar ngeri, karena ia pasti akan ketinggalan saat Yesus datang kedua kali dan binasa--sebab kedatangan Yesus kedua kali sama seperti pencuri di tengah malam, yang tidak diketahui waktunya. Bukan berarti Yesus adalah pencuri, tetapi waktu kedatangan-Nya yang seperti pencuri.
Yang membuat tidur rohaniadalah daging dengan segala keinginannya.
Kalau ada keinginan daging, pasti tidur rohani. Kalau hamba TUHAN ada keinginan daging, ia mulai tidak setia sampai tinggalkan ibadah dan jabatan pelayanannya.
Lewat pekerjaan kabar mempelai, gereja TUHAN--hamba TUHAN, pelayan TUHAN, dan sidang jemaat--disucikan dari keinginan daging, sehingga mengalami kebangunan rohani yaitu tetap setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN datang kedua kali.
Kehidupan seperti ini yang bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai--pelita tetap menyala.
Kabar mempelai ini penting, sebab semua menantikan kedatangan TUHAN.
Tanpa kabar mempelai, pada saat-saat penantian inilah keinginan daging banyak bergerak sampai tertidur--sampai tidak setia; sampai tinggalkan ibadah pelayanan--karena mengejar sesuatu di dunia.
Setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan dimulai dari gembalanya. Kalau gembalanya tidur, maka jemaatnya bisa tidur, bahkan mabuk dan lain-lain (1 Tesalonika 5: 7: 'Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.').
Tapi kalau gembalanya setia dan berkobar-kobar, maka jemaat juga pasti ikut.
2 Petrus 1: 10-11
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuhuntuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Melayani sampai garis akhi= melayani sepenuhnya; melayani sampai penuh.
Kalau kita melayani sampai garis akhir--sampai meninggal; sampai kedatangan TUHAN kedua kali--, maka kita memiliki hak penuh untuk masuk Kerajaan sorga yang kekal.
Kalau pelayanannya tidak penuh--mau berhenti melayani atau tidak mau melayani lagi--, berarti haknya berkurang; tidak memiliki hak penuh. Sama seperti karcis. Kalau karcisnya sudah disobek, sudah tidak berlaku lagi.
Hati-hati! Layani yang benar sampai garis akhir! Jangan tersandung di tengah jalan!
- Markus 5: 25-34
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
5:31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
'Pendarahan'bisa disebut juga dengan kanker rahim.
Ini cerita tentang perempuan pendarahan dua belas tahun, yang harus menjamah ujung jubah TUHAN.
Tadi, kabar mempelai adalah jubahnya TUHAN.
'ada tenagayang keluar dari diri-Nya'= ada kuasa yang keluar dari diri-Nya.
Kegunaan kabar mempelai yang kedua: untuk menolong gereja TUHAN akhir zaman, yang dalam keadaan pendarahan; menghadapi kanker rahim.
Menderita pendarahan artinya:
- Hidup dalam kebusukan dan kenajisan = hidup dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum--merokok, mabuk, dan narkoba--dan kawin-mengawinkan--dosa percabulan, nikah yang salah, penyimpangan sex dan lain-lain.
Tidak bisa dihadapi dengan kekayaan. Wanita ini sudah ke tabib di mana-mana. Termasuk perempuan kaya, tetapi tidak bisa sembuh. Uang tidak bisa menghadapi sakit pendarahan. Kalau gereja hanya mengutamakan uang, tidak akan bisa juga menghadapi pendarahan.
- Terjadi perpecahan= tidak ada damai sejahtera. Yang ada hanya iri hati, perselisihan, kebencian, kepahitan dan lain-lain.
- Penderitaan, kesusahan, ketidakberdayaan, dan air mata. Banyak orang kaya dan orang pandai yang bunuh diri karena tidak bisa menghadapi kesusahan.
- Menghadapi sesuatu yang semakin buruk, sulit, bahkan mustahil. Tidak bisa dihadapai dengan apapun dari dunia ini.
- Tidak bisa berubah. Kalau kanker rahim, berarti tidak bisa melahirkan; sama dengan tidak ada kelahiran baru, artinya tidak mengal;ami pembaharuan hidup, sehingga dicap 666--tetap manusia darah daging yang hanya mengikuti hawa nafsu daging (2 Timotius 3: 1-5).
Menghadapi keadaan pendarahan ini--dosa makan-minum, kepahitan, penderitaan, kesusahan, keadaan yang makin buruk, sulit sampai mustahil--tidak bisa dihadapi dengan apapun yang ada di dunia--kekayaan, uang, ijazah, kepandaian--, tetapi hanya bisa dihadapi dengan menjamah ujung jubah TUHAN.
Hanya satu jalan keluarnya, yaitu kita HARUS menjamah ujung jubah TUHAN, artinya kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai; ketekunan iman dalam kabar mempelai.
Ini yang dibutuhkan, sebab kita semua akan menghadapi 'pendarahan' ini.
Proses ketekunan iman dalam kabar mempelai:
- Tidak berharap pada sesuatu di dunia, tetapi hanya berharap sepenuh pada TUHAN.
Tadinya berharap pada sesuatu--tabib--tapi setelah itu: 'Asal kujamah saja jubah-Nya.'
Bukan berarti tidak boleh ke dokter atau minum obat. Boleh. Tapi dokter dan obat hanyalah sarana. Yang menentukan adalah TUHAN; harapan kita tetap kepada TUHAN.
- Tidak kecewa dan putus asamenghadapi tantangan, rintangan, halangan, dan masalah-masalah yang semakin meningkat--sudah sakit, masih jatuh lagi. Ini merupakan ujian imanbagi kita.
Perempuan ini sudah pendarahan dua belas tahun, pasti dalam keadaan lemah; tidak ada kekuatan, tapi harus menjamah ujung jubah, tentu berat. Sekalipun tidak ditulis di alkitab, kalau orang sudah berdesak-desakan, jangankan menjamah ujung jubah, mau menjamah bahunya saja sudah susah.
Banyak kejadian dalam pembagian sesuatu, lalu berdesak-desakkan dan mati terinjak-terinjak. Padahal orang normal. Apalagi ini dalam keadaan sakit, lemah, dan tertabrak sana sini--sempoyongan, jatuh, bangun lagi--sampai bisa menjamah ujung jubah.
Tapi perempuan ini tidak bimbang. Kalau ke dokter enak--bicara baik-baik karena bayar, sakit naik ambulans dan tidur di tempat tidur. Tapi kalau datang kepada Yesus, sudah sakit malah ditabrak--jatuh--; datang dalam keadaan susah, firmannya malah keras.
Dulu belum ikut Yesus, enak cari duit. Sekarang ikut Yesus tidak boleh ini, tidak boleh itu. Susah. Dulu mau gelapkan pajak santai saja. Sekarang tidak boleh. Susah. Itu bergetar imannya; bimbang.
Ini ujian iman. Perempuan Kanani datang kepada Yesus: 'Tuhan, tolonglah aku.': 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.'; sama seperti TUHAN berkata kepadanya: 'Hei, anjing!' Keras. Tapi ini ujian iman. Kita sudah bertekad untuk berharap Tuhan, tetapi halangan, tantangan semakin meningkat. Teruskan! Ini hanya ujian iman. Kalau kita datang pada TUHAN, tidak akan celaka sekalipun semuanya bertambah berat.
- Ujung jubah ini ada di bawah. Artinya: merendahkan diri serendah-rendahnya. Kita merasa tidak mampu, tidak layak, dan tidak berharga apa-apa, tetapi hanya berharap belas kasih/kasih setia TUHAN.
Dalam setiap pemberitaan firman, kalau kita mau mendengar, dengar-dengaran, dan merendahkan diri, maka kita menjamah ujung jubah TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan tangan kasih setia dan kuasa-Nya kepada kita.
Apapun yang kita hadapi, dengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai apapun resikonya, dan merendahkan diri sampai kita bisa menjamah ujung TUHAN. Sembuh seketika!
Hasilnya:
- Mazmur 62: 12-13
62:12 Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasadari Allah asalnya,
62:13 dan dari pada-Mu juga kasih setia,ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Hasil pertama: TUHAN mengulurkan tangan kasih setia dan kuasa TUHAN untuk menghapus segala kemustahilan; menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
- Yesaya 6: 1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Hasil kedua: TUHAN mengulurkan tangan kemurahan dan kuasa-Nya untuk melingkupi; untuk memenuhi--untuk melindungi dan memelihara kita secara ajaib di zaman yang sudah sulit; penuh celaka marabahaya, sampai zaman antikris berkuasa, bahkan sampai hidup kekal.
Kita beruntung karena tahun ini TUHAN mau memberikan kuasa ujung jubah kepada kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Dimulai dari awal Januari sudah banyak berita yang mengerikan. Yang dibutuhkan adalah kuasa ujung jubah TUHAN.
Pegang pengajaran ini! Dengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai, supaya kita mengalami kuasa ujung jubah.
"Saya sebagai gembala kalau pagi, siang, malam selalu mendoakan: 'Lingkupi kami dengan sayap burung nasar dan janji Tuhan, yaitu kuasa ujung jubah.'"
Ini saja sudah cukup bagi kita. Karena itu yang nomor satu ditunjukkan oleh TUHAN di takhta sorga adalah kuasa ujung jubah. Luar biasa! Bukan TUHAN pamer, tetapi Ia menunjukkan mengapa Ia menunjukkan takhta sorga dan Seorang yang duduk di atasnya kepada kita, yaitu supaya kita mendapatkan kuasa ujung jubah.
- Hasil ketiga: TUHAN mengulurkan tangan kemurahan dan kuasa-Nya untuk menyucikan dan mengubahkankita sampai sempurna seperti Dia.
Pendarahan itu merupakan cacat cela; kebusukan, yang disucikan dan diubahkan oleh TUHAN.
Dimulai dari kuat teguh hati--seperti perempuan ini--, artinya tidak berbuat dosa lagi.
Setelah disembuhkan, perempuan ini tidak menderita pendarahan lagi--tidak berbuat dosa lagi.
Semakin diubahkan, hidup kita akan semakin indah--pada ujung jubah imam besar ada biring-giring emas bersalang-seling dengan buah delima dari kain berwarna-warni; begitu indah.
Sampai jika TUHAN datang kedua kali, kita menjadi sempurna--yang terindah--; kita menjadi mempelai wanita TUHAN yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai dan kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga.
Mari, malam ini kita melihat takhta sorga dan Seorang yang duduk di atasnya, supaya kita mengalami kuasa ujung jubah TUHAN.
Jangan tidur, tetapi semangat; setia berkobar-kobar! Dalam menyembah, jangan tidur juga! Jangan tidur rohani dan jasmani, tetapi kita tetap semangat!
Mari, kita menjamah ujung jubah TUHAN dan Dia juga mengulurkan tangan kepada kita. Kuasa dan kemurahan-Nya bekerja di tengah-tengah kita semua.
TUHAN memberkati.