Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 3
4:3. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspisdan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrudrupanya.

Ayat 2 menuliskan tentang takhta sorga dan Seorang yang duduk di atasnya; ayat 3 menuliskan tentang sinar kemuliaan.

Jadi, pribadi TUHAN dan takhta-Nya memancarkan sinar kemuliaan--shekina glory--dalam bentuk sinar dari batu-batu indah.
Ada 4 macam batu indah(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Februari 2016):

  1. Ayat 3: permata yaspis; ini yang terindah--menunjuk pada iman. Dalam Tabernakel terkena pada pintu gerbang (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Maret 2016).
    Batu permata yaspis ini paling indah; paling menonjol; cemerlang. Di tiap-tiap zaman, ada manusia-manusia yang menonjol karena iman--yang cemerlang dan dipilih oleh TUHAN--, contohnya Abraham dan Nuh.

  2. Ayat 3: permata sardis--berwarna merah (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya,07 Maret 2016).
    Arti rohaninya: bertobat--warna merah menunjuk pada tanda darah.
    Dalam Tabernakel, menunjuk pada mezbah korban bakaran.

  3. Batu kristal= lautan kaca.
    Wahyu 4: 6

    4:6.Dan di hadapan takhta itu ada lautan kacabagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

    Arti rohaninya: baptisan air. Dalam Tabernakel, menunjuk pada kolam pembasuhan.

  4. Ayat 3: batu zamrud = pelangi.
    Arti rohaninya: baptisan Roh kudus.
    Dalam Tabernakel, menunjuk pada pintu kemah.

Malam ini, kita masih belajar yang kedua: PERMATA SARDIS= BERTOBAT.
Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat mezbah korban bakaran. Dulu, binatang-binatang dikorbankan untuk pengampunan dosa. Sekarang digenapkan oleh Yesus Anak Domba Allah yang mati di kayu salib--ini adalah kasih mula-mulauntuk menyelamatkan manusia berdosa.

Kita sudah mempelajari perkembangan kasih--dari kasih mula-mula sampai kasih sempurna--dalam Tabernakel (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya,07 Maret 2016):

  1. Mezbah korban bakaran--di halaman Tabernakel--=bertobat= menunjuk pada kasih mula-mula. Kalau kita menerima kasih mula-mula, kita harus bertobat.
  2. Mezbah dupa emas--di ruangan suci--= berdoa/menyembah. Ini kasih yang bertambah-tambah. Di dalam penyembahan, kita semakin diubahkan. Semakin diubahkan, kasihnya semakin bertambah.
  3. 2 loh batu--isi dari tabut perjanjian di dalam ruangan maha suci--= puncaknya kasih= kasih yang sermpurna.
    Tabut perjanjian= takhta sorga.

Jadi, kita orang berdosa disinari terus sampai bisa bertobat, berubah/menyembah--kasihnya kepada TUHAN bertambah-tambah--, sampai menerima 2 loh batu-kasih yang sempurna.

Sekarang kita belajar tentang 2 LOH BATU--puncaknya kasih.
Dulu, Musa naik ke gunung dan menerima 2 loh batu dari TUHAN yang pertama--batu dan tulisannya dari TUHAN, sekarang menunjuk pada kasih mula-mula (Yesus yang mati/'dipecahkan' di kayu salib).
Kemudian Musa memahat batu-batu di gunung sampai sama dengan 2 loh batu yang mula-mula, lalu dibawa kepada TUHAN untuk ditulisi.

Pengertian 2 loh batu secara rohani:

  1. Ditinjau dari pegnalamannya; sama dengan DASARdari pelayanan kita. Kalau mau melayani harus punya 2 loh batu.

    Ditinjau dari pengalamannya, ada 2 macam:

    • Dipecahkan. 2 loh batu yang pertama dipecahkan oleh Musa di kaki gunung Sinai, supaya Israel jangan binasa, karena di dalamnya ada satu hukum 'jangan menyembah berhala', sedangkan saat itu Israel sedang menyembah berhala. Kalau Musa mempertahankan 2 loh batu, mati semua umat Israel. Sebab itu, 2 loh batu harus dipecahkan.

      Ini sama dengan pengalaman kematian; salib; kurban Kristus.
      Manusia yang harusnya dihukum bisa bebas/selamat karena Yesus disalibkan--sama seperti 2 loh batu yang dipecahkan.

    • Waktu Musa naik ke gunung Sinai untuk kedua kalinya, ia memahat batu untuk dibawa kepada TUHAN supaya ditulisi kasih Allah. Saat ia turun, mukanya bercahaya--2 loh batu dibawa turun oleh Musa dalam kemuliaan.

      Jadi, pengalaman yang kedua adalah datang dalam kemuliaan.
      Ini sama dengan pengalaman kebangkitan dan kemuliaan.

    Jadi, dasar pelayanan kita kepada TUHAN adalah salib/kurban Kristus, yaitu PENGALAMAN KEMATIAN DAN KEBANGKITAN. Manusia berdosa mau melayani Yesus, harus menerima kurban Kristus.

    Kalau dasarnya kurban Kristus, maka pelayanan kita menjadi kokoh--seperti membangun rumah di atas batu--, tidak bisa dikalahkan oleh apapun, bahkan bisa mencapai kemuliaan saat Yesus datang kedua kali.

    1 Petrus 2: 21-25
    2:21.Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
    2:22.Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
    2:23.Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
    2:24.Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
    2:25.Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembaladan pemelihara jiwamu

    Praktikpengalaman kematian dan kebangkitan:

    • Pengalaman kematian dan kebangkitan:

      1. Pengalaman kematian, yaitu sengsara daging untuk mati terhadap dosa. Kalau dikaitkan dengan ayat 22-23, mati terhadap dosa artinya tidak berbuat dosa; tidak berdusta, tidak membalas kejahatan dengan kajahatan tetapi kebaikan.
        Inilah kehidupan yang memiliki salib TUHAN.

      2. Pengalaman kebangkitan, yaitu sengsara daging untuk hidup dalam kebenaran. Untuk hidup benar kita juga sengsara.

      Kalau sudah mati dan bangkit, kita akan mengalami kuasa bilur TUHAN, artinya kita mengalami kesehatan/kesembuhan secara jasmani, ekonomi, dan nikah rumah tangga.

      Kalau suami dan isteri mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran, nikah rumah tangga akan sehtat; tidak akan ada pertengkaran. Kalau satu benar, satu tidak benar, akan sengsara. Yang hidup benar, diam saja. Jangan membalas caci-maki dengan caci-maki, tetapi doakan. Siapa tahu yang gelap ini bisa ikut menjadi benar.

      Yang membuat masalah itu bukan orang yang hidupnya benar, tetapi yang hidupnya tidak benar.
      Kalau gelap--hidupnya tidak benar--dengan terang--hidupnya benar--, lalu yang terang juga terpancing dan melawan, justru menjadi sama-sama gelap--sama-sama tidak benar--, tidak akan pernah bisa menjadi sama-sama terang.

    • Praktik pengalaman kematian dan kebangkitan yang kedua: ayat 25= tergembala dengan benar dan baik; selalu berada di kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam 3 macam ibadah.
      Kalau tidak punya 2 loh batu--tidak punya kasih--, untuk ibadah 1 kali seminggu saja sudah merasa berjasa. Tetapi kalau punya kasih Allah, justru merasa kurang dan ditingkatkan terus. 3 macam ibadah ini nanti ditingkatkan--di kitab Kisah Para Rasul--sampai setiap hari di dalam rumah ibadah, karena dunia benar-benar akan ditimpa kegoncangan.

      Kegoncangan di dunia meliputi darat, laut, dan udara. Hidup kita juga terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Setan juga tritunggal, yaitu setan, nabi palsu, dan antikris. TUHAN juga Tritunggal. Lawan kita terdiri dari 3 macam semua, karena itu perlu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

      Ketekunan ini nanti lebih ditingkatkan lagi. Sudah setiap hari di rumah ibadah, ditingkatkan lagi sampai siang malam kita beribadah kepada TUHAN di Yerusalem baru.
      Kalau kita ibadah 3 macam, bukan hebat. Tetapi nanti di akhir zaman, akan ditingkatkan. Sekarang, kita berada di kandang penggembalaan--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

      Dalam penggembalaan, Gembala Agung sanggup memelihara tubuh, jiwa, dan roh ktia sampai sempurna seperti Dia.

    Inilah kehidupan yang punya 2 loh batu. Dimulai dari kasih mula-mula, kemudian kasih yang bertambah-tambah, sampai mencapai 2 loh batu--puncaknya kasih.

  2. Ditinjau dari beritanya; sama dengan menentukan ARAHpelayanan kita.
    Biarpun pelayanannya kuat, kalau tidak ada arahnya, tidak akan tahu mau ke mana.

    Ditinjau dari beritanya, 2 loh batu ini ditulisi dengan 10 hukum Allah. Ini menunjuk pada firman pengajaran yang benar--TUHAN yang menulisi 2 loh batu. Saat TUHAN diperhadapkan dengan setan, Ia selalu berkata: 'Ada tertulis.'

    Kesalahan kami hamba TUHAN adalah menerima firman TUHAN hanya untuk dikhotbahkan. Salah, karena pada akhirnya akan kumpulkan firman dari sana-sini untuk dikhotbahkan.
    Yang benar adalah hamba TUHAN menerima pembukaan firman untuk dipraktikkan lebih dulu, setelah itu baru disaksikan atua diberitakan, supaya arahnya jelas.

    Matius 7: 24
    7:24. "Setiap orang yang mendengarperkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

    Firman pengajaran yang TUHAN percayakan kepada kita, tertuama untuk dilakukan; sama dengan taat dengar-dengaran.
    Jika kita taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, maka arah pelayanan kita benar, yaitu membangun rumah di atas batu; sama dengan pelayanan pembangunan rumah rohani; PELAYANAN PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS YANG SEMPURNA--MEMPELAI WANITA. Ke sanalah arah pelayanan kita dengan dasar kurban Kristus. Kalau dasarnya benar, maka arahnya juga benar.

    Setelah kita praktik firman, kita bersaksi tentang firman pengajran yang benar untuk membawa orang lain masuk dalam pembangunan tubuh Kristus.
    Tugas jemaatadalah bersaksi tentang firman pengajaran yang sudah menjadi pengalaman hidup kepada orang lain, supaya orang lain bisa masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
    Tugas hamba TUHANsetelah praktik firman adalah memberitakan firman yang sudah menjadi pengalaman hidup. Ini yang penting!

    Kalau firman sudah dipraktikkan--sudah jadi pengalaman hidup--, maka ada cap darah Yesus/salib di dalam diri kita. Setiap praktik firman, itu adalah penyaliban daging dan ada cap darah Yesus. Kalau kita bersaksi, tidak akan bisa dtiolak atau diperdebatkan. Kalau kita berkhotbah, tidak bisa diganggu-gugat oleh siapapun.

    Oleh sebab itu, tidak perlu diskusi. Kalau diskusi, firman hanya teori. Tetapi kalau firman sudah jadi pengalaman hidup--dipraktikkan--tidak perlu lagi diskusi, karena sudah ada cap darah Yesus. dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

    "Salah satu contoh saat saya masih Lempin-El. Tidak makan dan tidak minum dan tidak mau hutang, karena pelajaran di Lempin-El: Hamba TUHAN sepenuh tidak boleh hutang. Saya kerjakan. Tidak peduli, tidak ada yang tahu. Saya hanya berpendapat kalau lebih dari 40 hari ya sudah saya mati. Biar saja. Saya tidak mau hutang, tidak mau hutang. Saya praktikkan dan ternyata pertolongan TUHAN nyata. Ada yang datang dan bawa banyak uang karena dulu dia les tetapi tidak bayar. Setelah dikirm ke Malang dan menghadapi kelanjutan pembangunan gereja, saya didatangi orang-orang untuk meminjami uang dan saya tinggal mencicil. Tetapi saya tidak mau. Bukan saya takut, tetapi saya katakan: 'Iman saya, lebih baik saudara kasih saya 100.000 dan itu yang saya gunakan dari pada dihutangi.' Mereka kecewa. Datang lagi saat harga lantai mau naik: 'Ayo kita ambil dulu di toko, sudah biasa seperti itu.' Saya katakan: 'Tidak!' Dan akhirnya, malah tokonya yang hutang pada kita. Dari pengalaman ini, sekarang kalau saya khotbah di mana-manatidak ada yang berani komentar sekalipun gerejanya lebih besar. Diam semua, karena ini pengalaman hidup."

    Praktikkan dulu firman, supaya arah pelayanan kita jelas, yaitu pada pembangunan tubuh Kristus. Setelah itu saksikan. Orang lain mau terima atau tidak, itu urusan dia. Urusan kita hanya bersaksi!

  3. Ditinjau dari isinya; sama dengan MOTOR PENGGERAKdari pelayanan.
    Banyak orang salah, kalau di gereja besar yang banyak uang bisa banyak kegiatan. Salah! Kalau uang jadi motor penggerak, hanya tahan berapa lama dan pelayanan juga tidak kekal--karena uang tidak kekal.

    Ditinjau dari isinya, 2 loh batu terdiri dari 2 bagian:

    • Loh batu pertama: terdiri dari 4 hukum= mengasihi TUHAN lebih dari semua.
    • Loh batu kedua: terdiri dari 6 hukum= mengasihi sesama seperti diri sendiri.

    Jadi, ditinjau dari isinya, 2 loh batu adalah kasih.
    Artinya: motor penggerak pelayanan kita adalah KASIH, bukan uang dan lainnya.

    Kalau motor penggerak pelayanan kita kasih, hasilnya:

    • kita selalu setia berkobar-kobar  dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir; tidak bosan; tidak kebiasaan karena kasih yang mendorong.
    • Kasih itu kekal, berarti pelayanan kita juga kekalsampai di takhta sorga; tidak akan pernah berhenti.

Inilah 2 loh batu, dimulai dari mezbah korban bakaran--kasih mula-mula--, meningkat pad amezbah dupa emas--doa penyembahan/kasih yang bertambah-tambah--sampai 2 loh batu--puncaknya kasih.

Dasarpelayanan: pengalaman kematian dan kebangkitan--mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran--, kemudian tergembala. Kalau tidak tergembala, tidak akan kuat dan pasti terhilang, karena dasarnya bukan batu.

"Mohon maaf. Banyak penginjil terkenal hilang atau jatuh, karena tidak tergembala. Jangankan tergembala, kalau sudah tidak diundang lagi, sudah tidak mau masuk gereja. Tidak mau ibadah. Ini salah! Termasuk gembala-gembala yang tidak tergembala, akan hilang."

Arahpelayanan: praktikkan firman dan arahnya jelas, yaitu menuju pada pembangunan tubuh Kristus. Setelah itu beritakan dan saksikan untuk membawa jiwa-jiwa masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Motor penggerakpelayanan: kasih. Kalau kita melayani karena digerakkan oleh kasih TUHAN, kita tidak akan pernah bosan atau hanya kebiasaan dalam melayani TUHAN, tetapi tetap setia berkobar-kobar dan pelayanan kita menjadi kekal.
Seperti Maria Magdalena yang menangis: 'TUHANku diambil orang.' Kalau terpisah dari TUHAN--tidak bisa ibadah--, kita akan menangis dan bergumul supaya bisa beribadah melayani.

Mari, kita melayani dengan 2 loh batu. Seperti Musa turun dari gunung dengan 2 loh batu, kita juga malam ini. Pegang 2 loh batu dan pulang ke rumah dengan 2 loh batu!

Sudah dapat 2 loh batu, sekarang kegunaannya:

  1. Begitu Musa turun dari gunung dan melihat lembu eemas, ia pecahkan 2 loh batu termasuk lembu emas dipecahkan dan digiling sampai halus. Benar-benar habis, tidak ada bekasnya--Musa menang menghadapi lembu emas.
    Artinya: ada kemenangan. Ini kegunaan yang pertama.

    Yakinlah! Kalau kita melayani dengan 2 loh batu, kita pasti menang, biarpun kita dihalangi--di sini, yang menghalangi adalah lembu emas.
    Lembu emas, artinya:

    1. dosa-dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Inilah dosa yang memghalangi kita dalam melayani TUHAN.
      Dihancurkan oleh 2 loh batu sehingga kita bisa hidup benar dan suci.

    2. Masalah-masalah yang mustahil. Bawa 2 loh batu dan kita pasti menang! Semua masalah pasti selesai.


    Layani dengan kasih, ketaatan, dan kebenaran! Kita pasti menang menghadapi dosa-dosa dan masalah-masalah yang mustahil.

  2. Musa mengalami kemuliaan--saat 2 loh batu kedua dibawa turun, wajah Musa bercahaya dan seluruh Israel ketakutan.
    Jadi, kalau pelayanan kita ditandai dengan 2 loh batu, tidak usah takut, sebab ada kemenangan dan kita mengalami kemuliaan.

    Keluaran 34: 28-29
    34:28. Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.
    34:29. Ketika Musa turun dari gunung Sinai--kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa
    kulit mukanya bercahayaoleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.

    Mengalami kemuliaan, artinya mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi mansuai rohani seperti Yesus. Inilah kegunaan yang kedua.

    Dimulai dengan kejujuran(kulit muka bercahaya). Ya katakan: Ya, tidak katakan: Tidak, benar katakan: Benar, tidak benar katakan: Tidak benar.
    Kalau jujur, kita akan menjadi rumah doa.

    Amsal 15: 8
    15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

    Sebagai rumah doa, setiap kita berdoa, akan dijawab oleh TUHAN.

Jika kita mempertahankan 2 loh batu ini--mati terhadap dosa, hidup benar, tergembala, taat dengar-dengaran, jujur--maka kita akan selalu mengalami kemenangan dan kemuliaan. Sampai saat TUHAN datang kembali, kita sama mulia dengan Dia untuk duduk di takhta sorga.

Sekarang, Dia tunjukkan takhta dan pribadi-Nya; Dia sinarkan sinar kemuliaan dari pribadi dan takhta-Nya, supaya kita juga sampai di takhta-Nya dan kita menjadi sama mulia dengan TUHAN.

Jangan takut! Kalau kita mempertahankan 2 loh batu ini, itu sudah cukup dan pastikita mengalami kemenangan dan kemuliaan bersama TUHAN sampai kita dipermuliakan bersama Dia. Kita duduk di takhta bersama Dia selamanya saat Ia datang kembali.

Sungguh-sungguh, biarlah kita serahkan hidup ini kepada TUHAN. Kita menjadi rumah doa hari-hari ini, bukan sarang penyamun. Kita hanya menyembah TUHAN apapun yang terjadi sampai kita menang dan sama mulia dengan Dia.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 25 Juni 2020 (Kamis Sore)
    ... ketakutan lalu memuliakan Allah di sorga. Ini semua menunjuk pada kegoncangan gereja Tuhan mengenai milik Tuhan Sepersepuluh bagian kota suci rubuh persepuluhan digoncang. Tujuh ribu orang mati rumah Tuhan goncang. Orang-orang lain sangat ketakutan lalu memuliakan Allah di Sorga kegoncangan mengenai mempelai wanita Tuhan. Setan berusaha menggoncang jangan sampai kita ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Februari 2021 (Sabtu Sore)
    ... orang berdosa. Lukas . Lalu Ia berkata kepada orang itu Berdirilah dan pergilah imanmu telah menyelamatkan engkau. Di sini ada tiga kali penampilan Yesus untuk menyelamatkan dan menyempurnakan orang berdosa Lukas . dan berteriak Yesus Guru kasihanilah kami Yang pertama Yesus tampil sebagai Guru. Tugas guru mengungkapkan firman Allah menyampaikan pengajaran. Jadi Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015 (Senin Sore)
    ... . Karena Dialah damai sejahtera kita yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah yaitu perseteruan . sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Desember 2017 (Rabu Sore)
    ... gerbang kebenaran aku hendak masuk ke dalamnya hendak mengucap syukur kepada TUHAN. . Inilah pintu gerbang TUHAN orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. . Aku bersyukur kepada-Mu sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku. Ayat suatu kerinduan. 'Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran' tugas utama hamba Tuhan--terutama gembala--adalah mencari pembukaan firman ...
  • Ibadah Jumat Agung Surabaya, 03 April 2015 (Jumat Pagi)
    ... bagimu yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. 'menuruti firman-Ku' taat. 'tidak menyangkal nama-Ku' setia. Jadi Yesus memegang kunci Daud untuk membukakan pintu-pintu bagi kita yang taat dan setia yang tidak bisa ditutup oleh siapapun dan oleh apapun ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Maret 2021 (Minggu Pagi)
    ... demikianlah firman TUHAN Karena engkau telah berbuat demikian dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Dua kualitas gereja Tuhan Seperti ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Agustus 2014 (Minggu Sore)
    ... kedua tidak percaya pada firman pengajaran yang benar kabar mempelai . Kalau tidak mengerti pasti tidak percaya. Jika digabungkan keadaan orang buta yaitu tidak mengerti dan tidak percaya tidak bisa melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus Firman pengajaran mempelai dalam terang tabernakel . Mengapa tidak mengerti dan tidak percaya karena hatinya bagaikan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 08 Juni 2013 (Sabtu Sore)
    ... melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan selain dari pada Naaman orang Siria itu. Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun lalu menghalau ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Juli 2013 (Minggu Pagi)
    ... di jaman yang sulit ini sampai menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris selama . tahun. Pada saat antikris berkuasa di bumi selama . tahun semua yang ada di bumi ini menjadi tidak berarti lagi dan terjadi siksaan yang dahsyat sampai pemancungan kepala bagi anak Tuhan yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 April 2022 (Sabtu Sore)
    ... dan mencekik kawannya itu katanya Bayar hutangmu . Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya Hai hamba yang jahat seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. . Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau Hamba yang jahat sama dengan mencekik leher sesama sama dengan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.