Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada dalam kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA. Ini adalah jemaat terakhir dalam kitab Wahyu yang menunjukkan keadaan gereja TUHAN akhir zaman (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Wahyu 3: 16-17
3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa
engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah SUAM-SUAM KUKU.

Praktik suam-suam kuku: ayat 17= 'Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa'= hanya puas dengan perkara jasmani/berkat jasmani, tetapi keadaan rohaninya melarat, malang, miskin, buta dan telanjang:

  • melarat, malang, miskin’:

    • melarat= selalu susah, selalu bermasalah,
    • malang= tidak pernah beruntung,
    • miskin= tidak punya apa-apa.

    Kalau digabung semuanya, sama dengan kosong; keadaan rohaninya benar-benar KOSONGdari pribadi TUHAN.

  • buta’= GELAPgulita; dalam ketakutan atau kegelisahan; tanpa masa depan; stres.
  • telanjang’= najis; campur baur dengan dosa (berkubang dalam dosa)--seperti anjing dan babi--, sehingga TIDAK PUNYA BENTUKkebenaran dan kesucian.

Inilah keadaan jemaat Laodikia--gereja akhir zaman--yang suam-suam kuku.
Ini bisa kita bandingkan dengan keadaan bumi sebelum diciptakan oleh TUHAN.

Kejadian 1: 1-2

1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2. Bumi
belum berbentukdan kosong; gelap gulitamenutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Keadaan bumi sebelum diciptakan adalah kosong, gelap gulita dan tidak berbentuk; sama dengan keadaan jemaat Laodikia yang suam-suam.
Jadi, keadaan jemaat akhir zaman sama dengankeadaan bumi sebelum diciptakan.

Sebelum diciptakan, bumi tidak bisa ditempati manusia.
Demikian juga sidang jemaat yang kosong, gelap gulita dan tidak berbentuk, tidak bisa ditempati oleh pribadi TUHAN; tidak bisa menjadi rumah doa, tetapi menjadi sarang penyamun.

Rumah doaadalah tempat hadirat TUHAN; kita terdorong untuk banyak beribadah menyembah TUHAN, mendengar firman TUHAN, sehingga kita diberkati. Kalau sarang penyamunadalah tempat hadirat setan, sehingga tidak ada penyembahan, tetapi hanya ada gosip, dusta dan fitnah yang membawa pada kutukan dan kebinasaan.
Inilah perbedaan antara rumah doa dan rumah setan.

Bagaimana kita bisa menjadi rumah doa?
Untuk bisa menjadi rumah doa, maka kita harus memperhatikan 3 rumah.

  1. Rumah tangga/nikah harus diperhatikan.
    Efesus 5: 31
    5:31.Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatudengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

    Tujuan menikahadalah menjadi satu daging; laki-laki dan perempuan, tetapi menjadi satu daging.
    Syarat supaya nikah menjadi satu:

    • Efesus 5: 22-24
      5:22.Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
      5:23. karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
      5:24. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.


      Mulai dari isteri, harus melakukan kewajiban utama dalam rumah tangga, yaitu:

      1. Tunduk pada suamidalam segala sesuatu. Ini sama dengan berdiam diri; banyak koreksi diri, bukan menyalahkan suami, tetapi banyak berseru pada TUHAN.

      2. Tidak mengajar dan memerintah laki-laki.
      3. Tidak mengambil keputusan dalam nikah rumah tangga.

      Dimulai dari isteri, karena Hawa yang berbuat salah.
      Sebelum isteri bisa tunduk pada suami
      --sekalipun bisa masak, bisa mencari uang dan sebagainya--, sebenarnya ia belum menjadi isteri.
      Sekalipun istri tidak bisa apa-apa, tapi kalau tunduk pada suami, dia sudah menjadi seorang isteri.

    • Efesus 5: 25-28
      5:25.Haisuami, kasihilah isterimusebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
      5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
      5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
      5:28. Demikian juga
      suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

      Suamiharus melakukan kewajiban utama dalam nikah rumah tangga, yaitu mengasihi isteri seperti dirinya sendiri dan tidak berlaku kasar.

      Jangan pikir sudah cukup kalau suami memiliki penghasilan besar. Ini salah! Karena isteri juga bisa mencari uang sendiri.

    • Efesus 6: 1-2
      6:1.Hai anak-anak, taatilah orang tuamudi dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
      6:2. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

      Anak-anaksebagai anggota tubuh hormat dan taat pada orang tua; anak-anak meringankan. Itu adalah jaminan kebahagiaan di dalam rumah tangga, termasuk kebahagiaan masa depan.
      Kalau anak pandai, belum tentu bahagia.

    Inilahkewajiban yang HARUS dilakukan. Jangan menuntut hak! Kalau menuntut hak, akan pecah, tidak bisa menjadi satu.

    1 Korintus 7: 3-4
    7:3.Hendaklah suami memenuhi kewajibannyaterhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
    7:4.Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

    'tidak berkuasa'= tidak berhak.
    Kalau sudah bisa melakukan kewajiban, maka hak akan diberikan oleh TUHAN--tidak hilang.
    Suami isteri yang melakukan kewajiban di dalam rumah tangga, akan mendapatkan haknya masing-masing, yaitu suami menjadi hak sepenuh dari isteri, begitu juga sebaliknya, sehingga tidak ada orang ketiga yang memecah belah; orang ketiga dalam nikah bukan hanya PIL (pria idaman lain) atau WIL (wanita idaman lain), tapi bisa juga orang tua/mertua yang ikut campur, atau suami lebih memperhatikan anak-anak dari pada isteri, dan sebagainya.

    Kalau suami isteri bisa melakukan kewajiban, hasilnya, nikah bisa menjadi SATU DAGING, sampai nanti masuk dalam kesatuan yang lebih besar, yaitu nikah rohani--perjamuan kawin Anak Domba.

    Efesus 5: 31-32
    5:31.Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
    5:32.Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

    Malam ini, kita perhatikan mulai dari rumah tangga kita--baik sudah menikah, belum menikah, janda atau duda--untuk bisa menjadi rumah doa.
    Apapun keadaan kita, mari pertahankan nikah supaya sungguh-sungguh hidup dalam kesucian dan nikah kembali menjadi satu daging.

  2. Yang kedua, rumah Allah.
    1 Korintus 3: 16
    3:16.Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allahdan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

    Rumah Allah = bait Allah, sama dengan kehidupan kita.
    Kehidupan kita harus menjadi tempat dari Roh Kudus. Tadi, sebelum bumi diciptakan, ada Roh Allah melayang-layang.

    Biarlah Roh Kudus memenuhi, mengurapi, dan meluap-luap dalam hidup kita.
    Syaratnya: kita harus selalu berada di tempat yang dikhususkanTUHAN, yaitu ruangan suci--kandang penggembalaan.

    Imamat 21: 12 (kudusnya para imam)
    21:12.Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Ada 3 macam alat dalam ruangan suci, sekarang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
    • meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
    • mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Lewat kandang pengembalaan--ketekunan dalam 3 macam ibadah--, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga kita selalu disucikan dan hidup dalam urapan Roh Kudus. Kita tidak bisa dijamah lagi oleh setan.

    Kalau keluardari ruangan suci--melanggar kesucian--, sehebat apapun kita, akan kering. Kalau disucikan, kita ada dalam urapan.
    Semakin disucikan, urapan semakin meningkat. Inilah yang mendorong kita untuk setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

    "Banyak orang bingung: 'wah tiga macam ibadah.' Maaf kalau dianggap sombong, sama sekali bukan, saya hanya dengar-dengar dari tetangga. Kalau di Malang, gereja kami disebut: gereja yang selalu ramai terus, minggu, selasa, kamis. Inilah kekuatan kesucian dan Roh Kudus yang membuat kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Kalau tidak ada di ruangan suci, jangankan jemaat, kami gembalanya saja sulit untuk datang. Kalau tidak berada di ruangan suci, pasti kering. Tetapi di dalam ruangan suci, gembala dan jemaat sama-sama semangat."

    Kita setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN datang kembali, jangan berhenti ditengah jalan.
    Sebagai rumah Allah, kalau kita tidak beribadah melayani, maka kita berhutang yang tidak bisa dibayar
    .

    Ibrani 1: 7
    1:7.Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

    Kalau beribadah melayani dengan suci dan setia berkobar-kobar, kita menjadi pelayan bagaikan nyala api.

    Wahyu 1: 14
    1:14.Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

    Mata TUHAN bagaikan nyala api.
    Jadi, pelayan yang suci dan setia berkobar-kobar, sama dengan biji mata TUHAN sendiri--begitu khusus.
    Karena itu, imam-imam ditempatkan di tempat yang khusus dan kita dipelihara oleh TUHAN sendiri.

    Tadi, kita memperhatikan rumah tangga; suami dan isteri menjadi satu daging. Usahakan menjadi satu daging lewat saling mengaku dan saling mengampuni, jangan saling berterngkar.
    Kemudian memperhatikan rumah Allah, yaitu kita masuk dalam SATU PENGGEMBALAANdan SATU PELAYANAN.

    Kalau nikah sudah satu daging, pasti bisa menjadi satu penggembalaan dan satu pelayanan, sehingga kita semua menjadi biji matanya TUHAN.

    Kalau penggembalaan belum bisa menjadi satu, berarti nikah juga belum menjadi satu daging--suami isteri punya keinginan sendiri-sendiri. Sebab itu, nikah harus diperhatikan lebih dulu.

  3. Yang ketiga, rumah doa.
    Matius 18: 19
    18:19.Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakatmeminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

    Matius 21: 13
    21:13.dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

    'dua orang dari padamu di dunia ini sepakat' => dua orang menunjuk pada suami dan isteri; sepakat menunjuk pada satu hati.
    Dari satu daging, menjadi satu penggembalaan dan satu pelayanan, tetapi masih belum cukup. Harus ditingkatkan lagi menjadi SATU HATI.

    Satu hati bisa tercapai kalau meja hatinya diisi dengan SATU FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR; tertulis dalam Alkibab, diwahyukan oleh TUHAN yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Jangan diisi dengan berbagai macam pengajaran. Tidak akan bisa!

    Meja roti sajian, di atasnya ditaruh 12 roti yang disusun menjadi 2 susun, masing-masing 6 roti dan diatasnya ada dupa= 66 => 66 buku dalam Alkitab.
    6 roti pertama adalah suami. Memang manusia daging--angka 6 menunjuk pada daging--, tetapi kalau diisi satu firman pengajaran benar, maka ia terlihat sebagai roti--bertabiat firman--, sehingga bisa menaikkan doa--menjadi rumah doa dan ada asap dupa di sana.
    Begitu juga 6 roti yang kedua menunjuk pada isteri.

    Wahyu 19: 6
    19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

    Rumah doa adalah menyembah TUHAN dengan suara 'Haleluya' atau menyebut nama Yesus; hanya SATU SUARA.

Jadi, rumah tangga diperhatikan dulu supaya satu daging(1).
Kemudian rumah Allah, untuk bisa menjadi satu penggembalaan(2)dan satu pelayanan(3)-- setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan; menjadi biji mata TUHAN.
Setelah itu, menerima satu firman pengajaran(4)supaya menjadi satu hati(5), dan pasti jadi satu suara penyembahan(6)'Haleluya' untuk memuliakan TUHAN. Nanti, dari 4 penjuru bumi, semuanya satu suara 'Haleluya'.

2 Tawarikh 7: 15-16
7:15.Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.
7:16. Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan rumah ini, supaya
nama-Kutinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Kudan hati-Kuakan ada di situ sepanjang masa.

'doa dari tempat ini'= menjadi rumah doa.
Kalau menjadi rumah doa, kita akan menampung hadirat/pribadi TUHAN dalam 3 wujud:

  1. Mata TUHAN, artinya perhatian TUHAN yang sungguh-sungguh untuk memelihara dan melindungikehidupan kita di zaman yang sulit sampai zaman antikris berkuasa di bumi, bahkan sampai selama-lamanya.

  2. Hati TUHAN, artinya kasih TUHAN dicurahkan, sehingga kita bisa mengasihiTUHAN lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai mengasihi orang yang memusuhi kita, sehingga

    • kita berbahagia karena tidak ada musuh lagi.

      Kita berdoa bagi orang yang memusuhi dan menyakiti kita, seperti Yesus berdoa di atas kayu salib: 'ampunilah dia'. untuk orang yang memfitnah dan menyalibkan Dia, dan seperti Stefanus yang berdoa: 'ampunilah dia', saat ia dirajam batu.

    • Kita tidak akan jatuh pada musim dingin rohani. Musim dingin rohani sama dengan krisis kasih/kedurhakaan sampai menjadi seperti antikris. Inilah krisis yang terbesar. Nanti, mulai dari dalam rumah tangga, akan saling memfitnah, membenci dan membunuh. Sebab itu, kalau ada rasa tidak suka di dalam rumah tangga, cepat selesaikan, sebab kasih menutupi segala sesuatu.

      Sesama anak TUHAN, jangan saling menganiaya atau mempersulit, tetapi saling menolong.
      Anak-anak, kasihi orang tua dan taat dengar-dengaran pada orang tua yang benar, jangan sampai masuk kedurhakaan.

  3. Nama TUHAN, artinya kuasa TUHAN/mujizat TUHAN. Kalau sudah tidak bisa apa-apa, sebut nama Yesus dan Dia akan menolong kita.

    • Mujizat rohani terbesar adalah keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Yesus taat sampai mati di kayu salib dan Dia mendapat nama di atas segala nama.

      Untuk bisa taat kepada TUHAN, itu sudah mujizat terbesar.
      Seperti dulu, Abraham taat saat disuruh menyembelih anaknya. Kalau hidupnya tidak berubah, ia tidak akan mau, bahkan marah kepada TUHAN.

      Mungkin, kita rugi kalau kita taat, tetapi bagi TUHAN, ketaatan adalah permulaan keberhasilan.

    • Mujizat jasmani juga terjadi; yang mustahil menjadi tidak mustahil; yang hancur menjadi baik; yang gagal menjadi berhasil dan indah.
      Orang lumpuh di depan pintu gerbang indah, tidak bisa masuk bait Allah. Tetapi waktu Yohanes dan Petrus berjalan, ia berharap mendapatkan emas dan perak secara jasmani. Tetapi Petrus berkata: 'emas perak jasmani tidak ada padaku, tetapi yagn ada ada pakau adalah nama Yesus. Dalam nama Yesus, berdiri!' dan ia sembuh.

      Selama ini, sekalipun ada di depan pintu gerbang indah, ia tidak pernah menikmati keindahan dan kebahagiaan.
      Lumpuh, artinya tidak setia dalam ibadah, nikah dan buah nikahnya lumpuh, dan tidak bahagia. Tetapi kalau ada nama Yesus, maka ada kuasa untuk menolong.

    Dan saat Yesus datang, kita mengalami mujizat terakhir, kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia. Kita naik ke awan-awan yang permai--rumah doa yang besar--, 4 penjuru bumi satu suara 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, kita bersama dengan Dia selamanya.

Mari, dalam keadaan apapun kita tetap bertahan, berdoa supaya rumah tangga bisa kembali menjadi satu daging. Setelah itu, kita memnjadi rumah Allah; kita masuk dalam satu penggembalaandan satu pelayanan--kita bisa setia dan berkobar-kobar; menjadi biji mata TUHAN.

Tingkatkan lagi menjadi rumah doa, kita menjadi satu hatidan satu pengajaran yang benar, sehingga bisa mencapai satu suara.

Sebut nama Yesus malam ini. Mata TUHAN, hati TUHAN, dan kuasa TUHAN ada di tengah-tengah kita, untuk mengadakan mujizat. Kita menjadi rumah doa dan Dia hanya sejauh doa.

Masuk kesatuan, mulai dari rumah tangga, rumah Allah sampai sungguh-sungguh menjadi rumah doa.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 20 April 2010 (Selasa Sore)
    ... asing dan pendatang melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Ada macam dasar gereja Yesus sebagai batu penjuru -- gt korban Kristus. Petrus - Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci Sesungguhnya ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Februari 2016 (Minggu Pagi)
    ... mengambil lima roti dan dua ikan itu Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Angka adalah panjang Tabernakel. Angka adalah lebar Tabernakel. Tabernakel ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 November 2013 (Rabu Sore)
    ... hidup benar kita bisa menjadi hamba Tuhan. Imam adalah Seorang yang suci. Seorang yang memegang jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Karunia didapatkan lewat penumpangan tangan seorang gembala. Seorang yang beribadah dan melayani Tuhan dwifungsi . Raja adalah seorang yang menang terutama menang atas dosa halangan dan rintangan. Artinya imam-imam tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Agustus 2017 (Minggu Siang)
    ... Kata Kain kepada Habel adiknya Marilah kita pergi ke padang. Ketika mereka ada di padang tiba-tiba Kain memukul Habel adiknya itu lalu membunuh dia. Awalnya hati panas dan muka muram--tidak puas-- akhirnya berlanjut sampai pada perbuatan yaitu Kain memukul dan membunuh Habel. Lukas . Akan tetapi jikalau hamba itu jahat dan berkata ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 September 2016 (Minggu Pagi)
    ... diam saja. Artinya kita berdiam diri dan mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika pedang firman menunjuk dosa maka kita harus segera menyelesaikan dosa. Berangkat sesuai perintah Tuhan taat dengar-dengaran pada firman Tuhan. Keluaran Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku Katakanlah kepada orang Israel supaya mereka berangkat. Perintah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Mei 2013 (Minggu Sore)
    ... Allah menyertai dia . dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat ketika ia menghadap Firaun raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. Yusuf disertai Tuhan dengan hikmat Surga dan kasih karunia Tuhan untuk menghadapi kelaparan. Sebelum Yesus datang kedua kali dunia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 April 2016 (Kamis Sore)
    ... Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah sebuah takhta terdiri di sorga dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Yang dilihat Musa adalah tabut perjanjian dengan shekinah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Oktober 2009 (Kamis Sore)
    ... karena nama Yesus. hal ini menunjuk tabiat dari Yesus Miskin menunjuk tabiat Yesus sebagai Raja segala raja. Lapar menunjuk tabiat Yesus sebagai hamba. Menangis menunjuk tabiat Yesus sebagai manusia. Dianiaya dibenci menunjuk tabiat Yesus sebagai Anak Allah. Jika titik ini ditarik menjadi garis menunjuk pada salib Kristus. Jadi dari salib ...
  • Ibadah Persekutuan II di Square Ballroom Surabaya, 30 Mei 2018 (Rabu Pagi)
    ... dan kita di dunia berarti sekarang waktunya kita berpuasa. Setelah kita bertemu dengan Tuhan di awan-awan yang permai barulah kita tidak perlu berpuasa lagi selamanya. Itu yang benar. Firman harus diterangkan dengan ayat-ayat. Kalau mengambil yang enak bagi daging itu bukan pembukaan firman tetapi tafsiran manusia. Pembukaan firman memang merupakan perobekan ...
  • Ibadah Kunjungan Medan III, 30 Oktober 2013 (Rabu Pagi)
    ... menghadapi Goliat. Daud bisa mengaku bahwa kemenangan bersama Yesus adalah karena urapan Roh Kudus. Jadi syarat untuk menang bersama Yesus adalah harus diurapi dengan minyak urapan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama minyak urapan yang kudus . Keluaran - Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Ambillah rempah-rempah pilihan mur tetesan lima ratus syikal ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.