Matius 24: 45-51
= berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Tuhan yang tidak diduga waktunya, yaitu:
- ay. 45-47= dikaitkan dengan pembagian makanan rohani (sudah diterangkan).
- ay. 48-51a= dikaitkan dengan ibadah pelayanan (sudah diterangkan).
- ay. 51b= berjaga-jaga terhadap kemunafikan.
Kita membahas bagian ketiga.
Lukas 12: 1
Kemunafikan ini mampu membawa pada ratapan dan kertak gigi (kebinasaan).
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala hawa nafsu dan tabiat-tabiatnya.
Dalam Lukas 12, ada 4 tabiat daging yang harus dirobek supaya kita tidak ketinggalan saat Yesus datang kedua kali:
- ay. 1= kemunafikan= pura-pura atau tidak sungguh-sungguh.
Ini dimulai dari mendengar Firman, terutama Firman pengajaran yang keras.
Matius 26: 23-25
Yudas punya tabiat ini, karena ia suka dialog dengan orang Farisi yang berseberangan dengan Tuhan, sehingga saat Firman yang keras datang, Yudas tidak mau menerimanya. Padahal Firman sudah menunjuk dengan jelas.
Yudas munafik, karena ia menyembunyikan dosa (ikatan akan uang). Kalau sudah mengelak dari Firman, satu waktu akan menolak Firman.
Akibatnya, Yudas menjual Yesus dengan sebuah ciuman (juga merupakan kemunafikan). Dan ia menuju pada kebinasaan untuk selama-lamanya.
Kalau kemunafikan dirobek, kita bisa dengar-dengaran pada Firman dan kita mendapatkan hidup kekal(Yohanes 8: 51).
- ay. 4-5= takut/sungkan pada manusia, sehingga tidak takut pada Tuhan dan malah mengorbankan Tuhan.
Mengorbankan Tuhan= mengorbankan Firman pengajaran yang benar dan berbuat dosa (atau menyetujui orang lain berbuat dosa).
Kalau ini dirobek, maka kita bisa takut pada Tuhan (taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar dan membenci dosa)
Amsal 8: 13
= praktik takut akan Tuhan.
Berdusta= berani pada Tuhan = menantang Tuhan = menganggap Tuhan tidak ada.
- ay. 15= ketamakan= kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi.
Serakah= merampas haknya orang lain, termasuk miliknya Tuhan.
ay. 19= arah dari ketamakan yaitu pada dosa babel= mengarah pada pembangunan babel.
Kalau ini dirobek, maka kita bisa memberi pada Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Dan kita diarahkan pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- ay. 22= kekuatiran/kebimbangan.
Ini terjadi saat menghadapi ajaran-ajaran lain, pencobaan-pencobaan, dan kesulitan.
Yakobus 1: 6-8
Kalau kuatir, hidupnya tidak bisa tenang, tidak ada damai sejahtera dan tidak mendapat sesuatu dari Tuhan sampai tenggelam selama-lamanya.
Kalau ini dirobek, kita bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Mazmur 37: 5-7
Menyerahkan hidup sepenuh pada Tuhan, praktiknya: - ay. 7=berdiam diri= mengoreksi diri sendiri. Kalau ada dosa, mengaku pada Tuhan dan sesama serta tidak berbuat dosa lagi. Dan sabar untuk menanti waktunya Tuhan.
Selama dosa belum diserahkan, tidak mungkin bisa menyerahkan seluruh hidup.
- ay. 5= percaya pada Tuhan= kita hanya berharap pada belas kasihan Tuhan dan tidak berharap orang lain. Kita hanya menyembah pada Tuhan sampai Tuhan berbelas kasihan kepada kita dan Tuhan akan bertindak sendirisecara jasmani dan rohani.
Mazmur 109: 21-22
= tindakan Tuhan secara jasmani, yaitu Tuhan mengulurkan Tangan belas kasihNya untuk memelihara dan menolong kita dari segala masalah kita sampai yang mustahil. Dan Tuhan akan memberi kebahagiaan kepada kita.
Mazmur 37: 6
= tindakan Tuhan secara rohani, yaitu Tangan kasih Tuhan mampu menyucikan dan mengubahkan hidup kita sampai siap menyambut kedatangan Tuhan.
Biarkan Tuhan yang BERTINDAK ATAS HIDUP KITA!
Tuhan memberkati.