Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Pembaharuan/keubahan hidup ini bagaikan pohon ara yang melembut, bertunas dan berbuah.
Matius 24: 34-35
= pembaharuan/keubahan hidup dikaitkan dengan langit dan bumi yang berlalu. Jadi, kalau tidak mengalami pembaharuan, maka kita akan berlalu seperti dunia ini. Ini menunjuk pada pembaharuan perhatian.
Perhatian kita jangan hanya tertuju pada perkara dunia saja, sebab kalau tertuju pada dunia saja, maka kita akan ikut hancur bersama dengan dunia ini.
Doa puasa mempercepat proses pembaharuan perhatian, sehingga perhatian kita yang utama pada perkara Tuhan, perkara kekal, yaitu:
- firman pengajaran.
- kemurahan Tuhan.
- kerajaan Surga.
Kita masih membahas bagian yang ketiga.
2 Petrus 1: 11
Jadi, perhatian kita terutama adalah untuk masuk Kerajaan Sorga.
Bagaimana kita bisa masuk kerajaan Surga?
Markus 10: 14-15
Untuk masuk kerajaan Surga, kita harus menjadi anak kecil/bayi secara rohani, yaitu kehidupan yang mengalami kelahiran baru, sehingga kita memiliki sifat tabiat seperti anak kecil/bayi, yaitu:
- 1 Petrus 2: 2= selalu rindu akan air susu yang murni dan rohani= Firman penggembalaan yang murni dan benar.
Rindu disini juga berarti bisa menikmati Firman penggembalaan.
Gembala yang tidak mau menyediakan firman penggembalaan bagi sidang jemaat, itu adalah gembala yang egois. Begitu juga jemaat yang tidak bisa menikmat firman penggembalaan, dia adalah orang yang egois. Dan orang egois tidak bisa masuk dalam kerajaan Surga.
Jadi, antara gembala dan domba, harus ada hubungan timbal balik.
Biarlah hari-hari ini kita menjadi kehidupan yang tergembala.
Kalau bisa tergembala, maka hasilnya: - bisa merasakan ketenangan, bahkan di tengah kegoncangan sekalipun. Bahkan Daud juga mengakui hal ini. Diluar penggembalaan, kita tidak akan merasa ketenangan.
- bisa merasa kenyangsecara jasmani (terpelihara) dan rohani (puas), sehingga tidak usah mencari kepuasan dalam dunia dan dalam dosa.
- kerohanian kita bisa bertumbuh ke arah kebenaran. Artinya bisa hidup benar. Kalau makanannya benar, maka hidup kita juga pasti akan benar dan makin hari, hidup kita akan makin benar. Sebab itu, firman penggembalaan yang benar, itu sangat penting.
- bayi itu merasa tidak berdaya. Artinya, tidak mengandalkan sesuatu dari dunia, tetapi hanya mengandalkan Tuhan, berharap sepenuh kepada Tuhan.
- Matius 21: 15-16= mulut bayi hanya untuk memuji dan memuliakan Tuhan= menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Bayi itu memuji Tuhan dengan hancur hati.
Keluaran 2: 3-6
Contoh bayi secara rohani adalah bayi Musa. Bayi Musa adalah kehidupan yang tidak berdaya. Waktu mau lahirpun sudah diancam untuk dibunuh. Artinya, bayi ini sudah tidak ada lagi harapan dan masa depan, tidak ada yang memperhatikan lagi, kemudian masih menghadapi pencobaan (dibuang di sungai Nil), bahkan sampai menghadapi maut (jatuh ditangan putri Firaun). Maut secara rohani, itulah maut dosa, sampai pada maut neraka (kematian kedua).
Mungkin malam ini, kita merasakan seperti Musa. Yang bisa kita lakukan adalah mengerahkan kekuatan untuk menjadi seperti bayi.
Kekuatan bayi itu hanya MENANGIS. Dan saat Musa menangis, saat itu belas kasihan turun.
Saat kita menangis, saat itu kita sedang menarik tangan belas kasihan Tuhan atas hidup kita.
Hasil kalau tangan belas kasihan Tuhan diulurkan: - menolong kita tepat pada waktunya dan menyelesaikan segala masalah kita tepat pada waktunya.
- memakai kehidupan kita dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, seperti Musa dipakai Tuhan untuk membawa bangsa Israel menuju ke Kanaan.
- mengangkat kita dari ketenggelaman/kemerosotan secara jasmani dan rohani sampai satu waktu Tangan Tuhan mengangkat kita masuk dalam kerajaan Surga, seperti yang dialami oleh Musa (Ulangan 34: 5-6; Yudas 1: 9).
Ini harus jadi awasan bagi kita, dimana waktu matipun, setan masih ingin merebut mayat Musa. Karena itu, kita harus tergembala dengan baik. Kalau tidak tergembala, hidup itu ada dalam tangan setan. Kalau tergembala, kita ada dalam tangan Tuhan.
Apapun keadaan kita malam ini, biar kita serahkan dalam tangan Tuhan seperti seorang bayi.
Tuhan memberkati.