Dari siaran tunda ibadah doa di Tana TorajaSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Yohanes 4: 23-244:23.Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24.Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Doa penyembahan yang benar didorong oleh kebenaran dan roh.
Yohanes 17: 1717:17.Kuduskanlahmereka dalam kebenaran; firman-Muadalah kebenaran.
Kebenaran adalah sesuatu yang menguduskan/menyucikan. Kebenaran adalah firman Allah.
Kalau digabung, kebenaran adalah firman yang menyucikan kita, itulah firman penyucian.
Roh menunjuk pada Roh Kudus.
Jadi,
doa penyembahan yang benar didorong oleh firman penyucian dalam urapan Roh Kudus; firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus atau firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Firman penyucian dalam urapan Roh Kudus sanggup untuk menyucikan kehidupan kita
mulai dari dalam hatiyang merupakan sumber dari dosa/gudangnya dosa.
Menyucikan hati= menusuk hati.
Markus 7: 21-237:21.sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22.perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23.Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Firman penyucian atau firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menyucikan hati kita dari:
- Keinginan jahat: pikiran jahat, kejahatan, kelicikan, kesombongan, pencurian, keserakahan, pembunuhan, hawa nafsu, kebebalan--tidak bisa dinasihati--dan hujat--termasuk memfitnah.
- Keinginan najis: perzinahan dan percabulan.
- Kepahitan hati: iri hati, termasuk di dalamnya benci, dendam dan lain-lain.
Disucikan semua.
Kisah Rasul 2: 372:37.Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
Kalau hati disucikan/hati ditusuk oleh pedang firman,
hati kita bisa terharu.
Tetapi kita belajar ada
dua sikap terhadap penyucian oleh pedang firman:
- Sikap yang salah yaitu keras hati.
Contoh:
- Yudas Iskariot. Dia selalu mengelak dari penyucian oleh pedang firman hati-hati! Yudas Iskariot punya kedudukan secara rohani, jabatannya rasul, tetapi keras hati; selalu mengelak dari penyucian atau tusukan pedang firman, yaitu selalu berkata: Bukan aku.Yesus berkata: Siapa mencelupkan roti bersama Aku dalam pinggan, dialah itu,tetapi Yudas menjawab: Bukan aku.
Selalu mengelak dari tusukan pedang firman; tidak mau mengaku.
Akibatnya: perut hatinya tetap kotor, sehingga rohaninya kering; tdiak bisa menyembah Tuhan dan mengarah pada kehancuran dan kebinasaan selamanya.
Yudas punya kedudukan rohani. Hati-hati kami gembala, ada pemain musik. Jangan keras hati!
- Raja Herodes. Punya kedudukan di dunia; kedudukan jasmani: sebagai raja, pedagang hebat, atau pengurus organisasi gereja. Hati-hati, banyak yang keras hati juga seperti Herodes.
Dia menolak penyucian oleh pedang firman. Ketika nabi Yohanes Pembaptis menegor: Tidak halal engkau mengambil Herodias, isteri Filipus, saudaramu itu!Dia marah, dia memasukkan Yohanes ke penjara--marah pada firman, marah pada hamba Tuhan yang dipakai Tuhan, padahal Yohanes ini untuk menyucikan dan menyelamatkan dia, tetapi dia marah dalam pemberitaan firman pengajaran yang benar, yang menusuk dosanya. Bahkan dia memenggal kepala Yohanes Pembaptis.
Akibatnya: tidak bisa menyembah--kepala dipenggal berarti tidak ada hubungan antara tubuh dan kepala--dan tidak lahir baru--Yohanes Pembaptis dipakai dalam soal kelahiran baru--; tetap manusia darah daging yang berdosa dan akan dibinasakan selamanya.
Ini sikap yang negatif terhadap firman yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
- Sikap yang benar yaitu terharu. Ini hati yang lembut; hancur hati sehingga bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--bertobat; mati terhadap dosa.
Kisah Rasul 2: 37-38
2:37.Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Setelah bertobat, kita bisa masuk baptisan air yang benar. Orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga keluar dari dalam air--bangkit dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
Baptisan air dan Roh Kudus menghasilkan hidup dalam kebenaran.
Ini sikap yang benar yaitu hati terharu. Sungguh-sungguh hancur hati sampai hidup benar dan suci sehingga bisa menyembah Tuhan.
Biarlah pada sore malam hari ini, di manapun kita berada saat ini, kita satu hati semua, mari kita berdoa menyembah Tuhan dengan hancur hati; tusukan pedang kita terima.
Kita berdoa dengan hancur hati untuk menghadapi paling sedikit tiga hal:
- Menghadapi kejatuhan dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan dengan berbagai ragamnya dan nikah yang salah).
Kita bergumul dengan hancur hati seperti yang dialami oleh raja Daud.
Mazmur 51: 1-3, 18-19
51:1.Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2.ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:3.Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
51:18. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
51:19.Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Raja Daud jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dengan Batsyeba; dia berzinah dengan Batsyeba, tetapi dengan hancur hati ia mengaku dosa sehingga berharga di hadapan Tuhan.
Tadinya, saat jatuh dalam dosa, raja Daud hina, tak berharga. Sehebat apapun manusia di dunia kalau berbuat dosa apalagi puncaknya dosa, ia sangat tidak berharga dan berarti di hadapan Tuhan. Tetapi raja Daud datang pada Tuhan, berdoa dengan hancur hati dan dengan pengakuan dosa, sehingga ia berharga di mata Tuhan.
Hasilnya: darah Yesus mengampuni dosa-dosa sampai puncaknya dan jangan berbuat dosa lagi. Malam ini kita juga datang dengan hancur hati, dengan pengakuan dosa yang sungguh-sungguh sehingga darah Yesus menghapus dosa-dosa kita; mengampuni dosa-dosa kita. Kita tidak berbuat dosa lagi, tetapi hidup benar. Itu yang berharga di mata Tuhan; sudah dipulihkan dari kejatuhan, mari hidup benar. Buang dosanya! Jangan berbuat dosa lagi! Hidup dalam kebenaran, itu pemulihan dari Tuhan; sangat berharga di hadapan Tuhan.
Demikian juga kalau suami, isteri, anak dipulihkan, akan terjadi pemulihan nikah dan buah nikah. Nikah yang tawar karena jatuh, nikah yang pahit karena jatuh dalam pertengkaran, bisa menjadi manis kembali.
- Menghadapi penyakit yang sudah mustahil.
Yesaya 38: 1-5
38:1.Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2.Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3.Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:4.Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
38:5."Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Raja Hizkia menghadapi penyakit yang sudah mustahil dan membawa pada kematian, tetapi ia datang dengan hancur hati pada Tuhan; mohon belas kasih Tuhan. Di sini Tuhan memperhatikan setiap tetesan air mata; setiap penyerahan hidup kepada Tuhan. Tuhan tidak melewatkan, Dia sangat memperhatikan setiap tetesan air mata karena penyerahan hidup kepada Tuhan.
Dan di sini Hizkia disembuhkan oleh Tuhan, diberi panjang umur oleh Tuhan.
Mari, malam ini mungkin ada penyakit tubuh, serahkan pada Tuhan. Mungkin penyakit ekonomi, studi yang sulit dan lain-lain, apa saja, serahkan pada Tuhan dengan hancur hati. Dia tidak melewatkan setiap tetesan air mata karena penyerahan hidup kepada Dia, dan Dia akan menjawab doa kita, sehingga semua bisa disembuhkan oleh Tuhan; ditolong oleh Tuhan.
- Menghadapi Lazarus yang busuk empat hari.
Yohanes 11: 32
11:32.Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:33. Ketika Yesus melihat Maria menangisdan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34. "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:35. Maka menangislah Yesus.
Siapapun kita, mau punya kedudukan atau tidak, pandai/bodoh, miskin/kaya, hebat/tidak hebat, Tuhan tidak lihat itu semua; Dia juga tidak melihat masalahnya, tetapi Dia melihat tetesan air mata. Itu yang Tuhan lihat hari-hari ini.
Maria menangis kepada Yesus, itu menunjuk pada tangisan iman--'Sekiranya Engkau di sini, saudaraku pasti tidak mati.'
Sebaliknya, Yesus menangis melihat Maria, itu adalah tangisan belas kasih.
Tangisan iman itu bagaikan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Tangisan belas kasih itu Tuhan mengulurkan tangan kepada kita.
Iman ditambah belas kasih akan terjadi mujizat. Lazarus yang mati empat hari dibangkitkan kembali.
Artinya:
- Mujizat rohani= pembaharuan hidup; apa yang busuk dibaharui sampai kita jujur. Itu saja.
Jujur di hadapan Tuhan!
Kalau dusta, itu bangkai; dusta adalah sumbernya bangkai. Kalau jujur, bangkai-bangkai dibangkitkan oleh Tuhan. Secara rohani, bangkai menunjuk pada dosa yang busuk. Bisa dibaharui oleh Tuhan kalau kita jujur. Malam ini, jujur saja di hadapan Tuhan!
Jujur sama dengan rumah doa.
- Bukan hanya rohani, tetapi yang jasmani juga. Bangkai menunjuk pada masalah yang tidak mungkin selesai, tetapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Yang mustahil jadi tidak mustahil.
Mari, jujur benar-benar. Sekali lagi, kalau dusta, akan jadi bangkai. Hancur semua baik rohani maupun jasmani; tidak berguna, tidak bisa apa-apa, busuk semua.
Mari kita diubahkan jadi jujur, maka yang jasmani juga ditolong.
- Kita terus dalam langkah kejujuran dan langkah pertolongan/mujizat. Dan jika Yesus datang kedua kali, kita akan diubahkan jadi sempurna seperti Dia. Tidak salah lagi dalam perkataan, hanya sorak sorai: Haleluya, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai--Firdaus--dan Yerusalem baru; kita menyembah Dia selama-lamanya.
Mari, di manapun kita berada, kita sama. Di mana ada firman diberitakan, ada pribadi Tuhan di situ dan kita dalam satu kesatuan, untuk bisa menyembah Dia.
Tuhan hanya lihat tetesan air mata kita. Tuhan lihat hati yang hancur. Serahkan semua pada Dia! Biarlah Dia yang bekerja di tengah-tengah kita sekalian.
Mungkin terlalu berat, kita tidak bisa mengeluarkan kata-kata, mari dengan bahasa tetesan air mata iman, bukan karena putus asa. Apapun yang sudah hancur dan jadi bangkai, Tuhan tolong semuanya.
Tuhan memberkati.