Matius 25: 1-4
25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3. Gadis-gadis yang bodohitu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4. sedangkan gadis-gadis yang bijaksanaitu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-bulimereka.Gereja Tuhan bagaikan 10 gadis yang
TERPISAHmenjadi 2 bagian:
- yang memiliki minyak persediaan (meluap-luap dalam urapan Roh Kudus)= 5 gadis yang bijaksanayang bisa menyongsong kedatangan Tuhan kedua kali.
- yang tidak mempunyai minyak persediaan= 5 gadis yang bodoh, yang pelitanya hampir padam bahkan sampai padam dan akan ketinggalan pada saat kedatangan Yesus kedua kali dan binasa untuk selamanya.
1 Korintus 1: 181:18. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohanbagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.Praktik sehari-hari gadis yang bodoh adalah MENOLAK SALIB TUHAN.
Akibatnya masuk dalam kebinasaan/ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.
Praktik gadis yang bijaksana adalah MEMIKUL SALIB.
Matius 16: 2416:24. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnyadan mengikut Aku.Memikul salib= menderita daging bersama Yesus.
Mengapa kita diijinkan menderita bersama Tuhan?
1 Petrus 1: 6-71:6. Bergembiralahakan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.Kalau kita sudah setia dalam ibadah pelayanan dan berkorban untuk Tuhan, tapi masih menderita daging,
tujuannya adalah supaya kita memperoleh iman yang teguh, murni dan sempurna. Ini bagaikan pelita yang tetap menyala.
Biarlah lewat salib, kita memperoleh iman yang murni untuk dapat menyongsong kedatangan Yesus kedua kali.
Kalau iman kita tidak teguh, maka pelita itu kadang menyala dan kadang padam.
Tanda-tanda memiliki iman yang murni:
2 Korintus 5: 7-105:7. --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
5:8. tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
5:9. Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
5:10. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.- ay. 8= tabah (sudah diterangkan hari Senin).
- ay. 9= selalu berkenan pada Tuhan, salah satunya adalah taat dengar-dengaran (sudah diterangkan hari Senin).
- ay. 10= percaya/siap untuk menghadap tahta pengadilan Kristus.
Malam ini kita bahas bagian ketiga.
Tahta pengadilan Kristus mengadili dosa-dosa perbuatan, perkataan, pikiran, sampai dosa menghakimi orang lain.
Semua dosa ini harus dipertanggung jawabkandan akan menerima hukuman kebinasaan, apabila dosa itu belum diselesaikan.
Kita harus yakin bahwa ada tahta pengadilan dan siap sedia untuk menghadap tahta pengadilan tersebut.
Matius 5: 23-265:23. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24. tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25. Segeralah berdamai dengan lawanmuselama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.Yang harus kita siap sediakan dengan iman yang teguh adalah
kita harus berdamai(menyelesaikan dosa-dosa)
selama perjalanan ke tahta pengadilan Kristus. Proses berdamai:
- lewat dorongan pekerjaan Firman pengajaran yang benar, kita mengakui dosa sejujur-jujurnyakepada Tuhan dan sesama. Dan jika diampuni, jangan diperbuat lagi.
Saat itu, kita merasa damai. Kalau kita sudah merasa damai, itu artinya kita sudah siap menghadap tahta pengadilan Kristus.
Kalau hati kita tidak damai, berarti ada dosa yang harus diselesaikan.
- lewat dorongan Firman pengajaran yang benar, kita mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Dan ini juga akan memberikan rasa damai dalam hidup kita.
Kalau kita sudah berdamai, maka kita hidup dalam damai sejahtera. Dan kita siap sedia menghadapi tahta pengadilan Kristus.
Jika tidak berdamai, tetap mempertahankan dosa sendiri maupun dosa orang lain, maka
kehidupan kita akan bersuasana penjara(ay. 25).
Kalau dalam penjara, maka hati ini tidak ada damai sejahtera, tidak bahagia.
Suasana penjara ini juga merupakan jalan buntu, tidak ada pertolongan.
Markus 9: 49-509:49. Karena setiap orang akan digarami dengan api.
9:50. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamaiyang seorang dengan yang lain."Kalau tidak mau berdamai, selain hidup dalam penjara,
hidup itu sama dengan garam yang hambar(tidak ada Roh Kudus= tidak punya minyak persediaan).
Dan garam ini hanya akan diinjak-injak oleh antikris. Tapi saat itu mempertahankan iman harus lewat siksaan sampai pemancungan kepala.
Sebab itu,
baiklah kita berdamai mulai saat ini, supaya kita tidak perlu masuk dalam jaman antikris. Sebab pada masa itu,
HANYA SEDIKITyang bisa lolos. Selebihnya akan jadi pengikut antikris (garam itu menjadi hambar terus).
Dengan berdamai, kita menjadi garam yang asin. Artinya kita meluap-luap dalam Roh Kudus.
Kegunaan Roh Kudus (garam yang asin):
- Roma 8: 13
8:13. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Kegunaan pertama adalah Roh Kudus mematikan perbuatan dosa/ulat-ulat bangkai yang menggerogoti daging dan keinginan dosayang bagaikan virus-virus yang tidak kelihatan.
Dengan demikian, kita tidak busuk dan tidak binasa.
Inilah garam yang asin, yaitu anti busuk/mencegah kebusukan, sehingga kita hidup benar dan suci dimanapun dan kapanpun sampai Tuhan datang kembali.
- Yohanes 15: 25-27
15:25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Kegunaan kedua adalah Roh Kudus memberi penghiburan/kekuatanpada kita saat menghadapi sengsara, masalah-masalah, kesulitan-kesulitan, kebencian-kebencian tanpa alasan, supaya kita tidak kecewa dan tidak putus asa, tetapi tetap berharap pada Tuhan.
Kecewa dan putus asa, itu sama dengan garam yang tawar. Dan saat itu virus-virus dosa bisa masuk, karena tidak ada daya tahan.
Tapi dengan Roh Kudus, kita akan kuat menghadapi apapun dan bahkan bisa bersaksi.
Bersaksi ini sama dengan garam asin yang memberi rasa enak bagi orang lain.
- Titus 3: 5
3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kegunaan ketiga adalah Roh Kudus mengerjakan mujizat rohani dan juga mujizat jasmani.
Kita mengalami keubahan dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Mujizat jasmani juga diberikan dalam bentuk menghapus segala kemustahilan.
Setelah kita ditolong Tuhan, kita WAJIBmenolong orang lain, seperti garam harus larut dalam air, sekalipun kita harus berkorban.
Kalau garam tidak larut dalam air, maka garam itu tidak ada gunanya.
Dan saat Tuhan datang kembali, kita diubahkan jadi sama dengan Tuhan, kita menjadi garam duniayang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.