Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 7: 97:9. Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyakyang tidak dapat terhitungbanyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhtadan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putihdan memegang daun-daun palemdi tangan mereka.
Kumpulan besar orang banyak= bangsa kafir yang menjadi mempelai wanita Tuhan; dipanggil dan dipilih Tuhan, sampai sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai, masuk Firdaus, dan masuk Yerusalem baru; berdiri di hadapan takhta sorga.
Syarat untuk berdiri di hadapan takhta sorga:
- Kita harus memakai jubah putih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 22 April 2018sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 April 2018).
- Kita harus memegang daun palem (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 27 April 2018).
Kita masih belajar tentang
daun-daun palem(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 29 April 2018).
Yohanes 12: 12-15
12:12. Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
12:13. mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
12:14. Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
12:15. "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
Ini adalah perjalanan terakhir Yesus ke Yerusalem.
Di sini, memegang daun palem dikaitkan dengan keledai yang ditunggangi Yesus menuju Yerusalem.
Keledai menunjuk pada bangsa kafir.
Sekarang artinya: bangsa kafir yang dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali sampai berdiri di hadapan takhta sorga.
Jadi
kita harus aktif dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, baru bisa berdiri di hadapan takhta kerajaan sorga.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga.
Pelayanan dalam penggembalaan bisa apa saja: tim doa, ada yang dipakai untuk memberikan korban dan lain-lain.
Kita masih belajar
langkah-langkah keledai untuk ditunggangi oleh Yesus dan masuk Yerusalem baru:
- Langkah penyucian (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 April 2018).
- Langkah penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan--keledai rela ditunggangi Yesus. Kalau tidak menyerah, tidak akan bisa ditunggangi oleh Tuhan, tetapi, ditunggangi Bileam--nabi palsu--, dan diarahkan pada pembangunan Babel--mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan--, sehingga masuk dalam kutukan sampai kebinasaan selamanya.
Hanya dua pilihan: mau ditunggangi Yesus atau Bileam.
AD. 2: LANGKAH PENYERAHAN DIRIProses penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan:
- Mazmur 55: 23
55:23.Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
Proses pertama penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan: menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan.
1 Petrus 5: 7-8=> pasal penggembalaan
5:7.Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8.Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aumdan mencari orang yang dapat ditelannya.
Kekuatiran artinya ketakutan akan sesuatu yang belum terjadi.
Penyebabnya: mendengar suara singa. Kita harus hati-hati!
Suara singa= suara setan dalam bentuk ajaran-ajaran palsu, gosip-gosip yang tidak baik, ancaman dan lain-lain. Hamba Tuhanpun seringkali goyah karena diancam.
Kekuatiran adalah gejala tidak tergembala--pasal lima adalah pasal penggembalaan ('Gembalakanlah kawanan domba Allah'.
Kalau sudah kuatir, akan ditelan oleh singa--dibinasakan.
Oleh sebab itu kita harus menjadi kehidupan yang mantap dalam penggembalaan, artinya:
- Selalu berada dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
- Dalam penggembalaan Tuhan sudah memberikan firman penggembalaan; firman pengajaran yang benar, yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada jemaat dengan setia, terus-menerus, dan berulang-ulang. Ini sama dengan firman nubuat yang mampu menandingi suara singa.
Bentukfirman penggembalaan:
- Firman nubuat= firman yang menyatakan segala sesuatu yang belum terjadi, tetapi pasti terjadi.
Amos 3: 7-8
3:7.Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakankeputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
3:8. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
Tadi, suara singa/suara setan menakut-nakuti akan sesuatu yang belum terjadi, tetapi suara firman nubuat menunjukkan sesuatu yang belum terjadi. Ini adalah suara singa Yehuda untuk menandingi suara singa iblis yang menakut-nakuti, sehingga kita tidak kuatir dan goyah, tetapi ada ketenangan.
- Firman yang menyucikan, artinya: mengungkapkan segala sesuatu yang tersembunyidalam setiap kehidupan kita.
Kita harus waspada, kalau dosa-dosa yang tersembunyi dibiarkan--termasuk kebencian dan kepahitan--, ia akan berkembang dengan pesat--seperti ragi--dan menjadi kankeryang menyerang bagian-bagian tubuh yang lemah, untuk membinasakan.
Harus disucikan oleh firman penyucian/pedang firman, terutama disucikan dari:
- Dimulai dari Kanker mulut.
2 Timotius 2: 16-18
2:16.Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suciyang hanya menambah kefasikan.
2:17.Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
2:18.yang telah menyimpang dari kebenarandengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
'yang telah menyimpang dari kebenaran'= dulunya ada di dalam pengajaran yang benar. Ini yang seringkali terjadi, dari pengajaran benar bisa menyimpang karena ada keinginan (jahat dan najis), ambisi, emosi, dan kepahitan/kebencian. Kita harus hati-hati!
Kalau hati ada kebencian, akan menjadi sumur kosong--seperti kakak-kakak Yusuf benci pada Yusuf dan akhirnya Yusuf ditaruh di sumur kosong. Sumur kosong menunjuk pada nabi-nabi palsu (dalam surat Petrus).
Karena itu harus selalu dikontrol, termasuk saya, jangan sampai ada keinginan, hawa nafsu, emosi, ambisi, itu menyimpang dari kebenaran.
Kita diuji, kami hamba Tuhan diuji lewat kenajisan, kejahatan, atau kepahitan. Kita harus hati-hati! Doakan saya, kita saling mendoakan. Soal keuangan diuji. Banyak hamba Tuhan yang salah yaitu tidak mengembalikan persepuluhan, atau salah menerima persepuluhan.
"Dua kali saya diuji soal persepuluhan. Yang pertama: hamba-hamba Tuhan yang fellowship di Malang. Karena merasa 'makan dari Malang', jadi mau memberikan persepuluhan ke sana. Aturan untuk hamba Tuhan GPT adalah harus memberikan persepuluhan ke pusat. Itulah suara singa. Kalau saya terima, banyak sekali, tetapi menyimpang.
Yang kedua: gereja besar, tua-tua yang menguasai persepuluhan, kalau saya mau jadi gembala di sana, saya tidak dipercaya persepuluhan--perkara kecil--, berarti tidak dipercaya firman."
Jangan terpancing! Kalau kita kalah, berarti kita menyimpang sekalipun dulunya pengajaran benar semua. Tuhan tolong kita semua.
Kanker mulut= perkataan kosong/sia-sia: dusta, gosip, ajaran sesat yang menolak salib: Sekarang kita kebangkitan, tidak perlu kematian. Yesus yang mati, cukup Dia, kita tidak perlu salib. Salah! Ikuti jejak Yesus!
Yesus adalah Gembala Agung dan kita mengikuti jejak-Nya yaitu salib/kematian dulu, baru bangkit dan ada kemuliaan. Sekarang ajarannya: Yesus saja yang disalib,berarti hanya Yesus yang bangkit. Inilah penyakit kanker, cari yang enak-enak untuk diri kita; hanya mencari kemakmuran dan hiburan. Kalau rohaninya lemah, akan kena ajaran ini karena berpikir Yesus saja yang mati, lalu kita yang bangkit dan naik ke sorga. Tidak bisa!
Yesus mati, kita juga harus mati; Dia bangkit, kita juga bangkit; Dia naik ke sorga, kita juga naik ke sorga.
- Kanker hati(hati jahat, najis, pahit).
- Kanker rahim (tanpa pembaharuan hidup; dua belas tahun sakit pendarahan, semakin hari semakin buruk). Sekalipun manusia daging hebat, kalau sakit pendarahan, makin hari akan semakin lemah; semakin tidak mampu; semakin hari semakin memburuk.
Yang bisa menyucikan kita dari kanker hanya suara singa Yehuda.
Hosea 5: 13-14
5:13.Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengutus orang kepada Raja 'Agung'. Tetapi iapun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari padamu.
5:14.Sebab Aku ini seperti singabagi Efraim, dan seperti singa muda bagi kaum Yehuda. Aku, Aku ini akan menerkam, lalu pergi, Aku akan membawa lari dan tidak ada yang melepaskan.
'Bisul'= kanker.
Yang menerkam bisul atau kanker dosa adalah singa Yehuda--firman nubuat/firman penyucian yang diulang-ulang.
Inilah firman penggembalaan yang kita butuhkan; kita harus tergembala.
Ada firman nubuat, supaya kita tahu apa yang akan terjadi termasuk penghukuman, dan kita diberi jalan keluar. Saat Sodom dan Gomra mau dihukum, Tuhan memberitahu Abraham, dan Lot diberi jalan keluar yaitu lari ke pegunungan. Zaman Nuh, ia diberi tahu akan terjadi air bah dan diberi jalan keluar.
Firman penggembalaan juga menyucikan kita dari bisul atau kanker dosa (kanker mulut, kanker hati, dan kanker rahim).
Kalau disucikandari kanker-kanker dosa dan kekuatiran, kita akan terpelihara.
Kekuatiran juga menyerang bagian yang lemah; secara medis, kekuatiran bisa menimbulkan penyakit. Begitu juga dalam hal rohani.
Mazmur 55: 23
55:23.Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memeliharaengkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
1 Petrus 5: 7
5:7.Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memeliharakamu.
Mazmur 23: 1
23:1.Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Tiga saksi--tiga ayat di atas--berarti perkara itu sah dan sempurna. Jangan ragu lagi! Kita dipelihara oleh Tuhan sampai 'takkan kekurangan aku', artinya:
- Kita dipelihara secara berkelimpahan sehingga selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Sekalipun mungkin tidak punya tabungan, tetapi jika kita membutuhkan sesuatu, Tuhan selalu menyediakan.
- Tidak bercacat cela, sempurna seperti Dia.
Inilah proses pertama penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan; ditunggangi Tuhan menuju Yerusalem baru.
Mulai dengan menyerahkan kekuatiran. Mari tergembala sungguh-sungguh sampai kita bisa berseru 'takkan kekurangan aku'; tidak ada kekuatiran.
- Mazmur 37: 5-7
37:5.Serahkanlah hidupmu kepada TUHANdan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
37:6.Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
37:7.Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Proses kedua penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan: menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
Kalau belum menyerahkan kekuatiran, bagaimana bisa menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan? Serahkan kekuatiran dulu, baru bisa menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan.
Praktikmenyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan: berdiam diri dan percaya sepenuh kepada Tuhan--'percayalah kepada-Nya'--= diam dan tenang. Yesus tidur di buritan sementara kapal hampir tenggelam karena dihantam angin dan gelombang; ini gambaran diam dan tenang.
Diam= mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman, bukan menghakimi orang lain. Jika ditemukan kesalahan, kita harus mengaku pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--bertobat. Bertobat, berarti masalah berhenti dan kehancuran juga berhenti. Kalau terus berbuat dosa, akan hancur sampai binasa
Karena itu kalau ada kegagalan atau kehancuran, periksa diri dulu; berdiam diri dulu.
"Kami juga dalam pelayanan, kalau merosot, periksa diri, kalau salahkan orang lain, justru tambah hancur. Kalau saya lihat jemaat merosot, saya berpuasa--banyak menggunakan waktu untuk mendengar firman dalam urapan Roh Kudus--, supaya Tuhan tunjukkan apa kekurangan dan kelemahan saya sehingga terjadi begini. Kalau menyalahkan orang, memang gampang sekali, tetapi justru tambah hancur."
Koreksi diri, kalau ditemukan dosa, bertobat, kalau tidak ditemukan dosa, jangan membela diri, biar Tuhan yang membela kita.
Tenang= menguasai diri supaya tidak berharap kepada orang lain, tetapi hanya percaya dan berharap kepada Tuhan; kita bisa berdoamenyembah Dia, tersungkur di bawah kaki-Nya.
Itu saja! Menghadapi apa saja termasuk pelayanan, pencobaan, sampai menghadapi kedatangan Tuhan, yang pertama: serahkan kekuatiran; kita tetap tergembala. Biar Dia yang memelihara kita. Tidak usah takut! Biar kita selalu diterkam singa Yehuda--dalam kesucian. Semakin disucikan, kita semakin terpelihara.
Dulu di padang gurun orang Israel mengambil manna selama lima hari; setiap hari satu gomer (tiga koma enam liter). Angka lima menunjuk pada penyucian panca indera. Kita disucikan sampai tidak berkekurangan.
Kemudian yang kedua: diam dan tenang--bertobat dan berdoa menyembah Tuhan.
1 Petrus 4: 7
4:7.Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Kita banyak tersungkur di bawah kaki Tuhan.
Diam dan tenang sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan; berserah dan berseru pada Tuhan, dan Dia akan bertindak--Mazmur 37: 5:'Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;'. Dia mengulurkan tangan anugerah dan kuasa-Nya yang besar kepada kita. Kita diam saja dan Dia yang bertindak.
Hasilnya:
- Markus 4: 37-39
4:37.Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?"
4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Ayat 38= bertobat dan berdoa.
Hasil pertama: angin dan gelombang di lautan dunia yang menghantam perahu kita menjadi teduh--ada kuasa untuk meneduhkanlaut yang bergelombang.
Artinya: semua selesai pada waktunya.
Tuhan hanya tunggu kita mantap tergembala, dan diam-tenang. Semua selesai, tidak ada lagi masalah, tetapi damai, semua enak dan ringan, bahkan bahagia.
- Yesaya 30: 14-15
30:14.seperti kehancuran tempayantukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpunyang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
30:15. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobatdan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenangdan percaya terletak kekuatanmu."
Bejana tanah liat hancur berkeping-keping sampai tidak bisa mengambil air; tidak berguna.
Ayat 15: 'tetapi kamu enggan'=> bagian ini jangan diikuti. Ini adalah orang Israel yang mau lari sendiri; mau lebih tangkas naik kuda, padahal musuhnya lebih tangkas; mau menggunakan ilmu apapun, musuhnya lebih pandai, sampai akhirnya jadi seperti tonggak sendirian. Jangan!
Hasil kedua: ada kuasa untuk memulihkanbejana yang sudah hancur berkeping-keping.
Artinya:
- Yang hancur menjadi baik, terutama nikah dan buah nikah. Jangan salahkan siapapun, tetapi diam dan tenang. Kalau tidak mau diam, bejana akan terus dibanting, tambah hancur. Rugi!
Diam dan tenang, supaya kita tidak dibanting lagi.
- Kegagalan menjadi berhasil dan indah.
- Kita diciptakan menjadi bejana baru--kita mengalami pembaharuan.
Malam ini, banyak kesalahan dan kekurangan kita dalam hal tabiat, nikah, pelayanan dan sebagainya, tetapi kita mau diciptakan menjadi bejana yang baru oleh Tuhan; hanya mengagungkan nama Tuhan.
Yeremia 18: 4
18:4.Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lainmenurut apa yang baik pada pemandangannya.
Kita diciptakan menjadi bejana baru yaitu taat dengar-dengaran. Taat termasuk setia, pasti menuju kemuliaan, tidak ada kegagalan dan kehancuran. Itulah bejana yang memuliakan dan mengagungkan Tuhan. Di dunia inipun kita juga dipermuliakan oleh Tuhan; dalam segala hal dipermuliakan oleh Tuhan, asal pelayanan kita juga memuliakan Dia.
Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia dengan Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.
Kita masuk takhta, bersama Dia selamanya.
Apa keadaan kita? Bawa pada Tuhan! Tergembala sungguh-sungguh, kemudian banyak diam dan tenang di bawah kaki Tuhan. Serahkan semua pada Tuhan!
Jangan takut pada angin dan gelombang, jangan dipikirkan, yang penting serahkan kekuatiran--tergembala sungguh-sungguh, supaya Dia yang memelihara kita--, dan diam-tenang--mengangkat tangan menyembah Dia.
Biar Dia yang bertindak, dan kita hanya menyerah apapun yang terjadi.
Jangan tunggu kehancuran! Mulai sekarang, serahkan pada Tuhan! Tetapi kalaupun sudah hancur, hampir tenggelam atau sudah tenggelam sekalipun, mari datang kepada Tuhan. Yang tidak bisa dipikir dan diperbuat lagi, serahkan kepada Dia! Dia pasti membuka jalan, asalkan kita kembali pada penggembalaan dan berada di bawah kaki Tuhan.
Tuhan memberkati.